BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Islam sebagai simbol persatuan dan kesatuan. 2 Perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Kajian Teori dan Kerangka Pikir

STRATEGI PENGEMBANGAN JAMA AH MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA SEJAK Oleh Wahyu Panca Hidayat dan Puji Lestari, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

STRATEGI PENGEMBANGAN JAMA AH MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA SEJAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tempat berdakwah menyampaikan risalah dari Nabi Muhammad SAW kepada

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah Saifudin, Memakmurkan Masjid dengan Amaliah Ahli Sunnah Wal Jama ah (Semarang : Fatawa Publising 2015)

BAB I PENDAHULUAN. semacam ini, baik di Desa bahkan di perkotaan. Contoh yang lebih. daerah Yogyakarta bisa dilihat pada diagram berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Muslimin pada umumnya yakni suatu bangunan besar tempat shalat. berjama ah dengan berbagai atribut kemasjidannya.

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ranah pemerintah daerah seperti Desa Pakraman kebijakan tentang hak-hak

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB 1 PENDAHULUAN. dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah mahdhah semata. Tapi fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

PERAN MASJID BAGI WARGA MUHAMMADIYAH SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PENDIDIKAN ISLAM. (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Randu,

Rahasia Manajemen Masjid Jogokaryan Yogyakarta

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL HIJRAH

PROPOSAL PERPUSTAKAAN KRANGGAN DESA KRANGGAN KECAMATAN GALUR

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah yang dilakukan umat muslim dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat pengajaran

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber dari Al-Qur an dan Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB 4 PENUTUP. yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL. (Studi Kasus di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

Gambar 7 : Interpretasi Tema Sumber : Kbbi.web.id

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Komplek Dharma Praja Banjarmasin adalah salah satu daerah terdiri dari

AGENDA MENARIK SATU BULAN KKN REGULER UNIT XI.B.1 KEMASAN KARANGTENGAH, IMOGIRI, BANTUL

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2017 BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif yaitu. tertentu dengan rinci dan mendalam.

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH (UMKM) JAMA AH MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

2016 EFEKTIVITAS METODE TALAQQI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR AN ANAK USIA DINI

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rapat rutin ranting Muhammadiyah Desa Temuwangi mantapkan pengajian tarjih, sementara PCM genjot pimpinan ikuti Baitul Arqam di Kaliurang Jogja

PENDAHULUAN. Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan. ditandai batas-batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di

BAB I PENDAHULUAN. adalah bahwa gaji mempunyai kontribusi yang besar terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS V SEMESTER II

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama dan mempercayai

BAB I PENDAHULUAN. tahu bahwa masjid berasal dari bahasa arab سجد yang berarti bersujud atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2

BAB I DESKRIPSI WILAYAH

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Ga G mb m a b ra r n n Umu m m m Obj b ek k Pene n lit e ian a. Pro r fil Org r anis n a is sis

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA ORGANISASI PERSATUAN AL-IHSAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. wadah negara kesatuan RI yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. Upaya

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati

BAB I PENDAHULUAN. Sukardi, Manajemen Sarana dan Prasarana, dalam diakses pada 20 Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, agama adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

KISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT FARDHU (STUDI EMPIRIS DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama para prajurit penakluk dunia, sebuah ordo ksatria Sabil penuh disiplin. Orang-orang Islam, pada tahap berikutnya, berkembang jauh lebih universal. 1 Perjuangan dakwah umat islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia menjadikan bangsa Indonesia memiliki kesamaan bendera Merah Putih sebagai bendera Rasulullah Saw. Rakyat menjadikan Islam sebagai simbol persatuan dan kesatuan. 2 Perkembangan umat Islam pada periode awal tidak lepas dari peran Masjid. Masjid adalah bangunan tempat ibadah (shalat) yang bentuk bangunannya dirancang khusus dengan berbagai atribut kebanggaanya masing-masing, kubah dan lain-lain. 3 Masjid merupakan pusat spiritual dan simbol integritas masa yang digunakan sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia (SDM). 4 hlm. 19. 1 Max Weber, Sosiologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, hlm. 321. 2 Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, Bandung: Salamadani, 2012, 3 Eman Suherman, Manajemen Masjid; Kiat Sukses Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Optimalisasi Kegiatan Umat Berbasis Pendidikan Berkualitas Unggul, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 60. 4 Artikel Warkum Sumiro dalam Training Menejemen Takmir Masjid dan Lembaga Dakwah Kampus, Pelatihan Menejemen Takmir. 1

Masjid sebagai pusat kegiatan umat. 5 Masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat shalat semata, tetapi dijadikan pula sebagai madrasah (sekolah) bagi kaum muslimin yang ingin menimba ilmu, sebagai balai pertemuan, dan tempat untuk mempersatukan berbagai kabilah (golongan), sebagai tempat mengatur berbagai urusan kemasyarakatan, sekaligus sebagai gedung parlemen untuk bermusyawarah dan menjalankan roda pemerintahan. 6 Masjid Jogokariyan adalah Masjid yang ada di wilayah Yogyakarta dan memiliki sejarah panjang. Masjid Jogokariyan didirikan pada tahun 1966 oleh pengurus Muhammadiyah ranting Karangkajen. Kegiatankegiatan yang diselenggarakan Masjid Jogokariyan sekilas sama dengan Masjid lainnya. Perbedaan tersebut akan dapat dilihat ketika waktu shalat wajib datang. Jika jama ah di Masjid lainnya sedikit, maka di Masjid Jogokariyan justru penuh. Pada setiap waktu shalat wajib, jumlah jama ah yang hadir hampir setara dengan jumlah jama ah saat shalat jum at. 7 Kuantitas jama ah Masjid Jogokariyan meningkat pesat sejak tahun 2003 hingga sekarang, dikarenakan ketepatan strategi yang dilakukan oleh takmir Masjid Jogokariyan. Revolusi sistem ketakmiran dimulai pada tahun 2003 dengan melibatkan pemuda dan pejabat setempat dalam 5 Shafiyurrahman al Mubarakfury, Sirah Nabawiyah; Perjalanan Kehidupan dan Dakwah Rasulullah SAW, Bandung: Sygma Publishing, 2010, hlm. 234. 6 Ibid., hlm. 235. 7 Takmir, Profil Masjid Jogokariyan, 2010. 2

struktur ketakmiran. 8 Revolusi ketakmiran tidak hanya di sisi struktural saja, tetapi juga dalam kebijakannya. Trobosan kebijakan takmir Masjid Jogokariyan yang kemudian dijadikan program kerja meliputi proses pemilihan ketua takmir dengan cara demokrasi, mereposisi pelaksanaan takbir keliling di awal bulan ramadhan, pengajian rutin dan infak jama ah mandiri. Program kerja tersebut membuat masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Masjid Jogokariyan, secara umum kondisi demikian susah ditemui di Masjid lainnya. Strategi yang dilakukan takmir Masjid Jogokariyan dengan melibatkan unsur pemuda dan pejabat setempat merupakan kunci kesuksesan penerapan pengembangan jama ah. Para pejabat yang dimaksud adalah ketua RT dan RW, ini adalah strategi yang tepat dalam pengorganisasian masa, dalam sosiologi, hal yang demikian disebut sebagai modal sosial. Aguilera mengemukakan modal sosial yang diukur berdasarkan jaringan persahabatan secara positif berasosiasi dengan partisipasi kerja, yang berarti bahwa mereka yang memiliki hubungan baik tidak hanya cenderung memperoleh pekerjaan yang mereka cari, namun juga cenderung lebih aktif. 9 8 Keterangan kepala rumah tangga takmir Masjid Jogokariyan, Ustadz Yono, pada tanggal 7 Januari 2014 di selasar Masjid Jogokariyan. 9 John Field, Modal Sosial, Bantul: Kreasi Wacana, 2010, hlm. 84. 3

Jumlah takmir Masjid Jogokariyan saat ini sebanyak 114 orang yang terdiri dari siswa SMP kelas VIII hingga kalangan profesional. 10 Komposisi takmir yang gemuk di bagi kedalam 29 biro dengan jobdesk yang berbeda. Pengelolaan yang mapan dan ditunjang oleh jumlah takmir yang banyak membuat program-program Masjid Jogokariyan dapat terkawal dengan baik. Implikasi dari keterkawalan program tersebut adalah dengan meningkatnya jumlah dan kesejahteraan jama ah. 11 Kuantitas dan kualitas kesejahteraan jama ah Masjid Jogokariyan dipengaruhi oleh optimalnya kinerja takmir dalam menjalankan strategi yang telah dirumuskan. Dampak dari revolusi ketakmiran Masjid Jogokariyan tidak hanya dinikmati oleh takmir saja, tetapi juga oleh jama ah dan masyarakat sekitar. Jama ah dan masyarakat sekitar Masjid Jogokariyan mendapatkan manfaat berupa peningkatan kualitas kesejahteraan. Peningkatan kualitas kesejahteraan yang dimaksudkan adalah adanya peningkatan pelayanan yang diberikan oleh takmir Masjid Jogokariyan yang membuat jama ah merasa lebih nyaman dalam melakukan ibadah di Masjid Jogokariyan itu sendiri. Strategi yang dirancang dan dilakukan oleh takmir Masjid Jogokariyan akan memiliki efek positif bagi jama ah dan masyarakat sekitar ketika ada reaksi positif dari jama ah dan masyarakat. Rekasi positif tersebut sangat bergantung pada tingkat kesadaran dan ketaqwaan 10 Keterangan kepala rumah tangga takmir Masjid Jogokariyan, Ustadz Yono, pada tanggal 7 Januari 2014 di selasar Masjid Jogokariyan. 11 Takmir, Profil Masjid Jogokariyan, 2010. 4

masyarakat terhadap ajaran agamanya, dalam hal ini Islam. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang bagaimana strategi pengembangan jama ah yang dilakukan oleh takmir Masjid Jogokariyan yogyakarta sejak 2003 hingga 2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Sedikitnya jumlah jama ah yang terlibat aktif dalam agenda-agenda Masjid dapat dijumpai di banyak Masjid secara umum. 2. Lemahnya menejemen ketakmiran pada sebagian besar Masjid yang belum mapan yang menyebabkan tidak efektifnya dakwah Masjid. 3. Minimnya pelibatan tokoh masyarakat dalam agenda-agenda masjid membuat masyarakat tidak merasa memiliki masjid. 4. Ketidaktepatan perumusan strategi yang dilakukan oleh takmir membuat program kerja Masjid terkesan monoton dan tidak menarik untuk diikuti oleh masyarakat sekitar. 5. Jika kesadaran dan ketaqwaan masyarakat rendah, maka strategi yang sempurna sekalipun tidak akan berdampak signifikan. 6. Perumusan program kerja berdasarkan kebutuhan jama ah yang dikelola dengan baik dapat memicu partisipasi jama ah terhadap program-program yang diselenggarakan oleh takmir. 5

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tidak semua permasalahan yang ada akan diteliti. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian dapat lebih fokus dan mendalam. Penelitian ini akan dibatasi pada permasalahan strategi pengembangan jama ah Masjid Jogokariyan Yogyakarta sejak 2003-2013 yang meliputi implementasi, hambatan dan dorongan serta dampak dari strategi tersebut terhadap masyarakat di sekitar Masjid Jogokariyan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana strategi yang dipakai takmir Masjid Jogokariyan dalam pengembangan jama ah Masjid Jogokariyan? 2. Apa faktor pendorong dan penghambat strategi pengembangan jama ah Masjid Jogokariyan? 3. Apa dampak atas implementasi strategi pengembangan jama ah terhadap masyarakat di sekitar Masjid Jogokariyan? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi pengembangan jama ah takmir Masjid Jogokariyan 6

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan strategi pengembangan jama ah takmir Masjid Jogokariyan 3. Untuk mengetahui dampak atas implementasi strategi pengembangan jama ah terhadap masyarakat di sekitar Masjid Jogokariyan F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bagi banyak pihak baik dari segi teoritis maupun praktis yaitu: 1. Manfaat teoritis a. Menambah referensi dan informasi serta kontribusi terhadap ilmu sosiologi di bidang keagamaan. b. Menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian sejenis di masa mendatang. 2. Manfaat praktis a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Menambah koleksi referensi serta bacaan yang berkaitan dengan sosiologi agama. b. Bagi Dosen dan Mahasiswa Menjadi rujukan untuk mengkaji tentang perubahan sosial di masyarakat. c. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dibidang sosiologi agama dengan mengembangkan teori-teori yang sudah ada 7

dan menjadikan peneliti terbiasa dan berani dalam melakukan penelitian berikutnya. d. Bagi takmir Masjid Jogokariyan Dapat dijadikan rujukan untuk membuat kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan jama ah lebih luas lagi. 8