Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

dokumen-dokumen yang mirip
Materi 5: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

BAB I PENDAHULUAN V = IR P = IV = I (2) R

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Sistem PLTS Off Grid Komunal

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III CARA KERJA INVERTER

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem

Rooftop Solar PV System

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB III PERANCANGAN ALAT

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

ABSTRAK PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Listrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90%

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984

PERANCANGAN INVERTER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH TANGGA. Rico Alvin 1, Ibnu Kahfi Bachtiar 2

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

PV-Grid Connected System Dengan Inverter Sebagai Sumber Arus. Pada Beban Resistif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Tabel Peralatan Listrik Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

KINERJA LISTRIK ENERGI SURYA SATU FASA BOLAK-BALIK 80W, 220V, 50HZ LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KARAKTERISTIK GRID-TIE INVERTER SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. PRINSIP KERJA UPS dan PERMASALAHANNYA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

OTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA

BAB III METODE PENELITIAN

Solar PV System Users Maintenance Guide

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

KONVERTER TEGANGAN JALA-JALA SATU FASA KE TIGA FASA (Aplikasi Untuk Alat Pengajaran SMK di Rural Area)

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

UTILITAS BANGUNAN. Tjahyani Busono

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

B B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah

Rancang Bangun Inverter 1 Phasa dengan Kontrol Pembangkit Pulse Width Modulation (PWM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Transkripsi:

PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI Rabu, 25 Maret 2015 Oleh: Nelly Malik Lande POKOK BAHASAN TUJUAN DAN SASARAN PENDAHULUAN PENGERTIAN, PRINSIP KERJA, JENIS-JENIS INVERTER TEKNOLOGI INVERTER APLIKASI INVERTER PADA SISTEM PLTS DAN KRITERIA TEKNIS PENGUJIAN INVERTER JARINGAN DISTRIBUSI DAN INSTALASI RUMAH STANDAR TERKAIT KESIMPULAN Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 1

TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Memperkenalkan inverter sebagai salah satu komponen PLTS sehingga dapat diketahui tentang jenis, fungsi dan karakteristik masing-masing inverter tersebut khususnya untuk kelengkapan PLTS Dapat mengetahui syarat-syarat jaringan distribusi dan instalasi rumah Sasaran Dapat memahami inverter dan jaringan distribusi sehingga sistem PLTS dapat berjalan dengan baik dan efisien sesuai dengan standar yang ada Latar Belakang PENDAHULUAN Sumber energi terbarukan dapat berupa tenaga angin, tenaga air dan tenaga surya. Tetapi yang paling potensial dari energi tersebut adalah energi surya. Energi surya bisa dimanfaatkan secara langsung menjadi listrik dengan solar cell. Dalam mengaplikasikan solar cell pada perangkat rumah tangga, komputer, peralatan pertukangan, pompa air, kipas angin, sistem suplai energi pada rumah di daerah terpencil dan berbagai barang elektronik lainnya yang membutuhkan sumber AC dibutuhkan satu komponen penting untuk mengubah tegangan DC dari solar cell menjadi tegangan AC adalah dengan menggunakan inverter. Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 2

PENGERTIAN, PRINSIP KERJA, JENIS-JENIS INVERTER Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Current) dimana outputnya dapat berupa gelombang kotak (square wave), sinus modifikasi (sine wave modified) dan gelombang sinus (sine wave), Secara sederhana inverter adalah power supply yang kerjanya kebalikan dari adaptor. Adaptor mengubah arus AC (PLN) menjadi arus DC sedangkan inverter berfungsi mengubah arus DC menjadi AC. Sumber tegangan inverter dapat berupa battery, solar panel, wind turbine dan sumber tegangan lainnya. Keluaran inverter adalah tegangan AC 220V, frekuensi 50 Hz Prinsip Kerja Inverter Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada di samping. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation PWM) dalam proses conversi tegangan DC menjadi tegangan AC. Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 3

Jenis-jenis Inverter Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan atas: 1. Inverter 1 fasa, inverter dengan output 1 fasa 2. Inverter 3 fasa yaitu inverter dengan output lebih dari 1 fasa Con t.. Berdasarkan gelombang keluaran yang dihasilkan, Inverter dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu: 1. Square wave (gelombang kotak) 2. Modified Sine Wave (gelombang sinus modifikasi) 3. Pure Sine Wave ( gelombang sinus murni) Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 4

Gelombang Kotak (Square Wave) Bentuk Gelombang Karakteristik Inverter yang paling sederhana. menghasilkan tegangan 220 VAC, 50Hz. Kualitas sangat buruk shg hanya dapat digunakan pada beberapa alat listrik karena karakteristik output yang dimiliki oleh inverter ini memiliki THD yang tinggi sehingga krn alasan inilah inverter ini biasa disebut juga dirty power supply. Gelombang Sinus Modifikasi (Modified Sine wave) Bentuk gelombang Karakteristik Gelombang sinus modifikasi disebut juga gelombang kotak modifikasi Perbedaannya adalah gelombang sinus modifikasi outputnya menyentuh titik nol selama beberapa saat sebelum pindah ke positif atau negatif Gelombang sinus modifikasi memiliki THD yang lebih sedikit dibanding gelombang kotak Dapat dipakai untuk mengoperasikan beberapa peralatan listrik seperti komputer, TV lampu namun tidak bisa digunakan untuk beban-beban sensitif Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 5

Gelombang Sinus Murni (Pure Sine Wave) Bentuk gelombang Karakteristik Pure Sine Wave atau true Sine wave merupakan gelombang inverter yang hampir menyerupai sinusoidal sempurna pada jaringan listrik (PLN) dengan THD 3% sehingga sangat cocok untuk peralatan elektronika. Teknologi yang digunakan untuk inverter jenis ini adalah pulse width modulation (PWM) yang dapat mengubah tegangan DC menjadi AC dengan bentuk gelombang yang hampir menyerupai gelombang sinusoidal Gelombang tipe pure sine wave ini juga digunakan oleh grid tie inverter TEKNOLOGI INVERTER IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor ) Inverter Kemampuan tegangan bisa mencapai 1000VDC Aplikasi pada tegangan tinggi untuk kapasitas inverter besar, dengan arus bisa mencapai 500A Contoh inverter IGBT adalah inverter LEN 15kW MOSFET Inverter Kemampuan tegangan bisa mencapai 100V Aplikasi pada tegangan sekitar 100V untuk kapasitas inverter 5KW dengan kemampuan arus hanya mencapai 12-15A Contoh inverter MOSFET adalah inverter SMA power Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 6

APLIKASI INVERTER PADA SISTEM PLTS DAN KRITERIA TEKNIS Jenis inverter yang digunakan pada sistem PLTS yaitu: 1. On Grid (Grid Tie) Inverter 2. Off Grid Inverter GRID TIE (ON GRID) INVERTER Grid Tie (On Grid) Inverter merupakan inverter khusus yang biasanya digunakan dalam sistem energi listrik terbarukan, yang mampu mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dan menyalurkannya ke jaringan listrik utilitas (PLN) di Indonesia. Inverter tipe ini disebut juga dengan synchronous inverter atau grid-interactive inverter dimana perangkat ini tidak dapat beroperasi tanpa adanya sumber listrik atau jaringan listrik PLN nya tidak tersedia Rugi-rugi pada Grid Tie Inverter lebih rendah dibandingkan dengan off grid inverter. Karena tegangan operasi input DC nya biasanya lebih tinggi yang bersumber dari panel surya sehingga arus yang menyebabkan losses kecil Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 7

SINGLE LINE DIAGRAM GRID TIE INVERTER Inverter Off Grid Off Grid System Merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah-daerah terpencil/pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN atau isolated grid. Sumber/ sources utama dari inverter jenis adalah baterai Dari sisi output inverter ini disebut self tracking artinya inverter ini bisa hidup dengan sendirinya Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan inverter off grid yaitu: 1. Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya mendekati dgn beban yang hendak kita gunakan agar efisiensi kerjanya maksimal 2. Untuk kapasitas kecil yaitu: < 500 VA menggunakan tegangan input 12 V 500-2000 VA menggunakan tegangan input 24V 2000 6000 VA menggunakan tegangan input 48V 6000-15000 VA menggunakan tegangan input 120 VDC >15000VA menggunakan tegangan input input 240 V,360V, 480VDC 3. Sinewave ataupun square wave output AC Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 8

Kriteria teknis Inverter untuk PLTS Inverter yang akan digunakan pada PLTS harus sesuai dengan kriteria sbb: 1. PLTS On Grid menggunakan inverter jenis On Grid Inverter 2. PLTS Off Grid menggunakan jenis Off Grid inverter /Bi-directional inverter 3. PLTS Hibrid menggunakan inverter jenis Bi-directional atau dikombinasi On Grid Directional Inverter 4. Tegangan keluaran Inverter harus memiliki kualitas gelombang dengan THD maksimum 3%. 5. Memiliki sistem pengaturan MPPT (Maximum Power Point Tracking) dengan metoda PWM (Pulse Width Modulation) 6. Mampu bekerja pada suhu lingkungan sampai dengan 45 C 7. Efisiensi > 90% pada beban penuh Con t... 8. Kapasitas Inverter (off grid) dipersyaratkan lebih dari satu unit untuk keandalan sistem sesuai dengan beban puncak dengan pengaturan sesuai dengan tabel berikut: Kapasitas (kwp) Jumlah String Kapasitas per unit (kw/string 100 2-3 40 50 101-200 2-4 50 100 201-300 3-6 50 100 >300 3 100-300 Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 9

PENGUJIAN INVERTER Uji pendahuluan (Pre-Test), meliputi pemeriksaan visual dan dokumentasi teknis terhadap komponen inverter. Test fungsi sistem dan perlengkapan pendukung (displai, indikator dan parameter) Uji konsumsi diri inverter Untuk mengetahui konsumsi daya inverter tanpa beban Uji inverter dengan pembebanan resistif bertahap Uji inverter dengan pembebanan induktif Uji underload inverter Uji overload inverter (110% dan 150%) JARINGAN DISTRIBUSI Jaringan distribusi adalah penyaluran arus listrik dari sumber (rumah pembangkit) ke rumah penduduk (pemakai). Instalasi tiang jaringan distribusi sangat penting, cara pemasangan dan penyambungan kabel distribusi haruslah kuat dan tidak boleh kendor, karena sangat mempengaruhi ke loses dan harus yang mengalir kerumah pelanggan (pengguna listrik). Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 10

Menggunakan kabel jaringan udara Jarak antar tiang maksimum 40 meter Total panjang jaringan distribusi sepanjang 2000m Menggunakan tiang besi bulat hot deep galvanized tinggi 7 meter standar PLN, ditanam ke dalaman tanah 1 meter dan dicor dengan semen, lengkap dengan assesories jaringan distribusi Tinggi lendutan antar tiang minimal 5 meter dari permukaan tanah Kabel antar tiang menggunakan kabel twisted ukuran phasa 2x35mm 2 + netral 1x25mm 2 (SPLN) sepanjang ± 2500 meter (termasuk lendutan) Kabel sambungan kerumah menggunakan kabel twisted 2x10mm 2 (SPLN) sepanjang maksimum 2000 meter Dilengkapi dengan gambar mekanik dan tiang listrik, gambar elektrikal jaringan distribusi, serta gambar pondasi tiang INSTALASI RUMAH 1. Jumlah rumah yang terlistriki termasuk fasilitas umum 2. Masing-masing rumah dilengkapi dengan pembatas arus (MCB 1A termasuk box dan segel) dan energi limiter (Energi Dispenser Meter) 3. Energi Limiter memiliki proteksi arus lebih atau short circuit yang dapat diprogram daan dapat kembali normal sestelah tidak ada kelebihan arus 4. Energi Limiter di setting pada kondisi batasan daya 300 Wh/hari 5. Energi Limiter memiliki indicator LCD untuk melihat akumulasi pemakaian dan sisa energi 6. Energi Limiter mampu me reset kuato energy harian secara otomatis 7. Masing-masing rumah minimal mendapat 5 titik (4 lampu dan 1 stop kontak) 8. Menggunakan lampu LED minimal 5 watt (brosur asli dan garansi harus dilampirkan) 9. Kabel instalasi rumah menggunakan NYM 2x1,5mm 2 (SPLN) 10. Masing-masing rumah dilengkapidengan grounding (arde) 11. Melengkapi perencanaan gambar instalasi listrik rumah Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 11

Standar Terkait Inverter: Sebuah alat yang merubah masukan listrik d.c. menjadi listrik keluaran a.c. (IEC 61277) Efisiensi inverter: Rasio daya keluaran listrik a.c. yang berguna menjadi daya masukan d.c. (IEC 61277) IEC 61683, Sistem Photovoltaic Power conditioner/pengkondisi daya Prosedur untuk pengukuran efisiensi SPLN D3.022-2:2012 Inverter untuk Pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) Persyaratan Umum dan Metode Uji PUIL Peraturan Umum Instalasi Listrik KESIMPULAN Inverter memegang peranan penting dalam sistem PLTS. Oleh karena itu pemilihan Inverter harus memenuhi kriteria-kriteria sehingga hasil yang didapatkan optimal. Untuk sistem Off-grid, inverter yang dipakai adalah inverter bidirectional inverter, sedangkan untuk sistem On-grid dipakai grid inverter. Jaringan distribusi dan instalasi rumah mempunyai kriteria khusus yang harus diperhatikan Untuk mendistribusikan daya PLTS ke rumah-rumah penduduk. Hal ini dilakukan supaya rugi-rugi yang terjadi pada setiap komponen kecil dan pemakaian daya lebih efisien Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 12

Terima Kasih 25 Balai Besar Teknologi Energi-BPPT 13