BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Bank BRI Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI PADA. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PELAKSANAAN TABUNGAN SIMPEL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG RAJAWALI DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun : Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang. pembukaan Tabungan BritAma Junio?

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi, khususnya bank. hidup rakyat banyak (Undang-undanjg Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

DI BANK RAKYAT. Oleh: SHOFIAR

BAB I PENDAHULUAN. informasinya sebagai sarana nasabah untuk bertransaksi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai bagi konsumen, klien, teman (partner) dan masyarakat sosial secara

BAB I PENDAHULUAN. keadaan nasabah perbankan saat ini. Nasabah perbankan ibarat putri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perputaran uang dalam pembayarannya diperlukan keamanan dan

PROSEDUR TABUNGAN BRITAMA MAN OF STEEL DI BANK BRI CABANG PAHLAWAN SURABAYA TUGAS AKHIR RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini menjadi sangat tajam. Usaha untuk. maksimal, jika mereka kurang puas mereka akan meninggalkan perusahaan

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA KERTAJAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. senang dihargai, sehingga ketika dalam satu pertemuan atau transaksi terjadi halhal

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA CUSTOMER SERVICE UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR KAS KODAM SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. intermediary institution yakni badan usaha yang melakukan kegiatan

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui hp banking sms (layanan sms banking pada Bank Danamon). dengan menggunakan sms messaging

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia)

PENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan semakin ketat, hal ini terlihat bahwa Bank berlomba lomba

PEMBERIAN KREDIT RITEL KOMERSIAL DAN MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. JAKARTA PUSAT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 10 di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 3 saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Dengan basis jumlah nasabah yang besar tercermin dari jumlah rekening yang lebih dari 48 juta rekening simpanan, BRI terus mengembangkan layanan e- banking yang dapat diakses masyarakat melalui internet, telepon, pesan singkat (Short Message Service/SMS), maupun melalui layanan e-channel lainnya seperti Automatic Teller Machine (ATM), Cash Deposit Machine (CDM), Electronic Data Capture (EDC), dan KiosK dengan total jaringan e-channel ini telah mancapai 104.570 unit. hingga akhir Desember 2013, BRI telah memiliki total 104.570 jaringan e-channel, terdiri dari 18.292 ATM, 85.936 EDC, 100 kiosk, 192 CDM dan 50 e-buzz. 1

Adapun Jasa E-banking yang disediakan Bank BRI: 1. ATM BRI 2. Mobile Banking BRI 3. Phone Banking BRI 4. Internet Banking BRI 5. E-BUZZ 6. Kiosk BRI 7. Mini ATM BRI 8. BRIZZI 9. MOCASH 1.1.1 Visi Perushaan Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. 1.1.2 Misi Perusahaan Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders). 1.2 Latar Belakang Di kutip dari situs Kompas.com (Selasa, 17 September 2014), bahwa tak dapat dipungkiri jika perkembangan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah 2

dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi, hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang perkembangan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi. Seperti yang diketahui Internet merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi, di kutip dari situs okezone.com (Selasa, 17 September 2014) Internet kerap akrab dengan kehidupan manusia modern sekarang ini, dan telah mengubungkan banyak orang di dunia ini dengan perangkat yang lebih cepat dari sebelumnya dan membentuk masa depan Internet of Everything. Hal ini mendorong koneksi lebih dari sekedar data. Konvergensi dalam menghubungkan orang-orang, benda, data dan proses telah mentransformasi organisasi, industry dan hidup manusia dan mengubah informasi menjadi suatu tindakan yang menciptakan kemampuan baru, pengalaman yang lebih kaya, dan kesempatan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk bisnis, individu dan negara. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekitar 1.500 ahli teknologi dunia yang dikutip dalam situs okezone.com (Selasa, 17 September 2014) bahwa di masa mendatang perkembangan teknologi internet akan semakin dinamis. Professor Janna Anderson dari Elon Universty melaporkan dalam tulisannya bahwa internet akan menjadi terlihat begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari interaksi personal hingga pada keputusan-keputusan yang dibuat pemerintah maupun perusahaan di seluruh dunia. Survei yang dilakukan sejak 2004 lalu, kata Anderson terlihat bagaimana masyarakat begitu tertariknya dengan teknologi saat ini. Menurut Asosiasi Penyelenggaran Jasa Internet Indonedia (APJJI) yang di kutip dalam situs antarnews.com (Selasa, 17 September 2014) pengguna internet di tahun 2013 sudah mencapai 62 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi Indonesia. Secara umum, pertumbuhan internet di Indonesia selaras dengan 3

pertumbuhan internet di dunia. Dan dalam penelitian Cisco Visual Networking Index (VNI) yang di kutip dalam situs okezone.com (Selasa 17 September 2014) memperkirakan bahwa akan ada 164 juta pengguna internet, dan 530,6 juta perangkat yang terhubung jaringan pada tahun 2018 di Indonesia. Dalam situs kompas.com (Selasa, 17 September 2014) kepala Departeman Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Ganjar Mustika menyatakan, industri perbankan tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Bank tanpa teknologi informasi (IT) tidak akan ada apa-apanya. Ganjar mengungkapkan bahwa penggunaan IT bisa menekan biaya sekaligus meningkatkan keamanan transaksi perbankan dan akan meningkatkan jasa atau produk yang bisa di-deliver oleh bank melalui channel yang tentunya baik itu channel melalui HP atau internet. Banyak devices yang bisa dipakai bank untuk melayani lebih baik lagi. Di samping itu juga untuk internal, untuk infrastruktur juga bisa meningkatkan efisiensi dan keamanan. Kemajuan teknologi dalam industri perbankan telah merevolusi pola pikir individu-individu dalam mengelola keuangan mereka. Pada tahun 1995, electronic banking (e-banking) diperkenalkan oleh pihak perbankan di berbagai negara kepada masyarakat. Hal ini memungkinkan akses informasi keuangan melalui internet menggunakan komputer pribadi, televisi berbasis web, dan telepon selular. Pelanggan pada saat ini memiliki akses lebih besar ke berbagai pelayanan informasi keuangan dan kemampuan untuk menerima informasi terbaru dari pihak perbankan. Sejak milenium baru, e-banking telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di banyak negara dan telah mengubah aktivitas perbankan secara tradisional. Lembaga keuangan tradisional berusaha untuk menurunkan biaya operasional, meningkatkan pelayanan perbankan kepada nasabah, mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa dengan menawarkan layanan e-banking (Heri Setiawan, 2013). 4

Tabel 1.1 Data Financial Bank Besar di Indonesia Tahun 2013 (dalam triliun rupiah) 800.000 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 Total Asset Total Pendapatan Laba Bersih Simpanan Nasabah Pinjaman Diberikan 100.000 0 BRI Mandiri BCA BNI Sumber: annual report BCA tahun 2013, annual report bank mandiri tahun 2013, annual report BNI tahun 2013, dan annual report BRI 2013. Berdasarkan data financial empat bank di atas bank BRI pada saat ini menempati peringkat pertama dalam total pendapatan sebesar 49.909 dan laba bersih sebesar 21.160 di bandingkan dengan pesaing dengan hasil terdekat yaitu bank Mandiri yang hanya memiliki laba bersih besar 18.204, dan total pendapatan sebesar 49.909. Sedangkan total pendapatan bank BCA sebesar 26.439 dan bank BNI sebesar 28.499. Namun dalam total asset, simpanan nasabah, dam pinjaman yang diberikan bank BRI menempati peringkat 2 yaitu sebesar 606,370 pada total asset, 454,730 pada simpanan nasabah, dan 413.263 pada pinjaman yang diberikan. Peringkat pertama di tempati oleh bank Mandiri sebesar 733.100 untuk total asset, 556,341 untuk simpanan nasabah dan 472.435 untuk pinjaman diberikan. Selanjutnya BRI di ikuti oleh bank BCA dan bank BNI sebagai peringkat 3, dan 4. Dengan total asset bank BCA sebesar 469.305 dan bank BNI sebesar 386.655, simpanan nasabah sebesar 406.489 untuk bank BCA dan 291.890 untuk bank BNI. Setelah itu untuk pinjaman diberikan BCA memiliki sebesar 312.290 dan bank BNI memiliki 250.638. 5

Tabel 1.2 Volume Transaksi Kartu Debet Tahun 2010-September 2014 (Volume dalam satuan transaksi) 3.500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000-2010 2011 2012 2013 2014 (Januari-September) Sumber: Transaksi Kartu Debet Bank Indoensia (www.bi.go.id) Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa volume transaksi yang kartu debet dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terus menerus dalam tunai, belanja, transfer interbank dan transferantarbank hal ini memperilihatkan bahwa semakin tingginya minat masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi melalui kartu debet. Transaksi kartu debet untuk pengambilan tunai masih dominan di antara transaksi yang dilakukan dengan kartu debet lainnya. Hal itu terlihat dengan volume transaksinya yang sangat tinggi bahkan kurang lebih sekitar 5 transaksi kartu debet di lakukan untuk pengambilan uang tunai. Secara keseluruhan total volume seluruh transaksi tahun 2010 hingga tahun 2012 mengalami peningkatan yang sama yaitu sebesar 25% pertahun sementara itu peningkatan pada tahun 2012 ke 2013 mengalami penurunan dengan nilai 23% saja. Dan pada ¾ tahun 2014 untuk total jumlah volume sudah mencapai 81% pada total volume transaksi yang terjadi pada tahun 2013. 6

Tabel 1.3 Nilai Transaksi Kartu Debet Tahun 2010-September 2014 (Nilai/Nominal dalam jutaan rupiah) 4.000.000.000,00 3.500.000.000,00 3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 500.000.000,00 0,00 2010 2011 2012 2013 2014 (Januari-September) Sumber: Transaksi Kartu Debet Bank Indoensia (www.bi.go.id) Tabel 1.3 memperlihatkan seberapa besar nilai transaksi kartu debet yang terjadi pada seluruh bank Indonesia. Tidak berbeda dengan volume transaksi, nominal transaksipun terus meningkat setiap tahunnya dan transaksi tunai yang memilki nilai yang lebih besar di banding yang lainnya. Namun pada nominal transaksi transfer intrabank dianggap cukup efisien untuk pemegang kartu debet hal itu terlihat dengan nominal transaksi yang dilakukan untuk transfer intrabank cukup besar dan bersaing dengan nominal pada transaksi kartu debet penarikan tunai. Untuk total nominal yang terjadi pada 2010 hingga 2013 peningkatan terjadi dengan nilai presentase yang sama yaitu sebesar 24% peningkatan pertahun., serta nominal transaksi yang terjadi hingga bulan september tahun 2014 sudah dapat melampaui total nominal transaksi pada tahun 2012, dan sudah mencapai 86% pada total nominal transaksi tahun 2013. 7

Market Share 29,5 Other Commercial Banks BRI 70,5 Gambar 1.1 Market Share Bank BRI Tahun 2013 Sumber: Laporan Tahunan BRI Tahun 2013 Dari data laporan tahunan bank BRI tahun 2013 bank BRI memiliki market share untuk jumlah nasabahnya sebesar 29,5 di Indonesia, jumlah yang sangat besar untuk menempati peringkat kedua. Dari beberapa hal yang telah di jelaskan di atas, sangat terlihat betapa kompetitifnya indusri perbankan di Indonesia, hal tersebutlah yang membuat bank harus terus melakukan inovasi dalam layanannya. Dengan menerapkan sistem layanan electronic banking (ebanking) yang berkualitas adalah salah satu kunci keberhasilan. Karena saat ini, tak bisa ditampik bahwa teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan masyakarat sehari-hari. Misalnya saja, sudah cukup banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan cara non-tunai dalam melakukan transaksi. Bila berbelanja kini masyarakat semakin gemar menggunakan kartu ketimbang uang tunai. Begitu pula dengan naik kendaraan umum, sepertibusway, yang sekarang pembayarannya bisa dengan menggesekkan kartu prabayar. (www.swa.co.id diakses pada tanggal 27 Oktober 2014) 8

Milyar Rupiah Fee Income from e-banking service 800,0 700,0 600,0 500,0 79% 400,0 300,0 3 22% Fee Income from e-banking service 200,0 100,0 0,0 2010 2011 2012 2013 Gambar 1.2 Biaya Pendapatan Dari E-banking Service Bank BRI (dalam milyar rupiah) Sumber: Laporan tahunan BRI tahun 2013 Pada Gambar 1.2 terlihat bahwa dari tahun ke tahun income yang di peroleh dari e-banking service terus meningkat. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 238 milyar menjadi 308,4 milyar dengan presentase sebesar 3 peningkatan. Pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 377,3 milyar dengan presentase 22% peningkatan. Tahun 2013 total pendapatan bank BRI sebesar 57,301 triliun rupiah dan e-banking service menyumbang pendapatan sebesar 673,6 milyar rupiah. Dimana ratio peningkatan income dari e- banking service meningkat sebesar 79% dari tahun sebelumnya. 9

Pertumbuhan Jumlah Transaksi ATM (dalam juta) Pertumbuhan Nilai Transaksi ATM (dalam triliun) 138% 204% 63% 47% 4 24% 16% 2011 2012 2013 BRI BCA BNI 96% 54% 4 26% 17% 2011 2012 2013 BRI BCA BNI Gambar 1.3 Jumlah Transaksi dan Nilai Transaksi ATM bank BRI, BCA, dan BNI Sumber: Laporan Tahunan bank BRI,BCA dan BNI Pada gambar 1.3 menggambarkan pertumbuhan transaksi dan nilai transaksi yang terjadi pada ATM bank BRI, BCA, dan BNI dari tahun 2011-2013. Terlihat pada gambar diatas bahwa pertumbuhan dari tahun 2011 hingga 2013 meningkat terutama terlihat pada bank BRI yang peningkatannya sangat tajam. Pada bank BRI pada tahun 2011 jumlah transaksi yang terjadi sebesar 482,7 juta transaksi lalu mengalami peningkatan jumlah transaksi sebesar 63% pada tahun 2012 dan sebesar 138% pada tahun 2013. Sedangkan jumlah transaksi bank BCA pada tahun 2011 jumlah transaksi sebesar 1.044,80 juta transaksi yang mengalami peningkatan sebesar 16% pada tahun 2012 dan sebesar 4 pada tahun 2013. Pada bank BNI transaksi ATM yang terjadi sebesar 390,1 juta transaksi pada tahun 2011 lalu mengalami meningkat sebesar 24% pada tahun 2012 dan 47% pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan jumlah transaksi 2011. Untuk nilai transaksi yang terjadi melalui ATM pada bank BRI nilai transaksi yang terjadi sebesar 249,6 triliun pada tahun 2011 lalu tumbuh sebesar 96% pada tahun 2012 dan sebesar 204% pada tahun 2013. Pada bank BCA nilai transaki yang terjadi 10

pada tahun 2011 sebesar 1.098,1 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 17% pada 2012 juga 4 pada tahun 2013. Sedangkan pada bank BNI nilai transaksi yang terjadi pada tahun 2011 sebesar 227 tiliun lalu tumbuh sebesar 26% pada tahun 2012 dan 54% pada tahun 2013. Pertumbuhan Jumlah Transaksi Pertumbuhan Nilai Transaksi SMS Banking SMS Banking (dalam juta) (dalam triliun) 25 20 231% 80 70 60 721% 15 143% 50 40 10 5 83% 83% 57% 38% 2011 2012 2013 30 20 10 215% 175% 74% 6 29% 2011 2012 2013 BRI BCA BNI BRI BCA BNI Gambar 1.4 Jumlah Transaksi dan Nilai Transaksi SMS Banking bank BRI, BCA, dan BNI Sumber: Laporan Tahunan bank BRI,BCA dan BNI Pada gambar 1.4 menjelaskan pertumbuhan jumlah transaksi dan nilai transaksi sms banking dari tahun 2011 sampai dengan 2013.Pada bank BRI jumlah transaksi sms banking 2011 sebanyak 25,4 juta transaksi dan meingkat sebesar 83% pada tahun 2012 lalu meningkat lagi sebesar 231% pada tahun 2013. Selanjutnya pada bank BCA transaksi sms banking terjadi sebenyak 223,6 juta transaksi pada tahun 2011 lalu meningkat menjadi sebesar 38% dan 83% pada tahun 2013. Bank BNI memiliki transaksi sms banking sebanyak 53,6 juta transaksi pada tahun 2011 dan tumbuh sebesar 57% pada tahun 2012 serta terus tumbuh menjadi sebesar 143% pada tahun 2013. Gambar 1.4 juga menjelaskan 11

nilai transaksi yang terjadi melalui sms banking, seperti pada bank BRI nilai transaksi pada tahun 2011 berjumlah 2,8 triliun, lalu tumbuh sebesar 175% pada tahun 2012 dan 215% pada tahun 2013. Pada bank BCA nilai transaksi yang terjadi melalui sms banking sangat besar yaitu sebesar 244,10 triliun pada tahun 2011 lalu tumbuh sebesar 29% pada tahun 2012 dan 6 pada tahun 2013. Bank BNI pada tahun 2011 memiliki nilai transaksi pada sms banking sebesar 3,9 triliun lalu meningkat sebesar 74% pada tahun 2012 dan 215% pada tahun 2013.. Pertumbuhan Jumlah Transaksi Internet Banking (dalam juta) PertumbuhanNilai Transaksi Internet Banking (dalam triliun) 246% 141% 113% 49% 46% 47% 2011 2012 2013 BRI BCA BNI 90 80 70 60 50 40 30 20 10 857% 232% 121% 45% 8 37% 2011 2012 2013 BRI BCA BNI Gambar 1.5 Jumlah Transaksi dan Nilai Transaksi Internet Banking bank BRI, BCA, dan BNI Sumber: Laporan Tahunan bank BRI,BCA dan BNI Sama halnya dengan ATM dan sms banking gambar 1.5 menggambarkan pertumbuhan transaksi dan nilai transaksi yang terjadi pada internet banking bank BRI, BCA, dan BNI dari tahun 2011-2013. Pada bank BRI pada tahun 2011 jumlah transaksi yang terjadi sebesar 6,9 juta transaksi lalu mengalami peningkatan jumlah transaksi sebesar 113% pada tahun 2012 dan sebesar 246% pada tahun 2013. Sedangkan jumlah transaksi bank BCA pada tahun 2011 jumlah transaksi sebesar 607,70 juta transaksi yang mengalami peningkatan sebesar 46% 12

pada tahun 2012 dan sebesar 47% pada tahun 2013. Pada bank BNI transaksi ATM yang terjadi sebesar 3,7 juta transaksi pada tahun 2011 lalu mengalami meningkat sebesar 49% pada tahun 2012 dan 141% pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan jumlah transaksi 2011. Untuk nilai transaksi yang terjadi melalui intenret banking pada bank BRI nilai transaksi yang terjadi sebesar 2,8 triliun pada tahun 2011 lalu tumbuh sebesar 232% pada tahun 2012 dan sebesar 857% pada tahun 2013. Pada bank BCA nilai transaki yang terjadi pada tahun 2011 sebesar 2.600 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 37% pada 2012 juga 8 pada tahun 2013. Sedangkan pada bank BNI nilai transaksi yang terjadi pada tahun 2011 sebesar 17,3 tiliun lalu tumbuh sebesar 45% pada tahun 2012 dan 121% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 pengguna e-banking bank BRI terus meningkat pesat seperti yang di kutip pada Jawapos.com (Selasa, 17 September 2014) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat, jumlah pengguna e-banking perseroan mencapai 1,38 juta, atau melesat 218,7 persen pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang hanya 430 ribu. Ini berdampak mengerek transaksi perbankan via internet banking. Yakni, naik 154 persen dari 4,1 juta transaksi menjadi 10,5 juta transaksi. Sementara, volume transaksi internet banking mencapai Rp 11,4 triliun, atau naik 193,9 persen dari Rp 3,9 triliun. Saat ini, nasabah makin terbiasa bertransaksi menggunakan e-banking dibandingkan datang langsung ke outlet konvensional atau teller, kata Corporate Secretary BRI Budi Satria. Dia menjabarkan, jumlah transaksi di teller pada 2009 berjumlah 302,8 juta, atau dua kali lebih besar daripada transaksi e-banking BRI 161,8 juta. Sebaliknya, pada akhir 2013 lalu jumlah transaksi di e-banking BRI meningkat tiga kali lipat dibandingkan transaksi di teller. Pada triwulan pertama 2014, transaksi e-banking BRI sebesar 409,8 juta transaksi, atau 3,2 kali lebih besar dibandingkan di teller sebanyak 128,8 juta transaksi. Tingginya penggunaan e- banking menggenjot fee based income atau pendapatan non bunga BRI. Fee based income bank BRI naik 20,09 persen (yoy). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada transaksi e-banking 45,4 persen (yoy). Selain e-banking dalam bentuk internet banking, penggunaan e-banking melalui ATM dan SMS banking juga meningkat. 13

Pemegang kartu ATM naik 15,1 persen (yoy) dari 17,8 juta menjadi 20,5 juta pada triwulan pertama 2014. Sementara jumlah pengguna SMS Banking sebanyak 3,69 juta, atau meningkat 81,8 persen menjadi 6,72 juta pada triwulan pertama 2014. Jumlah transaksi di ATM mengalami kenaikan sebesar 38,3 persen, yakni dari 241,7 juta pada triwulan pertama 2013 menjadi 334,2 juta pada triwulan pertama 2014. Sedangkan pada SMS Banking, jumlah transaksi pada triwulan pertama 2013 lalu sebanyak 15,8 juta, meningkat hingga 76,1 persen menjadi 27,9 juta pada triwulan pertama 2014. Sedangkan volume transaksi di ATM naik 38,2 persen, dari Rp 157 triliun pada triwulan pertama 2013, menjadi Rp 216,9 triliun pada triwulan pertama 2014. Volume transaksi SMS Banking pada triwulan pertama 2013 tercatat Rp 3,5 triliun, meningkat hingga 146,5 persen menjadi Rp 8,7 triliun pada triwulan pertama 2014. Dari pembahasan diatas dengan terus melonjaknya jumlah pengguna e- banking dan penggunaan e-banking terlihat jelas bahwa adanya ketertarikan masyakat Indoensia dalam mengadposi teknologi dan fasilitas perbankan. Adanya ketertarikan ini mengubah gaya hidup nasabah bank seperti yang disampaikan oleh Corporate Secretary BRI Budi Satria bahwa nasabah makin terbiasa bertransaksi menggunakan e-banking dibandingkan dengan datang langsung ke outlet konvensioal atau teller. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan suatu penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang meperngaruhi preferensi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan melakui e-banking dengan judul Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Bank BRI Dalam Melakukan Transaksi E-Banking 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong nasabah untuk menggunakan e-banking di PT. Bank Rakyat Indonesia? 2. Faktor apa saja yang menjadi perbedaan antara nasabah yang menggunaan e- banking dengan yang tidak menggunakan e-banking di PT. Bank Rakyat Indonesia? 14

1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong nasabah untuk menggunakan e-banking di PT. Bank Rakyat Indonesia. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi perbedaan antara nasabah yang menggunaan e-banking dengan yang tidak menggunakan e-banking di PT. Bank Rakyat Indonesia 1.5 Kegunaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat sesuai dengan tujuan penelitian. Diharapkan kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.1.3 Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam pengembangan ilmu manajemen khususnya dalam perbankan. 1.1.4 Aspek Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai perusahaan bisnis jasa perbankan dalam melihat faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Dalam bab ini dikemukakan penjelasan mengenai hasil kajian kepustakaan yang berkaitan dengan objek dan masalah yang akan diteliti meliputi landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari anilisis penelitian, dan kerangka pemikiran. 15

Bab III. Metodologi Penelitian Bab ini mengungkapkan tentang pendekatan metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data dengan maksud untuk menjelaskan dan menjawab masalah penelitian. Bab IV. Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelasakan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta sesuai dengan tujuan penelitian. BAB V. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan disertai dengan rekomendasi atau saran. 16