PENGARUH FAKTOR EKONOMI, MODAL SOSIAL, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN. oleh: Sa adah Yuliana

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FAKTOR EKONOMI, MODAL SOSIAL, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan

BAB I PENDAHULUAN. Tak kurang Lembaga Dana Moneter Internasional (International Money

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan, moneter, termasuk dalam bidang perbankan. Selain itu, berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa

BAB I PENDAHULUAN. yang berperan penting sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. orang dan ditemui disetiap kehidupan semua orang. Kredit terjadi karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap dunia usaha. Setiap waktu selalu terjadi banyak

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

DASAR-DASAR PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V PEMBAHASAN. pengolahan lebih lanjut dari hasil uji hipotesis. Dalam analisis ini akan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan seperti terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia pada beberapa tahun ini telah menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara-negara Muslim lainnya. Bila pada tahun hanya ada satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog

BAB I PENDAHULUAN. yang menyatakan bahwa Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. atau penyedia dana bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di

Kuesioner Variabel Independen (Variabel X) (Peranan Analisis Kredit)

BAB I PENDAHULUAN. transaksi atas suatu barang atau kumpulan barang tertentu. (Wikipedia)

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasioanal muncul pada. tentang ekonomi Islam di Mekkah pada tahun 1976.

2017, No Keuangan, telah dibahas dan dikaji oleh Tim Penilai; d. bahwa berkenaan dengan huruf b dan huruf c tersebut di atas, perlu mengatur ke

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada aturan keseluruhan yang menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

Transkripsi:

PENGARUH FAKTOR EKONOMI, MODAL SOSIAL, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN oleh: Sa adah Yuliana

PENGARUH FAKTOR EKONOMI, MODAL SOSIAL, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN LATAR BELAKANG Permasalahan empiris : Angka statistik dari pembiayaan bermasalah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) berada diatas ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia Permasalahan teoritis : Relatif sedikitnya penjelasan tertulis tentang perilaku seorang muslim yang melakukan tindakan-tindakan ekonomi yang didasarkan pada perintah agama (bersikap religius)

Fenomena terjadinya pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah sangat mungkin terjadi sebagaimana fenomena kredit macet pada bank umum (konvensional) salah satu penyebabnya adalah error omisssion NPF di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah > 5 persen Roslan & Karim (2009), Kohansal & Mansoori(2009), Oladeebo(2008), Bhatt & Tang(2002) terdapat beberapa faktor ekonomi yang berperan dalam pengembalian pinjaman (tipe bisnis, jumlah pinjaman, penghasilan, nilai jaminan, jumlah pengembalian)

Pengembalian pembiayaan merupakan salah satu bentuk perilaku yang berkaitan dengan faktor ekonomi. Branas Neuman (2003) menyatakan ada keterkaitan antara perilaku religius dan perilaku ekonomi yang selalu didasarkan pada pilihan yang rasional. Religiusitas merupakan penghayatan dan pengamalan individu thd ajaran agama atau kepercayaan yang dianut, yang membawa pada perasaan keyakinan, dan menghasilkan tindakan atau perilaku Keberagamaan (religiusitas) dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan. Religiusitas dalam Islam bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan ibadah ritual saja, melainkan juga ketika melakukan aktivitas lainnya sehari-hari.

Iannaccone (1996) juga menyatakan bahwa dengan mempelajari agama (religion) akan membuat seseorang berperilaku ekonomi yg semakin baik karena agama dapat memberi informasi tentang perilaku non market yang selama ini dilupakan, juga dapat menunjukkan bagaimana agama mempengaruhi perilaku dan aktivitas ekonomi indivdu, kelompok, maupun masyarakat. Hal-hal di atas mengindikasikan bahwa ke-beragama-an (religiusitas) memoderasi pengaruh faktor ekonomi terhadap pengembalian pembiayaan

Pembiayaan bermasalah bagian dari kehidupan bisnis perbankan berkaitan dengan kondisi hubungan nasabah dengan lembaga pembiayaan, yang tercipta dalam suatu sistem (sosial ekonomi) ada suatu proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan (network), norma-norma (norms), kepercayaan (trust) yang memungkinkan efisiensi dan efektivitas koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan bersama, dan inilah yang oleh Cox (1995) dinamakan modal sosial Modal sosial adalah sesuatu yg memfasilitasi kegiatan individu atau kelompok, yg disebabkan oleh jaringan hubungan, hubungan timbal balik, kepercayaan (trust), dan norma-norma sosial, yg tercipta dari ratusan sampai ribuan interaksi antar orang setiap hari, dan berlokasi pada lingkungan kehidupan manusia sehari- hari

Penelitian yang berkaitan dengan modal sosial : Brata (2004), Dowla (2005), Brata (2005), Sanrego (2010) meneliti hubungan variabel-variabel trust, norms, networks, reciprocity dengan pinjaman / kredit bank Islam sangat menganjurkan umatnya untuk silaturahmi dan menjalin hubungan dengan pihak lain (networks relationship). Islam juga menganjurkan untuk berprasangka baik (adanya doktrin fitrah). Makna fitrah sejalan dengan makna kepercayaan (trust). Hal-hal di atas mengindikasikan bahwa sikap ke-beragama-an (religiusitas) memoderasi pengaruh modal sosial terhadap pengembalian pembiayaan

TUJUAN PENELITIAN 1. Membuktikan secara empiris dan menganalisis pengaruh Faktor Ekonomi, Modal Sosial dan Religiusitas terhadap Pengembalian Pembiayaan 2. Membuktikan secara empiris dan menganalisis faktor Religiusitas dalam memoderasi pengaruh Faktor Ekonomi, dan Modal Sosial Lokal terhadap Pengembalian Pembiayaan.

PEMBAHASAN Faktor Ekonomi, Modal Sosial, Religiusitas, dan Pengembalian Pembiayaan merupakan variabel laten Model persamaan struktural yg digunakan adalah moderating SEM P = 0,291E + 0,336M+ 0,383R + 0,046ER 0,009MR Faktor Ekonomi, Modal Sosial, dan Religiusitas berpengaruh positif terhadap pengembalian pembiayaan Persamaan di atas, selain memberi informasi tentang besarnya pengaruh atau dampak langsung dari Religiusitas, juga informasi tentang dampak yg melekat pada interaksi antara Religiusitas dengan variabel lain

Faktor ekonomi berpengaruh positif semakin meningkat respon nasabah terhadap faktor ekonomi, semakin meningkat pula respon nasabah dalam pengembalian pembiayaan Semakin meningkat respon nasabah terhadap faktor ekonomi semakin setujunya nasabah menggunakan sebagian besar proporsi penghasilannya untuk pengembalian pembiayaan, juga semakin setujunya nasabah menggunakan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi dibanding untuk konsumtif Hal ini didukung secara kualitatif dimana kecenderungan hati (direfleksikan oleh score pada skala semantik) bahwa score rata-rata untuk indikator penghasilan sebesar 7,1 demikian juga dengan indikator penggunaan pembiayaan yg memiliki rata-rata score 6,9

Signifikannya pengaruh variabel interaksi ER terhadap P religiusitas memoderasi pengaruh faktor ekonomi terhadap pengembalian pembiayaan pembiayaan yang diperoleh dari BPRS digunakan untuk menjalankan usaha dengan cara yang halal, selanjutnya sebagian besar penghasilan dari hasil usaha tersebut digunakan untuk mengembalikan pembiayaan sesuai akad yang disepakati Signifikannya ER juga bermakna bahwa dalam posisinya memoderasi hubungan antara E dan R, maka disini R muncul sebagai pengaruh yang menguatkan (amplifying effect)

Modal sosial berpengaruh positif semakin meningkat respon nasabah terhadap modal sosial, semakin meningkat pula respon nasabah dalam pengembalian pemb Semakin meningkat respon nasabah terhadap modal sosial semakin setujunya nasabah untuk mengungkapkan segala kondisi usahanya kepada pegawai bank (trust) sebelum mendapatkan pembiayaan. Adanya trust ini sekaligus mencerminkan adanya hubungan baik yg terjadi antara nasabah dan pegawai bank (relationship) sehingga bisa menghindarkan dari pembiayaan bermasalah. Hal ini didukung secara kualitatif oleh kecenderungan hati (direfleksikan oleh score pada skala semantik) bahwa score rata-rata untuk indikator trust relatif tinggi yaitu sebesar 6,9

Religiusitas berpengaruh positif semakin tinggi sikap religius yg dimiliki nasabah, maka semakin tinggi pula respon nasabah dalam pengembalian pembiayaan Semakin tinggi sikap religius semakin setujunya nasabah untuk mengembalikan pembiayaan, karena hal tersebut sama dengan memenuhi janji untuk membayar hutang Hal ini didukung secara kualitatif dimana kecenderungan hati (direfleksikan oleh score pada skala semantik) bahwa score rata-rata untuk kelima indikator religiusitas sebesar 7,36. Diantara kelima indikator religius, indikator dari dimensi keimanan dan dimensi pengetahuan memiliki rata-rata score yg cukup tinggi, yaitu sebesar 7,6 ini bermakna bahwa perilaku religius responden cenderung didasarkan pada unsur keimanan dan pengetahuannya terhadap ajaran agama

Responden yg memperoleh pembiayaan dua kali atau lebih dari bank yg sama sebanyak 57,38 persen. Frekuensi kunjungan ke bank (satu kali atau lebih) dalam sebulan = 95 persen Dua fenomena tersebut mengindikasikan kelancaran dalam pengembalian pembiayaan Saat Kondisi keuangan bermasalah sebanyak 94,47 persen responden bisa memenuhi kewajibannya membayar angsuran berperilaku sesuai ajaran agama Saat usahanya bangkrut sebanyak 94,47 persen responden tetap menjalankan usaha dan berdoa berperilaku sesuai ajaran agama

KESIMPULAN 1. Faktor Ekonomi, Modal Sosial, dan Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengembalian Pembiayaan 2. Religiusitas memoderasi pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Pengembalian Pembiayaan, dimana pengaruh moderasi muncul sebagai pengaruh yang menguatkan (amplifying effect) 3. Religiusitas memoderasi pengaruh Modal Sosial terhadap Pengembalian Pembiayaan, dan pengaruh moderasi muncul sebagai pengaruh yang menetralisir atau melemahkan (moderating effect)

IMPLIKASI Indikator trust (kepercayaan) diharapkan bisa digunakan sebagai social collateral untuk memperoleh pembiayaan, sehingga nasabah bisa mendapatkan pembiayaan tanpa harus ada jaminan fisik. Relatif tingginya score trust ini bermakna bahwa rasa percaya nasabah kepada pegawai bank untuk mengungkapkan kondisi usahanya (sekaligus mencerminkan kejujurannya) merupakan unsur penting dalam pembentukan modal sosial, hal ini selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam memberikan pembiayaan

TERIMAKASIH