PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keluaran ( Output ) dengan kompetensi tertentu. Proses belajar dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 19 orang siswa mendapat nilai di bawah 65 atau 47,5%. Sedangkan nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3. (2005:56) tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

I. PENDAHULUAN. salah satu tujuan pembangunan di bidang pendidikan. antara lain: guru, siswa, sarana prasarana, strategi pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I. kedewasaan. Purwanto (2007: 10) menyatakan pendidikan ialah pimpinan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. lain perkembangan dibidang sains, teknologi, sosial, budaya dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan model utama untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

BAB I PENDAHULUAN. memberi arah bahwa pendidikan adalah kehidupan.maka dari itu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Metodi DIdaktik Vol. 10, No. 2, Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya (2006:2) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. siswanya menjadi lebih kritis dan kreatif. Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. setelah mengalami pengalaman belajar. Dalam Sudjana (2008:22), hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Dalam Undang undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pada Bab II pasal 4 disebutkan: Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting,karena dalam kehidupan sehari-hari terlepas dari alam. Bahkan kita hidup sangat tergantung pada alam. Untuk itu kita harus melestarikan alam supaya tidak musnah dan kita harus biasa bersahabat dengan alam, salah satunya adalah adanya mata pelajaran IPA di setiap jenjang pendidikan, khususnya di sekolah dasar. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) guru harus memperhatikan perkembangan siswa serta harus mampu memahami, menjabarkan dan mengoperasionalkan kurikulum. Guru harus mampu menjabarkan isi kurikulum ke dalam program program yang lebih operasional dalam bentuk rencana tahunan, semesteran, bulanan, mingguan bahkan harian dengan mengadakan persiapan mengajar sebelum melakukan proses belajar mengajar. Guru hendaknya mampu memilih dan menciptakan situasi belajar mengajar yang menyenangkan, mapu memilih dan melaksanakan metode mengajar dan bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Pendidikan dasar mempunyai tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kepribadiannya sebagai anggota masyarakat yang dapat meningkatkan kemampuan dirinya sendiri dan dapat mensejahterakan masyarakat. Di sekolah kegiatan belajar

2 mengajar masih mengandalkan guru selalu memberikan nmetode ceramah, sehingga siswa kebanyakan tidak memiliki rasa ingin membangun pengetahuannya sendiri. Cara mengajar guru masih dengan metode ceramah lalu memberikan soal untuk dijawab oleh siswa, sehingga siswa tersebut sangat ketergantungan terhadap guru. Oleh karena itu hasil yang diperoleh para siswa adalah di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu tugas guru adalah sebagai pendidik (untuk mengembangkan kepribadian siswa), pengajar (untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa), dan pelatih (untuk mengembangkan keterampilan siswa). Oleh karena itu guru harus memiliki berbagai kemampuan atau kualifikasi profesional sehingga guru berhasil dalam mengajar, mampu mempersiapkan siswa mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. (Depdikbud, 1996: 5). Oleh karena itu perlu kiranya diterapkan pada pembelajaran tersebut berpikir secara aktif, sehingga peneliti menggunakan metode pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Ilmu Pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam atau ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Belajar IPA adalah belajar mencari tahu dan memahami tentang alam rayaa secara sistematis karena pembelajaraan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengtahuan yang berupa fakta-fakta konsep-konsep dan prinsipprinsip, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.. Pendidikan IPA adalah wahana untuk memepelajari diri sendiri dan alam sekitar. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting,karena dalam kehidupan sehari-hari terlepas dari alam. Bahkan kita hidup sangat tergantung pada alam. Untuk itu kita harus melestarikan alam supaya tidak musnah dan kita harus biasa bersahabat dengan alam, salah satunya adalah adanya mata pelajaran IPA di setiap jenjang pendidikan, khususnya di sekolah dasar. Berdasarkan kegiatan belajar mengajar di kelas yang dilakukan peneliti jumlah siswa 19 orang sekitar 70% dibawah Kriteria Ketentuan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV Madrasah ibtidaiyah Rauldatut Tholibin adalah 70. Rendahnya nilai siswa ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya konsentrasi siswa yang tidak termotivasi untuk mempelajari materi tersebut.

3 Dari sejumlah pendekatan yang ada, salah satu pendekatan yang dianggap paling tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan pendekatan kontruktivisme. Pendekatan ini membantu siswa dalam membangun pengetahuannya melalui pengamatan dan percobaan, karena pendekatan ini dapat merangsang siswa untuk mengembangkan pengetahuan tentang SAINS, keterampilan proses Sains dan juga sikap sains melalui eksplorasi dan diskusi dalam kelompok maupun diskusi kelas. Belajar dan Pembelajaran merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, Keterkaitan belajar dan Pembelajaran dalam sebuah system, proses belajar dan pembelajaran memerlukan dasar yang merupakan bahan pengalaman belajar dalam proses belajar mengajar ( Learning Teaching Process ) dengan harapan berubah menjadi keluaran ( Output ) dengan kompetensi tertentu. Proses belajar dan pembelajaran dipengaruhi oleh factor lingkungan. Lingkungan adalah bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan da;am kehidupan sehari-hari siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual ( CTL ). Belajar dan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual merupakan kebijakan baru yang di kembangkan oleh Direktorat Dinas Pendidikan.Pendekatan kontekstual adalah salah satu dari komponen pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh John Dewey pada tahun 1916.Pendekatan kontekstual adalah filosofi belajar yang menekankan pada perkembangan minat pengalaman siswa Pembelajaran kontekstual yang berlandaskan kotruktivisme, siswa diharapkan dapat membangun pemahamannya sendiri dari pengalaman / pengetahuan terdahulu. Dengan pendekatan kontesktual ( CTL ) kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan kreatif ( Critical and Creatif Thinking ) diutamakan, karena memungkinkan siswa mengkaji masalah secara sistematis, ditantang untuk mencari cara-cara yang terorganisasi dengan baik dalam memecahkan suatu masalah, dapat merumuskan pertanyaan yang inovatif. Berdasarkan analisis evaluasi dan proses, maka guru harus mampu mengatasi permasalahan tersebut. Guru harus mengadakan perbaikan pembelajaran melalui berabagai pendekatan, metode pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat, Untuk memecahkan masalah ini dilakukan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) dengan pendekatan CTL.

4 Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan kajian pada penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Pembelajaran IPA tentang Struktur dan Fungsi Bagian Pada Tumbuhan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, secara umum permasaalahan yang akan diteliti pada materi struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan dalam pembelajaran IPA di kelas IV MIS Raudlatut Tholibin dengan menggunakan pendekataan Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan pada Raudlatut Tholibin? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada materi struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik? 3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MIS Raudlatut Tholibin dapat ditingkatkan melalui pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Hasil Penelitian 1. Tujuan Penelitian a) Mendeskripsikan perencanaan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) MIS pada materi struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIS Raudlatut Tholibin? b) Mendeskripsikan pelaksanaan perencanaan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada materi struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik? c) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MIS Raudlatut Tholibin dapat ditingkatkan melalui pendekatan Contextual Teaching And

5 Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA tentang materi struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui pelaksanaan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIS Raudlatut Tholibin. b) Untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIS Raudlatut Tholibin. c) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIS Raudlatut Tholibin. 2. Manfaat Hasil Penelitian Secara umum penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam bidang pendidikan, terutama siswa dan guru kelas IV yang terlibat secara langung dalam proses pembelajaran di kelas. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan. 2. Bagi guru Diharapkan sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya sehingga guru dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran IPA, khususnya mengenai pembelajaran struktir dan fungsi bagian pada tumbuhan. 3. Bagi Sekolah Dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan membantu mutu hasil belajar pada umumnya serta menjadi salah satu bahan kajian dalam upaya meingkatkan proses belajar mengajar di kelas.

6 D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok yang diteliti, dalam hal ini dijelaskan secara operasional beberapa masalah teknis yang dipandang perlu yaitu : 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya,(http.//definisi-pengertian.blogspot.com). Adapun kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah menerima pembelajaran yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Hail belajar biasanya diukur dari nilai yang diperoleh siswa dari hasil belajar dan dapat terlihat dan diukur jika ada perubahan dari seorang individu. Dalam hal ini misalnya dari tidak mengetahui apa-apa, menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa. Dari hasil tersebut hasil belajar akan bisa dilihat dan diukur. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Menurut Benjamin S Bloom tiga ranah hasil belajar yaitu : a. Ranah kognitif b. Ranah afektif c. Ranah psikomotorik 2. Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pendekatan Contextual teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan. Pendekatan kontekstual ( CTL ) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata, sehingga

7 mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka ( Sanjaya : 2010 ). Pendekatan CTL yang digunakan dalam penelitian merujuk kepada tujuh komponen CTL dari Sanjaya ( 2010 ), sbb : a. Kontruktivisme b. Inkuiri c. Bertanya d. Masyarakat Belajar e. Pemodelan f. Refleksi g. Penilaian Berdasarkan pemahaman di atas, menurut metode pembelajaran kontekstual kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa di laboratorium, tempat kerja, sawah, atau tempat-tempat lainnya. Mengharuskan pendidik (guru) untuk pintar-pintar memilih serta mendesain linkungan belajar yang betul-betul berhubungan dengan kehidupan nyata, baik konteks pribadi, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, serta lainnya, sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan hasil penelitian, dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran akan berhasil dengan baik jika guru selalu membuat perencanaan pembelajaran melalui serangkaian proses perbaikan sebsssselumnya, dan membuat perencanaan yang mengarah ke dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut Penerapan Pendekatan CTL pada Pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian pada tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV MI rauldlatut tholibin Kecamata Depok Kabupaten Cirebon dapat meningkatkan hasil belajar IPA aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.

8