Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

dokumen-dokumen yang mirip
Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 3,5%) Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 13,9%) Pengetahuan Positif terbentuk

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATRIK PEMANGKU KEPENTINGAN

Meninjau Ulang Teori Perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre. LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010

BAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah

E. Hasil Kampanye. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 3 tujuan utama, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumberdaya alam

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pengembangan wilayah merupakan salah satu bentuk usaha

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRATEGI TINDAK LANJUT

SUAKA ELANG: PUSAT PENDIDIKAN BERBASIS KONSERVASI BURUNG PEMANGSA

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

Progres Pembangunan JRSCA di Taman Nasional Ujung Kulon sampai Bulan Agustus 2014

SMP NEGERI 3 MENGGALA

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

RENCANA STRATEGIS

Perjanjian Kerjasama Tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

BAB I PENDAHULUAN. (Firdaus, 2012). Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dilakukan pada

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

BRIEF Volume 11 No. 05 Tahun 2017

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

G. RENCANA TINDAK LANJUT

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. maka penduduk setempat dapat menggagalkan upaya pelestarian. Sebaliknya bila

RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ( 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHALUAN. dan kehutanan. Dalam bidang kehutanan, luas kawasan hutannya mencapai. (Badan Pusat Statistik Lampung, 2008).

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai fungsi sebagai berik

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

Tinjauan Kritikal. Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek

MELANJUTKAN PERUBAHAN: BELAJAR DARI PENGGERAK KONSERVASI AKAR RUMPUT

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN TUMBUHAN DAN SATWA

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

THE BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL FOUNDATION. Penggalangan dana untuk orangutan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, dewasa ini lebih banyak dituangkan dalam program kerja kegiatan

BAB I PENDAHULUAN ASING) TERHADAP KEPEMILIKAN LAHAN DAN BANGUNAN DI SEKITAR. KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG KEC. BOHOROK KAB.

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

G. RENCANA TINDAK LANJUT

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

Azhar. Aceh Wildlife

Disampaikan Oleh : Ir. Muhajir, MS Kepal Balai Pengelolaan DASHL Jeneberang Saddang

I. PENDAHULUAN. menguntungkan antara tumbuhan dan hewan herbivora umumnya terjadi di hutan

MENGGUGAH KEPEDULIAN SISWA TERHADAP SATWA LIAR MELALUI PENDIDIKAN IPA DI SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

hakikatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila;

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

Semiloka Peningkatan Partisipasi Publik Dalam Mendorong Penegakan Hukum Yang Sistematis (KPSL-Sumbagut)

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERBURUAN BURUNG, IKAN DAN SATWA LIAR LAINNYA

memuat hal yang mendasari kegiatan penelitian. Rumusan masalah permasalahan yang diteliti dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian berisikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. rapat dan menutup areal yang cukup luas. Sesuai dengan UU No. 41 Tahun

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Transkripsi:

19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk menghentikan kawasan hutan dan memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besita di bagian timur dari Taman Nasional Gunung Leuser, satu ketetapan UNESCO sebagai World Heritage Site dan satu habitat penting Orangutan Sumatera, sistem yang lebih murah dan permanen akan diperkenalkan. Petani Lokal akan diberitahukan tentang arti pentingnya sebagai rumah terakhir bagi spesies primata yang sangat terancam punah, manfaat layanan jasa lingkung dari dan manfaat mengadopsi sistem. Teknik baru ini akan menawarkan pendapatan lebih tinggi dan lebih berkesinambungan kepada mereka serta pada saat yang bersamaan juga memelihara Mereka akan diperkenalkan pada konsep sistem, menerima pelatihan dan bantuan teknik menggunakan teknik serta akhirnya mengadopsi serta mempraktekan teknik baru. Sistem mata pencarian alternatif lain, juga akan diperkenalkan. Selama dua tahun pertama diharapkan adanya 50% adopsi teknik oleh komunitas lokal pada 4 desa target. Kampanye Pride di area hutan Besitang akan dilihat sukses jika hutan berkurang dan populasi Orangutan Sumatera bertahan. Sistem Agroforestry telah diterapkan di banyak lokasi dan komunitas di Indonesia serta mungkin ditiru/direplika ke komunitas ini. 19.1 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU SELURUH KHALAYAK Seluruh Kelompok Sasaran Tujuan keanekaragaman hayati : Untuk menyelamatkan habitat dan mempertahan populasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) pada kawasan Wilayah Besitang Fokus Orangutan sumatera & habitatnya di wilayah Besitang, Sumatera Utara Hasil yang diperlukan Habitat terselamatkan dan populasi orangutan bertahan Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci Tujuan Kunci 10 Kegiatan Kunci Populasi Pemantauan orangutan populasi Sumatera orangutan & bertahan & habitatnya habitatnya Pemantauan terjaga konflik manusia - satwa Alat yang diperlukan Sukarelawan, dukungan BB, Kelompok / KSM lokal Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BB, FFI, UNESCO, KSM Lokal Jumlah orangutan Studi literature & observasi data sekunder, observasi konflik manusia - satwa Populasi tetap (497) dan konflik berkurang pada tahun Juli 2009 & Juli Sosialpolitik Ilmiah/ lainnya Rusaknya dan hilangnya habitat orangutan sumatera dan satwa liar endemic sumatera di Leuser 10 Lihat bagian E deskripsi lengkap tujuan

Tujuan pengurangan ancaman : Pengurangan perambaha hutan Pengawasan terhadap aktivitas, Mendorong upaya penegakan hukum hutan Aktivitas Perambahan hutan berhenti. sebagai Habitat orangutan terjaga Terbentuknya Pemantauan kelompok kawasan dari masyrakat aktivitas yang terlibat dalam hutan dan pengawasan perusakan habitat kawasan hutan Praktik Teradopsinya adopsi praktek system sebagai sebagai penyingkir penyingkir halangan/anca halangan/anc man aman Sukarelawan, dukungan BB, Kelompok / KSM lokal, pengetahuan teknis tentang, mitra penyingkir halangan BB, FFI, UNESCO Menurunya jumlah kasus kawasan hutan Observasi lapangan, studi data sekunder tentang kasus/ kejadian kawasan hutan Kawasan wilayah Besitang terjaga dan hutan menurun Juli 2009 & Juli Terjadi tarik menarik kepentinga n dalam social masyarakat lokal Rusaknya dan hilangnya habitat orangutan sumatera dan satwa liar endemic sumatera di Leuser

19.2 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA PETANI Petani Rencamna Aksi Rencana Pemantauan Risiko-risiko Kunci Tingkat Perubahan Perilaku Tahap Perenungan (Pengetahuan) Fokus Nilai keanekaragaman hayati Ancaman terhadap kawasan berarti ancaman terhadap orangutang dan satwa lainnya Hasil yang diperlukan Pengetahuan tentang nilai keanekaragaman hayati Leuser dan manfaat ekologis Pengetahuan terhadapa ancaman kawasan hutan dan dampaknya terhadap orangutan & keanekaragaman hayati lainnya Sasaransasaran kunci pada Juni masyarakat di 4 desa Sekitar telah mengetahui dan menyadari nilai dengan semua keanekaragam an hayatinya Pada Juni masyarakat di 4 desa telah menyadari bahwa kawasan hutan sangat mengancam kelestarian ekosistem & habitat Kegiatan Kunci kognitif disampaikan melalui poster, factsheet, radio, media cetak. kognitif disampaikan melalui poster, factsheet, radio, pemutaran film. Alat yang diperlukan Materi perizinan, lapotop, sound system, proyector LCD, Materi perizinan, lapotop, sound system, proyector LCD, Mitra Ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik Ilmiah/Lainnya Radio Perubahan RPC FM, dalam Radio kepedulian dangdut suara citra buana, elshinta FM, sikamoni radio dan Surat kabar waspada dan pos Metro media cetak Radio RPC FM, Radio dangdut suara citra buana, elshinta FM, sikamoni radio dan Perubahan dalam kepedulian Mengalami peningkata n Mengalami peningkata n April 2009 & April April 2009 & April Izin pemasangan signboard tidak diberikan Perusahaan sawit sekitar melakukan propaganda Radio meminta bayaran siaran Izin pemasangan signboard tidak diberikan Perusahaan sawit sekitar melakukan propaganda Radio meminta bayaran siaran

H. Teori Perubahan Tahap Persiapan (Sikap) Bagaimana dampak kawasan hutan terhadap kelestarian Kesepatakan masalah degradasi kawasan yang disebabkan kawasan hutan Dukungan terhaap penerapan sebagai alternative penambahan pengetahuan terhadap peran kawasan hutan sebagai faktor penyumbang degradasi leuser orangutan dan satwa lainnya Pada Juni masyarakat telah mengetahui bagaimana besarnya dampak kawasan hutan Kesepatakan masalah Masyarakat di degradasi kawasan 4 desa sekitar yang disebabkan Leuser kawasan sepakat hutan & penolakan bahwa illegal tindakan loging kawasan hutan mengakibatka n kerusakan hutan leuser & habitat orangutan Masyarakat tertarik terhaap penerapan sebagai alternative penambahan pendapatan Pada Juni ada 50% masyarakat petani di 4 desa yang kognitif disampaikan melalui poster, factsheet, radio, pemutaran film. emosional ditanamkan melalui lembaran khotbah emosional ditanamkan melalui lembaran Materi perizinan, lapotop, sound system, proyector LCD, Lembaran khotbah Lembaran khotbah, Surat kabar waspada dan pos Metro media Radio Perubahan RPC FM, dalam Radio kepedulian dangdut suara citra buana, elshinta FM, sikamoni radio dan Surat kabar waspada dan pos Metro media Tokoh agama, lembaga/ organisas i masyarak at di 4 desa Tokoh agama, lembaga/ organisas i Perubahan sikap Perubahan sikap Mengalami peningkata n Ada peningkata n 50% adopsi system agroforestr y Juli 2009 & Juli April 2009 & April April 2009 & April Izin pemasangan signboard tidak diberikan Perusahaan sawit sekitar melakukan propaganda Radio meminta bayaran siaran Kurangnya dukungn dari tokoh agama Kurangnya dukungn dari tokoh agama

H. Teori Perubahan Tahap Validasi (Sikap) Tahap Tindakan (Praktik) pendapatan Isu-isu kawasan hutan & manfaat system Praktik teknik Pembicaraan masalah kerusakan & system menambah pendapatan masyarakat Pengetahuan teknis implementasi menambah alternative pendapatan mendukung system sebagai alternative penambahan pendapatan Pada April telah ada 50% petani di 4 desa sekitar leuser telah diajari tehnik penerapan khotbah, penyuluhan manfaat, FGD, dll antar personal, pertemuan dan diskusi interaktif Pelatihan teknis penerapan system dan keuntunganny a Bibit/komodi tas, pupuk, materi masyarak at di 4 desa Balai Besar, FFI, dll ICRAF, FFI, BBTNG L, Basama Alam Lestari Saling Survey bicara satu kesiapan sama lainnya, dam menjadi wacana publik Jumlah adopsi system 50% April Sulitnya mencari waktu yang sesuai dengan masyarakat yang sering ke kebun dan bekerja di perusahaan sawit Tidak semua petani mau ikut pelatihan dan mau menerapkan

19.4 KERANGKA KERJA KAMPANYE: PARA PETANI H. Teori Perubahan

19.5 KERANGKA KERJA KAMPANYE: MASYARAKAT LOKAL