MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA KELOMPOK B TK NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK MELALUI PEMBIASAAN BERDOA DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT TOAYA

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B TK ALKHAIRAT II BALE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MEMBILANG MELALUI PERMAINAN BOLA-BOLA ANGKA DI KELOMPOK B TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATAKAN MORAL ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA SINDUE

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

HUBUNGAN KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) DENGAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK A TK MELATI TONDO KECAMATAN MANTIKULORE

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK PERMATAKU DESA LENJU KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA.

HUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AN-NISA KITA SINGGANI MAKU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd. Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT TOAYA

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN PASIR HARTA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PAUD-IT NUURUL FIKRI TRENGGALEK

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA KOLASE DENGAN MEDIA DAUN PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 03 BANYUMANIK SEMARANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG- PAUD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

Transkripsi:

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA Dian Herawati 1 ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri beberapa aspek perlakuan dan pengamatan utama yaitu peningkatan kraetivitas anak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kreativitas anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan menggambar di kelompok B TK PGRI Taripa? Dan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kraetivitas anak melalui kegiatan menggambar. Penelitian dilaksanakan di TK PGRI Taripa, melibatkan 15 orang anak terdiri atas 8 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui teknik obsevasi, wawancara, dan pemberian tugas kemudian dianalisis secara deskriptif dari data kualitatif dan kuantitatif. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan pengamatan kreativitas anak dalam menggambar di kelas kategori sangat baik 6,66%, Sesuai Harapan 13,33%, Mulai 26,66%, dan Belum 53,33%, kemudian kreativitas anak mewarnai gambar dengan kategori sangat baik 0%, Sesuai Harapan 13,33%, Mulai 20%, Belum 66,66%, dan pengamatan anak memberi judul gambar dengan kategori sangat baik 6,66%, Sesuai Harapan 6,66%, Mulai 13,33%, Belum 73,33%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan menggambar dapat meningkatkan kraetivitas anak, terbukti ada peningkatan kraetivitas dari siklus I ke siklus II yang diamati dalam menggambar kategori berkembang sangat baik dan baik dari 53,33% menjadi 79,99% (26,66%), kraetivitas dalam mewarnai gambar kategori berkembang sangat baik dan baik dari 46,66% menjadi 80% (33,34%), kemudian yang terakhir pengamatan anak dalam memberi judul gambar kategori berkembang sangat baik dan baik dari 53,33% menjadi 86,66% (33,33%). Secara umum terjadi peningkatan dari semua kemampuan yang diukur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan kegiatan menggambar dapat meningkatkan kreativitas anak di TK PGRI Taripa. Kata Kunci : Kreativitas, Kegiatan Menggambar 1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, No. Stambuk: A 451 10 021. 406

PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah layanan pendidikan yang diberikan pada anak usia 0-6 tahun. Dimana masa ini, merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensinya. Masa peka merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang merespon stimulasi (rangsangan) yang diberikan oleh lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah). Kepribadian anak terbentuk dan berkembang melalui interaksi ketiga lingkungan tersebut. Sehingga menjadikan Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan terpenting dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan amanat Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut. Oleh karenanya pendidikan sejak usia dini, menjadi landasan sekaligus pijakan penting bagi pengembangan pendidikan pada selanjutnya. Pada pendidikan usia akan diletakkan dasar-dasar pendidikan bagi aanak didik, sehingga segenap potensi yang dimiliki anak didik dapat dikembang secara maksimal. Dengan demikian untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, maka disinilah sangat dibutuhkan peranan guru yang lebih baik. Salah satu kemampuan yang mesti dikembangkan dalam pendidikan di TK adalah kreafitas anak, khususnya kemampuan anak dalam menggambar. Karena menggambar merupakan jenis kegiatan yang sangat disukai anak untuk mengembangkan daya cipta dan kreativitas anak dengan cara menuangkan semua ide dan imajinasinya melalui coretan dan goresan dan mengakhirinya dengan masa pembuatan garabar-gambar yang mirip dengan benda yang digambar. Menggambar itu sendiri merupakan jenis kegiatan yang universal yang disukai dan dilakukan oleh anak-anak dari berbagai bangsa dan berbagai zaman. Namun Kenyataan yang selalu ditemukan di TK PGRI Taripa Kec. Sindue adalah masih belum berkembangnya tingkat kreatifitas anak dalam menggambar, pencapaian target belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga guru tidak dapat mencapai target yang diharapkan. Oleh karena itu dibutuhkan cara untuk mengatasi masalah tersebut. Kreativitas merupakan kemampuan anak menciptakan gagasan baru dengan gagasan yang ia miliki, bila anak mampu menciptakan gagasannya berarti ia mampu untuk menuangkan idenya melalui goresan yang akan berbentuk gambar dengan harapan anak dapat meningkatkan minat 407

terhadap pelajaran menggambar dengan cara mengali semua potensi yang dimiliki melalui belajar sambil bermain karena dunia anak adalah dunia bermain. Dengan kemampuan menggambar yang mereka miliki, mereka dapat menjadi seorang pelukis terkenal yang dapat memberikan karya yang terbaik yang dapat dimiliki oleh semua orang dan menjadi manusia yang kreatif dan berdaya saing tinggi. Dengan berbagai uraian diatas, peneliti yang menjadi guru TK, mengharapkan, setriap anak dapat meningkatkan kemampuanya, khususnya dalam menggambar. Oleh karenanya guru harus dapat mendorong kreatifitas dan membuat anak menjadi berminat menggambar di kelompok B TK PGRI Taripa Kec. Sindue. Kreativitas di definisikan secara berbeda-beda oleh para pakar berdasarkan sudut pandang masing-masing. Perbedaan dalam sudut pandang ini menghasilkan berbagai definisi kreativitas dengan penekanan yang berbeda-beda pula. Barron (1982:56) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya. Menggambar merupakan kegiatan yang dimulai dengan goresan dan diakhiri dengan bentuk gambar yang mirip dengan benda aslinya, menggambar merupakan kreativitas yang harus dikembangkan untuk membantu anak menumbuhkan harga diri agar tidak takut untuk mengekspresikan semua bakat yang dimiliki. Menurut Pamadhi & Sukardi (2008:2.5), Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan warna. Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah dengan kegiatan menggambar dapat meningkatkan kreativitas anak di kelompok B TK PGRI Taripa Kec. Sindue.?" Berdasarkan rumusan masalah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu jika kegiatan menggambar diterapkan, maka kreativitas anak di kelompok B TK PGRI Taripa Kec. Sindue akan meningkat. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif pendekatan ini digunakan karena peneliti hendak menyelidiki dan memaparkan data sesuai yang terjadi pada saat penelitian. Kegiatan penelitian ini mengikuti siklus seperti dikemukakan oleh Dahlia (2012:29) yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 408

Keterangan 0 : Pratindakan 1 : Rencana 2 : Pelaksanaan 3 : Observasi 4 : Refleksi 5 : Rencana 6 : Pelaksanaan 7 : Observasi 8 : Refleksi a : Siklus I b : Siklus II Gambar 1 Alur Siklus PTK model Kemmis dan McTaggart (Dahlia, 2012:29) Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di TK PGRI Taripa. Sedangkan subjek penelitian ini adalah seluruh anak didik yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 11 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanan tindakan ini dilaksanakan dalam siklus berulang. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan desain yang telah dikemukakan di atas yang dengan melihat perubahan yang ingin dicapai dalam tindakan. Rencana tindakan ini meliputi: a). Perencanaan Tindakan, b). Pelaksanaan Tindakan, c). Observasi, dan d). Refleksi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif terkait peningkatan interaksi sosial anak yang diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan lembar observasi siswa serta aktivitas guru (peneliti). Dan data kuantitatif yaitu terkait skor penilaian hasil pengamatan. Untuk mempermudah dalam pelaksanakan penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data. Adapun cara pengumpulan data 2 cara yaitu observasi dan pemberian tugas. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan selama dan sesudah penelitian dilakukan dikelas dan dilakukan melalui tiga tahap, yatu reduksi data, paparan data dan penyimpulan atau verifikasi data. Data kuantitatif yang merupakan hasil kegiatan belajar anak yang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pengelompokan berdasarkan teknik kategori standar (Depdiknas, 2003: 78) = BSB = sangat baik = BSH = Sesuai Harapan = MB = Mulai = BB = Belum 409

Setelah semua data terkumpul maka akan di lakukan proses identifikasi dan klasifikasi kembali berdasarkan tolak ukur parameter yang diteliti untuk kemudian diolah dan dianalisis kembali dengan menggunakan tabel frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai berikut (Sudjiono, 1991:40) : Keterangan : P = Hasil yang dicapai f = Jumlah jawaban dari setiap alternatif jawaban n = Jumlah sampel 100= Angka tetap/pembulatan HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan refleksi di kelas (TK PGRI Taripa). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kelas sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan melalui lembar pengamatan tes pra tindakan untuk menentukan kelompok belajar anak, serta menyiapkan alat dan sumber belajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. No 1. 2. 3. 4. Adapun hasil pegamatan pada pra tindakan adalah sebagai berikut: Kategori berkembang sangat baik sesuai harapan Mulai Belum Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Refleksi Awal Aspek yang Diamati Memberi Mewarnai Menggambar Judul Gambar Gambar F % F % F % 1 6,66 0 0 1 6,66 2 13,33 2 13,33 1 6,66 4 26,66 3 20 2 13,33 8 53,33 10 66,66 11 73,33 Jumlah % 2 4,4 5 11,06 9 20 29 64,44 Jumlah 15 100 15 100 15 100 45 100 410

Berdasarkan tabel di atas, setelah dijumlahkan ketiga aspek yang diamati diketahui dari 15 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 2 orang anak (4,4%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 5 orang anak (11,06%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 9 orang anak (20%) yang masuk kategori mulai berkembang dan 29 orang anak (64,44%) yang masuk kategori belum berkembang. Dari hasil pra tindakan ini, dapat terlihat hanya sedikit anak yang dapat melakukan kegiatan menggambar, karena masih banyak anak yang belum mampu untuk menggambar, mewarnai gambar, dan memberi judul gambar. Sehingga dari permasalahan tersebut, maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan harapan dapat meningkatkan kedipsilinan belajar anak usia dini. Adapun hasil pengamatan aktivitas anak pada tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No 1. 2. 3. Kategori berkembang sangat baik sesuai harapan Mulai Belum Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus I Aspek yang Diamati Menggambar Memberi Mewarnai Judul Gambar Gambar Jumlah % F % F % F % 5 33,33 4 26,66 3 20 12 26,66 3 20 3 20 5 33,33 11 24,4 3 20 4 26,66 4 26,66 11 24,4 4 26,66 4 26,66 3 20 11 24,4 Jumlah 15 100 15 100 15 100 45 100 Berdasarkan tabel di atas, setelah dijumlahkan ketiga aspek yang diamati tersebut diketahui dari 15 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 12 anak (26,66%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 11 orang anak (24,4%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 11 orang anak (24,4%) yang masuk kategori mulai berkembang dan 11 orang anak (24,4%) masuk kategori belum berkembang. Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus I, jelas terlihat 411

bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan peningkatan kreativitas anak yaitu menggambar, mewarnai gambar, dan memberi judul gambar belum mencapai persentase keberhasilan tindakan yaitu 26,66% + 24,4% = 51.06%. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada tindakan siklus II. Adapun hasil pengamatan aktivitas anak pada tindakan siklus II dapat dilihat dari tabel di bawah ini: No 1. 2. 3. 4. Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus II Kategori berkembang sangat baik sesuai harapan Mulai Belum Aspek yang Diamati Menggambar Memberi Mewarnai Judul Gambar Gambar Jumlah % F % F % F % 7 46,66 6 40 7 46,66 20 44.4 5 33,33 6 40 6 40 17 37,73 2 13,33 3 20 1 6,66 6 13,33 1 6,66 0 0 1 6,66 2 4,4 Jumlah 15 100 15 100 15 100 45 100 Berdasarkan tabel di atas, setelah dijumlakan ketiga aspek yang diamati tersebut diketahui dari 15 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 20 anak (44,4%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 17 anak (37,73%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 6 anak (13,33%) yang masuk kategori mulai berkembang dan 2 anak (4,4%) yang masuk kategori belum berkembang. Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus II, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan peningkatan kreativitas 412 anak yaitu menggambar, mewarnai gambar dan memberi judul gambar telah mencapai persentase keberhasilan tindakan dengan kategori berkembang sesuai harapan, hal ini dapat dilihat dari Kemampuan anak yang masuk kategori berkembang sangat baik 44,4% dan masuk kategori berkembang sesuai harapan 37,73% dapat disimpulkan bahwa Kemampuan anakyaitu 82,13% dengan kategori berkembang sesuai harapan. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya.

PEMBAHASAN Pembahasan penelitian ini meliputi keseluruhan tindakan siklus yang dilaksanakan dan semua aspek penilaian yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti untuk membuka pelajaran melalui kegiatan menggambar, dimana guru menyuru anak untuk selalu disiplin dalam segala hal. Tidak lupa pula guru membangun hubungan yang harmonis dengan anak dan meyakinkan anak akan kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut di maksudkan agar anak mempunyai harapan keberhasilan dan mengetahui arah kegiatan pembelajaran. Dengan demikian anak akan termotivasi dan terfokus pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Motivasi belajar anak sangat penting karena ada atau tidaknya motivasi belajar menentukan apakah anak terlibat secara aktif atau bersikap pasif dalam proses pembelajaran, sebab anak yang belajar dengan aktif tentu akan memperoleh hasil belajar yang baik, sebaliknya anak yang belajar secara pasif tentunya akan memperoleh hasil belajar yang belum berkembang baik. Selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran anak di bagi dalam kelompok-kelompok sesuai hasil pengamatan pada pra tindakan. Hal ini bertujuan agar anak melatih dirinya untuk bekerja sama dengan yang lain, setelah pembagian kelompok kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan guru melakukan kegiatan menggambar yang melibatkan anak dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus tiga kali tindakan. Pelaksanaan tindakan pertama, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu kreativitas dalam menggambar, setiap kelompok diperintahkan untuk menggambar dan guru memberi pujian kepada anak yang bisa menggambar tanpa bantuan orang lain sedangkan yang belum bisa menggambar diberi motivasi untuk dapat menggambar dan meyakinkan anak bahwa mereka pasti bisa. Pada pelaksanaan tindakan kedua, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah dibuat dan pada kegiatan pembelajaran ini anak diperintahkan untuk mewarnai gambar, seperti pada kegaiatan pertama anak diperintahkan untuk mewarnai gambar setelah ia selseai menggambar dan anak yang mewarnai gambar dapat diberih pujian sedangkan anak yang belum berkembang bisah mewarnai gambar dan tidak bisah mewarnai gambar sama sekali diberi motivasi. Pada pelaksanaan tindakan yang ketiga guru memberi motivasi kepada anak didik terlebih dahulu dan memberi penguatan agar anak dapat memberikan judul pada gambar yang selesai merekan gambar dan mewarnainya, karena pada kegiatan pembelajaran ini anak diminta memberikan judul atau nama pada gembar yeng mereka buat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas anak. 413

1. Pra Tindakan Hasil pengamatan yang telah dilakukan mulai dari pra tindakan sebagian anak menunjukan kreativitasnya dalam kegiatan menggambar yang belum maksimal. Hal ini terbukti karena 1 anak atau (6,66%) yang dapat dikatakan memiliki kemampuan menggambar kategori berkembang sangat baik, ada 2 anak (13,33%) yang memiliki kreativitas dalam menggambar yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, kemudian dengan kategori mulai berkembang dalam menggambar terdapat 4 anak (26,66%) yang masuk dalam kategori mulai berkembang, dan 8 anak (53,33%) yang masuk kategori belum berkembang atau belum menunjukan kreativitasnya dalam menggambar. Sementara peningkatan kreativitas anak yang diukur dalam mewarnai gambar belum ada anak yang memiliki kategori berkembang sangat baik, ada 2 anak atau (13,33%) yang dapat mewarnai gambar dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 3 anak atau (20%) yang dapat mewarnai gambar dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 10 anak atau (66,66%) yang belum berkembang berhasil atau yang belum menunjukan kreativitasnya dalam mewarnai gambar. Selanjutya kreativitas anak yang diamati dalam memberi judul gambar baru 1 anak atau (6,66%) yang bisa dikatakan berhasil dengan kategori berkembang sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan yaitu terdapat 1 anak atau (6,66%) yang dapat memberi judul gambar, kemudian masih terdapat 2 anak atau (13,33%) yang memberi judul gambar dengan kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan anak yang memberi judul gambar dengan kategori belum berkembang terdapat 11 anak atau (73,33%) yang belum berhasil atau dapat memberi judul pada gambar yang ia selesai buat. Hasil pra tindakan ini, dapat terlihat hanya sedikit anak yang memiliki kreativitas dalam kegiatan menggambar, karena sebagian besar anak belum mampu untuk memahami kegiatan pembelejaran. Sehingga dari permasalahan tersebut, maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan harapan dapat meningkatkan kreativitas anak dalam kegiatan menggambar. 2. Tindakan Siklus I Pada siklus 1 yang telah direncanakan dengan dua kali tindakan dengan menggunakan model ataupun metode pembelajaran. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu penliti diskusi dengan teman sejawat tentang rencana penelitian meminta kepadanya untuk berkoleborasi membantu untuk menjadi pengamat. Selanjutnya kami bersama-sama merancang pembelajaran dan persiapan yang harus dilaksanakan juga 414

menyiapkan alat-alat pembelajaran sebagai media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam tindakan siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I, Hasil pengamatan yang telah dilakukan sebagian anak menunjukan kreativitas anak belum berhasil. Pada tabel 4.5 yang menunjukan kreativitas dalam menggambar terdapat 5 anak atau (33,33%) dengan kategori berkembang sangat baik, ada 3 anak (20%) yang dapat menggambar yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, kemudian dengan kategori mulai berkembang dalam menggambar terdapat 3 anak (20%) yang masuk dalam kategori mulai berkembang dan 4 anak (26,66%) yang masuk kategori belum berkembang dalam menggambar. Sementara pada peningkatan kreativitas anak yang diukur dalam mewarnai gambar terdapat 4 anak (26,66) yang memiliki kategori berkembang sangat baik, ada 3 anak atau (20%) yang dapat mewarnai gambar dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 4 anak atau (26,66%) yang dapat mewarnai gambar dengan dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 4 anak atau (26,66%) yang belum berkembang berhasil atau yang belum menunjukan kraetivitasnya dalam mewarnai gambar. Peningkatan kreativitas anak yang diamati dalam memberi judul gambar baru 3 anak atau (20%) yang bisa dikatakan berhasil dengan kategori berkembang sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan yaitu terdapat 5 anak atau (33,33%) yang dapat memberi judul gambar, kemudian masih terdapat 4 anak atau (26,66%) yang dapat memberi judul gambar dengan kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan anak yang dapat memberi judul gambar dengan kategori belum berkembang terdapat 3 anak atau 20% yang belum berhasil atau belum dapat memberi judul gambar. Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus I, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari ketiga aspek pengamatan tersebut belum ada yang mencapai persentase keberhasilan tindakan. Melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus I, ada peningkatan kreativitas anak dibandingkan dengan hasil pengamatan pra tindakan. Meskipun ada peningkatan kreativitas anak masih jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh belum mencapai persentase keberhasilan tindakan untuk 3 aspek penilaian yaitu menggambar, mewarnai gambar, dan memberi judul gambar. Adapun faktor yang menyebabkan adanya peningkatan kreativitas anak pada kegiatan pembelajaran melalui kegiatan menggambar, karena anak termotivasi mendengarkan penjelasan guru dan dimotivasi dengan berbagai media pembelajaran untuk melakukan suatu kegiatan serta guru juga memberikan 415

penghargaan berupa pujian pada anak yang melakukan suatu kegiatan yang diperintahkan guru dengan baik. Cara guru menyampaikan tujuan kegiatan dengan bahasa sederhana dan hangat, sehingga menimbulkan suasana yang harmonis dalam kegiatan pembelajaran. Disisi lain dapat pula dianalisa masih ada beberapa anak yang belum menunjukkan hasil yang maksimal atau baik peningkatan kreativitas anak pada kegiatan pembelajaran. Hal ini masih perlu dianalisa lagi apakah karena anaknya sendiri yang belum mampu melakukan suatu kegiatan pada kegiatan pembelajaran yang disebabkan faktor dari dalam diri anak. Kegiatan menggambar belum meningkatkan kreativitas anak, kemungkinan disebabkan anak masih takut kepada guru, bisa pula disebabkan ada guru lain yang ikut masuk dalam proses pembelajaran sehingga mempengaruhi aktivitas anak yang masih malu-malu atau belum berkembang memiliki keberanian. Maka peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan perhatian dan memberi dorongan kepada anak-anak sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat dicerna dengan baik oleh anak. Disamping itu guru akan lebih memberikan motivasi berupa penguatan, dorongan serta semangat dan juga menceritakan sesuatu yang menarik sehingga memunculkan semangat kepada anak didik agar dapat berkreativitas dalam kegiatan menggambar. 3. Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus II, Hasil pengamatan yang telah dilakukan sebagian anak sudah menunjukan sikap disiplin dalam belajar masih terdapat anak belum berhasil. Pada tabel 4.10 yang menunjukan kemampuan anak dalam menggambar terdapat 7 anak atau (46,66%) dengan kategori berkembang sangat baik, ada 5 anak (33,33%) yang dapat menggambar yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, kemudian dengan kategori mulai berkembang dalam menggambar terdapat 2 anak (13,33%) yang masuk dalam kategori mulai berkembang dan 1 anak (6,66%) yang masuk kategori belum berkembang kreativ dalam menggambar. Sementara pada peningkatan kreativitas anak yang diukur dalam mewarnai gambar terdapat 6 anak (40%) yang memiliki kategori berkembang sangat baik, ada 6 anak atau (40%) yang dapat mewarnai gambar dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 3 anak atau (20%) yang dapat mewarnai gambar dengan kategori mulai berkembang, dan sudah tidak ada lagi anak yang belum berkembang berhasil atau yang belum menunjukan kreativitasnya dalam mewarnai gambar. 416

Peningkatan kreativitas anak yang diamati dalam memberi judul gambar baru 7 anak atau (46,66%) yang bisa dikatakan berhasil dengan kategori berkembang sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan yaitu terdapat 6 anak atau (40%) yang dapat memberi judul gambar, kemudian masih terdapat 1 anak atau 6(,66%) yang dapat memberi judul gambar dengan kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan anak yang dapat memberi judul gambar dengan kategori belum berkembang terdapat 1 anak atau 6,66% yang belum berhasil atau memiliki kreativitas dalam kegiatan menggambar. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya. Dari hasil pengamatan tindakan siklus I yang dilakukan pada aktivitas anak yang masuk dalam kategori mulai berkembang harus ditingkatkan untuk mencapai kriteria keberhasilan baik. Sedangkan dari hasil pengamatan tindakan siklus II yang dilakukan pada aktivitas anak semua aspek yang diamati telah masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan. Di samping perbaikan yang dilakukan guru, faktor yang menyebabkan meningkatnya kreativitas anak adalah karena anak-anak sudah merasa lebih percaya diri dalam melakukan kegiatan menggambar sehingga dengan menerapkan kegiatan menggambar dapat meningkatkan kreativitas anak di TK PGRI Taripa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui kegiatan menggambar dapat meningkatkan kreativitas anak di kelompok B TK PGRI Taripa. Kesimpulan tersebut terbukti dengan adanya peningkatan kreativitas anak pada siklus pertama untuk pengematan dalam kegiatan menggambar meningkat menjadi 53,33% berkembang sangat baik dan baik, kegiatan mewarnai gambar meningkat menjadi 46,66% kategori berkembang sangat baik dan baik, dan peningkatan kreativitas anak dalam memberi judul gambar masih terdapat 53,33% dengan kategori berkembang sesuai harapan dan baik, hasil tersebut diperoleh dari penjumlahan dua kategori yang dimiliki oleh anak yaitu berkembang sangat baik dan baik. Pada siklus kedua menunjukan peningkatan kreativitas dalam menggambar meningkat menjadi 79,99% kategori berkembang sangat baik dan baik, kemudian pada peningkatan kreativitas dalam mewarnai gambar meningkat menjadi 80% dengan kategori berkembang sangat baik dan baik, sedangkan peningkatan kreativitas dalam memberi judul gambar menjadi 86,66% kategori berkembang sangat baik dan baik. Dengan hasil yang diperoleh pada pengamatan peningkatan kreativitas anak pada siklus dua sangat jelas mengalami peningkatan dari masing-masing kegiatan menggambar anak yang diamati dalam kategori berkembang sangat baik dan baik. 417

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada: 1) Kepala Taman Kanak-kanak PGRI Taripa, agar selalu memberikan kesempatan bagi para guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuannya sebagai guru yang profesional. 2) Para guru agar termotivasi untuk selalu melakukan berbagai aktifitas dalam meningkatkan profesionalismenya sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. 3) Murid agar selalu aktif dalam kegiatan kelas dan luar kelas serta memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan semua potensi yang dimilikinya terutama unutk menjadi anak berkarakter. 4) Para peneliti lain unutk menjadikannya hasil penelitan ini sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam merancang penelitian yang sama atau berbeda baik fokus. Masalah metode tehnik pengumpulan data maupun analisanya. DAFTAR PUSTAKA Barron. (1982). Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah. Bandung : Remaja Rosdakarya. Dahlia. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Palu: Edukasi Mitra Grafika. Pamadhi & evan sukardi. (2008). Seni Ketrampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjiono. (1991). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Depdikbud. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14. Jakarta. 418