PERMUKIMAN KUMUH DAN PERMASALAHANNYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
TESIS OLEH : SARIGUNA TANJUNG /PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju

KONTRIBUSI BANK PERKREDITAN RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN EKONOMI DALAM UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan sebuah tempat permukiman yang sifatnya permanen

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

ANALISIS MASALAH KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN NELAYAN DI KELURAHAN BAGAN DELI DAN KELURAHAN BELAWAN BAHARI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak terencana. Pada observasi awal yang dilakukan secara singkat, Kampung

Universitas Sumatera Utara

Analisis Permasalahan Pengembangan Jalan Lingkar Luar Kota Medan TESIS OLEH LAHMUDDIN /PWD

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB 1 PENDAHULUAN. informal dan hampir 30% dari pekerja di sektor informal adalah nelayan, dan secara

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Oleh : RUTH RIAH ATE TARIGAN / PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

DAMPAK ALOKASI DANA DESA (ADD) TERHADAP PENGEMBANGAN EKONOMI DI KECAMATAN KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TESIS. Oleh

Menyetujui Komisi Pembimbing: Prof. Dr. Usman Pell Ketua

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan keluarga dan malahan menjadi simbol status. Pembangunan tempat tinggal

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Standar kelayakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

r-- _ link Upaya Pelestarian Kawasan Resapan Air di Judul Wilayah Selatan Medan Saleh ldoan Siregar Nama Nim

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terletak di bantaran Sungai Deli, Kelurahan Kampung Aur, Medan. Jika

I. PENDAHULUAN. Perkembangan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari pesatnya

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERKEMBANGAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN PINGGIRAN BANDARA KUALA NAMO

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

FAKTOR PENYEBAB KECENDERUNGAM MASYARAKAT MEMILIH TEMPAT TINGGAL DI SEMPADAN SUNGAI PADANG KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Konseppartisipasiataupun partnership dan participationini pertama kali

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

ANALISIS STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KARO

berkembang seperti Indonesia dewasa ini adalah tingginya pertumbuhan penduduk terutama pada pusat-pusat perkotaan, dimana terpusatnya

BAB I PENDAHULUAN. berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT MISKIN. (Studi pada Masyarakat di Pemukiman Kumuh Jalan Tirtosari Ujung, Kecamatan Medan Tembung) SKRIPSI

Evaluasi Pemukiman Dan Perumahan Kumuh Berbasis Lingkungan Di Kel. Kalibanteng Kidul Kota Semarang

SAFARUDDIN /PWD

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Nelayan Belawan merupakan perkampungan yang terletak di

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

IDRIS RITONGA /PWD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Formal Latar Belakang Material

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I PENDAHULUAN. lahan untuk bermukim. Beberapa diantara mereka akhirnya memilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pembangunan yang berkembang disekitar kita antara lain konsep

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

PEMBERDAYAAN PEDAGANG KREATIF LAPANGAN (PKL) DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN WILAYAH DI KOTA MEDAN TESIS. Oleh EDI SURANTA SINULINGGA /PWD

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS PENATAAN KAWASAN BERBASIS PENDAPAT MASYARAKAT Studi Kasus Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan

Sabua Vol.7, No.2: Oktober 2015 ISSN HASIL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS DI KAWASAN KUMUH) Oleh : Novida Yenny ABSTRAK

KEMISKINAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK,

Analisa Dampak Negatif Pencemaran Lingkungan Pemukiman Kumuh Dibantaran Sungai Deli-Medan Maimoon

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman kumuh merupakan salah satu masalah yang dapat timbul

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA MODAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi terletak pada LU dan BT. Kota Tebing Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

DAMPAK PROGRAM DANA BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN MEDAN KOTA TESIS. Oleh

ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN TESIS. Oleh EFENDI PANE /PWD

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

STRATEGI BAURAN PEMASARAN NON KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN NASABAH TABUNGAN BANK BRI CABANG BINJAI GELADIKARYA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ini pun di atur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002

TESIS M. AMIN BAKTI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB I KONDISI KAWASAN DALAM BEBERAPA ASPEK. kepada permukiman dengan kepadatan bangunan tinggi, dan permukiman ini

ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB TESIS. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. berpuluh-puluh tahun mengaku tidak tahu lagi harus tinggal dimana sehingga

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemberantasanpenyakitmenularmerupakan program yang. atandiperlukandukungansistemkesehatannasional (SKN) yang tangguh,

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NOVITA DAMAYANTI /PWD

TESIS. Oleh : BETI NASUTION / PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bagaimana karaterisik dan faktor-faktor yang secara nyata menyebabkan. A. Karateristik Permukiman di Daerah Penelitian

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

KUESIONER : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK. :Pola Pengasuhan Anak Di Daerah Pemukiman Kumuh Kota Medan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

PERMUKIMAN KUMUH DAN PERMASALAHANNYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN TESIS Oleh : DARIANTO BANGUN NIM : 002103012 / PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2005

RINGKASAN Darianto Bangun (002103012/PWK) PERMUKIMAN KUMUH DAN PERMASALAHANNYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE sebagai Ketua Komisi Pembimbing, Drs. H.B. Tarmizi, SU (Anggota), Lic. rer.reg. Sirojuzilam, SE (Anggota). Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (a) Bagaimanakah karateristik permukiman kumuh di kelurahan Kampung Baru, di bantaran rel kereta api kelurahan Sei Rengas I dan di sepanjang sungai Deli kelurahan Labuhan Deli, (b) Faktorfaktor apakah yang menyebabkan penduuk tinggal di daerah permukiman kumuh dan (c) Bagaimanakah sikap responden di permukiman kumuh terhadap pengembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan : (a) Untuk mengetahui karateristik permukiman kumuh di kelurahan Kampung Baru, disepanjang bantaran rel kereta api kelurahan Sei Rengas I dan disepanjang sungai Deli kelurahar Labuhan Deli, (b) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penduduk tinggal di daerah permukiman kumuh dan (c) Untuk mengetahui sikap responden di permukiman kumuh terhadap pengambangan wilayah. Kegunaan penelitian ini adalah : (a) Memberikan masukan kepada Pemerintah tentang permukiman kumuh yang ada di kota Medan sehingga dalam penanganannya tidak menimbulkan permasalahan baru, (b) Sebagai

bahan dasar untuk Pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat di permukiman kumuh di kota Medan dan (c) Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkannya, khususnya bagi peneliti mengenai permukiman kumuh dan pengembangan wilayah. Pola bangunan fisik di permukiman kumuh sangat memprihatinkan karena rumah-rumah dan sarana prasarana yang ada tidak memenuhi standard rumah yang layak huni dan kesehatan. Bangunan rumah kebanyakan terbuat dari papan-papan bekas, triplek bekas dan juga karton-karton bekas. Begitu juga halnya dengan prasarana yang ada seperti saluran/drainase, sanitasi, MCK dan sirkulasi udara dimana tidak ditemukan yang sesuai dengan standard lingkungan sehat. Dari ketiga wilayah penelitian kelurahan Kampung Baru masih iebili balk disbatiding Hal ini dikarenakan masyarakatnya yang heterogen dan juga karena warisan tempat tinggal yang diturunkan sejak dulu. Sedangkan kedua wilayah penelitian lainnya adalah jalur-hijau yang merupakan milik Pemerintah dan rawan bencana. Melihat latar belakang yang ada bahwa responden yang tinggai di permukiman kumuh memiliki perbedaan. Untuk masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh kelurahan Kampung Baru dan di sepanjang sungai Deli kelurahan Labuhan Deli umumnya mereka adalah penduduk kota Medan yang sudah tinggal sejak dulunya, sedangkan masyarakat yang ada di

permukiman kumuh sepanjang bantaran re; kereta api keiuraiiati Sei Rengas I adalah pendatang yang bermigrasi dari desa dan pinggiran kota dengan tujuan merubah taraf hidup mereka menjadi lebih baik. Kemilaunya kota justru membuat mereka terjerumus kedalam kemiskinan yang pada akhirnya harus tinggal dan menetap di bantaran rel kereta api. Tingkat pendidikan dan pendapatan di permukiman kumuh secara umum sangat rendah dan dari persentase yang ada bahwa rata-rata mereka yang tinggal di daerah tersebut memiliki pekerjaan di sektor informal, sehingga hal inilah yang membuat mereka untuk tinggal dan berdia di permukiman tersebut. Dari ketiga wilayah penelitian dapat juga diketahui perbedaan sikap dalam menanggapi akan pengembangan wilayah. Untuk wilayah penelitian kelurahan Kampung Baru dan kelurahan Labuhan Deli memiliki sikap negatip terhadap pengembangan wilayah (sikap tidak mendukung). Sikap seperti ini didasarkan akan latar belakang masyarakat, dimana kelurahan Kampung Baru adalah tanah warisan yang dari sejak dulu sudah mereka tempati dan untuk kelurahan Labuhan Deli di sepanjang sungai Deii adaian akibai mata pencaharian mereka sebagai nelayan. Untuk kelurahan Sei Rengas I sepanjang bantaran rel kereta api, responden yang tinggal adalah akibat full faktor kota sehingga dengan sendirinya mereka sangat seiuju akan program-program Pernerintah akan pengembangan wilayah. Begitu juga akan estetika,

dimana pada umumnya masyarakat peduli, akan tetapi kemiskinanlah yang membuat mareka jadi kurang peduli. Permasalahan inilah yang ada di pemukiman kumuh kota Medan sehingga pada akhirnya mempengaruhi terhadap program pemerintah dalam pengembangan wilayah.