MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER- 03 /MBU/2012 TENTANG

%/HATER! NEGARA BADAN t;salia REPUBLIK INDONESIA

MENTERl NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEC ARA

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan Usa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

mitedeld./ Kepada Yth. 1. Direksi BUMN; 2. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN. ditempat

BUPATI BANDUNG BARAT

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2015, No dengan tetap memperhatikan akuntabilitas, perlu untuk melakukan penyempurnaan terhadap pengaturan khususnya mengenai perubahan penggu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

MENTERI BA.DAN USA.HA. MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Yth. : Para Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milk Negara di - Tempat

TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN BADAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH TAMAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MBU/02/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004

1 of 8 3/17/2011 4:31 PM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 2003

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG KOMITE PRIVATISASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-02/MBU/02/2015 TENTANG

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : KEP-103/MBU/2002 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017

MENTERI BADAN USAIIA MIEIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BOARD MANUAL TAHUN 2017

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

2015, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Tanggung jawab terbesar yang dimiliki oleh seorang Mine Superintendent adalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

TATA TERTIB DIREKSI 2016

2015, No huruf b di atas, perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan Sumber Daya Manusia Badan Usaha Milik Negara, dengan meningkatkan tran

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.05/2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PENGELOLA STATUTER PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN

2017, No Cara Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran Akses Sistem Administrasi Badan Hukum Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MANDOM INDONESIA TBK PASAL 1 DASAR DAN TUJUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-03/MBU/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-01/MBU/2006 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA KOMISARIS ANAK PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2006, telah ditetapkan pedoman pengangkatan anggota Direksi dan anggota Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara; b. bahwa setelah Peraturan Menteri tersebut diimplementasikan, ternyata terdapat substansi dalam Peraturan Menteri tersebut yang perlu disempurnakan dalam rangka mengakomodir perkembangan kebijakan Kementerian Negara BUMN; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2006 Tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi Dan Anggota Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4297); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas Dan Kewenangan Menteri Keuangan Pada Perusahaan Perseroan (Persero) Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4305); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran, Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4556); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; Menetapkan MEMUTUSKAN : : PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-01/MBU/2006 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA KOMISARIS ANAK PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA. PASAL I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2006 Tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi Dan Anggota Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 3 angka 1 huruf d dan e diubah sehingga Pasal 3 berbunyi sebagai berikut : Pasal 3 Persyaratan untuk dapat dicalonkan menjadi anggota direksi Anak Perusahaan adalah: 1. syarat formal, yaitu a. orang perseorangan; b. mampu melaksanakan perbuatan hukum; c. tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; d. tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris/Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dan/atau BUMN dinyatakan pailit dalam waktu 5 2

(lima) tahun sebelum pencalonan; e. tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan Perusahaan, BUMN dan/atau negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan. 2. syarat materil, yang meliputi: a. integritas dan moral, bahwasanya yang bersangkutan tidak pernah terlibat : 1) perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang dalam pengurusan Anak Perusahaan/ BUMN/Perusahaan/Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan (berbuat tidak jujur); 2) perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan Anak Perusahaan/BUMN/ Perusahaan/Lembaga tempat yang 3) perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan kepada pribadi calon anggota Direksi, pegawai Anak Perusahaan/BUMN/ Perusahaan/Lembaga tempat yang 4) perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip pengurusan perusahaan yang sehat (berperilaku tidak baik). b. Kompetensi tehnis/keahlian, bahwasanya yang bersangkutan memiliki : 1) pengetahuan yang memadai di bidang usaha Anak Perusahaan yang bersangkutan; 2) pengalaman dan keahlian di bidang pengurusan Anak Perusahaan/BUMN/Perusahaan/Lembaga yang bersangkutan; 3) kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Anak Perusahaan; 4) pemahaman masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen; 5) dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk melakukan tugasnya. c. psikologis, bahwasanya yang bersangkutan memiliki tingkat intelegensi dan tingkat emosional yang memadai untuk melaksanakan tugasnya sebagai anggota direksi Anak Perusahaan. 3

3. Syarat Lain, yang meliputi : a. bukan anggota dan/atau pengurus Partai Politik; b. berusia tidak melebihi 55 tahun ketika akan menjabat Direksi Anak Perusahaan; c. tidak sedang menjabat sebagai pejabat pada Lembaga serta Direksi pada BUMN dan Perusahaan atau harus mengundurkan diri jika terpilih sebagai anggota Direksi Anak Perusahaan. d. tidak sedang menduduki jabatan yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan dengan Anak Perusahaan yang bersangkutan atau bersedia mengundurkan diri jika terpilih sebagai anggota Direksi Anak Perusahaan. e. tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan jabatan anggota Direksi Anak Perusahaan. 2. Ketentuan Pasal 4 angka 1 huruf d dan e, angka 2 huruf a butir 3) dan angka 3 huruf d diubah sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 Persyaratan untuk dapat dicalonkan menjadi anggota Komisaris Anak Perusahaan adalah : 1. syarat formal, yaitu a. orang perseorangan; b. mampu melaksanakan perbuatan hukum; c. tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; d. tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris/Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dan/atau, BUMN dan/atau dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; e. tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan Perusahaan, BUMN dan/atau negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan. 2. syarat materil, yang meliputi; a. integritas dan moral, bahwasanya yang bersangkutan tidak pernah terlibat : 1) perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang dalam pengurusan Anak Perusahaan/BUMN/ Perusahaan/Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan (berbuat tidak jujur); 2) perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak 4

memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan Anak Perusahaan/BUMN/ Perusahaan/Lembaga tempat yang 3) perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan kepada pribadi calon anggota Komisaris, pegawai Anak perusahaan/bumn/ Perusahaan/Lembaga tempat yang 4) perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip pengurusan perusahaan yang sehat (berperilaku tidak baik). b. Kompetensi tehnis/keahlian, bahwasanya yang bersangkutan memiliki : 1) pengetahuan yang memadai di bidang usaha Anak Perusahaan yang bersangkutan; 2) kemampuan untuk melakukan pengawasan strategis dalam rangka pengembangan Anak Perusahaan; 3) pemahaman masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen; 4) berdedikasi dalam melakukan tugasnya. 3. Syarat Lain, yang meliputi : a. bukan anggota dan/atau pengurus Partai Politik; b. berusia tidak melebihi 60 tahun ketika akan menjabat anggota komisaris Anak Perusahaan; c. tidak sedang menduduki jabatan yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan dengan Anak Perusahaan yang bersangkutan atau bersedia mengundurkan diri jika terpilih sebagai anggota Direksi Anak Perusahaan. d. tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan jabatan anggota Komisaris Anak Perusahaan. 3. Ketentuan Pasal 7 ayat (2) diubah sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut: Pasal 7 (1) Calon Direksi, dapat berasal dari : a. Anggota Direksi Anak Perusahaan yang sedang menjabat; b. Pejabat internal Anak Perusahaan setingkat di bawah Direksi; c. Pejabat internal BUMN setingkat dibawah Direksi; 5

d. Tenaga eksternal Anak Perusahaan; e. Sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. (2) Calon Komisaris, dapat berasal dari: a. Anggota Direksi BUMN yang bersangkutan; b. Mantan anggota Direksi Anak Perusahaan yang bersangkutan; c. Pejabat internal BUMN setingkat dibawah Direksi; d. Tenaga eksternal Anak Perusahaan; e. Sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Ketentuan Pasal 15 ayat (1) dan ayat (4) diubah dan ayat (2) dan ayat (5) dihapus sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai berikut : Pasal 15 (1) Direksi BUMN menyampaikan Calon Direksi dan Calon Komisaris terpilih kepada Menteri Negara BUMN melalui Sekretaris Kementerian Negara BUMN disertai rekomendasi Komisaris/Dewan Pengawas atau keterangan mengenai terjadinya keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4), serta penjelasan mengenai alasan pergantian, proses penjaringan, proses FPT, dan proses penetapan Calon Direksi dan Calon Komisaris terpilih untuk mendapatkan persetujuan. (2) Dihapus (3) Menteri BUMN melakukan penilaian terhadap alasan pergantian, proses penjaringan, FPT dan penetapan yang dilakukan oleh Direksi BUMN untuk menetapkan apakah proses tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah memenuhi prinsip-prinsip good corporate governance. (4) Menteri BUMN memberikan persetujuan kepada Direksi BUMN dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya usulan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (5) Dihapus. 5. Ketentuan Pasal 17 diubah dan menambah 1 (satu) ayat, yakni ayat (3), sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut: Pasal 17 (1) Sekretaris Kementerian Negara BUMN ditugaskan untuk mengkoordinasikan proses penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3). (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Deputi yang 6

bersangkutan. (3) Sekretaris Kementerian Negara BUMN menyampaikan hasil penilaian terhadap calon Anggota Direksi dan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Negara BUMN untuk ditetapkan. 6. Pasal 22 dihapus. 7. Di antara Pasal 24 dan Pasal 25 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 24 A yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 24 A Bagi BUMN Terbuka (Tbk), berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dengan ketentuan penilaian dan persetujuan atas calon anggota Direksi dan calon anggota Komisaris Anak Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini cukup dilakukan oleh Komisaris BUMN Terbuka (Tbk) setelah mendapat persetujuan Menteri Negara BUMN. Pasal II Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2006 MENTERI NEGARA DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA ttd SUGIHARTO 7