IDENTIFIKASI AKTIVITAS SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT KEBERADAAN INDUSTRI DI KECAMATAN KALIWUNGU TUGAS AKHIR. Oleh: YOWALDI L2D

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri

DAMPAK PERKEMBANGAN INDUSTRI BESAR TERHADAP SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN TEMANGGUNG TUGAS AKHIR. Oleh: RIZKI OKTARINDA L2D

PENYEDIAAN HUNIAN BURUH INDUSTRI COMMUTER DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: ENDYANA PUSPARINI L2D

KAJIAN FENOMENA URBANISME PADA MASYARAKAT KOTA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

PENGARUH PEMBANGUNAN PERUMAHAN PONDOK RADEN PATAH TERHADAP PERUBAHAN KONDISI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG DEMAK TUGAS AKHIR

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DI KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI POLA RUANG ALIRAN KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN ANTARWILAYAH DI PROVINSI BANTEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN INDUSTRI

PENILAIAN PENGARUH SEKTOR BASIS KOTA SALATIGA TERHADAP DAERAH PELAYANANNYA

INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU LOKASI INDUSTRI DI KOTA SEMARANG DAN DAERAH YANG BERBATASAN TUGAS AKHIR. Oleh: FAHRIAL FARID L2D

KETERKAITAN EKONOMI ANTARA KOTA GEMOLONG DENGAN WILAYAH BELAKANGNYA TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN RAWA DI KOTA PALEMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: ENDANG FEBRIANA L2D

PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penanganan desa adalah adanya keragaman pengertian tentang desa. Menurut Ma rif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan industri merupakan suatu jalur kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

ARAHAN PEMANFAATAN KEMBALI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH (Studi Kasus: TPA Putri Cempo, Kota Surakarta) TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS PENGGUNAAN LAHAN PESISIR SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: ARI KRISTIANTI L2D

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor

FENOMENA PASAR KREMPYENG MALAM HARI PETERONGAN KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR TKP 481. Oleh: VERA P.D. BARINGBING L2D

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

SEMARANG. Ngaliyan) Oleh : L2D FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. arah perubahan struktural desa-kota diharapkan dapat berlangsung secara seimbang

Pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan tahun 1983

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

PENGARUH PERGERAKAN PENDUDUK TERHADAP KETERKAITAN DESA-KOTA DI KECAMATAN KARANGAWEN DAN KECAMATAN GROBOGAN TUGAS AKHIR

POTENSI USAHA KERAJINAN TUMANG BOYOLALI SEBAGAI PENDEKATAN PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG BERTUMPU PADA KEGIATAN USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014

ARAHAN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN KEGIATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh : NURUL KAMILIA L2D

KAJIAN KARAKTERISTIK BERLOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL (Studi Kasus: Perempuan dalam Industri Batik di Kabupaten Banyumas) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN API ABADI MRAPEN SEBAGAI OBYEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR

KECENDERUNGAN PASAR JOHAR SEBAGAI OBYEK WISATA BELANJA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

PENENTUAN TIPOLOGI PERKEMBANGAN KECAMATAN DI KABUPATEN PEKALONGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya

STUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

MODEL BANGKITAN PERJALANAN YANG DITIMBULKAN PERUMAHAN PURI DINAR MAS DI KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

ARAHAN PENATAAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KANDILO KOTA TANAH GROGOT KABUPATEN PASIR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah/ kawasan perkotaan adalah lingkungan yang dimanfaatkan untuk

EVALUASI PELETAKAN TERMINAL BANYUMANIK DAN TERMINAL PENGGARON DALAM MENDUKUNG SISTEM AKTIVITAS SEKITAR TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian utama masyarakatnya di bidang pertanian. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi.

BAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mempercepat peningkatan perkembangan desa (swadaya dan desa

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan kepemilikan kendaraan makin meningkat, pada gilirannya. berdampak pada kecelakaan yang terjadi cenderung meningkat.

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

STUDI TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS KOTA DI KOTA BARU BUMI SERPONG DAMAI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

Pengaruh Modal Sosial Terhadap Pertalian Usaha Klaster Pariwisata Borobudur

KAJIAN DAYA TAMPUNG RUANG UNTUK PEMANFAATAN LAHAN KOTA TARAKAN TUGAS AKHIR


I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR

PERANAN PERTANIAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (MODUL 2)

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde

PENDAHULUAN Latar Belakang

ARAHAN PENGEMBANGAN USAHATANI TANAMAN PANGAN BERBASIS AGRIBISNIS DI KECAMATAN TOROH, KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

HASIL PENELITIAN. Brian Erfino Wattimena 1 Dr. Ir. Linda Tondobala, DEA 2, Raymond Ch. Taroreh, ST, MT 3

TUGAS AKHIR. Oleh : BENI ANGGID LAKSONO L2D

PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan jalan capital investment dan human investment bertujuan

Transkripsi:

IDENTIFIKASI AKTIVITAS SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT KEBERADAAN INDUSTRI DI KECAMATAN KALIWUNGU TUGAS AKHIR Oleh: YOWALDI L2D 098 476 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2003

ABSTRAK Kecenderungan negara negara berkembang dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya adalah dengan pembangunan industri, karena industri dianggap lebih mampu meningkatkan perekonomian suatu kawasan dan menumbuhkan berbagai kegiatan yang saling berkaitan dalam jaringan industri sehingga mampu berfungsi sebagai pendorong pembangunan. Pembangunan industri di Kaliwungu dapat berpengaruh besar ataupun kecil bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat di Kaliwungu. Keberadaan industri terhadap aktivitas sosial-ekonomi adalah dalam hal peningkatan perekonomian bagi daerah dan memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta perubahan pola interaksi dan perilaku masyarakat Kaliwungu. Keberadaan industri di Kaliwungu menyebabkan perubaha tata guna, dengan semakin luas lahan terbangunan dan berkurangnya lahan pertanian. Aktivitas industri juga menimbulkan pengaruh terhadap terbukanya lapangan pekerjaan baru serta kesempatan berusaha bagi masyarakat di Kaliwungu. Semua pengaruh ini akan merubah aktivitas ekonomi masyarakat. Selain pada aktivitas ekonomi perkembangan aktivitas industri juga berpengaruh aktivitas sosial masyarakat, hal ini dapat terlihat pada pola interaksi masyarakat. Kajian dari studi ini adalah untuk memcoba mengidentifikasi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat Kaliwungu akibat keberadaan industri.pada studi ini dalam mengkaji aktivitas sosial-ekonomi masyarakat Kaliwungu akibat keberadaan industri dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik dari aspek lingkungan yaitu guna lahan serta identifikasi karakteristik masyarakat kaliwungu yang merupakan langkah awal untuk mengetahui perubahan aktivitas sosial-ekonomi yang ada. Setelah mengetahui karakteristik tata guna lahan, masyarakat maka dilakukan kajian keterkaitan dari aktivitas industri terhadap aktivitas sosial-ekonomi masyarakat. Sejauh mana aktivitas industri mempengaruhi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat. Tahapan analisis selanjutnya adalah mengidentifikasi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat akibat keberadaan industri. Kajian ini dilakukan melalui pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Input dari analisis kualitatif deskriptif ini berasal dari hasil kuesioner yang kemudian diberi penilaian sesuai dengan indikator penilaian yang ada.setelah melakukan penilaian kemudian disusun dalam tabel distribusi frekwensi, untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi. Temuan studi secara umum yang terkait dengan tujuan dan sasaran penelitian yaitu : Aktivitas ekonomi masyarakat yang dominan terjadi dengan adanya industri adalah kesempatan berusaha atau perubahan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dari hasil kuesioner didapatkan 55 % responden yang beralih mata pencaharian menjadi pengusaha/ pedagang dan pekerja industri. Untuk tingkat pendapatan terjadi peningkatan hampir 70 %, hal ini menyebabkan kenaikan tingkat konsumsi masyarakat. Aktivitas industri juga berpengaruh pada peningkatan intensitas perdagangan dengan peningkatan jumlah barang dan pedagang sekitar 38 %. Untuk aktivitas sosial masyarakat terlihat dengan perubahan pola interaksi masyarakat Kaliwungu. Terlihat dengan semakin baiknya komunikasi antar individu dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Perubahan lainnya adalah perubahan pola pikir dan pola perilaku masyarakat.

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan kota kota besar di Indonesia saat ini relatif tinggi, sebagai akibat dari perkembangan perkotaan yang sangat cepat. Dalam kurun waktu tahun 1990 2000 rata rata pertumbuhan penduduk di perkotaan diperkirakan sebesar 4,3 %, sehingga pada tahun 2000 jumlah penduduk perkotaan mencapai 84 juta dengan kata lain komposisi penduduk kota desa menjadi 40:60. Pertambahan jumlah penduduk ini sangat dipengaruhi oleh arus migrasi penduduk, baik yang berasal dari dalam kota sendiri maupun dari daerah pinggiran atau pedesaan yang sebagian besar berorientasi menuju kawasan pusat kota. Tingkat pertambahan penduduk akibat arus migrasi penduduk untuk kota kota di Indonesia sekitar 2 % hingga 3 %, kecuali Jakarta dan Surabaya (Marbun dalam Bintarto, 1994:63). Peningkatan penduduk yang cepat di kawasan perkotaan mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Peningkatan penduduk yang cepat tersebut mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan kerja pemerintah berusaha mengembangkan sektor industri baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, hal ini dilakukan untuk memperbesar jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh sektor ini. Dengan adanya pembangunan kawasan industri diharapkan dapat menjadi lapangan kerja bagi tenaga kerja tersebut (Soepardi, 1994) Pembangunan pada sektor industri dilakukan sejalan dengan perkembangan ekonomi. Pada awalnya struktur perekonomian di negara negara berkembang masih didominasi oleh sektor pertanian, ini disebabkan sebagian besar penduduk yang bertumpu pada sektor pertanian. Kondisi tersebut berbeda dengan struktur perekonomian di negara negara maju yang lebih didominasi oleh kegiatan ekonomi modern, seperti industri berteknologi tinggi, jasa, dan

2 perdagangan. Sehingga konsep pembangunan pada saat ini seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi, dengan mengadopsi polapola dan konsep pembangunan negara maju yang memiliki sektor industri dan jasa yang kuat diharapkan dapat mencapai lompatan pembangunan yang lebih berarti. Dalam hal ini sektor industri menjadi primadona dalam upaya pengembangan ekonomi, karena sektor industri dianggap memiliki nilai tambah dan produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan sektor lainnya. Industrialisasi merupakan suatu jalur yang dilalui hampir semua negara guna mencapai pendapatan perkapita yang tinggi. Proses industrialisasi diharapkan dapat menanggulangi permasalahan peningkatan kebutuhan lapangan pekerjaan. Pembangunan industri di Jawa Tengah pada saat ini diprioritaskan pada pembangunan industri yang berorientasi pada pembangunan industri pengolah bahan-bahan pertanian serta pengembangan industri yang berorientasi pada penyerapan tenaga kerja yang banyak. Sedangkan pembangunan dan pengembangan pada kawasan Kaliwungu Kendal lebih diarahkan pada pengembangan industri sebagai penggerak utama peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan dan perluasan lapangan kerja serta perluasan kesempatan berusaha bagi masyarakat di Kaliwungu Kendal(RUTRK Kaliwungu, 2001-2010). Untuk pembangunan kawasan industri khususnya di Kota Semarang hampir sama dengan industri di Jawa Tengah, yaitu industri pengolahan dan perakitan. Letak kawasan industri di Kota Semarang dikembangkan pada kawasan pinggiran kota atau pada daerah hinterland Semarang, seperti Demak (kawasan industri Terboyo), kawasan industri Tugu (aktivitas industri Kendal Kaliwungu) dan Ungaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat aktivitas industri seperti dampak lingkungan maupun sosial, serta untuk mendukung aktivitas industri itu sendiri. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian bahwa aktivitas industri yang dilakukan di Kaliwungu Kendal, jenis industri yang ada di Kaliwungu telah memenuhi standar standar pengelolaan lingkungan yang ada. Dengan metode dan tolok ukur yang ada dalam AMDAL (LEMLIT, 1987).

3 Proses industrialisasi di Kaliwungu mendapatkan respon dari masyarakat dengan membentuk suatu kegiatan atau usaha yang mendukung aktivitas dari industri tersebut. Banyak dari masyarakat Kaliwungu menjadi pekerja di industri, sebagai contoh seseorang atau kelompok masyarakat yang mulai beralih dari ciri ciri masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern dengan beragam aktivitas yang ada, memberikan kesempatan berusaha yang lebih banyak kepada masyarakat di Kaliwungu terutama dalam sektor ekonomi dan jasa. Sedangkan respon lainnya terlihat pada perubahan aktivitas sosial masyarakat yang cenderung berubah kearah konsumtif, hal ini disebabkan karena meningkatnya taraf perekonomian serta perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar. Perubahan aktivitas sosial-ekonomi terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan dalam unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Perubahan aktivitas sosial masyarakat disebabkan karena perubahan perilaku manusia (human behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks, hal didasari oleh kodrat untuk mempertahankan kehidupan. Perilaku merupakan suatu reaksi yang terbuka akibat adanya rangsangan (stimulus), setelah melalui proses rangsang (Mar at dalam Soekanto, 1981:12). Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik, perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat atau pun berjalan cepat. Perubahan perubahan masyarakat dapat mengenai nilai nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisanlapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya (Soekanto, 1990:333). Perubahan yang terjadi pada masyarakat Kaliwungu disebabkan oleh pembangunan kawasan industri pada wilayah tersebut. Dengan adanya rangsangan dari lingkungan ini maka masyarakat berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada dengan cara merubah aktivitas dan perilaku yang sesuai dengan kondisi yang