Tentang mereka dan keisengannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

It s a long story Part I

Teguh masih mengintip

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

PATI AGNI Antologi Kematian

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Ah sial aku selingkuh!

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

2 Our Precious School

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Sang Pangeran. Kinanti 1

Love has its own Story

TILL DEATH DO US PART

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

This is the beginning of everything

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

Bab 1. Awal Perjuangan

SEMACAM PENGANTAR. I Love Medan. ~ Irda Handayani ~

Karina Sacharissa. Warna Dari pelangi. Penerbit Chaliccabook

Doa Ibu yang Mengubah Dunia

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku dan adik kelasku.

Alfa & Omega. awal tanpa akhir

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

berjalan mengiringi. Pulang kerja, ya? tanya pemuda itu basa-basi. Memang nggak tahu, atau pura-pura nggak tahu, nih? Aku kan masih pakai seragam,

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Setelah bunyi bel pulang berbunyi, anak SMA 70 Jakarta berhamburan keluar kelas (ya iyalah, namanya juga bel pulang). Marsha dan Gina langsung keluar

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

jawaban yang jujur dan sesuai dengan kenyataan dan kondisi kelas kami. Bangunan tempat kami belajar mungkin kurang layak untuk disebut sekolah.

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Tetapi harapan itu muncul lagi setelah di SMP ini Zeta tidak satu sekolah lagi dengan Arum, mudah mudahan di SMP ini aku bisa menjadi

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

AKU AKAN MATI HARI INI

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Perjodohan... Hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidupku.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

NASKAH FILM REALLY FAMILY

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

Bab 1. Kehilangan mimpi

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

dengan penuh hormat. rumah. mata.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Kisah Seorang GADIS. a novel by. P.S. Putri. Penerbit

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

Then, something unexpected happened.

KIAT CANTIK DI HARI RAYA

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

S I N O P S I S. Jessi, seorang gadis manis yang kuper banget plus. Tiara, gadis cantik yang punya sifat super cuek.

Coffee Break : Kegalauan Raya

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari

KATA PENGANTAR. Kega Warrior!!! Lets go!

Transkripsi:

Tentang mereka dan keisengannya Aku menapaki anak-anak tangga dengan wajah semringah. Berjalan melalui pendopo kecil yang masih sepi. Di bawah, lantai lapangan basket basah, sisa hujan semalam. Ini hari pertama aku ada di sekolah baru. Keputusan pindah sekolah itu datang secara tiba-tiba. Sikap impulsif akibat hasil penerimaan rapor yang tak memuaskan. Ceritanya sih, bukan karena merasa diri pintar dan keberatan ketika peringkat di kelas menurun. Lebih kepada tindakan para guru dan wali kelas yang tak bisa ditolerir. Sebenarnya bukan itu saja alasan untuk pindah, memang ada hal-hal lain selain itu. Ketidaknyamanan selama bersekolah juga menjadi salah satu faktor. Lingkungan pertemanan yang memiliki gap antara yang berada dan kurang berada. Dan aku terjebak di antara itu. Bingung menentukan sikap, harus berteman dengan siapa? Ternyata mengurus pindah sekolah tak begitu ribet. Hanya butuh surat pernyataan orangtua dan mengisi berkas kepindahan. Aku mengurus semua hanya dalam dua hari. Di hari ketiga, semua berkas-berkas diterima di sekolah baruku. Dibilang sekolah baru juga bukan, sih. Sekolah ini saling hadap dengan SMP,

sekolahku terdahulu. Sebagian besar muridnya sudah sangat familier. Nggak perlu berbasa basi, atau memulai kembali dari awal. Siapa nama, tinggal di mana, dan sebagainya. Cukup berbaur layaknya biasa. Ada beberapa orang murid di kelas 2C yang satu sekolah saat di SMP. Mereka cukup kaget melihat kehadiranku. Namun tak ada pertanyaan perihal kepindahan, hanya ucapan selamat datang. Teman sebangku namanya Anda dan Dede. Kita sih sudah saling kenal sejak kecil. Satu SD, satu SMP, satu gereja, bahkan tinggal dalam jarak rumah yang tak begitu jauh. Sebelumnya aku nggak begitu akrab dengan keduanya. Hanya sebatas teman biasa. Menjadi teman sekelas dan sebangku, mengubah semua itu. Anda dan Dede adalah dua orang yang sangat menyenangkan, dengan kepribadian yang berbeda. Yang sama adalah keduanya mudah untuk disenangi siapa saja. Jika Anda terkesan sedikit menahan diri untuk segala hal, maka Dede adalah buku terbuka yang bisa dibaca siapa saja yang sudah dekat. Jika Anda mendadak tertutup ketika ada masalah, maka Dede akan begitu berapi-api bercerita tentang dilema yang dia hadapi. Anda dan Dede selalu mengajakku pulang bersama. Berjalan kaki di bawah terik 2

matahari yang pada masa itu tak dipedulikan jika akan menghitamkan kulit. Rasanya sungguh menyenangkan. Aku akan tertawa untuk segala cerita yang mereka miliki. Iya, mereka. Bukan hanya Anda dan Dede teman dalam perjalanan pulangku. Ada Rina, Rini, Ichan, dan Vorry. Sama seperti Anda dan Dede, aku juga sudah mengenal keempat orang ini. Mereka teman sekolah di SD dan SMP, satu gereja dan tinggal dalam jarak rumah yang tak begitu jauh. Sama juga seperti Anda dan Dede, dulunya aku tak begitu akrab dengan mereka. Lingkungan tempat tinggal kami memang dibangun sarana sekolah yang jaraknya berdekatan. Dari TK, SD, SMP sampai SMA, semua cukup ditempuh dengan berjalan kaki saja. Makanya tak heran jika sebagian besar murid di SMA sudah saling kenal sejak TK. Mari aku gambarkan tentang temantemanku yang lain. Rina dan Rini adalah sepasang anak kembar. Aku satu sekolah dengan keduanya sejak TK. Walau kembar, ada banyak perbedaan karakter di antara keduanya. Jika baru kenal mungkin tak kelihatan, tapi kalau sudah sering bersama akan ketahuan. Rina bersikap lebih bossy, agresif dan terkadang tanpa perhitungan. Rini sendiri lebih perhatian dan perasa. 3

Ichan, kami satu sekolah di SD. Rumahnya hanya beberapa jengkal dari rumah Rina dan Rini. Dulunya Ichan anak perempuan pemalu dan tak banyak tingkah. Di SMP, Ichan masuk salah satu sekolah swasta. Tubuhnya saat itu belum setambun sekarang. Kata Rini, dulu saat Ichan masih kecil suka dipaksa makan sama orangtuanya. Kadang suka dipukuli dulu. Sekarang, Ichan masih dipukuli, karena makan nggak pakai berhenti. Vorry, satu SMP denganku. Aku juga mengenalnya karena kami satu gereja. Rumahnya bersebelahan dengan rumah adik mama, Om Ben. Vorry pribadi yang menyenangkan. Paling netral di antara semua. Kekurangannya mungkin, saat bercerita, Vorry paling mendominasi. Kebiasaan-kebiasaan pulang bersama itu pada akhirnya mengubah aku, kami, mereka, yang awalnya tak begitu akrab menjadi teman satu geng. Di awal pulang bersama, aku cukup kaget sih sama keisengan-keisengan mereka yang menguras tenaga. Berawal dari hari itu, sepulang sekolah. 4

Jalanan sudah mulai sepi, tersisa beberapa orang murid yang masih berjalan kaki atau berdiri menanti mikro 1 di pedestri. Kami sedang tertawa-tawa di jalanan. Bercanda tentang ini itu yang tak penting. Di belokan jalan, seseorang muncul. Seorang perempuan tak beralas kaki. Menapak sambil berjinjit tanpa hirau kiri kanan. Sebilah peda 2 tersampir di pinggangnya. Sebentar, aku punya kejutan buat kalian, bisik Anda pelan hampir tak terdengar. Saat langkah kami sejajar dengan perempuan itu. Anda berteriak. JINJE! Perempuan itu mendelik. Rasa tak suka memancar dari bola mata hitamnya. Tangannya siap menarik peda di pinggang. Rina, Ichan dan Vorry langsung berlarian turun ke jalan utama. Aku yang hanya bisa bengong ditarik tangannya oleh Dede, lari menyusul Rini dan Anda yang sudah lebih dulu lari melewati lorong sepi di hadapan kami. Kami berhenti di perempatan jalan yang tak jauh dari rumah Rini dengan napas tersengal. Selang tak berapa lama Rina dan Ichan muncul. 1 Kependekan dari mikrolet. 2 Parang 5

6 Mana Vorry? tanyaku. Tadi udah belok pulang lewat lorong sebelah sana, tunjuk Ichan di lorong kesekian yang tadi kami lewati juga. Ada banyak lorong di area sekitar rumah Rina dan Rini. Lorong-lorong lebar yang saling berhubungan. Mungkin itu sebabnya daerah ini disebut Lorong 8. Kenapa sih tadi pada lari? Memangnya perempuan itu siapa? Kalo nggak lari, kamu mau kena sabetan pedanya? kata Anda tertawa. Yang lain ikut tertawa. Namanya Jinje? Bukan. Kita aja iseng manggil begitu. Aku manggut-manggut masih dengan keheranan. Perempuan itu rada stres. Katanya sih ditinggalin suaminya. Dulu kita juga pernah isengin dia dan dilempari batu. Rini menjelaskan. Terus kalian ikutan stres juga dengan ngerjain dia? Ini sih belum seberapa. Tunggu deh kalo kamu selalu sama kami. Kata-kata Rina benar adanya. Itu bukan keisengan pertama yang terjadi saat aku bersama mereka. Ada banyak sekali keisengan yang sebagian besar memacu adrenalin.

Pernah nyolong rambutan. Pas disapa yang punya rumah eh pura-pura minta, padahal ada dua orang yang lagi manjat dan menuhin ransel sama rambutan di atas pohon. Pernah ngempesin ban mobil yang lagi diparkir di jalan trus yang punya mobil keluar dan neriakin kita anak-anak nggak ada otak. Kitanya malah ngakak nggak keruan. Pernah nyolong bunga anggrek yang menjulur keluar pagar. Nyolongnya juga nggak tanggung-tanggung sampai beberapa batang. Tapi nggak ketahuan. Sampai sekarang. Pernah teriak-teriak di depan rumah seorang janda biar kita dikejar. Kurang kerjaan? Banget. Dan banyak lagi... Keisengan-keisengan itu sebenarnya salah tapi kami menganggapnya sebagai hiburan. Well, masa SMA adalah masa untuk melakukan banyak kebodohan, bukan? Tapi ingat, jangan ditiru! 7

8

Cinta itu membosankan karena saya harus bermimpi indah tiap malam. Cinta itu membosankan sampai suara saya serak mengulang-ulang namanya. Cinta itu membosankan sampai tidur pun tak nyenyak. Ah sudahlah, cinta itu benar-benar membosankan karena saya harus berjuta kali berdoa memintanya kepada Tuhan. - Fieldy Ruth Vally 9

10

Tentang cinta pertama Sebelum kepindahanku ke sekolah itu. Aku sedang berpacaran dengan seorang anak laki-laki. Namanya Marlon. Dia anak tetangga yang sudah kukenal sejak kecil. Sejujurnya, aku tak pernah menyukainya. Dia anak laki-laki yang tak pernah kulirik saat kami masih SD dulu. Pesona Marlon memerangkapku saat aku melihatnya pulang dari sekolah di akhir minggu. Kala itu Marlon bersekolah di sebuah SMP swasta di kota sebelah. Marlon mendadak terlihat sebagai seorang remaja tanggung yang menarik. Tubuh jangkung dengan sikap angkuhnya, belum lagi dia suka bermain sepakbola. Aku yang sejak kecil sudah tergila-gila dengan sepakbola, menjadikan itu sebagai patokan suka sama cowok. Aku akhirnya jatuh pada pandangan pertama. Pada hari di mana kakak laki-lakiku dibelikan playstation. Marlon datang ke rumah, bersama Ambi dan Epi. Tahu dong ya, kalau gebetan ke rumah. Pasti jadi salting dan suka curi-curi pandang. Ambi, yang adalah teman baik kakak laki-lakiku. Teman baikku juga. Menjadi orang 11