BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. serta menjadi milik masyarakat itu sendiri yang dikenal dan dikagumi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Kuantan Singingi termasuk kepada daerah Melayu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau. Tradisi ini dapat ditemui dalam upacara perkawinan, batagak gala

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

BAB II TRADISI KEBUDAYAAN MUSIK BATAK TOBA. yang tinggal di Sumatera Utara. Empat kelompok etnik lainnya yaitu Pakpak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

PERANAN GRUP MUSIK MARSADA BAND DALAM MEMPOPULERKAN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA KE MANCANEGARA. Lando M.P. Manalu ABSTRAK

2015 KREASI TARI RONGGENG LENCO DI DESA CURUG RENDENG KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL JARAN KEPANG MUDO LANGEN BUDOYO DI DESA KEDUNG PUCANG KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prastyca Ries Navy Triesnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data.

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. persembahan, dan pelayanan. Kata seni berkaitan erat dengan upacara keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. tari, seni ukir, seni tekstil, seni patung, serta seni musik.

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat aspek mood dan emosi (Pautz, 2010). Lebih lanjut, Pautz

BAB I PENDAHULUAN. Malinowyki mengemukakan bahwa cultural determinan berarti segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat Batak sedangkan Gondang Hasapi (Gondang Uning- Uningan) untuk mengiringi upacara pernikahan adat Batak Toba dan dijadikan untuk hiburan (opera Batak). Salah satu Kesenian Batak adalah Gondang Uning- Uningan. Gondang Uning-Uningan adalah kesenian yang berasal dari Sumatera Utara dan terdapat di Batak Toba. Kesenian ini biasanya ditampilkan untuk Upacara Pernikahan Adat Batak Toba, karena pada jaman nenek moyang pun kesenian ini sering digunakan untuk acara pernikahan. Peneliti meneliti Gondang Uning-Uningan karena kesenian ini unik dan sangat menarik. Kesenian Gondang Uning-Uningan ini sangat digemari oleh warga masyarakat Sumatera Utara khususnya Batak Toba. Fungsi utama kesenian ini adalah untuk hiburan bagi masyarakat, selain itu juga digunakan untuk mengiringi upacara adat pernikahan. Pada umumnya, masyarakat Batak bila menikahkan anak laki-laki atau anak perempuannya mempergelarkan musik Gondang Uning-Uningan (wawancara, bulan Juni 2010). Kesenian Batak secara khusus, yaitu Gondang Uning-Uningan. Gondang Uning-Uningan dikatakan kesenian daerah karena berasal dari Sumatera Utara. Kesenian ini diteliti karena selain unik dan menarik, peneliti ingin mengetahui secara mendalam kesenian tersebut. Peneliti ingin meneliti kesenian ini karena 1

2 peneliti menganggap bahwa kesenian Gondang Uning-Uningan ini perlu diteliti. Kesenian ini pun lebih mudah dimengerti bahasanya dan adatnya sedangkan adapt tradisi Sumatera yang lainnya sangat sulit dan adatnya pun sangat berbeda. Gondang Uning-Uningan terdiri dari alat musik pukul, alat musik tiup dan alat musik petik. Alat musik Gondang Uning-Uningan berkembang tidak hanya di Sumatera Utara tetapi berkembang juga di Jawa Barat, salah satunya terdapat di Bandung. Pada awalnya, komunitas orang batak yang berada di Bandung mempunyai inisiatif untuk membuat suatu grup kesenian Gondang Uning- Uningan, setelah berdiri kesenian tersebut kemudian diberi nama Bhinneka Musik. Keunikannya terdapat dinama kesenian tersebut. Nama Grup tersebut adalah Bhinneka Musik. Alat musik yang biasa digunakan di dalam pertunjukan kesenian Gondang Uning-Uningan, terdiri dari alat musik pukul, tiup, dan alat musik petik. Alat musik pukul terdiri dari Taganing atau Odap, Garantung, dan Hesek atau botol. Taganing adalah alat musik yang terbuat dari tabung besar yang memiliki membran disalah satu sisinya dan terbuat dari bambu. Pada kesenian Uning- Uningan digunakan 5 buah Taganing. Garantung adalah alat musik yang terbuat dari kayu (seperti gambang) dan diikat dengan menggunakan tali. Hesek adalah alat musik pukul yang terbuat dari bahan metal dan terdiri dari 2 (dua) buah dengan bentuk sama, yaitu seperti cymbal, namun ukurannya relatif jauh lebih kecil dengan diameter lebih kurang 10-15cm, dan 2 (dua) buah alat tersebut dihubungkan dengan tali. Namun sekarang ini alat musik ini terkadang digunakan

3 dengan sebuah besi saja, bahkan kadang-kadang dari botol saja. Selain menggunakan alat musik pukul juga digunakan alat musik petik yang disebut dengan hasapi dan alat musik tiup yang disebut dengan sulim atau suling dan sarune pendek. Pada jaman dahulu masyarakat Batak sangat mempercayai kebiasaan itu karena di dalam lagunya mengandung suatu nasehat. Nasehat tersebut diucapkan oleh kedua orang tua mempelai, agar kedua mempelai dapat menjadi satu keluarga yang harmonis dan dapat melakukan yang terbaik buat kehidupan yang akan datang. Selain itu, Gondang Uning-Uningan memiliki makna kebahagiaan, karena di dalam instrumennya terdapat ajaran-ajaran moral, norma-norma sosial dan bertujuan untuk memelihara pergaulan sosial. Masyarakat Batak sangat apresiatif terhadap kesenian Gondang Uning-Uningan ini dan banyak diantara mereka turut berperan serta menjadi pemain dan penyanyi. Begitu pula dengan masyarakat Batak yang ada di Bandung. Biasanya, orang Batak di kota Bandung menikahkan anaknya di Gedung Kawaluyaan, karena gedung tersebut dapat dijangkau oleh masyarakat. Karena tingginya apresiasi Grup Bhinneka Musik ini untuk mengembangkan kembali kesenian Gondang Uninng-Uningan, maka mereka pun berusaha mempertahankan estetikanya, sebagai contoh: keaslian karya dan instrument yang digunakannya. Grup Bhinneka Musik juga masih menggunakan alat yang asli dan instrumennya pun masih sangat khas, dikatakan asli karena dalam pembuatan alatnya dibuat oleh tangan sendiri. Sudah jarang sekali pemain Gondang menggunakan alat yang asli dibuat dari Sumatera Utara. Jaman sekarang

4 banyak alat musik yang dibuat di pabrik. Selain itu, penulis ingin mengetahui pola tabuhan atau ritmiknya pada Taganing atau Odap yang dulunya menggunakan partitur sebagai alat bantu untuk bermain musik. Seiring berkembangnya jaman, partitur tersebut tidak digunakan lagi tetapi mereka mempunyai kreativitas sendiri (improvisasi). Berdasarkan alasan tersebut, kesenian Gondang Uning-Uningan grup Bhinneka Musik sangatlah menarik untuk dikaji secara jelas fenomena pertunjukan dan ciri khas lagu-lagu yang disajikannya. Sampai saat ini penelitian yang membahas bentuk kesenian Gondang Uning-Uningan, struktur penyajian dan fungsi masing-masing instrumennya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti akan melakukan pengamatan yang berjudul PENYAJIAN GONDANG UNING-UNINGAN GRUP BHINNEKA MUSIK PADA UPACARA ADAT PERNIKAHAN BATAK TOBA grup Bhinneka Musik untuk melihat proses penyajian dan fungsi masing-masing instrumennya secara lebih jelas. Agar tidak terjadi salah persepsi, peneliti menjelaskan arti dari penyajian. Penyajian adalah suatu susunan acara yang disajikan secara berurutan dari awal sampai dengan akhir. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, peneliti membatasi masalah yang akan dibahas dengan harapan agar penyajian lebih terfokus. Untuk itu maka penelitian ini akan dibatasi tentang pertunjukan Gondang Uning-Uningan dalam

5 upacara pernikahan adat Batak Toba. Agar masalah yang dipaparkan lebih rinci maka akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur penyajian Gondang Uning-Uningan grup Bhinneka Musik pada upacara adat pernikahan Batak di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan Bandung? 2. Bagaimana fungsi masing-masing instrumen dalam penyajian upacara adat pernikahan berlangsung? Untuk menghindari salah penafsiran, maka peneliti mengungkapkan bahwa Gondang Uning-Uningan adalah kesenian yang menggunakan 6 (enam) instrumen dan kesenian Gondang Uning-Uningan ini berfungsi untuk mengiringi jalannya upacara adat pernikahan Batak Toba. C. Tujuan Penelitian Kegiatan penelitian ini berjudul Gondang Uning-Uningan grup Bhinneka Musik pada Upacara Adat Pernikahan Batak Toba dalam penyajian upacara adat pernikahan Batak di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan Jalan Kawaluyaan Indah Raya No.9 Soekarno Hatta Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberikan suatu informasi tentang: 1. Struktur penyajian Gondang Uning-Uningan pada upacara adat pernikahan Batak di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan? 2. Fungsi masing-masing instrumen dalam penyajian upacara adat pernikahan berlangsung?

6 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang ilmu yang sedang diteliti dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti Memberikan pengalaman empiris dan merupakan salah satu upaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang seni atau kesenian di masyarakat khususnya tentang penyajian kesenian Gondang Uning-Uningan dan fungsi dari setiap instrumen. 2. Para pelaku kesenian Gondang Uning-Uningan Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memotivasi grup kesenian Gondang Uning-Uningan ini agar lebih meningkatkan kualitas sajian dan mempertahankan keberadaanya di masyarakat terutama kepada orang Batak. Sehingga generasi yang akan datang dapat mengenal dan menikmati kesenian ini. 3. Masyarakat Hasil tulisan ini kelak dapat berguna dan memotivasi kepada masyarakat khususnya orang Batak untuk ikut serta memelihara kesenian Gondang Uning- Uningan ini agar kesenian tersebut tetap hidup dan berkembang. 4. Lembaga a. Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu dokumen mengenai keberadaan dan perkembangan kesenian Gondang Uning-Uningan, khususnya dalam penyajian upacara adat pernikahan Batak, Grup Bhinneka Musik

7 di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan Jalan Kawaluyaan Indah Raya No.9 Soekarno Hatta Bandung. Khususnya tentang salah satu jenis kesenian tradisi Sumatera Utara dan sebagai salah satu wujud dukungan terhadap program pemerintah mengenai pelestarian kesenian daerah. b. Universitas Pendidikan Indonesia Untuk menambah pembendaharaan data mengenai kesenian Gondang Uning-Uningan serta dijadikan dokumentasi bagi instansi atau lembaga yang dibutuhkan. E. Asumsi Asumsi penelitian ini bahwa struktur musik Gondang Uning-Uningan terdiri dari penyambutan kedua pengantin, menyambut hula-hula, menyambut tulang, menyambut tulang rorobot dan penyerahan ulos kepada kedua pengantin. F. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisa objek yang diteliti. Metode deskripsi analisis ditujukan untuk mendapatkan gambaran yang terperinci dan rumusan yang sistematik Dalam penelitian ini Deskripsi Analisis juga dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang penyajian kesenian Gondang Uning-Uningan pada upacara adat pernikahan di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan Jalan Kawaluyaan Indah Raya No.9 Soekarno Hatta Bandung.

8 Selanjutnya data hasil penelitian dijelaskan dan dianalisis untuk mendapatkan gambran rinci yang dirumuskan secara sistematis. 2. Teknik Pengumpulan Data Untuk menggali dan mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti melakukan beberapa tehnik pengumpulan data yaitu: a. Studi Dokumen Dokumentasi adalah suatu kegiatan yang didalamnya melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pengambilan gambar-gambar yang berada di lapangan. Dokumentasi dalam penelitian ini sangat dibutuhkan sekali, karena selain sifatnya yang alamiah, peneliti mempunyai keterbatasan untuk merekam semua data yang ada di lapangan sesuai dengan situasi yang terjadi. Untuk itu dokumentasi sangat membantu peneliti untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kajian kesenian Gondang Uning-Uningan pada upacara adat pernikahan sesuai dengan fakta yang ada. Data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian diabadikan dengan cara direkam, dicetak dan ditulis secara baik dengan benar sebagai bukti dari proses penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Selain bukti penelitian juga sebagai salah satu cara untuk mempermudah pengolahan data dalam proses penelitian ini. Adapun media yang digunakan yaitu: photo digital dan handycam. b. Wawancara Teknik wawancara ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang mungkin tidak peneliti dapatkan dari observasi. Peneliti melakukan wawancara hanya kepada beberapa informan yang dipandang mempengaruhi secara pasti

9 tentang permasalahan yang menjadi objek penelitian. Peneliti mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan peneliti sebelumnya yaitu dalam pedoman wawancara. Teknik ini diharapkan memperoleh data sebanyakbanyaknya berkaitan dengan objek yang diteliti. c. Observasi Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yang langsung (Walgito, 1987:54). Dalam hal ini observasi dilakukan bertujuan sebagai studi untuk mengenal, mengamati, dan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Dengan cara mendatangi langsung ke lokasi penelitian yang dimaksud sekaligus mengamatinya dari proses persiapan sampai dengan selesainya sajian kesenian Gondang Uning- Uningan yang ada di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan di Bandung. G. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Gedung Serbaguna Istana Kana Kawaluyaan Jalan Kawaluyaan Indah Raya No.9 Soekarno Hatta Bandung. Biasanya Gedung Serba Guna ini digunakan untuk upacara adat pernikahan tersebut, karena seringnya peneliti melihat dan orang-orang yang menikahkan anaknya menggunakan gedung tersebut. Peneliti juga meneliti acara pernikahan tersebut pada tanggal 15 Agustus 2009. Alasan pemilihan tempat tersebut karena disinyalir belum pernah ada yang meneliti dan kesenian Gondang Uning-Uningan tersebut masih terjaga keasliannya dilihat dari penyajian, struktur musikalitas dan lagu-lagu yang disajikannya.