PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Belitung Selatan, Kota Banjarmasin

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Posisi Kerja Masyarakat Nelayan Kecamatan Bontang Utara

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB V Area Beresiko Sanitasi

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN I-1

Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

DESAIN MCK DARURAT UNTUK DAERAH KORBAN BENCANA

Clustering Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

BAB III METODE PENELITIAN

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Sabua Vol.7, No.2: Oktober 2015 ISSN HASIL PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DASAR PERMUKIMAN DI KELURAHAN MAASING, KECAMATAN TUMINTING, KOTA MANADO

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Kondisi Kekumuhan Kampung Nelayan Sejahtera Kota Bengkulu dalam Upaya Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Variabel Sub Variabel Definisi Operasional

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

KAJIAN KONDISI EMPIRIS DRAINASE KAWASAN PESISIR MENUJU SANITASI BERKELANJUTAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

KOTA TANGERANG SELATAN

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS PENGGUNAAN LAHAN PESISIR SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: ARI KRISTIANTI L2D

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

1 Halaman 1. Kabupaten Banyuwangi

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

INERSIA Vol. V No. 1, Maret 2013 Penelitian Pemetaan Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Tanjung Selor - Kabupaten Bulungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

5.1. Area Beresiko Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

Kata kunci : sanitasi lingkungan, pemukiman nelayan, peran serta masyarakat

KONDISI SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH DI WILAYAH PESISIR PUGER KABUPATEN JEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN Oleh : Akhmad Nasikhudin 3606100004 PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Rumusan Masalah Kondisi permukiman pesisir mengalami kekumuhan yang disebabkan penurunan kualitas lingkungan permukiman. Untuk itu diperlukan peningkatan permukiman pesisir sehingga tercipta permukiman yang sehat,layak dan teratur dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya sehingga dapat diketahui kriteria peningkatan kualitas permukimannya. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatann kualitas permukiman Kawasan Pesisir kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Sasaran : 1. Mengidentifikasi desa prioritas 2. Menganalisis faktor-faktor penyebab permukiman kumuh 3. Menganalisa kriteria peningkatan kualitas permukiman 4. Memberikan konsep penataan kawasan permukiman

Metode Analisa No Tujuan/Sasaran Variabel Teknik pengambilan data 1. Penentuan Desa Prioritas Prasarana dan Primer dan sarana lingkungan Sekunder Kondisi fisik bangunan 2. Penentuan faktor Prasarana Primer dan penyebab permukiman lingkungan Sekunder kumuh Sarana Lingkungan Fisisk Bangunan Sosial Ekonomi Resiko bencana Lingkungan alam 3, Penentuan Kriteria Karakteristik Sekunder peningkatan kualitas Permukiman permukiman Faktor-faktor penyebab 4. Penentuan konsep Karakteristik Sekunder penataan permukiman Permukiman kumuh pesisir Faktor-faktor penyebab Kriteria peningkatan Teknik analisa data Analisa Penentuan desa prioritas Analisa Deskriptif Analisa Deskriptif dan Analisa Triangulasi Analisa Triangulasi Output Desa - desa prioritas Kecamatan Lekok Faktor faktor penyebab permukiman kumuh Kecamatan Lekok Kriteria peningkatan lingkungan permukiman Konsep penataan permukiman kumuh pesisir Kecamatan Lekok

Metode Analisa

Analisa Desa Pesisir Prioritas Indeks Hirarki Wilayah Penggunaan Lahan Kependudukan Tingkat Pelayan Fasilitas Tingkat Aksesibilitas Jarak Orbital Fungsi Jalan Kondisi Perkerasan Jalan Ketersediaan Angkutan Analisa Sektor Ekonomi Basis Indeks Kependudukan Indeks LQ

N0 Analisa Desa Pesisir Prioritas DESA Indeks Hirarki Wilayah VARIABEL PENGGUNAAN LAHAN PERSENTASE LAHAN TERBANGUN SUB INDEKS JUMLAH PENDUDUK KEPENDUDUKAN SUB INDEKS TINGKAT PERTUMBUHA N PENDUDUK SUB INDEKS TINGKAT PELAYANAN FASILITAS TINGKAT PELAYANAN SUB INDEKS NILAI INDEKS KOMULATIF INDEKS AHW 1 Rowogempol 12.05% 269 8540 806 0.14% 371 9 196 410 666 2 Gejugjati 37.80% 845 6041 570 0.20% 525 7 152 523 849 3 Alastlogo 28.56% 639 4278 404 0.24% 639 9 196 469 761 4 Balunganyar 6.07% 136 6146 580 0.17% 444 7 152 328 532 5 Branang 44.71% 1000 4130 390 0.22% 576 9 196 540 876 6 Tampung 19.49% 436 3316 313 0.29% 772 7 152 418 679 7 Tambaklekok 24.53% 549 5692 537 0.17% 449 12 261 449 728 8 Jatirejo 7.83% 175 10598 1000 0.11% 291 46 1,000 616 1000 9 Pasinan 37.75% 844 7448 703 0.12% 307 10 217 518 840 10 Wates 5.86% 131 7081 668 0.14% 360 7 152 328 532 11 Semedusuri 6.58% 147 2385 225 0.38% 1000 7 152 381 618

Analisa Desa Pesisir Prioritas Indeks Hirarki Wilayah 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0

N0 Analisa Desa Pesisir Prioritas DESA Tingkat Aksesibilitas JARAK ORBITAL SUB INDEKS JARAK Kondisi Jalan NILAI VARIABEL Fungsi Jalan Ketersediaan Angkutan Umum JUMLAH BOBOT PRASARANA TRANSPORTASI SUB INDEKS PRASARANA TRANSPORTASI TOTAL INDEKS AKSES 1 Rowogempol 4.0 125 143 333 70 546 346 893 346 2 Gejugjati 5.0 100 371 1126 80 1577 1000 2,577 1,000 3 Alastlogo 10.0 50 150 326 240 716 454 1,171 454 4 Balunganyar 3.0 167 140 279 65 484 307 791 307 5 Branang 2.0 250 192 760 360 1312 832 2,144 832 6 Tampung 1.0 500 147 358 105 610 387 997 387 7 Tambaklekok 0.5 1,000 351 144 150 645 409 1,054 409 8 Jatirejo 0.5 1,000 275 785 275 1335 846 2,181 846 9 Pasinan 0.5 1,000 131 395 70 596 378 974 378 10 Wates 7.0 71 175 346 60 581 368 949 368 11 Semedusuri 12.0 42 117 289 50 456 289 745 289 INDEKS

Analisa Desa Pesisir Prioritas Tingkat Aksesibilitas INDEKS AKSESBILITAS 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 -

Analisa Desa Pesisir Prioritas Analisa Sektor Ekonomi Basis INDEKS KEPENDUDUKAN INDEKS LQ RERATA INDEKS N0 DESA JUMLAH SUB PERTUMBUHAN SUB PERTANIAN PERDAGANGAN RERATA INDEKS INDEKS POTENSI PENDUDUK INDEKS PENDUDUK INDEKS POTENSI Si Sn LQ Si Sn LQ LQ LQ EKONOMI EKNOMI 1 Rowogempol 8540 806 0.14% 371 2229 3646 0.61 125 3646 0.03 0.65 718 1895 923 2 Gejugjati 6041 570 0.20% 525 1504 2415 0.62 11 2415 0.00 0.63 697 1792 873 3 Alastlogo 4278 404 0.24% 639 1204 2096 0.57 55 2096 0.03 0.60 668 1711 833 4 Balunganyar 6146 580 0.17% 444 2855 3433 0.83 47 3433 0.01 0.85 940 1964 956 5 Branang 4130 390 0.22% 576 2574 2893 0.89 28 2893 0.01 0.90 1000 1966 957 6 Tampung 3316 313 0.29% 772 1499 1912 0.78 78 1912 0.04 0.82 917 2002 975 7 Tambaklekok 5692 537 0.17% 449 2960 3911 0.76 18 3911 0.00 0.76 847 1832 892 8 Jatirejo 10598 1000 0.11% 291 4654 6862 0.68 55 6862 0.01 0.69 763 2054 1000 9 Pasinan 7448 703 0.12% 307 1863 4566 0.41 109 4566 0.02 0.43 480 1490 726 10 Wates 7081 668 0.14% 360 2100 4592 0.46 9 4592 0.00 0.46 511 1539 749 11 Semedusuri 2385 225 0.38% 1000 664 1243 0.53 15 1243 0.01 0.55 607 1832 892

Analisa Desa Pesisir Prioritas Analisa Sektor Ekonomi Basis INDEKS POTENSI EKONOMI 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0

Analisa Desa Pesisir Prioritas N0 DESA INDEKS HIRARKI WILAYAH PERHITUNGAN KOMULATIF INDEKS AKSESBILITAS INDEKS EKONOMI JUMLAH RERATA INDEKS NILAI INDEKS KELAS KETERANGAN 1 Rowogempol 666 346 923 1935 645 680 Prioritas IV a. Jumlah kelas = 1 + 3,22 LogN 2 Gejugjati 849 1,000 873 2721 907 956 Prioritas I yaitu 1 + 3,22 Log 11 yang berarti 3 Alastlogo 761 454 833 2048 683 720 Prioritas III 4 4 Balunganyar 532 307 956 1795 598 631 Prioritas IV b. Interval kelas = 105.08 5 Branang 876 832 957 2665 888 937 Prioritas I c. Pembagian kelas yang ditentukan adalah 6 Tampung 679 387 975 2040 680 717 Prioritas III 4 Kelas 7 Tambaklekok 728 409 892 2029 676 713 Prioritas III INTERVAL KATEGORI 8 Jatirejo 1000 846 1000 2846 949 1000 Prioritas I 580-685 PRIORITAS IV 9 Pasinan 840 378 726 1944 648 683 Prioritas IV 685-789 PRIORITAS III 10 Wates 532 368 749 1650 550 580 Prioritas IV 789-895 PRIORITAS II 11 Semedusuri 618 289 892 1800 600 632 Prioritas IV 895-1000 PRIORITAS I

Analisa Desa Pesisir Prioritas NILAI INDEKS 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan No Variabel Analisa 1. Air bersih Minimnya prasarana air bersih seperti keterbatasan air bersih yang diperlukan masyarakat. kondisi air yang buruk seperti air keruh dan payau. Hal ini tidak sesuai dengan standar air bersih dinas kesehatan dimana air bersih dari sifat fisiknya harusnya tidak keruh dan tidak berasa.dari segi cakupan pelayanannya juga tidak sesuai dengan standar pelayanan minimum untuk permukiman dimana 55-75% penduduk belum terlayani. 2. Sampah Tidak adanya bak-bak sampah di lingkugan permukiman menyebabkan masyarakat membuag sampah pada tempat yang tidak semestinya seperti ke laut atau ke saluran drainase. Selain menimbulkan bau tidak sedap dan pencemaran lingkungan, kondisi tersebut dapat menganggu kesehatan warga yang bermukim di permukiman tersebut.hal ini tidak sesuai dengan standart pelayanan minimal untuk permukiman dimana harus ada proses pewadahan dari sampah yang ditimbulkan. Dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah ini menjadi faktor penyebab kumuhnya kawasan permukiman

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan 3. Sanitasi Banyak rumah penduduk yang tidak memiliki sanitasi sendiri. Untuk itu penduduk menggunakan cara tradisional. Dengan tidak adanya sanitasi masyarakat ini tidak sesuai dimana menurut standar pelayanan keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah harusnya 50-70% penduduk terlayani. 4. Drainase kondisi saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat dari sampah yang dibuang di saluran tersebut yang nantinya dapat menyebabkan bencana banjir.selain itu masih banyak wilayah yang tidak mempunyai saluran drainase dan ada pula saluran drainase yang mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat berfungsi dengan maksimal. Hal ini tidak sesuai dengan standart pelayanan minimum untuk permukiman dimana harusnya 50-80% area terlayani oleh saluran drainase.dengan tidak terawatnya dan terbatasnya saluran drainase menjadi penyebab kumuhnya kawasan permukiman. 5. Jalan Kondisi jalan di desa prioritas masih ada jalan yang berupa jalan tanah.selain itu juga ada jalan aspal namun masih kondisinya banyak yang rusak dan berlubang.hal ini sesuai dengan karektiristik permukiman kumuh yang disampaikan oleh sinulingga (2005) dimana kondisi jalan rusak dan belum diperkeras masih berupa jalan tanah sehingga akses antar wilayah terganggu.

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Sarana Lingkungan No Variabel Analisa 1. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di kawasan desa prioritas adalah sekolah dari tingkat TK,SD sampai dengan SLTP baik negeri dan swasta. Hal ini sesuai dengan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu melayani kebutuhan masyarakat akan sarana pendidikan 2. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di desa prioritas berupa puskesmas pembantu yang ada di setiap desa dan posyandu. Dengan adanya sarana kesehatan ini sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk akses sarana kesehatan 3. Sarana Peribadatan Sarana Peribadatan yang ada di wilayah pesisir berupa Masjid dan Langgar. Hal ini diperlukan masyarakat dalam menjalankan ibadahnya.sarana peribadatan yang ada sudah cukup memadai karena tersebar merata di desa prioritas

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Kondisi Bangunan No Variabel Analisa 1. Kondisi bangunan Kondisi bangunan yang ada terbagi menjadi bangunan permanen, semi permanen dan sederhana. Pada desa prioritas terpilih kondisi bangunan yang ada masih terdapat bangunan yang bersifat semi permanen dan sederhana. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan sinulingga (2005) bahwa salah satu penyebab permukiman kumuh adalah bangunan-bangunan pada umumnya tidak permanen dan banyak yang darurat. 2. Kepadatan bangunan 3. Kondisi Lingkungan Kepadatan bangunan di desa prioritas mempunyai ciri dari perkampungan tradisional desa nelayan dimana jarak antar rumah cukup dekat (<1 meter). Hal ini menyebabkan wilayah terkesan padat. Kondisi lingkungan yang ada juga tidak tertata dimana banyak bangunan yang tidak teratur dan kondisi lingkungan yang kotor. Hal ini menyebabkan kondisi menjadi kotor dan kumuh

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Kondisi Sosial Ekonomi No Variabel Analisa 1. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat yang terdapat pada desa prioritas tergolong rendah dimana masih banyak penduduk yang tingkat pendidikannya SD dan tidak/belum tamat SD mencapai > 70% dari total jumlah penduduknya. 2. Tingkat pendapatan Tingkat pendapatan penduduk pada desa prioritas pendapatannya masih rendah diman masih banyak penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian > 30% dari jumlah pendudukya 3. Sosial Budaya Untuk kondisi sosial budaya masyarakatnya masih tadisional dengan budayanya. Hal ini tidak menjadi faktor penyebab permukiman kumuh.

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Resiko bencana No Variabel Analisa 1. Tingkat kebakaran Tingkat kebakaran di desa prioritas sangat rendah dimana jarang sekali terjadi kebakaran 2. Tingkat banjir rob Tingkat banjir rob yang terjadi di desa prioritas juga sanagt rendah dimana jarang terjadi banjir rob di desa prioritas Lingkungan Alam No Variabel Analisa 1. Letak Geografis Letak geografis permukiman berada pada 7,30 8,30 LS dan 112 0 30-113 0 30 BT.dari posisinya tersebut permukiman yang ada berada pada dataran rendah 2. Jarak dari mata pencaharian (laut) Permukiman pada desa prioritas mempunyai jarak yang cukup jauh dari laut.hal ini tidak berpengaruh terhadap kondisi permukiman penduduk

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir no Aspek Variabel Faktor 1 Prasarana lingkungan Air bersih Sampah Jalan Sanitasi drainase minimnya air bersih yang ada serta kualitas air bersih yang keruh dan berasa payau.(tidak sesuai standart air bersih dinas Kesehatan) tidak adanya bak atau tempat pembuangan sampah minimnya sarana sanitasi kondisi jaringan drainase yang tidak terawat dan tidak mencakup seluruh wilayah kondisi jalan yang rusak dan masih terdapat jalan tanah.

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir 2 Fisik bangunan Kondisi bangunan Kepadatan bangunan Kondisi lingkungan 3 Sosial ekonomi Tingkat pendidikan Tingkat pendapatan Kondisi Bangunan yang tidak permanen dan bersifat darurat sementara. Kepadatan Bangunan yang tinggi yang mebuat wilayah tidak teratur. Kondisi Lingkungan yang kurang sehat Tingkat pendidikan yang rendah dimana > 70 penduduk masih berpendidikan SD dan tidak/belum tamat SD Tingkat pendapatan yang rendah dengan penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian > 30% dari jumlah pendudukya

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan No Faktor Analisa 1 minimnya air bersih yang ada serta kualitas air bersih yang keruh dan berasa payau. (tidak sesuai standart air bersih dinas Kesehatan) 2. tidak adanya bak atau tempat pembuangan sampah Meningkatkan kualitas air bersih agar tidak payau dan keruh menjadi air yang bersih sesuai dengan standart dinas kesehatan dimana air tidak keruh dan tidak berasa. serta meningkatkan jumlah air bersih atau akses terhadap air bersih yang ada sehingga 55-75% penduduk terlayani sesuai dengan standart minimum pelayanan untuk permukiman. Meningkatkan pelayanan dengan penyediaan bak sampah yang dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dengan menyesuaikan dengan standar pelayanan minimum dengan adanya proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pembuangan.

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan 3. minimnya sarana sanitasi Menambah jumlah MCK disesuaikan dengan masyarakat dimana sarana sanitasi ini dapat digunakan untuk mandi, cuci dan kakus sehinga 50-70% penduduk terlayani. 4. kondisi jaringan drainase yang tidak terawat dan tidak mencakup seluruh wilayah 5. kondisi jalan yang rusak dan masih terdapat jalan tanah Sistem drainase yang sesuai dengan kondisi daratan pantai dengan perbaikan dan pembangunan saluran drainase agar dapat mencakup 80% wilayah desa prioritas Perbaikan jalan yang rusak dan peningkatan perkerasan jalan dari jalan tanah menjadi jalan macadam atau aspal agar jalan berfungsi sesuai dengan fungsinya untuk aksesibilitas wilayah.

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Kualitas Bangunan No Faktor Analisa 1. Kondisi Bangunan yang tidak permanen dan bersifat darurat sementara. Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas bangunan dari yang semi permanen dan sederhana menjadi bangunan permanen dengan peningkatan > 80% bangunan permanen 2. Kepadatan Bangunan yang tinggi yang membuat wilayah tidak teratur. 3. Kondisi Lingkungan yang kurang sehat Struktur ruang permukiman yang mempertahankan ruang sosial. walaupun bangunan padat tetap memiliki struktur ruang Peningkatan kondisi lingkungan dengan peningkatan prasarana permukiman sesuai dengan standar pelayanan untuk permukiman

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Sosial Ekonomi No Faktor Analisa 1. Tingkat pendidikan yang rendah dimana >70% penduduk masih berpendidikan SD dan tidak/belum tamat SD Peningkatan tingkat pendidikan penduduk sehingga tingkat pendidikan penduduk <70% dari jumlah penduduk desa prioritas 2. Tingkat pendapatan yang rendah dengan penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian >30% dari jumlah pendudukya Peningkatan pendapatan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran pada desa prioritas sehingga angka penganguran turun menjadi <30%.

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan Kriteria Meningkatkan kualitas air bersih agar tidak payau dan keruh menjadi air yang bersih sesuai dengan standart dinas kesehatan dimana air tidak keruh dan tidak berasa. serta meningkatkan jumlah air bersih atau akses terhadap air bersih yang ada sehingga 55-75% penduduk terlayani sesuai dengan standart minimum pelayanan untuk permukiman Konsep Agar air menjadi jernih dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan air bersih dengan cara sederhana dengan menggunakan pasir, batuan, dan arang sebagai filtrasinya. Selain itu untuk menigkatkan jangkaun pelayanan dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber air yang lain dan penambahan jaringan pipa PDAM

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan Kriteria Meningkatkan pelayanan dengan penyediaan bak sampah yang dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dengan menyesuaikan dengan standar pelayanan minimum dengan adanya proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pembuangan. Konsep Memberikan pelatihan akan pentingnya menjaga kebersihan dan pemberian bantuan bak sampai. Selain itu dapat dilakukan dengan proses pengolahan sampah sederhana dengan memanfaatkan tanah yang kosong di desa prioritas. Pada tanah tersebut digali lubang untuk menimbun sampah dan akan dibakar sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang ada

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan Kriteria Sistem drainase yang sesuai dengan kondisi daratan pantai dengan perbaikan dan pembangunan saluran drainase agar dapat mencakup 80% wilayah desa prioritas Konsep Perbaikan saluran dilakukan untuk mengatasi permasalahan saluran drainase yang terjadi di Desa prioritas. Perbaikan saluran drainase dapat dilakukan dengan cara : Penambahan dan pelebaran dimensi saluran drainase Perbaikan Saluran drainase Normalisasi Saluran Penambahan Bangunan Pelengkap

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan Kriteria Menambah jumlah MCK disesuaikan dengan masyarakat dimana sarana sanitasi ini dapat digunakan untuk mandi, cuci dan kakus sehinga 50-70% penduduk terlayani. Konsep Opsi-opsi teknologi yang dapat diterapkan pada daerah-daerah yang sulit (seperti pesisir) untuk dilakukan pembangunan system sanitasi konvensional, salah satunya dengan kakus Tripikon-S yang khusus di desain untuk daerah rawa dan pesisir. Kakus Tripicon S adalah septick tank vertical, terdiri dari tiga pipa yang digunakan secara konsentris, yaitu pipa kecil, pipa sedang dan pipa besar. Pipa kecil dipergunakan untuk memasukan limbah, pipa sedang digunakan untuk berlangsungnya proses sedangkan pipa besar selain untuk peluapan juga untuk tempat aerasi dan proses endapan lebih lanjut

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Prasarana Lingkungan Kriteria Perbaikan jalan yang rusak dan peningkatan perkerasan jalan dari jalan tanah menjadi jalan macadam atau aspal agar jalan berfungsi sesuai dengan fungsinya untuk aksesibilitas wilayah. Konsep Perbaikan Jalan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Desa prioritas. Perbaikan saluran jalan dapat dilakukan dengan cara : Penambahan dan pelebaran dimensi jalan Perbaikan / perkerasan kondisi fisik jalan penambahan fasilitas pelengkap jalan seperti penerangan jalan

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Kualitas Bangunan Kriteria Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas bangunan dari yang semi permanen dan sederhana menjadi bangunan permanen dengan peningkatan > 80% bangunan permanen Struktur ruang permukiman yang mempertahankan ruang sosial. walaupun bangunan padat tetap memiliki struktur ruang Peningkatan kondisi lingkungan dengan peningkatan prasarana permukiman sesuai dengan standar pelayanan untuk permukiman Konsep Pengembangan sistem perumahan yang berbasis identifikasi tipologi daerah dan juga Pengembangan pola pola pembiayaan yang fleksibel dengan membentuk semacam lembaga dompet atau trust fund. Dengan adanya konsep ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas perumahan yang ada di desa prioritas.

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh Kawasan Pesisir Sosial Ekonomi Kriteria Peningkatan tingkat pendidikan penduduk sehingga tingkat pendidikan penduduk <70% dari jumlah penduduk desa prioritas Peningkatan pendapatan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran pada desa prioritas sehingga angka penganguran turun menjadi <30%. Konsep Melakukan pemberdayaan masyarakat. Ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan Perilaku masyarakat yang perlu diubah Pengorganisasian masyarakat

Desa yang menjadi desa prioritas dalam penataan permukiman kumuh di kawasan pesisir Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan adalah desa Gejugjati, Branang, dan Jatirejo Faktor-faktor penyebab permukiman kumuh di kawasan pesisir kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan minimnya air bersih yang ada serta kualitas air bersih yang keruh dan berasa payau.(tidak sesuai standart air bersih dinas Kesehatan) tidak adanya bak atau tempat pembuangan sampah minimnya sarana sanitasi kondisi jaringan drainase yang tidak terawat dan tidak mencakup seluruh wilayah kondisi jalan yang rusak dan masih terdapat jalan tanah.

Lanjutan Faktor-faktor penyebab permukiman kumuh di kawasan pesisir kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Kondisi Bangunan yang tidak permanen dan bersifat darurat sementara. Kepadatan Bangunan yang tinggi yang mebuat wilayah tidak teratur. Kondisi Lingkungan yang kurang sehat Tingkat pendidikan yang rendah dimana > 70 penduduk masih berpendidikan SD dan tidak/belum tamat SD Tingkat pendapatan yang rendah dengan penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian > 30% dari jumlah pendudukya

Lanjutan Kriteria peningkatan kualitas permukiman di kawasan pesisir Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Meningkatkan kualitas air bersih Meningkatkan pelayanan dengan penyediaan bak sampah Sistem drainase yang sesuai dengan kondisi daratan pantai dengan perbaikan dan pembangunan saluran drainase Menambah jumlah MCK Perbaikan jalan yang rusak dan peningkatan perkerasan jalan Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas bangunan Struktur ruang permukiman yang mempertahankan ruang sosial Peningkatan kondisi lingkungan dengan peningkatan prasarana Peningkatan tingkat pendidikan penduduk Peningkatan pendapatan masyarakat

Lanjutan Konsep penataan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kawasan pesisir Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan adalah dengan menggunakan konsep peningkatan infrastruktur, konsep pembiayaan perumahan dan permukiman, dan konsep pemberdayaan masyarakat dan ekonomi local

sebaiknya dilakukan penentuan desa prioritas pada kawasan - kawasan pesisir untuk dilakukan peningkatan kualitas permukiman pesisir yang terkesan kotor dan tidak teratur. Perlunya pemerataan infrasturtur permukiman seperti air bersih, drainase, sanitasi, dan jalan pada kawasan pesisir sehingga kawasan pesisir menjadi kawasan yang layak huni bagi masyarakat. Mempercayakan sepenuhnya kepada masyarakat untuk bisa menjaga lingkungan permukimannnya terutama yang terkait dengan tempat tinggal masing-masing. Sebaiknya dibentuk suatu kelompok usaha yang anggotanya adalah masyarakat itu sendiri, dengan memanfaatkan organisasi paguyuban yang sudah ada. Sebaiknya pemerintah memberikan kebijakan dan strategi yang dapat membantu perkembangan permukiman yang berada di wilayah pesisir.