ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GOTONG ROYONG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HIKADA PUTRA KARUNA DENPASAR PERIODE Oleh :

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR MEASURING THE LEVEL OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. BPR TUAH NEGERI MANDIRI PEKANBARU

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

Analisis Kinerja Keuangan KPRI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2012

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERCATAT DI BEI PERIODE

Fitria Rachmawati Nengah Sudjana Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Kinerja Keuangan KUD Werdhi Mendala Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB III METODE PENELITIAN

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS MODAL KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN PT. BANK SULUT DI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

Elina Dewi Rachmatika Topowijono Nengah Sudjana. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Transkripsi:

1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 2010 2012 Analysis Of Liquidity Ratio And Profitability As The Financial Performance Assessment At KPRI Setia Kawan Tekung Subdistrict Lumajang Regency For Fiscal Year 2010-2012 Ika Laila Kurniawati, Sutrisno Djaja, Titin Kartini Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) JL.Kalimantan 10, Jember 68121 Email : Ikalailakurniawati@yahoo.co.id ABSTRAK Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Setia Kawan merupakan salah satu badan usaha yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya di Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang, kegiatannya mencakup bidang simpan pinjamdan pertokoan. Pecapaian modal yang dimiliki oleh KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang selama tahun 2010 2012 diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang baik bagi koperasi sehingga mampu mencapai likuiditas dan rentabilitas yang diharapkan yaitu likuid dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio likuiditas dan rasio rentabilitas KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang tahun buku 2010 2012 memiliki standar rasio keuangan yang likuid dan efisien. Lokasi penelitian di KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang. Metode pengumpulan data menggunakan dokumen dan wawancara. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas selama 3 tahun cenderung tinggi menunjukkan kondisi yang tidak baik karena terdapat uang yang menganggur. Rasio rentabilitas yang cenderung rendah selama tiga tahun menunjukkan kemampuan mengelola modal kerja untuk menghasilkan keuntungan masih belum maksimal akibat dana yang belum didayagunakan dengan efisien. Kata kunci : likuiditas, rentabilitas dan kinerja keuangan ABSTRACT Cooperative Republic of Indonesia ( KPRI ) "Setia Kawan " is one of the business entity that aims to improve the welfare of its members in the District Tekung Lumajang, activities include savings and loans, and shopping areas. Achievement of capital owned by the KPRI Setia Kawan subdistrict Tekung Lumajang regency during 2010-2012 is expected to generate good profits for the cooperative so as to achieve the expected liquidity and profitability are liquid and efisien.the research aims to determine whether the liquidity ratios and profitability ratios KPRI Setia Kawan subdistrict Tekung Lumajang regency during of fiscal year 2010-2012 has a standard financial ratios of liquid and efficient. Location of the study in the KPRI Setia Kawan subdistrict Tekung Lumajang regency. Methods of data collection using documents and interview. This type of research is a qualitative descriptive approach using financial ratio analysis. The results showed that liquidity ratio tends to be high during the 3 years showed that the condition was not good because there is money unemployed. Profitability ratio which tends to be low for three years showed the ability to manage working capital to generate profit is not maximized due to funds not utilized efficiently. Keywords : liquidity, profitability and financial performance PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian menuntut setiap pelaku ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi harus dapat memenuhi tuntutan tersebut. Untuk dapat mensejahterakan anggota dan masyarakat, koperasi perlu mempunyai kinerja keuangan yang baik. Namun dari segi keuangan perkembangan KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang harus dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui keadaan yang sesungguhnya.

2 Berdasarkan hal tersebut terdapat hambatan-hambatan dalam menyelenggarakan aktivitas koperasi seperti aktiva lancar tidak efektif karena nilai aktiva lancar yang terlalu besar dibandingkan dengan hutang lancarnya. Hal ini berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan modal pada koperasi yang bersangkutan, sehingga dapat diketahui seberapa besar kebutuhan koperasi untuk mengalokasikan dana yang tersedia. Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi. Dengan keadaan aktiva lancar yang dimiliki oleh KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang yang cukup tinggi diharapkan tingkat likuiditasnya adalah likuid atau baik. Namun dengan aktiva lancar yang cukup tinggi dapat menjadikan dampak yang buruk bagi koperasi dalam menjalankan aktivitasnya, sebab aktiva lancarnya yang menganggur. Rentabilitas sering digunakan koperasi untuk mengukur efisiensi penggunaan modal. Pecapaian modal yang dimiliki oleh KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang selama tahun 2010 2012 diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang baik bagi koperasi. Tetapi kekurangan modal juga kurang baik karena akan berakibat hilangnya kepercayaan pihak luar terhadap koperasi dan menghambat kegiatan koperasi. Berdasarkan pada kajian diatas yang telah diuraikan diatas, maka peneliti ingin menganalisis, mendeskripsikan dan mempertajam hasil analisis laporan keuangan KPRI Setia Kawan, Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang tahun buku 2010 2012 secara lebih rill. METODE PENELITIAN Metode penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive area. Tempat yang ditetapkan adalah KPRI Setia Kawan Jalan Raya Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang Tahun Buku 2010 2012. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengukur kinerja keuangan koperasi dengan melakukan analisis rasio likuiditas dan rentabilitas selama tiga tahun. Pengumpulan datanya menggunakan metode yaitu metode wawancara dan dokumen. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Likuiditas adalah untuk menunjukkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Untuk menilai likuiditas koperasi seperti menganalisa dan mengukur posisi likuiditas koperasi ada beberapa klasifikasi rasio keuangan, hal ini sesuai dengan pendapat Gumanti (2007:176) yaitu : rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio kas (cash ratio). Berdasarkan hasil analisis pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kaupaten Lumajang dengan menggunakan analisis rasio likuiditas bahwa tingkat likuiditas selama tiga tahun cenderung tinggi. Sebagian besar aktiva lancar tertanam pada piutang dan persediaan. Rasio likuiditas yang cenderung tinggi menunjukkan kondisi yang tidak baik karena terdapat uang yang menganggur Rentabilitas adalah menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan keuntungan. Kemampuan ini terkait dengan bagaimanakah koperasi dalam mengukur atau mengsukseskan dalam menggunakan aktiva dengan baik. Pada penelitian ini analisi profitabilitas menggunakan beberapa rasio, hal ini berdasarkan pendapat dari Gumanti (2007:176) tentang klasifikasi rasio keuangan antara lain : Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity. Berdasarkan hasil analisis tingkat rentabilitas selama tiga tahun cenderung rendah dan berfluktuasi. Perolehan laba cenderung berfluktuasi dengan perolehan pendapatan terbesar dari jasa penjualan, sedangkan total aktiva cenderung tinggi dengan komposisi yang besar pada piutang kredit sebagai akibat dari kegiatan simpan pinjam.

3 PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang tahun buku 2010-2012 apabila diukur dengan menggunakan rasio likuiditas dan rentabilitas, apakah memiliki standar rasio yang likuid dan efisien. Untuk memudahkan dalam membahasnya ini, maka angka-angka yang dihasilkan dimasukkan dalam tabel sebagai berikut: dari analisis tersebut Tabel. Rekapitulasi Perhitungan rasio Likuiditas, dan rasio Rentabilitas pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Keterangan 2010 2011 2012 Kriteria 1) Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (current ratio) b. Rasio Cepat (quick ratio) c. Rasio Kas (cash ratio) 1) Rasio Rentabilitas a. Profit Margin b. Return on Equity (ROE) c. Return on Asset (ROA) 1248 % 1234 % 4,9 % 47 % 7,6 % 1,77 % 1104 % 1092 % 2,8 % 49 % 7,9 % 2,0 % 978 % 933 % 1,5% 52 % 7,9 % 2,2 % Sangat Likuid Sangat Likuid Illikuid Sangat Efisien Cukup Efisien Cukup Efisien Berdasarkan tabel rekapitulasi diatas perhitungan rasio Likuiditas, dan rasio Rentabilitas pada tahun 2010, 2011 dan 2012, terlihat bahwa untuk current rasionya, quick ratio, cash ratio adalah sangat likuid apabila di ukur dengan standar rasio yang pada umummya adalah di atas 200% kinerja koperasi dinilai sangat likuid. Kecenderungan tingkat rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan kemampuan likuiditas yang baik namun juga dapat mengindikasikan adanya inefisiensi dan uang yang tidak didayagunakan dengan maksimal. Disamping nilai rasio likuiditas yang cenderung tinggi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai rasio rentabilitas selama tiga tahun cenderung rendah dan berfluktuasi yaitu yang tertinggi sebesar 1248 % pada tahun 2010, 1104 % tahun 2011 dan yang terendah sebesar 978 % pada tahun 2012. Dapat dikatakan terdapat inefisiensi dan kemampuan mengelola rentabilitas maupun modal kerja yang belum maksimal. Rasio likuiditas yang tinggi selama tiga tahun menunjukkan adanya kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Nilai rasio yang tinggi juga menunjukkan besarnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar. Dilihat dari neraca comparative gabungan, dapat diketahui bahwa proporsi dana pada aktiva lancar yang diinvestasikan kedalam bentuk piutang dan persediaan sangat tinggi sebagai akibat dari kegiatan usaha simpan pinjam dan pertokoan, sedangkan dana yang diinvestasikan kedalam kas lebih rendah. Keadaan ini menunjukkan bahwa dalam membayar kewajiban jangka pendek koperasi dapat menggunakan dana dalam piutang ataupun persediaan di mana relatif membutuhkan waktu lebih lama karena memerlukan proses terlebih dahulu untuk menjadi kas. Current ratio yang besar belum tentu menjamin koperasi dapat membayar kewajiban jangka pendeknya dan ini menuntut para manajer untuk mengambil tindakan dalam mengalokasikan aktiva lancar yang menganggur, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Munawir dan Jumingan Menurut Munawir (2004 : 72) menjelaskan bahwa perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over invesment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit untuk ditagih. Sedangkan menurut Jumingan (2005:124) menyatakan bahwa current ratio yang tinggi memang baik dari sudut pandangan kreditur, tetapi dari sudut pandangan pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif.

4 Berdasarkan hasil penelitian untuk perolehan likuiditas selama tiga tahun yang dihitung quick ratio pada tahun 2010 sebesar 1234 %, 1092 % tahun 2011 dan 933 % pada tahun 2012. Quick ratio yang lebih rendah dari current ratio menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan barang. Hal ini sesuai dengan pendapat Munawir (2004:74) menyatakan jika current ratio tinggi tetapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan. Persediaan memang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk direalisasikan menjadi uang kas sehingga dalam menghitung rasio ini antara kas dan efek segera di realisasikan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Sedangkan untuk rasio kas (cash ratio) dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2010 adalah sebesar 4,9 %, 2,8 % tahun 2011 dan 1,5 % pada tahun 2012. Hal tersebut terkait dengan kemampuan koperasi memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan efek yang ada di bank. Kas yang dimiliki KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung setiap tahunnya adalah menurun. Faktor yang mempengaruhi jumlah kas pada koperasi tersebut adalah persediaan barang dagang dan piutang barang kepada anggota yang besar. Koperasi seharusnya mempunyai memiliki kas minimal yang digunakan untuk kegiatan sehari- hari seperti pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji karyawan, pembelian barang habis pakai koperasi, pembayaran pajak, angsuran dll. Tetapi apa hal tersebut kembali kepada kehati-hatian koperasi yang bersangkutan dalam meminimumkan resiko agar kas tidak menganggur, koperasi lebih memilih menginvestasikan uangnya di bank. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bapak Tri yaitu : sebelumnya persediaan kas yang akan digunakan untuk kegiatan koperasi itu sudah diperkirakan pada tahun sebelumnya, jadi kami cenderung akan menginvestasikan uang ke bank karena koperasi tidak mau mengambil resiko. Selama ada kerjasama yang baik dengan pihak bank, koperasi mudah mendapatkan kredit untuk menghadapi kesukaran finansial. Sehingga, kami tidak perlu mempunyai persediaan kas yang besar. Dari pernyataan diatas dinyatakan bahwa jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi koperasi yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perolehan rasio rentabilitas selama tiga tahun yang dihitung dengan Profit Margin, Return on Asset dan Return on Equity, bahwa Profit Margin dari KPRI Setia Kawan kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang selama tahun 2010 hingga 2012 adalah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010 adalah sebesar 47 %, 49 % tahun 2011 dan 52 % tahun 2012. Dengan profit margin yang dicapai oleh KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang menunjukkan bahwa SHU sebelum pajak dan pendapatan bruto meningkat setiap tahunnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Selisih Hasil Usaha yang meningkat diharapkan dapat menyejahterakan anggotanya. Begitu pun juga dengan rasio Retunt on Equity (ROE), ditunjukkan pada tabel pada tahun 2010 adalah sebesar 7,6 %, meningkat pada tahun 2011 sebesar 7,9 % dan stabil pada tahun 2012 adalah sebesar 7,9%. Hal ini menunjukkan kemampuan KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang mampu menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimilikinya, karena dengan begitu, ditunjukkan bahwa modal sendiri dari koperasi cukup efisien sehingga dapat menarik pihak luar yang akan memanamkan uangnya di koperasi yang bersangkutan. Dari pernyataan diatas sesuai dengaan pendapat Sutrisno(2009 :223) bahwa : Return On Equity menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien modal yang ditanamkannya.

5 Jadi dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ROE juga disebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri yang tinggi menunjukkan keberhasilan koperasi dalam memperoleh penghasilan yang nantinya akan diberikan untuk kesejahteraan anggota koperasi. Sedangkan perolehan rasio Return on Asset (ROA) dari KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang juga mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012. Ditunjukkan bahwa tahun 2010 adalah sebesar 1,77 %, sedangkan tahun 2011 adalah sebesar 2,0 %, 2,2 % adalah tahun 2012. Dengan hasil analisis di atas dinyatakan rasio Return on Asset yang dicapai oleh KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang yang meningkat menunjukkan kemampuan koperasi yang cukup baik dalam mengelola tingkat efisiensi aktiva yang dilakukan oleh koperasi yang bersangkutan. Sehingga pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno (2009 : 222 ), Return On Asset (ROA) menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aktiva yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin besar ROA maka semakin besar tingkat keuntungan dan semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan aktiva. Dari pendapat diatas dinyatakan bahwa nilai aktiva yang efektif dapat memberikan keuantungan bagi koperasi, sehingga hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap jumlah SHU yang di dapat oleh koperasi guna menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti dapat menjawab rumusan masalah dari penelitian ini bahwa rasio likuiditas KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang tahun buku 2010 2012 memiliki standar rasio keuangan yang tidak baik atau illikuid karena nilai likuiditasnya tinggi maka semakin tidak efektif modal kerjanya. Sedangkan bila diukur dengan rasio rentabilitas, bahwa kinerja KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang tahun buku 2010 2012 memiliki standar rasio keuangan adalah cukup efisien atau cukup baik, karena jika di lihat dari Selisih Hasil Usaha yang dicapai koperasi yang bersangkutan adalah meningkat setiap tahunnya. KESIMPULAN Simpulan dari uraian dan hasil analisis pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Tekung Kaupaten Lumajang dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan rentabilitas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat likuiditas selama tiga tahun cenderung tinggi dan berfluktuasi. Sebagian besar aktiva lancar tertanam pada piutang dan persediaan. Komposisi yang besar pada piutang merupakan akibat dari kegiatan usaha simpan pinjam, sedangkan pada persediaan sebagai akibat dari usaha jasa pertokoan. Rasio likuiditas yang cenderung tinggi menunjukkan kondisi yang tidak baik karena terdapat uang yang menganggur. Tingkat rentabilitas selama tiga tahun cenderung rendah dan berfluktuasi. Perolehan laba cenderung berfluktuasi dengan perolehan pendapatan terbesar dari jasa penjualan, sedangkan total aktiva cenderung tinggi dengan komposisi yang besar pada piutang kredit sebagai akibat dari kegiatan simpan pinjam. Rasio rentabilitas yang cenderung rendah selama tiga tahun menunjukkan kemampuan mengelola modal kerja untuk menghasilkan keuntungan masih belum maksimal akibat dana yang belum didayagunakan dengan efisien. Dari uraian diatas dinyatakan semakin tinngi tingkat likuiditasnya, maka semakin kecil tingkat rentabilitasnya dan sebaliknya. Hal tersebut karena terdapat kelebihan modal kerja selama tiga tahun yang cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun. Kelebihan pada modal kerja ini tidak lain disebabkan karena adanya kelebihan dana yang diinvestasikan pada aktiva lancar. Dengan keadaan tersebut menunjukkan bahwa tidak diterapkannya manajemen modal kerja yang tepat. SARAN 1. Mengambil tindakan sesegera mungkin dalam mengalokasikan aktiva lancar yang menganggur karena hal ini menyangkut kebutuhan penggunaan

6 modal kerja yang sangat penting, hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat kegunaan modal kerja yang efektif dapat mencapai tingkat kinerja keuangan koperasi yang likuid. 2. Memaksimalkan usaha yang dilakukan koperasi dengan membuat inovasi baru seperti membuka unit usaha lainnya diluar unit yang koperasi sudah sediakan. 3. Melakukan penilaian ulang terhadap hasil kinerja keuangan koperasi sebelum akhir periode atau tutup buku agar tidak menghasilkan informasi yang semu bahkan keliru. DAFTAR BACAAN Anoraga, P dan Sudantoko, D. 2002. Koperasi Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta : Rineka Cipta. Jumingan. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta : Bumi Aksara Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty Sugiyarso, G. 2011. Akuntansi Koperasi (Sistem, Metode, dan Analisis Laporan Keuangan). Yogyakarta : CAPS