PENELITIAN. Dosen Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

HUBUNGAN UMUR PUBERTAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SISWA KELAS XII SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 2007). World Health

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PAPARAN MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: NORDINA SARI J

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS DI SMK SWASTA MEDAN AREA 1 MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP SEKSUALITAS DENGAN PERILAKU PACARAN PADA PELAJAR SLTA DI KOTA SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan-perubahan baik perubahan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan seksual pranikah umumnya berawal dari masa pacaran atau masa penjajakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan fisik remaja di awal pubertas terjadi perubahan penampilan

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

Nuzulia Rahayu 1, Yusniwarti Yusad 2, Ria Masniari Lubis 2 ABSTRACT

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang meliputi semua perkembangannya yang dialami sebagai. persiapan memasuki masa dewasa (Rochmah, 2005). WHO mendefinisikan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI KELURAHAN LAWANGIRUNG KECAMATAN WENANG KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP SEKS PRANIKAH

Kata Kunci : Konsep diri, Kontrol diri, Persepsi siswa tentang perilaku seksual, Peran keluarga, Sumber informasi, Perilaku seksual.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA MENGENAI MASTURBASI DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. (Soetjiningsih, 2004). Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

Wardana.,et al,hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penggunaan NAPZA terhadap Seks..

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI SMA KABUPATEN SIJUNJUNG. Elda Yusefni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekonomi. Remaja akan mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang.

SIKAP REMAJA PUTRI SMA TERHADAP KEHAMILAN USIA DINI DI DESA PANCASARI, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa merupakan individu yang. bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 2004).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAPREMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKUSEKSUAL DI SMABAYU PERTIWI SUNGGAL TAHUN 2015 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP SEKS PRANIKAH KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN MENGENAI SEKS BEBAS PADA TAHUN 2009

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMK NUSA PUTRA KOTA TANGERANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

Pengetahuan Agama Berhubungan dengan Perilaku Seksual pada Remaja di SMAN 1 Soppeng Riaja Kab. Barru

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA SMK

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

Kata Kunci : seksual remaja, berpacaran, sumber informasi

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : DYAH ANGGRAINI PUSPITASARI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011).

Jurnal Kesehatan Bhakti Husada Edisi Juli Desember Tahun

Transkripsi:

PENELITIAN Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Tindakan Seks Pranikah pada Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 2 Manado Elcya Natalia S. Mangando * Benedictus S. Lampus, Iyone E.T. Siagian, Grace D. Kandou, A.J. Pandelaki, Wulan P. Kaunang Abstract: Adolescent is defined as a period of transition from childhood to adulthood. Adolescent age limit according to the World Health Organization (WHO) is 12 to 24 years. Problems that often experienced by adolescents today are issues surrounding sexuality, especially premarital sex. Some studies show that 20 years ago, adolescents that approved premarital sex are around 1.2% - 9.6%, and then 10 years later rose to above 10% and 5 years later that percentage rose to 17%. Act of premarital sex is determined by the knowledge and attitudes held by adolescents. The purpose of this study was to analyze the relationship between adolescents knowledge and attitudes with premarital sex acts of second grade senior high school students in SMK Negeri 2 Manado.This research is an analytical cross-sectional studies design. Samples in this research are 82 respondents teens who have match the criteria. From the overall 82 adolescent respondents show that most adolescent are well knowledge with the percentage of 52.4%, the attitude is dominated with positive attitude with a percentage of 54.9%, and the acts is dominated with good acts that is 61.0%. Chi- Square Test results indicate that there is significant relationship between knowledge and premarital sex acts (p = 0.000) and no significant relationship between attitudes to premarital sex acts (p = 0.000). Overview of the knowledge, attitudes, and premarital sex acts of second grade senior high school students in SMK Negeri 2 Manado obtained good. There is a relationship between knowledge of adolescents with premarital sex acts. There is a relationship between attitudes with premarital sex acts. Conclusion : Overview of the knowledge, attitudes, and premarital sex acts of second grade senior high school students in SMK Negeri 2 Manado obtained good. There is a relationship between knowledge of adolescents with premarital sex acts. There is a relationship between attitudes with premarital sex acts. Keywords: Knowledge, Attitudes, Acts, Premarital Sex, Adolescent Abstrak: Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah 12 sampai 24 tahun. Masalah yang sering dialami oleh remaja saat ini adalah masalah seputar seksualitas, terutama seks pranikah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 20 tahun yang lalu yang menyetujui melakukan seks pranikah sekitar 1,2% - 9,6%, lalu 10 tahun kemudian naik menjadi diatas 10% dan 5 tahun kemudian angka itu naik menjadi 17%. Tindakan seks pranikah ditentukan oleh pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh remaja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan tindakan seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 82 responden remaja yang sudah masuk dalam kriteria. Dari 82 responden remaja secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian besar remaja berpengetahuan baik dengan presentase 52,4%, sikap remaja didominasi oleh sikap positif dengan presentase 54,9%, dan tindakan remaja didominasi dengan tindakan baik yaitu 61,0%. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan tindakan seks pranikah (p = 0,000) dan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan seks pranikah (p = 0,000). Kesimpulan : Gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan seks pranikah pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Manado didapatkan baik. Ada hubungan antara pengetahuan remaja dengan tindakan seks pranikah. Ada hubungan antara sikap dengan tindakan seks pranikah. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Seks Pranikah, Remaja * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, email: elcya_natalia@yahoo.co.id Dosen Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 37

PENDAHULUAN Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak- kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah 12 sampai 24 tahun. Remaja sebenarnya dalam periode/ fase yang tidak jelas. Mereka sudah tidak termasuk dalam golongan anak- anak, tetapi belum juga diterima secara penuh untuk masuk kegolongan orang dewasa. 1 Masalah yang sering dialami oleh remaja saat ini adalah masalah seputar seksualitas, terutama seks pranikah. Seks pranikah merupakan salah satu fenomena yang kian hari makin marak. Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa 20 tahun yang lalu yang menyetujui melakukan seks pranikah hanya sekitar 1,2% - 9,6%, lalu 10 tahun kemudian naik menjadi diatas 10% dan 5 tahun kemudian angka itu naik menjadi 17%. 2 Berdasarkan data WHO yang melakukan penelitian dibeberapa Negara berkembang menunjukkan 40% remaja pria umur 18 tahun dan remaja putri umur 18 tahun sekitar 40% telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada ikatan pernikahan. Akibat dari hubungan seksual pranikah, sekitar 12% telah positif terkena Penyakit Menular Seksual, sekitar 27% positif HIV, dan 30% remaja putri telah hamil, setengah dari mereka melahirkan namun setengahnya lagi melakukan aborsi. 3 Penelitian yang dilakukan oleh SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) menunjukkan sekitar 16,9% wanita setuju untuk melakukan hubugan seks pranikah dan sekitar 12,4% pria yang setuju. Sekitar 11% pada pria yang tidak tamat SD menyetujui hubungan seks pranikah sedangkan 8,8% pria yang tamat SMTA setuju terhadap seks pranikah. Disisi lain, sekitar 4,9 % wanita tidak tamat SD menyetujui seks pranikah dan 4,5% wanita yang tamat SMTA setuju terhadap seks pranikah. Suatu penelitian yang dilakukan di salah satu perguruam tinggi negeri di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian remaja telah melakukan hubungan seks pranikah berupa, kissing 66,8%, necking 52%, petting 29,2%, oral seks 25,6%, intercourse 20,4% dan anal seks sebanyak 6,8%. 4 Pengetahuan yang rendah akan mempengaruhi sikap remaja dalam bersikap mengenai seks pranikah disertai dengan kuatnya pengaruh teman sebaya pada usia remaja, menjadikan remaja mempunyai tindakan seksual yang tidak sehat yang pada akhirnya mendekatkan mereka kepada resiko terinfeksi berbagai macam penyakit menular seksual, termasuk didalamnya HIV dan AIDS. 5 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Manado merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang terbaik yang berada di kota Manado. Dimana siswanya berasal dari berbagai daerah di kota Manado sehingga membuat lingkungan pergaulan di sekolah lebih heterogen. Pendidikan mengenai seksualitas tidak didapatkan oleh siswa-siswi di sekolah ini dan belum ada penyuluhan mengenai seks pranikah. Dari latar belakang di atas maka penulis merusmuskan masalah adalah bagaimana hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja dengan tindakan seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan remaja dengan tindakan seks pranikah dan menganalisis hubungan sikap remaja dengan tindakan seks pranikah. METODE Penelitian ini merupakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI SMK Negeri 2 Manado dengan jumlah 448, sehingga sampel yang dibutuhkan setelah melalui perhitungan adalah 82 responden. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap sebagai variable bebas dan tindakan sebagai variable terikat. Pengukuran pengetahuan menggunakan nilai median, jika total nilai > median, maka pengetahuan baik, sedangkan jika < median, maka pengetahuan buruk. Pengukuran sikap menggunakan skala Likert. Pengukuran tindakan menggunakan nilai median, jika total nilai > median, maka tindakan baik, sedangkan jika < median, maka tindakan buruk. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh langsung dari subyek dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder yang berasal dari pihak sekolah. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan table distribusi frekuensi dan menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2013 di SMK Negeri 2 Manado di Jalan Pomorouw. Penelitian ini melibatkan 82 responden dari 448 populasi. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode kuesioner yang diberikan 38

langsung pada responden. Pengisisan kuesioner dilakukan pada tempat dan waktu yang sama di SMK Negeri 2 Manado. Hasil penelitian sebagai berikut. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran dostribusi responden menurut kelompok jenis kelamin dan kelompok umur, yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 1. Distribusi jenis kelamin responden Jenis Kelamin n % Laki-laki 74 90,2 Perempuan 8 9,8 Keterangan : n jumlah responden Data pada Tabel 1. menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah remaja lak-laki yang berjumlah 74 orang dengan presentase 90,2%. Sedangkan responden remaja perempuan berjumlah 8 orang dengan presentase 9,8%. Tabel 2. Distribusi umur responden Umur n % 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 22 48 10 2 26.8 58.5 12.2 2.4 Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa sebanyak 26,8% siswa berusia 15 tahun, sebanyak 58,5% berusia 16 tahun, sebanyak 12,2 % siswa berusia 17 tahun, sebanyak 2,4% siswa berusia 18 tahun. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah pada usia 16 tahun dengan presentase 58,5% dan jumlah responden yang paling sedikit adalah usia 18 tahun dengan presentase 2,4%. Analisis Univariat Gambaran Pengetahuan Responden Pengetahuan responden dalam penelitian ini dikategorikan menjadi baik dan buruk. Dikatakan pengetahuan responden baik apabila nilai median lebih dari sama dengan 20 dan dikatakan pengetahuan responden buruk jika nilai median kurang dari 20. Tabel 3 memperlihatkan bahwa pengetahuan remaja di SMK Negeri 2 Manado tentang seks pranikah paling dominan adalah dengan pengetahuan baik yaitu 52,4% sedangkan 37,6% berpengetahuan buruk. Tabel 3. Distribusi pengetahuan seks pranikah responden Pengetahuan n % Baik Buruk 43 39 52,4 37,6 Gambaran Sikap Responden Sikap responden dalam penelitian ini dikategorikan menjadi sikap negatif dan sikap positif. Dikatakan sikap negatif apabila nilai median lebih dari sama dengan 32 dan dikatakan sikap positif bila nilai median kurang dari 32. Tabel 4. Distribusi sikap seks pranikah responden Sikap n % Negatif Positif 45 37 54,9 41,1 Data pada tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki sifat negatif yaitu dengan presentase 54,9% sedangkan sikap positif 41,1%. Gambaran Tindakan Responden Tindakan seks pranikah responden dalam penelitian ini dikategorikan menjadi baik dan buruk. Dikatakan baik apabila nilai median lebih dari atau sama dengan 24 dan dikatakan buruk apabila nilai median kurang dari 24. Tabel 5. Distribusi tindakan seks pranikah responden Tindakan n % Baik Buruk 50 32 61,0 39,0 Data pada Tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang memiliki tindakan baik yaitu sebanyak 54 responden (65,9%) dan responden yang memiliki tindakan buruk yaitu 28 responden (34,1%). Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dilakukan dengan uji Chi-Square. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Seks Pranikah Hubungan antara pengetahuan remaja dengan tindakan seks pranikah dapat dilihat pada tabel 7. Data pada tabel 7 menunjukkan bahwa dari 54 remaja yang memiliki pengetahuan baik, 50 remaja bertindak baik sedangkan yang bertindak buruk 39

sebanyak 4 remaja. Data juga menunjukkan bahwa dari 28 remaja yang memiliki pengetahuan buruk, 0 remaja yang memiliki bertindak baik sedangkan yang bertindak buruk sebesar 28 remaja. Tabel 6. Gambaran 8 Indikator Seks Pranikah No Indikator seks pranikah Pernah Tidak pernah Total n % n % n % 1 Melakukan hubungan seksual dengan kekasih 29 35,4 53 64,6 82 100,0 2 Menonton film porno 77 93,3 5 6,1 82 100,0 3 Mengalami akibat dari seks pranikah 10 12,2 72 87,8 82 100,0 4 Berciuman dan berpelukan 67 81,7 15 18,3 82 100,0 5 Meraba bagian tubuh yang sensitif 53 64,6 29 35,4 82 100,0 6 Melakukan Masturbasi 46 56,1 36 43,9 82 100,0 7 Melakukan Petting 32 39,0 50 61,0 82 100,0 8 Melakukan Intercourse/senggama 28 34,1 54 65,9 82 100,0 Tabel 7. Hubungan antara pengetahuan dengan tindakan seks pranikah Tindakan Pengetahuan Baik Buruk Total p Baik 50 4 54 Buruk 0 28 28 0,000 Total 50 32 82 Dilihat dari nilai p <0,001 dengan demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan remaja dengan tindakan seks pranikah. Hubungan Antara Sikap Dengan Tindakan Seks Pranikah Hubungan antara sikap dengan tindakan seks pranikah dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hubungan antara sikap dengan tindakan seks pranikah Tindakan Sikap Baik Buruk Total p Positif 19 0 19 Negatif 31 32 63 0,000 Total 50 32 82 Data pada tabel diatas menunjukkan dari bahwa dari 19 remaja yang bersikap positif, 19 remaja bertindak baik sedangkan tidak ada yang bertindak buruk. Data juga menunjukkan bahwa dari 63 remaja yang memiliki sikap negatif, 31 remaja bertindak baik sedangkan yang bertindak buruk 32 remaja. Dilihat dari nilai p sebesar 0.000 dengan demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap remaja dengan tindakan seks pranikah. BAHASAN Karakteristik Responden Pada penelitian ini jumlah responden adalah 82 remaja. Dimana responden terbanyak adalah remaja laki-laki dengan jumlah 74 responden (90,2%) sedangkan responden remaja perempuan berjumlah 8 responden (9,8%). Dilihat dari segi umur responden terbanyak berada pada umur 16 tahun dengan jumlah 48 responden (58,5%). Usia ini dapat dikategorikan sebagai remaja pertengahan dan yang menjadi ciri khasnya yaitu pada umur ini lebih senang bergaul dengan teman sebaya dan orang yang lebih dewasa. Gambaran Pengetahuan Seks Pranikah Responden Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di SMK Negeri 2 Manado didominasi oleh remaja yang berpengetahuan baik dengan jumlah 43 responden (52,4) sedangkan responden yang memiliki pengetahuan buruk hanya berjumlah 39 responden (37,6%). Hasil ini sangat baik mengingat bahwa di sekolah ini tidak diberikan pendidikan mengenai seks. Perbedaan pengetahuan ini bisa disebabkan karena perbedaan kesempatan untuk memperoleh informasi masalah seksual, kurangnya informasi seksual dari orang tua, adanya berbagai informasi yang menyesatkan mengenai seksual yang menimbulkan terjadinya salah persepsi, dan adanya keingintahuan yang dalam terhadap seks. 40

Hasil gambaran distribusi pengetahuan remaja tentang seks pranikah pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuzulia Rahayu yang menunjukkan bahwa pengetahuan remaja mengenai seks pranikah semakin baik saat diberikan penyuluhan yang mencapai angka sekitar 80,4%.6 Hal ini menunjukkan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai seks pranikah adalah dengan memberikan penyuluhan, dengan cara ini akan memberikan informasi kepada remaja mengenai dampak dari seks pranikah. Gambaran Sikap Seks Pranikah Responden Sikap mengenai seks pranikah seorang remaja dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan remaja tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar responden bersikap positif yaitu dengan jumlah 45 responden (54,9%). Sikap positif pada penelitian ini yaitu kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa sikap positif ini cenderung baik karena menjauhi, menghindari, membenci hal-hal tentang seks pranikah. Sebanyak 37 responden (41,1%) bersikap negatif. Sikap negatif pada penelitian ini adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. Suatu penelitian yang yang dilakukan oleh Fadhilla Arbi Dyah Kusumastuti menunjukkan bahwa 115 responden (62,5%) bersikap negatif, sedangkan yang bersikap positif 69 responden (37,5%).7 Kedua penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dimana sikap negatif lebih mendominasi. Pengambilan sikap seseorang bisa dipengaruhi oleh pengetahuan atau informasi yang didapatkan. Oleh karena itu pengetahuan atau informasi yang tepat akan menentukan seorang remaja untuk mengambil sikap dan kemudian akan mengambil suatu tindakan. Gambaran Tindakan Seks Pranikah Responden Hasil penelitian tentang variabel tindakan menunjukkan responden yang memiliki tindakan baik sebesar 50 responden (61,0%) dan yang bertindak buruk adalah sebesar 32 responden (39,0%). Tindakan seks pranikah didasarkan atas 8 (delapan) indikator yaitu melakukan hubungan seksual dengan kekasih, menonton film porno, mengalami akibat dari seks pranikah, berciuman dan berpelukan, meraba bagian tubuh yang sensitif, melakukan masturbasi, melakukan petting, melakukan intercourse/senggama. Berdasarkan 8 (delapan) indikator seks pranikah menunjukkan bahwa 29 responden (35,4%) pernah melakukan hubungan seksual dan 53 responden (64,6%) yang tidak pernah melakukan. Sekitar 77 responden (93,3%) pernah menonton film porno dan 5 responden (6,1%) tidak pernah menonton. Sekitar 10 responden (12,2%) pernah mengalami akibat seks pranikah dan 72 responden (87,8%) tidak pernah mengalami. Sebanyak 67 responden pernah berciuman dan berpelukan (81,7%) dan 15 responden tidak pernah melakukan (18,3%). Sebanyak 53 responden (64,6%) pernah meraba bagian tubuh yang sensitif dan 29 responden (35,4%) tidak pernah meraba. Sebanyak 46 responden (56,1%) pernah melakukan masturbasi dan 36 responden (43,9%) tidak pernah melakukan. Sekitar 32 responden (39,0%) pernah melakukan petting dan 50 responden (61,0%) tidak pernah melakukan. Sekitar 28 responden (34,1%) pernah melakukan intercourse/senggama dan 54 responden tidak pernah melakukan (65,9%). Hasil penelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Pawestri menunjukkan bahwa dari 8 responden yang diwawancarai, semua responden telah melakukan tindakan-tindakan seks pranikah. Sebelum masuk ke dalam tahap intercourse, responden mencoba tahap kissing, necking hingga petting. Dorongan seksual ini terjadi karena responden sering menyaksikan film porno.8 Sama halnya dengan penelitian ini, jika dilihat dari 8 indikator tindakan seks pranikah, hampir semua responden telah menonton film porno, kemudian melakukan tindakan seks pranikah yang ringan seperti berciuman dan berpelukan. Tindakan ini akan merangsang responden untuk melakukan tindakan seks pranikah yang lebih jauh yaitu berupa petting hingga sampai pada tahap intercourse. Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan seks pranikah Hubungan antara pengetahuan dengan tindakan seks pranikah akan menunjukkan bahwa jika remaja memiliki pengetahuan yang baik maka tindakannya juga cenderung baik sedangkan jika remaja memiliki pengetahuan yang buruk maka cenderung akan memiliki tindakan yang buruk pula. Hasil uji Hipotesis dengan menggunakan uji Chi- Square menunjukkan bahwa p sebesar 0,000 dengan demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) dapat diambil kesimpulan bahwa Ho 41

ditolak dan Ha diterima jadi ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan seks pranikah. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pawestri dkk menunjukkan bahwa sebagian besar remaja yang menjadi responden memiliki pengetahuan baik yaitu 96,2%, sedangkan responden yang memiliki perilaku kurang baik yaitu 48,1%. Hasil uji Chi-Square pada penelitian ini menunjukkan nilai p sebesar 0,000 dengan demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) sehingga ada hubungan bermakna antara pengetahuan dan perilaku seks pranikah.9 Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian ini, dimana terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan, dengan nilai probabilitas yang sama yaitu 0,000. Apabila pengetahuan remaja baik mengenai seks pranikah dan dampak apa saja yang ditimbulkan, maka remaja akan lebih berhati-hati untuk melakukan tindakan seks pranikah. Persamaan hasil ini bisa disebabkan karena sebelumnya remaja sudah mengetahui banyak informasi tentang seks pranikah, sehingga sebagian besar remaja mempunyai pengetahuan baik dan juga tindakan baik, karena pengetahuan mempengaruhi tindakan seseorang. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Joko Pranoto yang juga melakukan penelitian dengan topik yang sama. Pada penelitian tersebut dengan jumlah responden 98, menunjukkan bahwa remaja yang berpengetahuan baik sebesar 15%, 77% berpengetahuan sedang dan 4% berpengetahuan sedang. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square menunjukkan nilai p sebesar 0,364 dengan demikian nilai p > 0,05 sehingga tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindaka seks pranikah..10 Hal tersebut berbeda dengan penelitian ini. Perbedaan ini bisa disebabkan karena adanya kesempatan bagi remaja untuk melakukan hubungan seksual meskipun tingkat pengetahuan mereka dapat digolongkan pengetahuan yang baik. Selain itu, tidak hanya tingkat pengetahuan yang mempengaruhi tindakan remaja, melainkan ada banyak faktor sehingga peneliti tersebut mengambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan tidak menjamin remaja untuk melakukan tindakan yang baik. Hubungan antara Sikap dengan Tindakan Seks Pranikah Hasil uji Chi-Square yang menghubungkan antara sikap dengan tindakan seks pranikah menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0.000 dengan demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), ada hubungan antara sikap dengan tindakan seks pranikah, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa jika remaja memiliki sikap positif maka akan cenderung memiliki tindakan yang baik dan demikian sebaliknya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustin Eka Anggraini dengan metode penelitian kualitatif deskriptif menunjukkan bahwa dari 10 informan, 1 orang pernah berciuman, 3 orang melakukan petting dan 6 orang telah melakukan hubungan seks pranikah.11 Metode penelitian ini juga dilakukan oleh Anna Salisa yang menunjukkan bahwa dari 10 informan yang dilakukan wawancara, hampir semua informan telah melakukan hubungan seks pranikah. Hal ini disebabkan karena menurut mereka seks pranikah sudah menjadi hal yang lumrah dan pacaran tanpa aktivitas seksual akan terasa hampa. Bahkan sebagian informan mengatakan bahwa melakukan hubungan seksual seminggu sekali dengan pasangan tanpa menggunakan alat pengaman dan tindakan tersebut dilakukan di kost, di rumah ataupun di tempattempat yang sunyi.12 Dari hasil penelitian ini, dari 8 indikator, ditemukan bahwa sekitar 34,1% remaja di SMK Negeri 2 Manado telah melakukan hubungan seksual dengan pasangan mereka. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat usia mereka masih sangat muda. Tindakan ini disebabkan adanya pengaruh budaya luar yang sudah dianut oleh remaja yang menganggap bahwa melakukan hubungan seksual sudah menjadi hal yang lumrah dan semakin luasnya pengaruh media sosial yang membawa remaja semakin dekat dengan tindakan seks pranikah. Penelitian sebelumnya yang juga mendukung hasil penelitian ini dengan metode penelitian yang sama adalah penelitian yang dilakukan oleh Pawestri dkk yang mendapatkan hasil bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap positif yaitu sebesar 54,4% sedangkan yang memiliki perilaku seks pranikah kurang baik yaitu 48,1%. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square menunjukkan nilai p 0,017 dengan demikian nilai probabilitas < 0,05 (0.017<0,05) sehingga ada hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku seks pranikah.9 Ini menunjukkan bahwa tindakan yang diambil oleh remaja dipengaruhi oleh sikap yang sebelumnya sudah ditentukan melalui pengetahuan yang sudah ada. Sehingga ketika remaja memperoleh informasi 42

yang tepat, maka remaja akan mengambil suatu sikap sesuai dengan informasi yang didapatkan dan kemudian akan melakukan tindakan sesuai dengan sikapnya. KESIMPULAN Karakteristik responden seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado didominasi oleh remaja laki-laki berjumlah 74 (90,2%) sedangkan umur terbanyak adalah 16 tahun dengan jumlah responden 48 (58,5%). Pengetahuan remaja tentang seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado didominasi pengetahuan baik dengan jumlah 43 (52,4%). Sikap remaja tentang seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado didominasi sikap positif dengan jumlah 45 (54,9%). Tindakan remaja tentang seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado didominasi tindakan baik dengan jumlah 50 (61,0%). Ada hubungan antara pengetahuan remaja dengan tindakan seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado. Ada hubungan antara sikap remaja dengan tindakan seks pranikah pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado. SARAN 1. Remaja yang memiliki pengetahuan buruk sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan mengenai seks pranikah, lebih selektif lagi dalam mencari informasi yang akurat mengenai seks pranikah. Ikut aktif mengikuti penyuluhan yang disampaikan oleh Instansi Kesehatan atau petugas medis terkait untuk memperoleh informasi yang lebih dipercaya. 2. Bagi pihak sekolah sebaiknya menambahkan atau memberikan materi pelajaran yang menyangkut seks pranikah untuk meningkatkan pengetahuan remaja. 3. Orang tua juga sebaiknya memberikan perhatian khusus kepada remaja mengenai seks pranikah, dengan cara mengawasi pergaulan remaja, mengontrol penggunaan media sosial dan turut serta sebagai sumber informasi bagi remaja. DAFTAR PUSTAKA 1. Kartika RC, Kamidah. Hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa kelas XI di SMA N Colomadu. GASTER Vol 10.Surakarta: STIKES Aisyiyah; 2013 2. Tendi NY. Perbedaan sikap terhadap hubungan seks pranikah antara remaja yang diberi penyuluhan dan yang tidak diberi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja. Jurnal Psikologi 2006;14. 3. World Health Organization. The sexual and reproductive health of younger adolescent. Geneva: WHO; 2011. 4. Survei demografi dan kesehatan Indonesia. kesehatan reproduksi remaja. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2012 5. Sulistianingsih A. Hubungan lingkungan pergaulan dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan sikap seks bebas remaja. Skripsi. Universitas Sebelas Maret; Surakarta. 2010 6. Rahayu N, Yusad Y, Lubis RM. Pengaruh kegiatan penyuluhan dalam pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indriapura Tahun 2013. Jurnal USU. Medan. Universitas Sumatera Utara; 2013 7. Fadhilla, ADK. Hubungan antara pengetahuan dengan sikap seksual pranikah remaja. [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret; Surakarta. 2010. 8. Pawestri, Setyowati D. Gambaran perilaku seksual pranikah pada mahasiswa pelaku seks pranikah di Universitas Semarang. Jurnal UNIMUS. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang; 2012 9. Pawestri S, Wardani RS, Sonna M. Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja terhadap seks pranikah. Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1. Semarang. Universitas Muhammadiyah. 2013 10. Pranoto, Joko. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tindakan Hubungan Seksual Pranikah Di SMK Negeri X Medan. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara; 2009 11. Anggraeni, AE. Premarital Sexual Behaviour In Young Men Who Living In Around The Campus Diponegoro University, Central Java. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 2. Semarang. Universitas Diponegoro; 2013 12. Salisa, A. Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja. Skripsi. Surakarta. Universitas Sebelas Maret; 2010 43