BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PREFERENSI MASYARAKAT MENGGUNAKAN TATA RIAS PAES AGENG GAYA YOGYAKARTA

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

BAB V PENUTUP. untuk mendeskripsikan setting, asal-usul, prosesi, sesaji, makna simbolik, serta

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat film dokumenter

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan film dokumenter ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Seni merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan diri melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

Journal of Beauty and Beauty Health Education

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang

BAB IV PENUTUP. diperoleh. Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. dapat ditarik berdasarkan hasil olah data antara lain:

PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL

MANIFESTASI NILAI TRADISIONAL RIASAN PENGANTIN KONTEMPORER DALAM MATA PELAJARAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB IV PENUTUP. mempertahankan adat istiadat yang telah diwariskan oleh generasi terdahulu secara

BAB V PENUTUP. menyalurkan ide dan pendapatnya, ide tersebut diwujudkan ke dalam bentuk

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau. Tradisi ini dapat ditemui dalam upacara perkawinan, batagak gala

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGANTIN INDONESIA II

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

BAB V PENUTUP. kehidupan organisasi dapat berjalan lancer dan dapat mencapai tujuan yang. dengan tujuan organisasi dan melakukan pembinaan pegawai.

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

BAB IV PENUTUP. di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok

MODIFIKAS TATA RIAS PENGANTIN PUTRI MUSLIM TRENGGALEK

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Budaya

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat meningkatkan ekonomi dengan cara melakukan pemasaran lebih luas,

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA GENERASI MUDA DAN GENERASI TUA DALAM MEMAKNAI UPACARA PERKAWINAN ADAT YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan Dalihan na tolu beserta tindak tutur yang dominan diujarkan. Temuan

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. penciptaan seni saya yaitu sebagai media berkomunikasi dan pembebasan diri dari

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB V PENUTUP. dikemukakan beberapa simpulan hasil analisis sastra asal novel ML karya Jajang

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB II LANDASAN TEORI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB V PENUTUP. a. Musik sebagai identitas atau simbol masyarakat daerah kalibawang. b. Musik sebagai pembelajaran tentang agama islam, musik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin

BAB IV KESIMPULAN. Kontinuitas yang terjadi pada kelompok musik Riau Rhythm Chambers

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara,

MINAT KONSUMEN DALAM PEMILIHAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL DAN MODIFIKASI DI SALON KEMUNING PURWOKERTO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion)

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan upacara adat 1 Sura dalam pelaksanaanya terdapat dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang mendiami daerah tertentu mempunyai suku dan adat istiadat

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang beranekaragam. Menurut Sujarwa (1998:10-11), kebudayaan adalah seluruh

BAB V PENUTUP. A. Simpulan Penelitian Sajen Peturon di desa Rowodadi, Kecamatan Grabag,

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB V PENUTUP. segala kegiatan yang menyangkut Desa Wisata. Pemberdayaan Masyarakat di

BAB V PENUTUP. terperinci simpulannya adalah sebagai berikut: 2. Asal mula mitos di Gunung Slamet di Dusun Bambangan yaitu mitosnya

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

Keragaman Kebaya Pengantin Gaya Solo (Studi Deskriptif mengenai Makna Kebaya Gaya Solo Dalam Prosesi Pernikahan di Surabaya)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

MINAT CALON PENGANTIN TERHADAP TATA RIAS PENGANTIN PAES AGENG MODIFIKASI DI KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP

kebudayaan lain yaitu, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata

CERITA RAKYAT DEWI SRITANJUNG SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang multi culture yang berarti didalamnya

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Slamet Aminuddin (1999) Fiqih Munakahat 1, Bandung: Pustaka Setia.

BAB V PENUTUP. hingga daun, yang bisa dipakai untuk berbagai macam produk dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHYUNINGSIH SKRIPSI

PENGEMBANGAN MOTIF KERAWANG GAYO PADA BUSANA PESTA WANITA DI ACEH TENGAH. Tiara Arliani, Mukhirah, Novita

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiati. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dilepaspisahkan karena,

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Perkembangan batik tidak hanya sampai pada pengertian dan pendapat

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

PERSEPSI PEMUSTAKA PADA LAYANAN SIRKULASI (UMUM ATAU DEWASA) DI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil analisis penelitian menunjukan kecenderungan informan mengatakan bahwa alasan memilih tata rias Paes Ageng sebagai tata rias dalam pesta perkawinan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi. Faktor budaya berpengaruh terhadap pemilihan tata rias Paes Ageng gaya Yogyakarta karena masyarakat Yogya percaya dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat menggunakan tata rias Paes Ageng. Tata rias dan busana dapat mencerminkan suatu norma atau nilai-nilai budaya setempat. Kearifan lokal budaya Jawa khususnya Yogyakarta juga secara subtansial merupakan nila-nilai dan norma yang diyakini masyarakat Jawa khususnya masyarakat Yogyakarta terhadap Paes Ageng sebagai suatu bentuk warisan budaya yang kaya akan makna dan simbol yang terkandung di dalamnya. Sehingga secara tidak langsung masyarakat Yogyakarta turut berperan aktif dalam melestarikan budaya luhur warisan nenek moyang sebagai live culture. Faktor sosial juga berpengaruh terhadap prefernsi masyarakat Yogyakarta mengenai tata rias Paes Ageng. Setiap orang yang menyelenggarakan upacara perkawinan akan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta biaya besar untuk kelancaran terselenggaranya upacara perkawinan. Walaupun harga Paes Ageng mahal dibanding tata rias yang lain itu menjadi prestise. Motivasi merupakan salah satu subtansi dari faktor psikologis yang mempengaruhi preferansi masyarakat dalam memilih dan menggunakan Paes Ageng gaya Yogyakarta. Motivasi tersebut tumbuh dari dorongan pribadi yang kuat yang timbul / tumbuh karena lasan dan tujuan tertentu. 63

B. SARAN 1. Sebagai wujud pelestarian budaya perlu diadakan festival seni tata rias dan busana Paes Ageng gaya Yogyakarta 2. Sebaiknya perias (juru paes) mentaati tradisi leluhur yaitu dengan berpuasa untuk persiapan batin dengan tujuan untuk memnersihkan diri, mengedepankan perasaan tenang dan menguatkan batin agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, terhindar dari segala bencana 3. Sebelum upacara pernikahan berlangsung sebaiknya perias memberikan informasi (wejangan) mengenai simbol-simbol dan makna yang terkandung di dalam tata rias dan busana Paes Ageng gaya Yogyakarta, agar mempelai mengetahui dan dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan mereka selanjutnya sebagai sebuah tatanan dan tuntunan yang berkenaan dengan perjalan hidup manusia. C. IMPLIKASI MANAJERIAL Secara manajerial dengan melihat masyarakat sebagai obyek dalam penelitian. Dari masyarakat terlihat beberapa perilaku yang dapat dianalisis dari beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu antara lain faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi. Dengan melihat dan mempelajari perilaku masyarakat sebagai konsumen yang menyukai dan menganggap Paes Ageng gaya Yogyakarta adalah tata rias yang adiluhung, maka didapatkan peluang yang besar bagi perias pengantin untuk mengembangkan usahanya. Gusti Kanjeng Ratu Pembayun selaku penghageng Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjelaskan kepada masyarakat bahwa masyarakat diperbolehkan berinovasi, menjadikan tata rias Paes Ageng menjadi tata rias yang lebih menarik dengan tidak meninggalkan pakem sebagai panutannya. Berdasarkan penjelasan tersebut peluang generasigenerasi penerus perias pengantin mempunyai peluang dalam melestariakan kekayaan budaya yang dimiliki Kraton Yogyakarta. 64

Setiap manusia pasti akan melewati sebuah peristiwa penting dalam keshidupannya yaitu perkawinan. Oleh sebab itu para perias pengantin mempunyai peluang yang besar untuk menciptakan pasar, membuat strategi pemasaran yang tepat, mengklasifikasikan sasaran konsumen menengah ke atas untuk Paes Ageng gaya Yogyakarta. Selain itu dengan berpegang pada pakem bisa diciptakan inovasiinovasi baru mengenai tata rias dengan menyesuaikan kecanggihan dan kelengkapan kosmetik, menjadikan tata rias itu lebih terlihat cantik anggun dan elegant tanpa meninggalkan pakem Paes Ageng itu sendiri. Misalnya dari bahan make up menyesuaikan warna kulit, pengaplikasian aye shadow yang disesuaikan dengan nuangsa konsep pernikahannya, blush on yang natural. Hal tersebut merupakan strategi baru untuk menarik konsumen. Keyakinan masyarakat terhadap Kraton Yogyakarta sebagai pusat budaya, sebagai panutan dan tuntunan menjadiakn tata rias Paes Ageng digemari dan menjadi primadona, menjadi prefernsi masyarakat walaupun harganya yang relative mahal. 65

DAFTAR SUMBER ACUAN A. Sumber Tercetak Berger, Arthur Asa. (2010), Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda Dalam ------------ Kebudayaan Kontemporer, terjemahan M. Dwi Mariyanto ----------- Yogyakarta: Tiara Wacana. Endraswara, Suwardi. (2006), Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: -- --- Gadjah Mada University Press. Diah Puspitasari, Erna Setyowati, dan Marwiyah. (2012), Kualitas Rias ----------- - Pengantin Jogja Paes Ageng Padan Paras Di Kabupaten Semarang. ------- -- Skripsi S-1-Jurusan Teknologi Jasa Dan Produksi, Fakultas Teknik, -------- -- Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Dillistone, F.W. (2002), Daya Kekuatan Simbol: The Power Of Symbols. ---------- --- Yogyakarta: Kanisius. Herlambang, Susatyo. (2013), Pengantar Manajemen, Cara Mudah Memahami -- --- Ilmu Manajeme. Yogyakarta : Gosyen Publishing. J. Daeng, Hans. (2008), Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan : Tinjauan -------- -- Antropologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Kartono, Kartini. (2011), Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo - -- Persada. Malayu S.P.,H. (2007), Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan --------------- -- Produktivitas. Jakarta: P.T. Bumi Aksara. Moleong, Lexy. (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Murtiadji, R. Sri Supadmi dan R. Suwardanidjaya. (1993), Tata Rias Pengantin -- -- Gaya Yogyakarta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nana Syaodih Sukmadinata. (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan. ------ -- Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang -- --- Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pitana. I.G & Gayatri. P.G. (2005), Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit --- -- Andi. 66

Pringgawidagda, Suwarno. (2006), Tata Upacara dan Wicara Pengantin Gaya --- -- Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius. Riefki, Tienuk. (2012), Tata Rias Pengantin Yogyakarta Tradisional dan ---------- -- Modifikasi Corak Paes Ageng. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Ridwan, N.A.,(2007), Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Ibda -Jurnal - -- Studi Islam dan Budaya. Sachari, Agus. (2002), Estetika: Makna, Simbol dan Daya. Bandung: ITB. Sardiman. (1994), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali --- -- Press. Sugiono. (2013), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: ---- Alfabeta. Suharso & Retnoningsih, Ana, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang --- : CV. Widya Karya. Sunyoto, Danang. (2013), Perilaku Konsumen Panduan Riset Sederhana untuk - ---- Mengenali Konsumen. Yogyakarta : CAPS. Sustiwi, Fadmi. (2009), Tienuk Riefki: Perias Tradisi di Empat Benua. ------------- -- Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka. Triastera, Iwan, 2011. Persepsi Wanita Perokok dan Non Perokok ----- Terhadap Kampanye Anti Rokok. Universitas Atma Jaya Yogyakarta: --- --- tidak diterbitkan. Yosodipuro, Marmien Sardjono. (1996), Rias Pengantin Gaya Yogyakarta -------- --- Dengan Segala Upacaranya. Yogyakarta: Kanisius. Yunika Niken Wulandari, Marwiyah dan Erna Setyowati. (2012), Peranan Juru -- - Rias Pengantin Terhadap Pelestarian Tata Rias dan Busana Pengantin ----- - Adat Solo. Jurusan Teknologi Jasa Dan Produksi, Fakultas Teknik, ------- --- Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Zulkifli. (2008), Antropologi Sosial Budaya. Yogyakarta: Percetakan Arti. B. Narasumber Tienuk Riefky, 65 tahun, Perias Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 67

Bawoek Soemiyati, 65 tahun, Perias dan pengajar tata rias dan busana Paes Ageng gaya Yogyakarta. GKR Pembayun, 42 tahun, Putri inkang sinuwun ngarsa dalem Hamengku Buwono X Butet Kartaredjasa, 52 tahun, Budayawan Ika Maryani, 28 tahun, guru sebagai pengguna Paes Ageng dalam perkawinannya. Nia, 32 tahun, Pengusaha rumah makan sebagai pengguna Paes Ageng dalam perkawinannya. C. Webtografi http//jogjanews.blogspot.com/2004_07_01_archive.html (diunduh 26 Februari --- -- 2014). http//journal.unnes. ac.id/sju/index.php/bbhe (diunduh 26 Februari 2014). http//kbbi offline (diunduh 23 Februari 2014). http//juliefisipuns.blogspot.com (diunduh 19 Juni 2014) 68