DESAIN DASAR PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN COBALT-60

dokumen-dokumen yang mirip
PEREKAYASAAN PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN COBALT-60

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

OPTIMASI ASPEK KESELAMATAN PADA KALIBRASI PESAWAT RADIOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KENDALI KUALITAS DAN JAMINAN KUALITAS PESAWAT RADIOTERAPI BIDIKAN BARU LABORATORIUM METROLOGI RADIASI

ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK

OPTIMASI ASPEK KESELAMATAN PADA KALIBRASI PESAWAT TERAPI 60 Co atau 137 Cs

Verifikasi Keluaran Radiasi Pesawat Linac (Foton Dan Elektron) Serta 60CO Dengan TLD

PENGARUH SUDUT GANTRI TERHADAP KONSTANSI DOSIS SERAP DI AIR PESAWAT TELETERAPI Co-60 XINHUA MILIK RUMAH SAKIT dr. SARJITO YOGYAKARTA

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

KONTROL KUALITAS TERAPI RADIASI PADA UNIT RADIOTERAPI MRCCC RS MRCCC

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta

Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi

ANALISA KURVA PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) DAN PROFILE DOSE UNTUK LAPANGAN RADIASI SIMETRI DAN ASIMETRI PADA LINEAR ACCELERATOR (LINAC) 6 DAN 10 MV

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

ANALISA DOSIS RADIASI KANKER MAMMAE MENGGUNAKAN WEDGE DAN MULTILEAF COLLIMATOR PADA PESAWAT LINAC

HUBUNGAN ANTARA LAJU DOSIS SERAP AIR DENGAN LAPANGAN RADIASI BERKAS ELEKTRON PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA

ANALISIS HASIL PENGUKURAN PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) BERKAS ELEKTRON LINAC ELEKTA RSUP DR. SARDJITO

PENGUKURAN FAKTOR WEDGE PADA PESAWAT TELETERAPI COBALT-60 : PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX.

VERIFIKASI PENENTUAN LAJU DOSIS SERAP DI AIR BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK CLINAC 2100 C MILIK RUMAH SAKIT

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

Verifikasi TPS untuk Dosis Organ Kritis pada Perlakuan Radioterapi Area Pelvis dengan Sinar X 10 Megavolt

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Analisis Dosis Keluaran Berkas Foton dan Elektron Energi Tinggi Pesawat Linac Elekta Precise 5991 Berdasarkan Code of Practice IAEA TRS 398

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

TEORI DASAR RADIOTERAPI

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR STATIK MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY IODIUM-131 (I 131 )

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009

FAKTOR KOREKSI SOLID WATER PHANTOM TERHADAP WATER PHANTOM PADA DOSIMETRI ABSOLUT BERKAS ELEKTRON PESAWAT LINAC

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

PENGARUH DIAMETER PHANTOM DAN TEBAL SLICE TERHADAP NILAI CTDI PADA PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN CT-SCAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN

VERIFIKASI DOSIMETRI PERHITUNGAN BERKAS TERBUKA PERANGKAT LUNAK IN-HOUSE TREATMENT PLANNING SYSTEM (TPS) PESAWAT TELETERAPI COBALT-60

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian akibat keganasan di dunia, kira-kira sepertiga dari seluruh kematian akibat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

ANALISIS PERHITUNGAN BERAT KONTAINER SUMBER Ir-192 AKTIVITAS 10 Ci UNTUK BRAKITERAPI HDR

Jusmawang, Syamsir Dewang, Bidayatul Armynah Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

PENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co

EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENENTUAN PARAMETER DOSIMETRI AWAL BERKAS FOTON 6 MV DARI 5 BUAH PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA DAN VARIAN CLINAC BARU

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR (STATIK) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI MEDIUM ENERGY RADIUM-226 (Ra 226 )

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM

KARAKTERISASI DOSIMETRI SUMBER BRAKITERAPI IR-192 MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT

PRA RANCANGAN KONTAINER TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF SUMBER TERBUNGKUS 192 Ir

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DOSIS SERAP RADIASI PADA PERBEDAAN DIMENSI DAN BENTUK LAPANGAN PENYINARAN BERKAS RADIASI FOTON 6 MV

ANALISIS PERHITUNGAN DOSIS SERAP TERAPI ROTASI DENGAN METODE TISSUE PHANTOM RATIO (TPR) PADA LINEAR ACCELERATOR (LINAC) 6 MV

Verifikasi Dosis Radiasi Kanker Menggunakan TLD-100 pada Pasien Kanker Payudara dengan Penyinaran Open System

Verifikasi Ketepatan Hasil Perencanaan Nilai Dosis Radiasi Terhadap Penerimaan Dosis Radiasi Pada Pasien Kanker

Jumedi Marten Padang*, Syamsir Dewang**, Bidayatul Armynah***

ANALISIS POSISI DETEKTOR TERHADAP STEM EFFECT DAN DOSIS RELATIF UNTUK DOSIMETRI PESAWAT LINAC 6 MV

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

PENGEMBANGAN SILABUS PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS PROTEKSI RADIASI BIDANG MEDIS

ANALISIS KOLIMASI BERKAS SINAR-X PADA PESAWAT FLUOROSCOPY (MOBILE C-ARM) DIRUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROFIL BERKAS SINAR X LAPANGAN SIMETRIS DAN ASIMETRIS PADA PESAWAT LINAC SIEMENS PRIMUS 2D PLUS

PENGARUH VARIASI AIR GAP TERHADAP DOSIS SERAP PENYINARAN BERKAS ELEKTRON PADA PESAWAT LINAC SIEMENS / PRIMUS M CLASS 5633

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

DESAIN DAN PEMBUATAN PENDUKUNG MEKANIK PADA PROTOTIPE PERANGKAT SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SINAR GAMMA

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI

Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta

Pengaruh Ketidakhomogenan Medium pada Radioterapi

BAB IV PERHITUNGAN DOSIS SERTA ANALISIS PENGARUH UKURAN MEDAN PAPARAN TERHADAP OUTPUT BERKAS FOTON

BAB 1 PENDAHULUAN. radionuklida, pembedahan (surgery) maupun kemoterapi. Penggunaan radiasi

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

BAB II LINEAR ACCELERATOR

PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT MAMMOGRAFI MX-13 BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROTOKOL PENANGANAN KANKER PROSTAT DENGAN EKSTERNAL BEAM RADIATION THERAPY (EBRT)

PENENTUAN DOSIS SERAP LAPANGAN RADIASI PERSEGI PANJANG BERKAS FOTON 10 MV DENGAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN

PERAN FISIKAWAN MEDIS DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DI BIDANG KESEHATAN: RADIOTERAPI, RADIODIAGNOSTIK, KEDOKTERAN NUKLIR

OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI

ANALISIS WAKTU PELURUHAN TERHADAP PERSYARATAN DOSIS RADIOISOTOP UNTUK PEMERIKSAAN GONDOK

DAFTAR ACUAN. 1 World Nuclear Association (WNA) ( Juni 2007). Nuclear Power in the World Today. Nuclear Engineering International, including Handbook.

PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR

Dengan klasifikasi tersebut maka konsumen dapat memilih mana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TANTANGAN BADAN PENGAWAS MENGIMPLEMENTASIKAN PERATURAN PENGGUNAAN PESAWAT SINAR X UNTUK DIAGNOSTIK.

ANALISIS DOSIS YANG DITERIMA PASIEN PADA PEMERIKSAAN RENOGRAF

EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL PEKERJA RADIASI PT-BATAN TEKNOLOGI DENGAN METODE IN-VITRO

DEKONTAMINASI MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 INSTALASI RADIOMETALURGI DENGAN CARA KERING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

PERBANDINGAN DOSIS TERHADAP VARIASI KEDALAMAN DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN (BENTUK PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG) PADA PESAWAT RADIOTERAPI COBALT-60

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007

Transkripsi:

DESAIN DASAR PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN COBALT-60 Wiranto Budi Santoso, Istofa, Budi Santoso, Bang Rozali Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) BATAN E-mail : wiranto@batan.go.id ABSTRAK DESAIN DASAR PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN COBALT- 60. Telah dilakukan pembuatan desain dasar perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60. Perangkat radioterapi eksternal berfungsi untuk terapi kanker menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif. Kanker merupakan penyakit yang mematikan nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. Di Indonesia hanya terdapat 20 rumah sakit yang memiliki fasilitas radioterapi. Minimnya jumlah fasilitas radioterapi di Indonesia antara lain disebabkan oleh harga perangkat radioterapi yang mahal. Karena itu diperlukan pengembangan kemampuan lokal untuk menghasilkan perangkat radioterapi. Pembuatan desain dasar perangkat radioterapi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan lokal dalam penguasaan teknologi perangkat radioterapi. Desain dasar perangkat radioterapi yang akan dibuat mencakup desain untuk bagian mekanik dan pengendalian berkas radiasi. Bagian elektromekanik yang akan dirancang adalah gantry, kolimator, dan tempat tidur pasien. Bagian pengendalian berkas radiasi yang akan dirancang terdiri dari: sistem pergerakkan bagian mekanik, pergerakan sumber, pengendali lokal di dekat perangkat, pengendali di ruang operator, dan sistem pemantau kondisi ruang terapi secara audio-visual. Perancangan akan dilakukan dengan mengambil acuan perangkat radioterapi menggunakan Cobalt-60 yang ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Diharapkan penguasaan teknologi yang digunakan pada perangkat radioterapi di RSHS juga dapat membantu perawatan dan perbaikan perangkat radioterapi di rumah sakit tersebut. Kata kunci: radioterapi, Cobalt-60, kanker ABSTRACT THE BASIC DESIGN OF COBALT-60 EXTERNAL BEAM RADIOTHERAPY. The basic design of Cobalt-60 external beam radiotherapy equipment has been made. The function of a Cobalt-60 external beam radiotherapy equipment is to cure a cancer utilizing radiation from radioactive energy. A cancer is the second killing disease after cardiovascular. Indonesia only has 20 hospitals which have radiotherapy facilities. Inadequacy of radiotherapy facilities in Indonesia is caused by the price of a radiotherapy equipment which is expensive. Therefore it needs local capability development to develop a radiotherapy equipment. So cancer treatment services in Indonesia could be improved. The scope of engineering which is going to be conducted is to produce a Basic Design document of Cobalt-60 radiotherapy equipment. The Basic Design document of Cobalt-60 radiotherapy equipment consists of mechanical and radiation beam controller designs. The design of electromechanic parts consists of gantry, collimator, and treatment couch. The design of radiation beam controller consists of mechanical parts movements, source movements, local controller near the equipment, controller in operator room, and audiovisual therapy room monitoring The design is going to take the Cobalt-60 radiotherapy equipment in Hasan Sadikin Hospital (Rumah Sakit Hasan Sadikin RSHS, Bandung) as a reference. It is expected that the proficiency of technology which is used in radiotherapy equipment at RSHS could help maintaining and reapiring radiotherapy equipment in that hospital. Keywords: radiotherapy, Cobalt-60,cancer. 1. PENDAHULUAN Kanker merupakan penyakit yang mematikan nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular [1]. Berdasarkan data dari UICC (Union Internationale Contre le Cancer) 51

pada tahun 2030, diperkirakan terdapat 26 juta kasus kanker dengan 17 juta angka kematian akibat kanker dan 75 juta orang yang hidup dengan kanker. Data UICC tersebut juga memperkirakan 70% dari jumlah penderita terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia [2]. Di Indonesia hanya terdapat 20 rumah sakit yang memiliki fasilitas radioterapi [3]. Jumlah ini tentu saja jauh dari mencukupi untuk memberikan pelayanan terapi kanker bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan jumlah rumah sakit yang memiliki fasilitas radioterapi. Selain itu perlu pula untuk mempertahankan agar rumah sakit yang telah memiliki fasilitas radioterapi dapat terus memberikan pelayanan terapi kanker bagi masyarakat Indonesia. Minimnya jumlah fasilitas radioterapi di Indonesia antara lain disebabkan oleh fasilitas radioterapi masih diimpor dengan harga yang mahal. Untuk menekan tingginya biaya pengadaan perangkat radioterapi perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan pembuatan perangkat radioterapi di dalam negeri. Untuk itu diperlukan penguasaan teknologi yang digunakan pada perangkat radioterapi. Dengan penguasaan teknologi perangkat radioterapi ini diharapkan industri dalam negeri dapat menghasilkan perangkat radioterapi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan radioterapi di Indonesia. Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 merupakan perangkat radioterapi yang umum digunakan untuk terapi kanker sejak tahun 1950 oleh Harold E. Johns di Kanada [4]. Penggunaan perangkat radioterapi eksternal banyak digunakan di negara berkembang karena teknologinya tidak begitu rumit dan mudah dalam perawatan [5]. Karena itu teknologi radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 yang dipilih untuk dikembangkan pada kegiatan ini. Penguasaan teknologi perangkat radioterapi akan dilakukan dengan melaksanakan pembuatan desain dasar perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60. Desain dasar perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 mengacu pada literatur IAEA dan diadopsi dari perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 yang ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung. Dengan dikuasainya teknologi ini diharapkan perangkat radioterapi dapat dihasilkan di dalam negeri sehingga dapat menghemat devisa negara. Selain itu penguasaan teknologi ini dapat pula membantu perawatan dan perbaikan perangkat radioterapi yang telah ada sehingga tetap dalam kondisi yang optimal dalam pelayanan terapi kanker. Selain itu penguasaan teknologi ini juga untuk meningkatkan keselamatan bagi pasien, operator, tenaga medis, dan masyarakat di sekitar lokasi perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 tersebut ditempatkan. 1.1. TEORI Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 berfungsi untuk terapi kanker dengan cara memberikan radiasi gamma dari Cobalt-60 pada bagian tubuh yang terkena kanker. Radiasi gamma diarahkan pada bagian tubuh sehingga dapat membunuh sel kanker namun sedikit mungkin mengenai sel tubuh yang sehat. Pasien diposisikan pada meja pasien (Patient Support Assembly - PSA). Meja pasien diatur sedemikian rupa sehingga bagian tubuh yang akan diterapi berada pada sumbu isosentris. Pengaturan ketinggian meja pasien mengacu pada sinar laser yang dipancarkan dari samping meja pasien. Posisi sinar radiasi diarahkan ke tubuh pasien dengan mengatur posisi gantry dan kepala sumber (head source). 52

Gambar 1. Cara kerja perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 Setelah itu operator memasukkan kunci utama pada konsul untuk dapat mengoperasikan perangkat radioterapi eksternal. Operator mengatur waktu penyinaran dan lebar daerah radiasi yang telah ditentukan oleh Rencana Terapi (Treatment Planning System -TPS). Setelah semua kondisi telah sesuai dengan yang dipersyaratkan, penyinaran diaktifkan oleh operator dengan menekan tombol ON. Oleh operator dilakukan pemantauan kondisi pasien melalui monitor CCTV hingga waktu penyinaran berlalu. Cara kerja perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dapat dilihat pada gambar 1. 2. METODOLOGI Pembuatan desain dasar perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Penetapan persyaratan desain perangkat. Pada tahap ini ditetapkan persyaratan desain yang harus dipenuhi oleh perangkat yang akan dibuat. Penetapan persyaratan teknis perangkat. Pada tahap ini ditetapkan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60. Perancangan desain perangkat. Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat dengan memperhatikan persyaratan desain dan teknis dari perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 yang terdiri dari: Bagian elektromekanik, meliputi: gantry, kolimator, tempat tidur pasien. Bagian pengendalian berkas radiasi, meliputi: sistem pergerakkan bagian mekanik, pergerakan sumber, pengendali lokal di dekat perangkat, pengendali di ruang operator, sistem pemantau kondisi ruang terapi secara audio-visual. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kegiatan yang dilakukan berupa pesyaratan desain, persyaratan teknis, spesifikasi teknis, dan desain dasar bagian elektromekanik, serta bagian pengendalian berkas radiasi dari perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60. Desain dasar perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 terdiri dari: 1. Sumber radiasi Cobalt-60 53

2. Kepala sumber (source head) 3. Gantry 4. Meja Pasien (Patient Support Assembly - PSA) 5. Konsul (Console) Operator Gambar umum perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dapat dilihat pada gambar 2. Pada gambar 2, tidak terlihat konsul operator. Hal ini disebabkan karena konsul operator terletak di luar ruangan tempat perangkat radioterapi eksternal berada. Gambar 2. Sketsa umum perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 Persyaratan Desain Desain perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 ini mengutamakan keselamatan bagi pasien, operator, tenaga medis, dan lingkungan sekitar perangkat radioterapi eksternal. Desain perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 ini mengacu pada peraturan dan standar teknis yang berlaku. Pedoman, peraturan, dan standar yang digunakan adalah sebagai berikut: IAEA Safety Series No.115, International Basic Safety Standards for Protection against Inonizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources, 1996 IAEA Safety Report Series No.38, Aplying Radiation Safety Standards in Radiotherapy, 2006 IAEA Safety Report Series No.47, Radiation Protection in the Design of Radiotherapy Facilities, 2006 IAEA Safety Report Series No.398, Absorbed Dose Determination in External Beam Radiotherapy An International Code of Practice for Dosimetry Based on Standards of Absorbed Dose to Water, 2000 IAEA TECDOC No.1040, Design and implementation of a radiotherapy programme: Clinical, medical physics, radiation protection and safety aspect, 2006 IEC 60601-1-1. Medical electrical equipment- Part1-1: General requirements for safety- Collateral standard: Safety standard: Safety requirements for medical electrical systems, 2000 Peraturan Kepala BAPETEN Persyaratan Fungsi Persyaratan fungsi perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 yang dirancang adalah sebagai berikut: 54

Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dapat digunakan untuk menyinari sinar gamma secara maksimal ke bagian kanker di tubuh pasien dan sesedikit mungkin pada bagian yang sehat. Pengaktifan penyinaran perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dikendalikan dari konsul (console)l operator. Konsul operator hanya dapat dioperasikan dengan menggunakan kunci utama. Penyinaran hanya dapat dilakukan jika semua kondisi yang dipersyaratkan terpenuhi. Sistem interlock akan menghalangi perangkat radioterapi eksternal beroperasi jika salah satu kondisi yang dipersyaratkan tidak terpenuhi. Pengaturan (adjustment) meja pasien, gantry, dan kepala sumber(source head) dapat dilakukan dari kendali lokal maupun melalui konsul operator. Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 didesain dengan memiliki dua pewaktu (timer) untuk menghitung lama waktu penyinaran. Salah satu dari pewaktu tersebut menghitung naik (ascending) sedangkan pewaktu yang lain menghitung mundur (descending). Penyinaran akan dihentikan dan sumber akan kembali ke posisi Beam-Off jika salah satu pewaktu telah memenuhi waktu yang ditentukani. Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 didesain memiliki fitur keselamatan untuk menghentikan penyinaran secara otomatis pada saat kehilangan catu daya atau keadaan darurat. PersyaratanTeknis Menurut IAEA (International Atomic Energy Agency), karakteristik radionuklida yang digunakan:pada perangkat radioterapi eksternal adalah sebagai berikut: energi radiasi gamma besar (~ 1 MeV) Co-60-1,25 MeV aktivitas spesifik (specific activity) tinggi (~ 100Ci/g) Waktu paruh (half life) panjang (dalam orde tahun) Konstanta laju air kerma spesifik besar Г AKR (µgy.m 2 /GBq.j) Aktivitas sumber: 5.000 10.000 Ci (185 370) TBq Laju dosis pada 80 cm dari sumber: 100 200 cgy/min: Dari karakteristik radionuklida tersebut di atas, Cobalt-60 dapat memenuhi karakteristik tersebut. Hal ini dapat dilihat dari radionuklida Cobalt-60 yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: energi radiasi 1,25 MeV aktivitas spesifik (specific activity) 1130 Ci/g (carrier free); 300 Ci/g (in practice) Waktu paruh (half life) 5,26 tahun Konstanta laju air kerma spesifik besar Г AKR 309 µgy.m 2 /GBq.j Aktivitas sumber: 8000 Ci (2,96 x 10 14 Bq) Laju dosis pada 80 cm dari sumber: 200 cgy/min: Spesifikas Teknis Persyaratan teknis dari desain perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 adalah sebagai berikut: SUMBER Aktivitas sumber radiasi Dimensi sumber radiasi ISOCENTER Akurasi Isocenter Tinggi <= 8000 Ci (2,96 x 10 14 Bq) Diameter : 23,5 mm <= ± 2 mm 1200 mm 55

JARAK SUMBER KE SUMBU (SOURCE TO AXIS DISTANCE - SAD) 8000 mm GANTRY Rentang rotasi (rotation range) 0 360 derajat Toleransi rotasi (rotation tolerance) <= 1 derajat Kecepatan rotasi 0,1 0,5 rpm KEPALA SUMBER (SOURCE HEAD) Rentang rotasi (rotation range) ±90 derajat PENYINARAN Bidang penyinaran (Radiation field) SSD = 800 mm 30mm*30mm-300mm*300mm Simetri bidang penyinaran < 5% Lebar penumbra < 10 mm Laju dosis serap pada penampang lintang sinar 1 m dari permukaan < 0,02 mgy/j kepala sumber MEJA PASIEN (PATIENT SUPPORT ASSEMBLY) Pergerakan Longitudinal >1100 mm Pergerakan Lateral >± 230mm Pergerakan Vertikal > 500 mm Rotasi meja >± 100 derajat PEWAKTU (TIMER) Toleransi <= 1% DIMENSI Perangkat Utama - p x l x t 3060 mm x 2500 mm x 2500 mm Konsol (Console) - p x l x t 1000 mm x 750 mm x 810 mm BERAT 13000 Kg Gambar 3. Struktur kapsul sumber radiasi Cobalt-60 56

Sumber radiasi Cobalt-60 Pada perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60, radionuklida Cobalt-60 dikemas dalam kapsul sumber radiasi. Bentuk dan ukuran kapsul sumber radiasi Cobalt-60 telah mempunyai standar tertentu. Kapsul sumber radiasi Cobalt-60 dapat dilihat pada gambar 3. Kepala sumber (source head) Kepala sumber (source head) merupakan bagian perangkat radioterapi eksternal tempat menyimpan dan mengeluarkan radionuklida Cobalt-60 sebagai sumber radiasi. Pada saat perangkat radioterapi eksternal tidak dikehendaki untuk memancarkan radiasi, radionuklida sumber radiasi Cobalt-60 berada pada posisi Beam-Off. Sedangkan pada saat perangkat radioterapi eksternal dikehendaki untuk memancarkan radiasi, radionuklida sumber radiasi Cobalt-60 berada pada posisi Beam-On. Pada posisi Beam-Off, bagian luar dari radionuklida sumber radiasi Cobalt-60 dilapisi dengan Depleted Uranium. Selain itu dilapisi pula dengan perisai timbal (Lead shielding). Perisai timbal juga melapisi jalur pergerakan sumber Cobalt-60 dari posisi Beam-Off menuju posisi Beam-On.dan pergerakan sumber dari posisi Beam-On menuju posisi Beam-Off. Uranium susut kadar (depleted Uranium) dan perisai timbal (Lead shielding) dimaksudkan agar daerah sekitar kepala sumber masih berada dalam batas aman dari bahaya radiasi yang tidak diinginkan. Gambar 4. Kepala sumber (source head). Gantry Gantry berfungsi untuk mengarahkan radiasi pada tubuh pasien. Gantry dapat berputar 180 derajat searah dan berlawanan dengan jarum jam. Pada gantry terdapat kepala sumber yang mengatur besarnya radiasi pada waktu terapi dilakukan. Posisi gantry dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2. Konsul (Console) Operator Konsul terletak di ruang terpisah dengan perangkat radioterapi. Hal ini dimaksudkan agar operator tidak terpapar radiasi yang tidak diinginkan. Dari konsul ini, operator dapat mengendalikan besar dan lamanya radiasi yang akan diberikan pada tubuh pasien. Kondisi pasien pada saat menjalani terapi dapat dipantau oleh operator melalui konsul ini. Tampilan pada konsul dapat dilihat pada gambar 5. 57

Gambar 5. Tampilan pada konsul. 4. KESIMPULAN Telah dilakukan perekayasaan perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dengan hasil berupa desain dasar perangkat. Desain dasar ini memenuhi persyaratan desain, teknis, dan fungsi yang mengacu ke standar yang berlaku secara nasional dan internasional. Diharapkan dengan desain dasar ini dapat dikuasai teknologi yang digunakan pada perangkat radioterapi menggunakan Cobalt-60 sehingga dapat membantu perawatan perangkat yang ada di rumah sakit. Desain dasar ini dapat dikembangkan menjadi desain rinci perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60. 5. DAFTAR PUSTAKA [1]. JANET MACKENZIE, Saskatchewan s Cobalt-60 Beam Therapy Unit Inaugurates a New Era in Cancer Treatment, University of Saskatchewan, 2002 [2]. Anonymous, Kompas.com, 2030, Kanker Ancam Negara Berkembang, Available at: http://nasional.kompas.com/read/2008/10/13/15003156/2030 Kanker.Ancam Negara.Berkembang, diunduh pada 11 Nopember 2011 [3]. Anonymous, Pori, Radiotherapy centers in Indonesia, Available at: www.pori.or.id/radiotherapy-centers.html, 2011 [4]. E.B. PODGORSAK, Radiation Oncology Physics: A Handbook for Teachers and Students, IAEA publication (ISBN 92-0-107304-6) [5]. Anonymous, IAEA, Safety Reports Series No. 38 Appliying Radiation Safety Standards in Radiotherapy, Vienna, 2006 [6]. Anonymous, IAEA, Safety Reports Series No. 47 Radiation Protection in The Design of Radiotherapy Facilities, Vienna, 2006 58