BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan straatregiling nomor 1 yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan staategeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

B U P A T I S R A G E N

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KOTA MADIUN

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

Badan Pusat Statistik

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi PT. PLN (Persero) Cimahi ini berdiri pada tahun 1996 dimana sekarang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 31 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus

*51662 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 56 TAHUN 2004 (56/2004)

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

2016, No (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1022); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. A. Tugas dan Fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Tengah

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Museum Nasional. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 66 TAHUN 2004 TENTANG

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

KEPALA DINAS SEKRETARIS

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA TASIKMALAYA

NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada di PT Askes (persero) Regional VII Surabaya dan bidang yang ditempati untuk melakukan proyek akhir. 2.1. Gambaran Umum PT Askes (persero) Regional VII Surabaya Program Asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun sudah dimulai sejak jaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan Staatregeling nomor 1 yang baru diterapkan tanggal 19 Desember 1934 dan saat itu baru diberlakukan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun yang statusnya disamakan dengan orang Eropa. Baru pada tahun 1938, program ini didasarkan pada Staatregeling nomor 110 yang ditetapkan pada tanggal 19 Februari 1938 program ini diberlakukan bagi seluruh Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun. Pada tahun 1968, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun beserta keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden nomor 230 tahun 1968 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri, Penerima Pensiun beserta anggota keluarganya. Pasal 11 dari Keputusan Presiden tersebut secara jelas memberi perintah kepada Menteri Kesehatan untuk membentuk suatu badan guna penyelenggaraan dana pemeliharaan kesehatan, dan atas dasar tersebut Menteri Kesehatan melalui 6

7 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1 tahun 1968 membentuk Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK). Untuk meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan program tersebut, Keputusan Presiden nomor 230 tahun 1968 diubah oleh Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun beserta anggota keluarganya. Status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Husada Bhakti oleh Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1986. Melalui Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 1991, kepesertaan dari program jaminan pemeliharaan kesehatan ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Dan melalui Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 1991 ini, perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela. Status Perusahaan Umum diubah menjadi PT persero melalui Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1992 dengan pertimbangan fleksibillitas dalam pengelolaan keuangan dan manajemen lebih mandiri. Sejak 1 Januari 2005 PT Askes (persero) mendapat penugasan dari Pemerintah dalam pengelolaan Program Pemeliharaan Kesehatan bagi masyarakat miskin (Askeskin). Program Askeskin untuk tahun 2006, target kepesertaannya adalah 60 juta jiwa. PT. Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes) atau juga dikenal dengan nama PT. Askes Indonesia (persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil,

8 Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Berikut ini adalah Layanan yang diberikan oleh PT. Askes Indonesia untuk masyarakat, diantaranya : a. Akses Sosial (Jaminan Asuransi untuk Pegawai Pemerintah). b. Akses Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jaminan Asuransi untuk Rakyat Miskin/Jamkesmas). c. Akses Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (Jaminan Asuransi untuk Masyarakat Umum/PJKMU). d. Akses Jaminan Kesehatan Mentri (Jaminan Asuransi untuk Pejabat Negara/Jamkesmen) 2.1.1. Lokasi dan Tempat PT Askes (persero) Regional VII Surabaya Lokasi PT Askes (persero) Regional VII Surabaya adalah terletak di Jl. Raya Jemursari nomor 234 Surabaya 60299. 2.1.2. Visi & Misi A. Visi Menjadi Specialist asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan dan Market Leader di Indonesia. a) Specialist berarti : 1. Hanya melakukan usaha dalam bidang asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan.

9 2. Menyelenggarakan usaha asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan secara profesional dan memberikan pelayanan yang bermutu bagi pelanggan. b) Market Leader berarti : Dapat menguasai pangsa pasar 20% dari potensi pasar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. B. Misi Turut membantu Pemerintah di bidang kesehatan dengan : 1. Menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan yang bersifat sosial berdasarkan managed care untuk kemanfaatan maksimum bagi peserta wajib. 2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat komersial bagi masyarakat berpenghasilan tetap, terutama kelompok menengah ke atas, berdasarkan managed care dan indemnity untuk kemanfaatan bagi stakeholders. 2.1.3. Struktur Organisasi Organisasi PT Askes (persero) Regional VII dipimpin oleh Kepala Regional yang bertanggung jawab kepada Direksi. Mempunyai fungsi mengkoordinasi, mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh aktifitas yang ada pada Kantor Regional serta melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat dan Cabang, mengawasi dan membina aktivitas Kantor Cabang sesuai dengan kebijakan, pedoman dan perencanaan yang telah ditetapkan.

10 Adapun struktur organisasi PT Askes (persero) Regional VII Surabaya dapat dilihat pada gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Askes (persero) Regional VII Surabaya. Gambar 2. 1 Struktur organisasi PT Askes (persero) Regional VII Surabaya 2.1.4. Tugas dan Tanggung Jawab a. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Kantor Regional secara keseluruhan. b. Memberikan rekomendasi potensi pengembangan yang dapat meningkatkan PT Askes (persero). c. Bertanggung jawab atas semua aktifitas di Kantor Regional. d. Mengkoordinasikan seluruh bidang yang ada dan memastikan seluruh kegiatan pada Kantor Regional dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan pedoman yang berlaku. e. Memastikan pencapaian standar kinerja yang telah ditetapkan untuk setiap bidang.

11 f. Berkoordinasi dengan Kantor Cabang untuk membina dan mengawasi seluruh aktivitas di Kantor Cabang. g. Mengkomunikasikan permasalahan yang ada pada Kantor Cabang dan Regional, merekomendasikan alternatif penyelesaian kepada Kantor Pusat. h. Mengkoordinasi, mengawasi, mengevaluasi dan menyetujui pelaporan rutin mengenai aktivitas Kantor Regional dan Cabang secara keseluruhan. 2.2. Gambaran Umum pada Bidang Umum PT Askes (persero) Regional VII Surabaya Seperti pada gambar struktur organisasi di atas, PT Askes (persero) Regional VII Surabaya memiliki 4 Bidang yaitu Bidang Umum, Bidang Operasional, Bidang Teknologi Informasi dan Bidang Keuangan. Pada Bidang Umum sendiri memiliki struktur organisasi seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 2. 2 Struktur organisasi Bidang Umum PT Askes (persero) Regional VII Surabaya

12 Keterangan : 1. Kepala Bidang Umum : Bapak Abdul Azis, SE 2. Sekretaris : Ibu Mirayanti bertindak sebagai sekretaris ketua PT Askes (persero) Regional VII Surabaya namun termasuk dalam staf Bidang Umum 3. Staf 1 : Ibu Debby Hermawani bertugas mengelola surat masuk dan surat keluar serta pengarsipan 4. Staf 2 : Ibu Lilik Kusharini bertugas mengelola sumber daya manusia seperti pelatihan dan mutasi promosi 5. Staf 3 : Bapak Dody Widodo bertugas mengelola rumah tangga dan protokoler seperti mengatur keindahan kantor, kendaraan, tenaga keamanan, tenaga kebersihan dan tenaga pengemudi, melayani tamu, acara rapat resmi 6. Staf 4 : Bapak Gandung Sujatmiko bertugas mengelola sumber daya sarana dan prasarana seperti inventaris kantor, asuransi kendaraan, asuransi bangunan, pengadaan barang dan jasa. 2.2.1. Lokasi dan Tempat Bidang Umum PT Askes (persero) Regional VII Surabaya Lokasi dan tempat Bidang Umum adalah dilantai dua gedung PT Askes (persero) Regional VII Surabaya Jl. Raya Jemursari nomor 234 Surabaya 60299. 2.2.2. Fungsi dan Tugas Bidang Umum PT Askes (persero) Regional VII Surabaya Fungsi dan tugas bidang umum adalah

13 1. Fungsi a. Melaksanakan fungsi pengelolaan sumber daya manusia, Knowledge Management (KM), pengadaan dan pemeliharaan barang/jasa dan aktivitas administrasi pendukung sesuai dengan kebijakan, pedoman dan perencanaan yang telah ditetapkan. b. Menerapkan sistem manajemen resiko di kantor regional dan cabang dan berkelanjutan dan memantau tindak lanjut hasil penerapan dan perencanaan yang telah ditetapkan. 2. Tugas a. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kantor regional sesuai dengan tanggung jawab Bidang Umum. b. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai di kantor regional. c. Melaksanakan aktivitas hubungan kepegawaian dikantor regional. d. Melaksanakan inventarisasi pengetahuan (Knowledge Management). e. Melakukan pengadaan barang dan jasa di kantor regional. f. Melakukan aktivitas pengelolaan dokumentasi di kantor regional. g. Mencatat dan memelihara inventaris dan aset kantor regional. h. Melaksanakan proses mitigasi resiko. i. Melaksanakan pengawasan terhadap konsistensi dan kesesuaian implementasi manajemen resiko terhadap kebijakan. j. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan mengenai aktivitas kantor regional sesuai dengan tanggung jawab Bidang Umum.

14 2.3. Waktu Pelaksanaan Proyek Akhir Ketentuan dalam pelaksanaan proyek akhir yaitu 80 jam dalam 1 bulan, sedangkan laporan proyek akhir ini dibuat setelah melaksanakan proyek akhir selama 3 bulan dengan total waktu 441 jam seperti pada penjelasan berikut: Bidang Peserta : Bidang Umum PT Askes (persero) Regional VII Surabaya : Nanda A.P Nim : 08.39015.0020 Jadwal : Selasa, 01 Maret 2011 Selasa, 31 Mei 2011 Tabel 2. 1 Jadwal Proyek Akhir No Bulann Jam 1. 1 Maret 2011 31 Maret 2011 171 jam 2. 1 April 2011 29 April 2011 144 jam 3. 3 Mei 2011 31 Mei 2011 126 Jam Total 441 Jam