BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 14. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Proses pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap dan dalam pelaksanaannya, menggunakan penelitian tindakan model Hopkins. Menurut Hopkins 15, pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan (planning), melaksanakan tindakan (action), melakukan pengamatan (observation), mengadakan refleksi (reflection). Tahap-tahap penelitian dalam tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas. B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian 14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010), 2. 15 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 43. 24

25 Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut: a. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raden Rahmat, Bakalan, kecamatan Balongbendo, kabupaten Sidoarjo. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari semester genap 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik Madrasah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. c. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaaran matematika materi penjumlahana daan pengurangaan melalui pendekatan realistik. 2. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan cara

26 berkolaborasi dengan guru lain sebagai pengamat. Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan. C. Variabel yang Diselidiki Variabel-variabel penelitian yang akan dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, yaitu: 1. Variabel input : Siswa kelas I MI Raden Rahmad Bakalan, Balongbendo Sidoarjo 2. Variabel proses : Model pembelajaran interaktif melalui Pendekatan Realistik 3. Variabel output : Upaya meningkatkan hasil belajar siswa D. Rencana Tindakan Pola pelaksanaan PTK ini dinamakan pola kolaboratif, hal ini karena inisiatif untuk melaksanakan PTK tidak dari guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeingingan untuk memecahkan masalah pembelajaran. Masalah yang hendak dilaksanankan dalam pola ini bukanlah masalah yang secara langsung dan praktis dihadapi oleh guru akan tetapi masalah yang bersifat umum yang ditentukan oleh peneliti. Walaupun gagasan dan masalah penelitian muncul bukan dari guru akan tetapi penelitian ini sangat bermanfaat untuk guru. Dengan adanya penelitian ini, Guru yang bersangkutan akan memiliki pengalaman dalam melakukan tindakan sesui dengan masalah yang diteliti.

27 Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan seperti biasa, siswa dibiarkan melakukan apa saja sesuai dengan kegiatan kesehariannya di sekolah seperti tidak adanya penelitian. Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas I MI Raden Rahmad semester dua tahun ajaran 2014/2015, peneliti menggunakan pendekatan realistik untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran Matematika. Sesuai dengan penjelasan di awal, bahwa dalam pelaksanaannya, Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan penelitian tindakan model Hopkins yang berupa bentuk spiral.

28 Model spiral tersebut dengan jelas digambarkan oleh Hopkins sebagai berikut: Plan Reflective Action/ Observation Reflective Action/ Observation Revised Plan Revised Plan Reflective Action/ Observation Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins Berdasarkan gambar di atas, maka dalam model Penelitian Tindakan Kelas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan (planning) tindakan. Kemudian langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan (action). Pada tahap pelaksanaan tindakan, di dalamnya dilakukan pengamatan (observation). Selanjutnya melakukan analisis dan refleksi (reflection). Apabila metode yang digunakan telah berhasil, dapat langsung

29 ditarik kesimpulan. Akan tetapi, apabila metode yang digunakan masih perlu perbaikan, maka dapat dilakukan perbaikan pada penelitian siklus selanjutnya. Prosedur penelitian ini secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut ini: 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan (Plan) Perencanaan pada siklus I berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran yang diidentifikasi peneliti dalam kegiatan belajar mengajar. Guru peneliti merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran interaktif melalui pendekatan realistik yang dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar. Guru peneliti membuat atau menyiapkan materi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) serta menyiapkan pedoman observasi untuk mengetahui keberhasilan penerapan pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik dan menyusun evaluasi belajar siswa. Tahap Perencanaan (Plan) adalah sebagai berikut: 1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Menyiapkan sumber, bahan dan alat yang diperlukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung 3) Menentukan skenario pembelajaran 4) Menyusun lembar kerja siswa

30 5) Menyusun format evaluasi 6) Mengembangkan format observasi b. Implementasi Tindakan (Action) 1) Guru melakukan apersepsi tentang materi penjumlahan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini. 3) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan kantong bilangan yaitu dengan menaruh sedotan/kelereng ke dalam kantong bilangan sesuai dengan nilai tempat dan angkanya. 4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 5) Guru menyiapkan beberapa soal. 6) Guru meminta 1 kelompok maju bergantian untuk menghitung hasil penjumlahan dengan cara yang sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh guru 7) Siswa mempraktikkan seperti yang telah diperagakan oleh guru 8) Guru memberi evaluasi pada tiap individu 9) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran c. Pengamatan (Observation) 1) Melakukan observasi sesuai dengan format observasi yang telah ditentukan 2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa d. Refleksi (Reflektive) 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

31 2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan format lembar kerja siswa 3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II Siklus II meliputi: a. Perencanaan Ulang (Revised Plan) 1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah 2) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar 3) Pengembangan program tindakan II b. Implementasi Tindakan (Action) 1) Guru melakukan apersepsi tentang materi pengurangan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini. 3) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan kantong bilangan yaitu dengan menaruh sedotan/kelereng ke dalam kantong bilangan sesuai dengan nilai tempat dan angkanya. 4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 5) Guru menyiapkan beberapa soal. 6) Guru meminta 1 kelompok maju bergantian untuk menghitung hasil pengurangan dengan cara yang sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh guru

32 7) Siswa mempraktikkan seperti yang telah diperagakan oleh guru 8) Guru memberi evaluasi pada tiap individu 9) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran c. Pengamatan (Observation) 1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah ditentukan d. Refleksi (Reflektive) 1) Melakukan evaluasi pada tindakan siklus II berdasarkan data yang terkumpul 2) Membahas hasil evaluasi terhadap skenario pembelajaran pada siklus II Membuat kesimpulan atas pelaksanaan pendekatan realistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada kelas I MI Raden Rahmad, Balongbendo-Siadorjo. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini meliputi siswa kelas I MI Raden Rahmad tahun ajaran 2014/2015, guru peneliti, dan guru kelas yang bertindak sebagai guru mitra atau kolabolator.

33 2. Jenis Data Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka yang diperoleh di lapangan ketika melakukan penelitian dan belum diolah. Data yang didapatkan dalam PTK ini berupa data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari: a. Data hasil belajar siswa sebelum diterapkannya pembelajaran Matematika melalui pendekatan realistik. b. Data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. c. Data peningkatan hasil belajar siswa. 3. Teknik Pengumpulan Data Pada pelaksanaan penelitian ini peneliti menggali data lapangan. Untuk mengumpulkan data-data lapangan, peneliti menggunakan dua jenis teknik penelitian sebagai instrumen pengumpulan data. Teknik yang digunakan peneliti adalah: a. Wawancara Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran sebelum dilakukan tindakan kelas. Data ini diperoleh melalui proses tanya jawab dengan guru kelas I. Wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang kaitannya dengan kondisi siswa dalam melaksanakan pembelajaran untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru maupun siswa saat proses pembelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar wawancara. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut: 1) Persiapan perangkat pembelajaran

34 2) Kesulitan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran matematika di kelas I 3) Metode yang digunakan dalam pembelajaran 4) Aktivitas siswa pada waktu proses pembelajaran 5) Hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran b. Observasi Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematis, gejalagejala tingkah laku yang tampak. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampai tahap akhir. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, di mana peneliti ikut turut serta mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan instrument berupa lembar pengamatan aktivitas siswa. Observasi juga dilakukan peneliti dalam hal ini untuk mengamati guru mata pelajaran selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan guru. Adapun lembar observasi (pengamatan) yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati 1 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi penjumlahan dan pengurangan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari Penilaian 1 2 3 4

35 2 Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 3 Siswa termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan benda konkret 4 Siswa berani bertanyajawab dengan guru atau teman sekelasnya. 5 Siswa mengikuti bimbingan guru dalam proses pembelajaran 6 Siswa ikut merefleksi hasil pembelajaran Jumlah Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru No Aspek yang diamati 1 Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang penjumlahan dan pengurangan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari 2 Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan konteks yang nyata 3 Guru memotivasi siswa dengan menggunakan benda konkret 4 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa Penilaian 1 2 3 4 5. Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran 6 Guru membantu siswa merefleksi hasil pembelajaran Jumlah Keterangan: Nilai Kriteria 1 76 100 = Sangat baik 2 51 75 = Baik

36 3 26 50 = Tidak baik 4 0 25 = Sangat tidak baik Analisis data observasi dilakukan dengan cara menghitung persentase dengan rumus sebagai berikut: c. Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan setelah guru melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik. Instrumen yang digunakan adalah butir-butir soal hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi butir soal tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Butir Soal No. Kompetensi Dasar 1 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka Indikator - Menjumlahkan dua bilangan tanpa menyimpan - Menjumlahkan dua bilangan dengan teknik menyimpan - Menyelesaikan soal cerita yang terkait dengan kehidupan sehari-hari yang mengandung teknik Teknik Penilaian Bentuk Soal No. Soal Tes tulis Pilihan ganda 1,2,3,4,5 Jawaban 1,2,3,4 singkat Tes tulis Pilihan ganda 6,7,8,9,10 Tes tulis Jawaban singkat Jawaban singkat 5,6,7,8 9,10

37 penjumlahan - Mengurangkan dua bilangan tanpa meminjam - Mengurangkan dua bilangan dengan teknik meminjam Tes tulis Pilihan ganda 1,2,3,4,5 Jawaban singkat 1,2,3,4 Tes tulis Pilihan ganda 6,7,8,9,10 Jawaban singkat 5,6,7,8 - Menyelesaikan soal cerita yang terkait dengan kehidupan sehari-hari yang mengandung teknik pengurangan Tes tulis Jawaban singkat 9,10 4. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dalam menerjemahkan jenis data dari hasil observasi dan tes menjadi data kualitatif dalam bentuk deskriptif kualitatif. Data tersebut adalah: - Data hasil pengamatan tentang aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam belajar - Data hasil belajar siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis data ini digunakan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa. Data ini diperoleh dari hasil tes menghitung penjumlahan dan pengurangan meliputi penghitungan yang tepat. Untuk menganalisis data hasil tes belajar digunakan ketuntasan belajar berdasarkan petunjuk

38 pelaksanaan kurikulum 2006. Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus 16 : Keterangan : P = Persentase P f n x100% f = Jumlah Skor Perolehan n = Jumlah Skor Maksimal Setelah mendapat hasil berupa persentase kemudian hasilnya dapat ditafsirkan dengan kalimat kualitatif sebagai berikut: 76% - 100% = Sangat baik 51% - 75% = Baik 26% - 50% = Tidak baik 0% - 25% = Sangat tidak baik Kemudian, analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar adalah dengan menghitung rata-rata nilai dari tiap siklus yaitu dengan rumus 17 : Keterangan: = Rata-rata x X = Jumlah nilai siswa n X x n = Banyaknya siswa 16 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 131. 17 Ibid., 109.

39 F. Indikator Kinerja Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik ini dinyatakan berhasil jika: 1) Hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan telah mencapai rata-rata kelas 80. 2) Sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah siswa telah mencapai KKM dengan nilai 70. G. Tim Peneliti dan Tugasnya Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yang berperan dan ikut terlibat adalah guru kelas I yakni Enik Indayati, S.Ag. dan mahasiswi Fakultas Tarbiyah Jurusan PGMI dengan nama Tom Sa atin w. Seperti yang telah dijelaskan di awal pembahasan bahwa metode yang digunakan adalah PTK kolaboratif antara guru dan peneliti, dengan ketentuan guru tersebut secara bersama-sama mengajar dan sekaligus meneliti selama proses belajar mengajar berlangsung.