Wireless Network Melwin Syafrizal, S.Kom
Jaringan Wireless Jaringan Wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau gelombang micro untuk melakukan komunikasi antar perangkat jaringan komputer. Kelebihan utama dari jaringan wireless adalah mobilitas dan terbebasnya perangkat dari kerumitan bentangan kabel. Kekurangannya adalah adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lain, halangan tembok, gedung, bukit, gunung atau bahkan pohon besar yang tinggi. (Line of Sight).
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Standar Topik 802.1 LAN/MAN Management and Media Access Control Brides 802.2 Logical Link Control (LLC) 802.3 CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP) 802.4 Token Bus 802.5 Token Ring (bisa menggunakan kabel STP) 802.6 Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN 802.7 Broadband LAN 802.8 Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI) 802.9 Integrated Services LAN Interface (standar ISDN) 802.10 LAN/MAN Security (untuk VPN) 802.11 Wireless LAN (Wi-Fi) 802.12 Demand Priority Access Method 802.15 Wireless PAN (Personal Area Network) IrDA dan Bluetooth 802.16 Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Perkembangan Standar 802.11 Standar Fungsi 802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps 802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer data hingga 54 Mbps 802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps 802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN 802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa vendor yang mendistribusikan WLAN 802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps 802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik 802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi 802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang
802.11a Keuntungan yang utama dari standar 802.11a ini adalah kapasitasnya yang cukup tinggi, yaitu mencapai 12 channel yang terpisah secara nonoverlapping. Kekurangannya adalah terbatasnya cakupan range area yang tak lebih dari 50m pada berbagai fasilitas sehingga memerlukan banyak AP. Standar 802.11a tidak kompatibel dengan 802.11 b,g sehingga card radio standar 802.11b dan g, tidak dapat bergabung dengan access point 802.11a (namun dapat beroperasi bila dibalik). Beberapa vendor memecahkan masalah ini dengan cara memproduksi kartu radio yang dapat di-implentasikan pada standar 802.11a dan 802.11b
Perangkat 802.11a 5GHz Directional Antenna & AP 802,11a
802.11b IEEE meratifikasi standar 802,11 di thn 2003, standar ini kompatibel dengan 802,11b 802.11b merupakan penambahan rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan 802.11 pada pita 2.4GHz (data rate hingga 11Mbps) Keuntungan yang sangat signifikan dari keberadaan standar 802.11b adalah memiliki range area yang lebih panjang (hingga 100 m) didalam area gedung. Kerugian saat menggunakan standar 802.11b adalah penggunaan channel pada pita 2.4GHz dibatasi, yaitu hanya 3 buah channel, sedangkan pada standar 802.11 menggunakan 14 channel untuk melakukan konfigurasi access point.
802.11b Kerugian lain pada standar 802.11b adalah kemungkinan interferensi RF dengan peralatan radio yang lain, seperti telephone cordless, oven microwave 2.4 GHZ, peralatan bluetooth. 802.11b menggunakan DSSS untuk menyebarkan sinyal frame data melalui 22MHz, yang merupakan bagian dari pita frekuensi 2.4GHz, sehingga bisa menjadi kebal terhadap interferensi RF.
Perangkat 802.11b Access Point 802.11b PCI Card WLAN 802.11b
Perangkat 802.11b PCMCIA
Perbandinga n Teknologi 802.11 a & b
802.11g Keunggulan 802.11g adalah kompatibilitasnya dengan standar 802,11b, sehingga perangkat 802.11g bisa dipakai dilingkungan standar 802.11b. Ada keterbatasan standar 802.11b yang akan digunakan dilingkungan 802,11g (karena perbedaan modulasi kedua tipe peralatan tsb, standar 802.11b tidak bisa berkomunikasi dengan perangkat 802.11g karena perangkat 802.11b tidak memahami transmisi peralatan 802,11g. Kerugian lain adalah adanya interferensi RF secara potensial dan keterbebasan dari ketiga channel yang tidak saling overlap pada standar 802.11g, karena standar ini masih menggunakan 2.4GHz yang sarat dengan interferensi
Perangkat 802.11g Linksys WRT54g wireless router 802.11g Wireless Outdoor 30dBm Bridge USB Stick Wireless LAN 802.11g
Perangkat PCMCIA 802.11a,b,g
Channel Channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi radio. Channel pada perangkat 802.11b untuk pemasangan access point adalah 1,6 dan 11. 802,11a beroperasi pada frekuensi 5,15 GHz dan 5,875GHz (802,11a mendukung 8 non-overlapping channel) 802,11b & g beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz hingga 2,497 GHz 802,11b & g mendukung 3 non-overlapping channel (1,6,11) Setiap negara punya aturan kebijakan range frekuensi serta channel yang berlainan
Overlap & Troughput Overlap merupakan penumpukan frekuensi saat bandwidth membawa data Non-overlapping berarti setiap frekuensi tidak saling bertumpuk agar jaringan dapat tersusun dalam urutan paket data tertentu saat dikirim. Throughput yaitu : Kecepatan informasi yang datang, dan kecepatan data melewati suatu titik tertentu dalam sistem jaringan
Wi-Fi (Wireless Fidelity) Wi-Fi sebenarnya merupakan merek dagang wireless LAN yang diperkenalkan dan di standarisasi oleh Wi-Fi Alliance. Standar Wi-Fi didasarkan pada standar 802,11. Wi-Fi Alliance pertama kali membentuk Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) sebuah organisasi non-provit yang fokus pada pemasaran serta interoperabilitas pada produk wireless LAN Sertifikasi Wi-Fi adalah proses untuk memastikan kesesuaian (interoperabilitas) antar peralatan wireless LAN 802.11, termasuk Access Point (AP), wireless card (perangkat kartu wireless) dll.
LOGO
TOPOLOGI WIRELESS NETWORK AD Hoc merupakan jaringan sederhana dimana komunikasi terjadi diantara 2 perangkat atau lebih pada cakupan area tertentu tanpa harus memerlukan sebuah access point atau server. Client / Server menggunakan Access Point sebagai pengatur alokasi waktu transmisi untuk semua perangkat jaringan dan mengizinkan perangkat mobile melakukan proses roaming dari sel ke sel.
Jaringan AD Hoc & Client Server Ad-Hoc or Peer-to Peer Networking Client Server with Access point
Perangkat Microwave Parabolic Antenna 7GHz, 10 GHz & 15 GHz & Perangkat Pasolink NEC (E1 Connection)
Canopy Microwave 5,8 GHz
E1 to Ethernet Converter
Multipoint RF Link Koneksi antar gedung dengan Antena
Point to Point RF Koneksi point to point antar gedung, menghubungkan jaringan LAN didalam gedung menggunakan Radio Frecuency
Point to Point Antena
Point to Multipoint
Perangkat Instalasi Jaringan Wireless Outdoor
Perangkat Instalasi Jaringan Wireless Indoor & Outdoor
Access Point Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet.
Perangkat Access Point Indoor
Acces Point Outdoor Installation
Model Layout penempatan Access Point 1 6 11 11 1
Access Point Coverage Area
Hotspot Hotspot merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dgn perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet Hotspot menyediakan layanan wireless LAN dan internet secara gratis maupun dengan biaya. Area Hotspot biasanya menggunakan tempat area umum (seperti ruang lobby, area parkir, kantin dll) agar perangkat WLAN yang digunakan user bisa melakukan akses kelayanan Access Point.
Hotspot Area Dalam kasus kebakaran hutan, hotspot area merupakan area panas yang ditimbulkan dari sumber api. Namun hal ini bukan termasuk dalam pembahasan Hotspot Area Teknologi Wireless
Hotspot Area dgn Extension Point
Hardware Access Point
Software Access Point
LAN to LAN Wireless Communications & Multiple Access Points
HOTSPOT AREA INDOOR
Adapter Wireless Wireless PCI Card Adapter Wireless USB Adapter Kartu PC PCMCIA
Antenna Wireless LAN Tipe antena akan menentukan pola radiasi gelombang seperti omnidirectional, bidirectional, atau unidirectional. Omnidirectional sangat cocok digunakan untuk cakupan area yang luas. Bidirectional cocok untuk menghubungkan antar gedung. Unidirectional cocok untuk koneksi point to point antar gedung yang berlainan daerah.
Antena Omnidirectional Antena omnidirectional akan merambatkan sinyal RF kesegala arah secara horizontal, namun jarak daya pancarnya terbatas Omnidirectional mempunyai range gain hingga 6db, yang dapat digunakan pada aplikasi didalam gedung. Karena keterbatasan jangkauan area, maka sering digunakan beberapa access point untuk memperluas area cakupan, sehingga dapat terjadi overlapping sel. Penggunaan gain yang tinggi akan menambah range coverage area, sehingga akan mengurangi jumlah access point dalam satu kawasan
Antena Omnidirectional
Antena Bidirectional 24dBi Grid Antenna Parabolic
Grid Antenna Parabolic 2,4 GHz dipasang vertikal untuk koneksi Point to Point
Grid Antenna Parabolic 2.4GHz Tipe antena ini merupakan Omnidirectional yang mempunyai coverage area lebih luas dibandingkan omnidirectional. Merupakan antena dengan gain yang paling tinggi (mencapai 24dBi) untuk antena komersial 802.11.
Antena Kaleng 2,4GHz 2.4GHz 9.6dBi 60 degree sector panel antenna 2.4 Ghz N RF Hi-Gain Directional Antenna 18dB
Antena Unidirectional Salah satu tipe antena unidirectional adalah antena Yagi, antena ini hanya akan mentransmisikan serta menerima energi sinyal RF dalam satu arah. Antena Yagi merupakan antena unidirectional dengan gain yang cukup tinggi (antara 12 hingga 18 dbi). Mempunyai bentuk fisik seperti antena televisi dengan bilah- bilah metal paralel secara melintang. Radiasinya hampir sama dengan nyala lampu senter saat dinyalakan
Antenna Yagi 2.4 Ghz Yagi Antenna 9 db Type RF Uni-Directional Antenna
Antenna Unidirectional
2.4 GHz Wi-Fi Detector
WiMAX - Worldwide Interoparibility for Microwave Access Asal Muasal WiMAX Menurut James A. Johnson (Vice President, Intel Communications Group/General Manager, Wireless Networking Group), istilah WiMAX berasal dari singkatan wireless (disingkat Wi) Microwave Access (disingkat MAX). WiMAX dibangun berdasarkan standar yang dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan akses nirkabel berkecepatan tinggi. WiMAX memungkinkan akses terhadap aneka aplikasi multimedia seperti video streaming via koneksi nirkabel.
Teknologi WiMAX WiMAX menyerupai Wi-Fi dalam hal penggunaan teknologi modulasi yang sama. Teknologi ini disebut OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). OFDM merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda. Teknologi ini mula pertama dikembangkan pd tahun 1960-1970-an. Dikembangkan pada saat dilakukannya penelitian untuk mengurangi terjadinya interferensi frekuensi di antara berbagai kanal yang jaraknya saling berdekatan.
Perbedaan Teknologi WiMAX dengan Non-WiMAX Pada frekuensi non-wimax, sebuah gelombang radio biasanya akan saling mengganggu gelombang radio lain, khususnya jika frekuensi tersebut memiliki siklus getaran yang berdekatan. Hal yang paling terlihat adalah pada saat kita memainkan dua mobil remote control pada frekuensi radio yang berdekatan, misalnya mobil A (frekuensi 27,125MHz) dan mobil B (frekuensi 27,5MHz). Jika kedua mobil (berikut kontrol radionya) dihidupkan, kedua frekuensi tersebut akan bisa saling mengganggu. Akibatnya, jika kita akan menggerakkan mobil A, mobil B bisa ikut berjalan. Atau jika kita membelokkan mobil B, mobil A akan mundur beberapa meter. Dengan teknologi yang ditawarkan WiMAX, semua kendala tersebut akan sirna dengan sendirinya. Teknologi WiMAX memungkinkan kita memancarkan berbagai sinyal dalam jarak yang sangat berdekatan, tanpa harus cemas bahwa aneka sinyal tersebut akan saling mengganggu / berinterferensi.
Perbedaan Wi-Fi dan WiMAX Perbedaan antara keduanya terletak pada pembagian spektrum yang dipakai, dan pada penggunaan frekuensi berlisensi dalam WiMAX. Meskpun WiMAX dan Wi-Fi juga menggunakan salah satu frekuensi Free License (5,8GHz). Wi-Fi umumnya bekerja pada frekuensi 2,4 GHZ (Free License), tidak mampu bekerja dengan sinyal pantulan dan harus bekerja tanpa halangan obyek (biasa disebut dengan istilah Line of Sight). WiMAX dengan frekuensi 2,5GHz and 3,5GHz (License) mampu menjangkau jarak yang lebih jauh, dan memiliki kemampuan untuk melewati aneka penghalang seperti gedung atau pohon, sangat sesuai untuk diterapkan di daerah perkotaan yang memiliki gedung perkantoran dan pemukiman dengan struktur bangunan yang tinggi.
Perbedaan Wi-Fi dan WiMAX WiMAX merupakan standar IEEE 802.16 yang membawahi aneka standar turunannya. Standar ini mengatur penggunaan perangkat nirkabel untuk keperluan jaringan perkotaan (Metropolitan Area Network/MAN). Standar ini khususnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan akses nirkabel berkecepatan tinggi atau BWA (broadband wireless access). sehingga memungkinkan peningkatan daya keluaran perangkat WiMAX agar bisa menjangkau jarak yang lebih jauh. Wi-Fi merupakan standar IEEE 802.11 beroperasi pada kisaran 100 meter hingga 20 km, sedangkan WiMAX bisa beroperasi pada kisaran 50 kilometer. Selain itu, WiMAX dirancang dalam tataran teknologi carrier-grade. Hal ini membuat WiMAX memiliki kehandalan dan kualitas pelayanan yang lebih baik dibandingkan Wi-Fi.
WiMAX DIAGRA M
WiMAX Antenna
WiMAX Antenna
Perangkat WiMAX
Bluetooth Skema Diagram Teknologi Bluetooth