BAB I PENDAHULUAN. peradapan manusia pun mengikuti arus perkembangan tersebut. Kualitas dari

dokumen-dokumen yang mirip
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.


BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dikawasan Asia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SEKADAU TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

BPS KABUPATEN BATU BARA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -5,17 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014


PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU


BAB 1 PENDAHULUAN. maupun dalam sektor organisasi perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Pertumbuhan ekonom i biasanya hanya diukur berdasarkan kuantitas

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini, kebutuhan informasi dan

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LABUHANBATU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sistem proteksi selain alat proteksi yang digunakan, sistem

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

Perekonomian Papua tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, kinerja dalam pelaksanaan proyek menjadi perhatian

BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015

BPS KABUPATEN MALINAU

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SEKADAU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU TRIWUNAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

BERITA RESMI STATISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Triwulan III

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang saat ini semakin maju membuat peradapan manusia pun mengikuti arus perkembangan tersebut. Kualitas dari kebutuhan manusia akan sandang, pangan, dan papannya semakin meningkat. Pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat setiap tahunnya pun membuat lahan yang ada untuk bekerja dan bertempat tinggal menjadi semakin terbatas. Dari berbagai macam kebutuhan manusia yang semakin meningkat tersebut, salah satu yang ikut berkembang saat ini adalah pembagunan perumahan dan gedung untuk menunjang kebutuhan hidup manusia. Rumah merupakan sarana yang digunakan manusia untuk berteduh dan berlindung sehari-hari. Kemudian gedung merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas seperti bekerja, menyelenggarakan sebuah acara atau pertemuan, dan melakukan aktivitas penting lainnya. Namun dalam perkembangannya, gedung tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk berkantor, mengadakan pertemuan atau mengadakan acara. Saat ini sebuah gedung dapat berfungsi juga sebagai tempat tinggal bukan permanen yang memiliki berbagai macam fasilitas, contohnya seperti hotel, apartemen, dan rumah susun. Bangunan-bangunan seperti ini dapat kita 1

jumpai di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Di Jakarta contohnya, banyaknya bangunan hotel baru yang bermunculan, kemudian banyak juga apartemen yang dibangun dan bahkan beberapa sudah mulai ditempati. Di era yang sudah semakin maju seperti saat ini, masyarakat lebih menyukai hal-hal yang praktis dan memudahkan segala kegiatan sehari-hari mereka, termasuk untuk urusan tempat tinggal. Saat ini terdapat beberapa gedung yang dibangun tidak hanya sebagai gedung perkantoran namun juga berfungsi sebagai apartemen yang juga dilengkapi dengan fasilitas perbelanjaan. Contohnya seperti Ciputra World yang ada di Jl. Dr. Satrio, Jakarta Selatan. Ciputra World sebagai megasuperblok yang menawarkan area perkantoran, hotel dan apartemen, dan area perbelanjaan di dalam satu area. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan tempat tinggal, tempat kerja, dan pusat perbelanjaan cukup besar terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Menurut Halpin (1998) dalam Widiasanti dan Lenggogeni (2014), industri konstruksi merupakan salah satu industri yang paling berkembang di seluruh dunia. Pertumbuhan industri konstruksi sejalan dengan pertumbuhan suatu negara. Sektor-sektor berbeda dari industri konstruksi menunjukkan pola pertumbuhan yang berbeda di seluruh dunia, seperti: a. Industri konstruksi menyumbangkan nilai yang sangat besar pada pendapatan per kapita dunia, yaitu sekitar 1/10 dari GDP dunia. 2

b. Industri konstruksi merupakan industri yang potensial dalam penyerapan tenaga kerja yang besar, yaitu sekitar 7% dari seluruh tenaga kerja di dunia. c. Industri konstruksi menyerap 2/5 dari total penyerapan energi di seluruh dunia yang membuat industri ini menjadi sektor terbesar dalam penyerapan energi. Menurut Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta no. 09/02/31/Th.XVII, 05 Februari 2015, dikatakan di sana bahwa perekonomian Jakarta tahun 2014 tumbuh sebesar 5,95%. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Transportasi dan pergudangan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,72%, diikuti oleh informasi dan komunikasi sebesar 11,08% dan jasa perusahaan sebesar 8,95%. Struktur perekonomian Jakarta menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh empat lapangan usaha utama, yaitu: perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor (17,30%), industri pengolahan (13,60%), konstruksi (13,30%), dan jasa keuangan dan asuransi (10,16%). Pada tingkat pasar Asean, Indonesia memberikan kontribusi lebih dari 67% terhadap pasar konstruksi Asean (http://industri.bisnis.com/read/20150419/45/424543/ini-tantangan-pasarjasa-konstruksi-nasional). Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kota Jakarta sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung bertingkat. Hal tersebut menyebabkan bisnis 3

jasa konstruksi berkembang cukup pesat, khususnya di Jakarta. Para kontraktor akan berkompetisi untuk mendapatkan proyek yang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing melalui sebuah tender. Dari tender tersebut akan dipilih kontraktor yang paling tepat, dari harga, kualitas, dan sistem pengerjaan dari awal hingga akhir dalam membangun sebuah bangunan yang dikehendaki oleh owner. Dalam pembangunan sebuah gedung, jasa konstruksi yang digunakan akan terbagi menjadi lebih spesifik, yaitu konstruksi untuk pondasi dan kemudian konstruksi untuk strukturnya. Pondasi merupakan landasan yang akan dibuat sebelum membangun sebuah struktur dari gedung tersebut. Setelah pondasi sudah selesai dibuat, baru kemudian dilanjutkan dengan membangun struktur dari gedung tersebut. Struktur yang digunakan dapat terbuat dari beton ataupun baja. Sebetulnya kayu dapat juga dibuat sebagai bahan struktur sebuah bangunan, namun untuk bangunan seperti gedung, bahan kayu tidak cukup kuat, sehingga yang akan digunakan adalah antara beton atau baja. Perusahaan jasa konstruksi yang mengerjakan struktur bangunan pun banyak tumbuh karena meningkatnya pembangunan saat ini. Antara perusahaan konstruksi baja ataupun perusahaan konstruksi beton memiliki keunggulannya masing-masing dalam menghadapi persaingan pada bisnis jasa konstruksi ini. Salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang konstruksi struktur baja adalah PT Megah Bangun Baja Semesta. 4

PT Megah Bangun Baja Semesta atau biasa disebut dengan singkatan PT MBB merupakan perusahaan jasa konstruksi yang menggunakan baja sebagai bahan dari struktur bangunan yang dibuatnya. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1998 di Jakarta dan memproduksi berbagai macam konstruksi baja seperti bangunan industri, bangunan komersial, bangunan gedung bertingkat, jembatan dan menara baja. Visi dari PT MBB adalah menjadi fabrikator konstruksi baja yang terkemuka. Kemudian misi dari PT MBB adalah menyediakan produk kontruksi baja yang bermutu tinggi dan terus menerus menyempurnakan hasil produk melalui proses yang efisien, efektif dan mutakhir. Dari visi dan misi perusahaan tersebut, para karyawan termotivasi untuk bergiat dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah sales PT MBB dari 2 (dua) tahun terakhir, yaitu di tahun 2013 jumlah sales PT MBB adalah sebesar Rp 99.333.919.332,- dan di tahun 2014 meningkat menjadi Rp 116.501.281.399,- (sumber dari data perusahaan). Jika dibandingkan dengan beton, baja merupakan bahan yang memiliki beberapa keunggulan, seperti lebih mudah dalam pengerjaannya. Selain itu waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi baja relatif lebih singkat daripada beton dan karena sifat bahannya lebih elastis, saat terjadi gempa akan lebih dapat bertahan daripada beton. 5

Maraknya pembangunan di Indonesia, khususnya di Jakarta yang membuat perusahaan-perusahaan jasa kontruksi di Indonesia saling bersaing dengan cukup ketat, dimana para pesaing memiliki keunggulannya masingmasing. Contoh pesaing dari PT MBB, yaitu PT Jagat Baja Prima, PT Bangun Sarana Baja, PT Gerbang Sarana Baja, dan sebagainya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti Evaluasi Strategi Bersaing PT Megah Bangun Baja Semesta. 1.2 Rumusan Masalah Meningkatnya pembangunan di Indonesia membuat bisnis konstruksi baja ikut berkembang. Para pesaing akan menawarkan keunggulan mereka masing-masing. Selain keunggulan, para kontraktor dapat bersaing juga dalam hal harga yang ditawarkan kepada pemberi kerja. Untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis jasa kontrsuksi ini, PT Megah Bangun Baja Semesta harus memiliki strategi bisnis untuk menghadapi para pesaing dan memiliki keunggulan kompetitif yang dapat ditawarkan kepada customer sehingga PT Megah Bangun Baja Semesta dapat memenangkan persaingan dan tetap bertahan dan juga berkembang dalam bisnis jasa konstruksi ini. Oleh karena itu perlu dievaluasi mengenai strategi bersaing perusahaan dengan menggunakan analisis rantai nilai, analisis lima kekuatan bersaing dan analisis SWOT. 6

1.3 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian Penulis melakukan batasan atas penelitian ini ke dalam beberapa poin, yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi strategi bersaing dengan menggunakan Analisis Rantai Nilai, Lima Kekuatan Bersaing, dan SWOT. 2. PT Megah Bangun Baja Semesta memiliki proyek yang tersebar di wilayah Pulau Jawa, namun dalam penulisan ini, pembahasan akan difokuskan pada persaingan perusahaan sejenis yang berdomisili di Jakarta dengan kapasitas binsis yang sama. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis menyusun beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan strategi bersaing PT Megah Bangun Baja Semesta jika dievaluasi menggunakan analisis Rantai Nilai, Lima Kekuatan Bersaing dan kemudian analisis SWOT dalam menghadapi persaingan bisnis jasa konstruksi baja? 2. Strategi lain apa yang dapat diterapkan pada PT Megah Bangun Baja Semesta dengan melihat keunggulan yang dimiliki oleh PT Megah Bangun Baja Semesta untuk dapat bertahan dan juga berkembang dalam persaingan bisnis jasa kontruksi baja? 7

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengevaluasi strategi bersaing yang telah dijalankan oleh PT Megah Bangun Baja Semesta. 2. Memberikan masukan untuk strategi baru yang dapat diterapkan dengan melihat keunggulan yang telah dimiliki oleh PT Megah Bangun Baja Semesta agar dapat bertahan dan bisa lebih berkembang pada bisnis jasa konstruksi baja. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif pada perusahaan PT Megah Bangun Baja Semesta dimana dalam penelitian ini akan mendeskripsikan tentang strategi bisnis dari PT Megah Bangun Baja Semesta. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara langsung dengan narasumber yang memiliki kualifikasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan untuk mendukung hasil dari penelitian ini. Kemudian data sekunder didapat dari perusahaan itu sendiri dan dari sumber lainnya seperti company profile, internet, buku, data BPS, dan lain-lain. 8

1.7 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dirasakan oleh beberapa pihak, yaitu: 1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mendapatkan evaluasi atas strategi yang telah diterapkan oleh perusahaan. Selain itu perusahaan mendapatkan masukan strategi yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dan dapat bertahan dalam persaingan di industri konstruksi baja. 2. Bagi Penulis, penelitian ini dapat menjadi sebuah tambahan dan memperdalam pengetahuan mengenai manajemen stratejik pada industri konrstruksi baja di Indonesia. 3. Bagi pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai referensi tambahan mengenai manajemen stratejik, khususnya di industri konstruksi baja Indonesia. 1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan merupakan bab yang meliputi uraian singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup atau batasan penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 9

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori seputar jasa konstruksi, pengertian manajemen strategi, pengertian key success factor, analisis rantai nilai, analisis lima kekuatan bersaing, dan analisis SWOT. BAB III METODOLOGI PENELITIAN & GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab tiga ini merupakan bab metodologi penelitian dan gambaran umum perusahaan yang meliputi uraian mengenai ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, objek penelitian serta uraian singkat mengenai profil perusahaan yang dijadikan bahan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab empat merupakanbabyang akan membahas tentang hasil penelitian mengenai analisis rantai nilai, lima kekuatan bersaing, dan SWOT yang didasari oleh kondisi perusahaan saat itu. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab lima merupakan bab terakhir dari penelitian ini dimana terdapat poin kesimpulan dari uraian pembahasan mengenai permasalahan yang diangkat dan saran untuk menambah atau memperbaiki strategi perusahaan yang sudah ada. 10