PRESS REALESE KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA DM YANG BERHASIL DI UNGKAP POLDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Memburu Senpi Made in Cipacing. Oleh Yohanes Rabu, 11 September :54

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 17 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB III. PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDUNG NOMOR. 12/Pid.Sus- Anak/2016/PN.Bdg DALAM PERKARA KEPEMILIKAN SENJATA API OLEH ANAK

P U T U S A N Nomor : 48/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : ARISMANTO Als ARIS Bin PATUT

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Mencermati Peradilan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif menyebabkan kebutuhan akan informasi semakin meningkat.

PUTUSAN. Agustus 2015;

P U T U S A N Nomor : 400/Pid.Sus/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : RIO SIAHAAN Als RIO ALBERT SIAHAAN

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat dengan sangat mudah

Briefing Pers Menyongsong Pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc Untuk Kasus Penghilangan Orang Secara Paksa 1997/1998

P U T U S A N. Nomor : 24 / PID / 2013 / PT.KT.SMDA

2011, No b. bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah suatu tindak pidana yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa, namun dalam pelaksan

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menjawab permasalahan dalam skripsi ini penulis telah melakukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

I. PENDAHULUAN. Hukum merupakan seperangkat aturan yang diterapkan dalam rangka menjamin

BAB I PENDAHULUAN. keterikatan dan keterkaitan dengan komponen-komponen lainnya.

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

K homo homini lupus ketidakseimbangan dalam kehidupan manusia:pembunuhan, penganiayaan pemerkosaan, pencurian, dan tindak kejahatan lainnya sering ter

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Umur/tanggal lahir : 30 tahun/20 Desember 1982

TINJAUAN TERHADAP LANGKAH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM MEMBUKTIKAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG MENGGUNAKAN RACUN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan di atas, dapat ditarik tiga kesimpulan sebagai berikut:

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peradilan Pidana di Indonesia di selenggarakan oleh lembaga - lembaga peradilan

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Restitusi adalah pembayaran ganti kerugian yang d

1. Merencanakan penyelidikan Pelanggaran Hukum Lalu Lintas

PROSEDUR KERJA. Kencana Loka BLOK F JABATAN : KOORDINATOR SECURITY TGL TERBIT : SATUAN PENGAMAN / SECURITY NO REVISI : 0

P U T U S A N NOMOR : 480/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

I. PENDAHULUAN. hukum sebagai sarana dalam mencari kebenaran, keadilan dan kepastian hukum. Kesalahan,

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :

I. PENDAHULUAN. aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam suatu sistem perundangundangan.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 144/PID.B/2014/PN.SBG

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat dengan sangat

P U T U S A N. Nomor : 613/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap yang dilakukan oleh pelakunya. Dalam realita sehari - hari, ada

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-3

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Pesatnya dinamika masyarakat modern yang ditandai dengan berkembangnya

Lapor Pak Presiden: Oknum TNI Serma Sudigdo Pemodal Besar Ikut Membakar Lahan Cagar Biosfer Giam

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. merupakan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh setiap masyarakat agar

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

PENGADILAN TINGGI MEDAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1985 TENT ANG KEWENANGAN PENYIDIK TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana. hubungan seksual dengan korban. Untuk menentukan hal yang demikian

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERANAN POLRES LANGKAT DALAM PENANGANAN KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingginya tingkat pengangguran, mahalnya biaya hidup sehari-hari

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara hukum, hal ini tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id. P U T U S A N No. 11 / Pid.B / 2014 / PN. Sbg

PROSEDUR TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP PEJABAT NEGARA. Oleh INDARTO BARESKRIM

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perlu dikemukakan terlebih dahulu identitas responden. : Anggota Pembinaan dan Disiplin Bid Propam Polda Lampung

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N. Nomor :159/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

sebagai berikut dalam perkara Terdakwa ;

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

SKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. kereta api, maka di butuhkan pula keamanan dan kenyamanan kereta api. Masalah

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PIDANA MATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PIDANA MATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN

NCB Interpol Indonesia - Perjanjian Ekstradisi Antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Philipina Selasa, 27 Juli :59

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN RESTITUSI BAGI ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA

PERANAN DOKTER FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA. Oleh : Yulia Monita dan Dheny Wahyudhi 1 ABSTRAK

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

P U T U S A N. Nomor : 08/PID.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. N a m a : BENY SYAHPUTRA ALIAS PUTRA.

Transkripsi:

PRESS REALESE KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA DM YANG BERHASIL DI UNGKAP POLDA ACEH A. Jumlah Kasus yang dilakukan Kelompok Kriminasl bersenjata DM Cs sebanyak 14 Kasus dengan Rincian sebagai berikut : 1. LP/ 33 / VII / 2013 Tgl16 Juli 2013 Tkp Kec Julok Aceh Timur, korban An.R 2. LP/ 38 / VII / 2014 Tgl 08 Juli 2014 Tkp Kec Julok Aceh Timur, korban An.I 3. LP / 67 / VII / 2014 Tgl 11 Juli 2014 Tkp Peureulak Barat Aceh Timur, korban An.N 4. LP / 75 / VII / 2014 Tgl 26 Agustus 2014 Tkp Aceh Utara,Korban An.I A 5. LP / 130 / VII / 2014 Tgl 07 September 2014 Tkp Idi Rayek Aceh Timur, korban An. N 6. LP A / 01 / 2015 Tgl 20 Januari 2015 Tkp Aceh Utara, korban An.M Y 7. LP / 11 / 2015 Tgl 04 Februari 2015 Tkp Aceh utara, korban An.Z 8. LP / 55 / II / 2015 Tgl 16 Februari 2015 Tkp Glumpang Sulu Baru Kec Dewantara Aceh Utara, korban An. M 9. LP / 105 / III / 2015 Tgl 22 Maret 2015 Tkp Paya Terbang Kec Samudra Kab Aceh Utara, korban An. M 10. LP A / 16 / III / 2015 Tgl 23 Maret 2015 Tkp Bate Villa Kec Nisam Antara Aceh Utara, korban dua anggota Intel TNI AD Aceh Utara 11. LP A / 05 / VII / 2015 Tgl 26 Juli 2015 Tkp Simpang Keuramat Aceh Utara 12. LP / 309 / VIII / 2015 Tgl 05 Agustus 2015 Tkp Kuta Makmur Aceh Utara, korban An. H 13. LP A / 14 / X / 2015 Tgl 27 Oktober 2015 Tkp Aceh Timur, korban an.b 14. LP / 91 / XII / 2015 Tgl 28 Desember 2015 Tkp Kec Banda Alam Aceh Timur korban 3 orang An.MT, M, dan B. ( Dua hari sebelum DM cs menyerahkan diri ke Pihak BIN) B. Jumlah TSK Yang berhasil ditangkap sebanyak 28 orang terdiri dari : 1. P21 (tahap 2) sudah di limpahkan ke Kejaksaan dan sudah mulai sidang serta sudah ada yang diputus oleh Pengadilan sebanyak 21 orang. 2. Tahap ke 1 (berkas sudah di kirim ke Kejaksaan) sebanyak 1 orang 3. Meninggal dunia sebanyak 6 orang C. Korban kelompok Kriminasl bersenjata DM Cs Sebanyak 17 orang dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 15 orang selamat.

D. Barang Bukti yang berhasil di sita 1. Senjata Ak 47 sebanyak : 6 pucuk 2. Senjata Ak 56 sebanyak : 9 pucuk 3. Senjata SS1 V2 sebanyak : 1 pucuk 4. M16 sebanyak : 2 pucuk 5. AR 15 sebanyak : 2 pucuk 6. RPD sebanyak : 1 pucuk 7. GLM sebanyak : 2 pucuk 8. Pistol Sigsauer sebanyak : 1 pucuk 9. Pistol FN sebanyak : 4 pucuk 10. Amunisi Coll 5,56 sebanyak : 2.489 butir 11. Amunisi Coll 7,62 sebanyak : 1.972 butir 12. Amunisi Coll 9 mm sebanyak : 173 butir 13. Amunisi GLM sebanyak : 20 butir 14. Magazen AK sebanyak : 14 magazen 15. Magazen M16 sebanyak : 6 magazen 16. magazen SS1 V2 sebanyak : 1 magazen 17. Selongsong peluru sebanyak : 24 butir 18. Proyektil peluru sebanyak : 2 butir 19. Granat manggis sebanyak : 1 buah 20. Tabung pelontar sebanyak : 1 buah 21. Ranmor Roda4 sebanyak : 3 unit 22. Roda 2 sebanyak : 4 unit 23. Baju Kaus sebanyak : 4 buah 24. Celana sebanyak : 3 buah 25. Baret sebanyak : 2 buah 26. Bendera Gam sebanyak : 3 lembar 27. Handpone sebanyak : 3 unit 28. Sepatu Boat sebanyak : 3 pasang 29. Pakaian loreng sebanyak : 2 buah 30. Handycam sebanyak : 1 unit 31. Rencong sebanyak : 1 buah 32. Tas pinggang sebanyak : 1 buah 33. Borgol sebanyak : 1 buah 34. Obat-obatan 35. 1 Lembar Ktp.an.nurdin ismail alias din minimi 36. 1 Buah loreng PDL

E. DPO Dari hasil pemeriksaan dan pengembangan yang kita lakukan terhadap kelompok Kriminal bersenjata DM Cs yang berhasil ditangkap, maka jumlah kelompok Kriminal bersenjata DM Cs yang belum tertangkap (masih DPO) adalah sebanyak 21 orang. F. Tindak Pidana / Kejahatan yang dilakukan kelompok Kriminal bersenjata DM Cs adalah : 1. Memiliki Senjata Api tanpa izin (Undang-Undang Darurat) 2. Penculikan (KUHP) 3. Pemerasan (KUHP) 4. Penganiayaan (KUHP) 5. Pengrusakan (KUHP) 6. Pembakaran (KUHP) 7. Pembunuhan dengan menggunakan senjata api terhadap 2 orang Anggota Intel TNI AD Aceh Utara. (KUHP) G. CATATAN PENTING 1. Dari 14 Kasus Kejahatan yang diduga dilakukan oleh kelompok Kriminal bersenjata DM Cs, di duga semua kasus tersebut melibatkan DM dengan peran yang berbeda. 2. Sedangkan untuk Kasus Pembunuhan dengan Senpi terhadap 2 Anggota Intel TNI AD Aceh Utara adalah dari hasil olah TKP, Rekontruksi dan bukti yang di temukan serta keterangan para saksi dan TSK (saksi mahkota) yang sudah tertangkap, di duga pelaku utama penembakan terhadap 2 orang Anggota Intel TNI AD Aceh Utara adalah DM dengan menggunakan senjata milik Anggota Intel TNI AD Aceh Utara (senjata milik korban) baru kemudian dilanjutkan penembakan oleh teman-teman DM terhadap kedua Anggota Intel TNI AD tersebut. --------------------------------------------------- 0000000000000000000 ------------------------------------------------

Pertanyaan wartawan 1. Pertanyaan - Berkaitan dengan menyerahnya kelompok Kriminal bersenjata DM Cs apakah pihak BIN ada berkoordinasi dengan Polda Aceh. : - Ada, dan saya sangat merespon hal tersebut serta saya sampaikan bahwa kelompok Kriminal bersenjata DM Cs adalah pelaku kriminal murni, Sehingga nanti saat diserahkan kepada kita akan di proses secara Hukum. 2. Pertanyaan - Apakah dengan menyerahnya kelompok Kriminal bersenjata DM Cs kepada Pihak BIN, pihak Polri khususnya Polda Aceh merasa kecolongan. : - Pihak Polri tidak merasa kecolongan, karena rencana kelompok Kriminal bersenjata DM Cs tersebut sudah berkali-kali di utarakan melalui beberapa pihak, baik kepada Wakapolri melalui Wagub Aceh maupun kepada saya oleh beberapa pihak termasuk melalui Kabid Humas Polda Aceh. Namun yang bersangkutan meminta syarat2 yang tidak mungkin kita penuhi, di antaranya untuk tidak diproses secara hukum, sedangkan yang DM Cs sama-sama kita ketahui adalah pelaku Kriminal Murni Pok bersenjata yang secara Hukum harus kita proses sampai ke Pengadilan. Namun demikian, pihak Polri mau menerima DM Cs untuk menyerahkan diri dengan syarat tanpa syarat. 3. Pertanyaan - Dimanakah keberadaan 120 orang kelompok Din Minimi pelaku Kriminal bersenjata saat ini berada serta keberadaan 15 pucuk senjata api dan amunisi yang di serahkan kepada ke kepala BIN - Hal tersebut sebaiknya di tanyakan kepada ke pihak BIN 4. Pertanyaan - Paska menyerahnya kelompok kelompok Kriminal bersenjata DM Cs Harapan kita Aceh semakin Kondusif, bagaimana apabila muncul kelompok kriminal bersenjata lainnya apakah akan dilakukan hal yang sama dengan diberikan amnesti. - Polisi sesuai amanah Undang-undang salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan penegakan Hukum termasuk dalam kasus ini, sedangkan permasalahan Amnesti, itu diluar kewenangan Polri karena hal tersebut merupakan kewenangan Mutlak Presiden.

5. Pertanyaan - Bila kelompok Kriminal bersenjata DM di beri Amnesti, bagaimana tanggung jawab Polda Aceh terhadap anggota DM yang kini dalam proses Hukum dan sedang menjalani hukuman. - Kami pihak Polri tidak punya kewenangan untuk memberikan amnesti apalagi kelompok DM adalah kelompok Kriminal bersenjata dan sekali lagi itu merupakan kewenangan Mutlak Presiden 6. Pertanyaan - Sebelum amnesti turun, apabila Polisi berjumpa atau menemukan DM dan Kelompoknya apa sikap Polisi - Salah satu tugas Polri adalah melakukan penegakan Hukum, maka tentunya kita akan melakukan penegakan Hukum sesuai dengan kewenangan yang di berikan oleh Undang-undang kepada pihak Polri dalam hal ini Penyidik Polri. 7. Pertanyaan - Tindakan Pihak BIN melayani kelompok Kriminal bersenjata DM Cs dengan memberikan Amnesti apakah mencoreng muka Polisi khususnya Polda Aceh dalam Hal ini. - Tidak, karena masing-masing kita baik Polri maupun BIN sama-sama menjalankan Tupoksi yang diberikan oleh Undang-undang dan kita selalu akan berkoordinasi untuk kasus ini. 8. Pertanyaan - Langkah apa saja yang akan dilakukan pihak Polda Aceh setelah menyerahnya kelompok Din Minimi - Pihak Polri tentunya berkoordinasi dengan Pihak BIN untuk penanganan kasus ini 9. Pertanyaan - Apakah tanggapan Polda Aceh jika kelompok Kriminal bersenjata DM Cs diberikan Amnesti - Masalah Amnesti itu diluar kewenangan Polri, itu adalah mutlak kewenangan Presiden seperti yang di atur oleh Undang-undang.

10. Pertanyaan - Apakah selama ini sudah dilakukan pemeriksaan terkait dengan menyerahnya kelompok Kriminal bersenjata DM Cs - Kita sedang berkoordinasi dengan pihak BIN untuk penyelesaian kasus ini sesuai dengan Ketentuan Hukum yang berlaku. 11. Pertanyaan - Apakah kasus ini ada keterkaitan dengan politik - Dari hasil penyelidikan dan penyidikan yang telah kita lakukan, kejahatan yang dilakukan oleh kelompok Kriminal bersenjata DM Cs ini tidak ada hubungan dengan unsur Politik karena merupakan Kriminal Murni, namun dengan menyerahnya kelompok Kriminal bersenjata DM Cs kemarin apakah terkait dengan elit politik,hal itu adalah bukan ranah Polri, silahkan tanyakan kepada Politikus. --------------------------------------------------- 0000000000000000000 ------------------------------------------------