BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang menjalani prosesnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat, hal ini ditujukan agar pembangunan tersebut berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2009 perubahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi semua sektor, terutama pada sektor perekonomian dalam negeri. Maka dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara dapat dilihat dari dua sektor, yaitu sektor

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan biaya yang besar yang harus digali, terutama dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 adalah mewujudkan masyarakat adil, makmur, merata material

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini status Indonesia masih menjadi negara berkembang, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satunya disebabkan oleh lebih besarnya

BAB I PENDAHULUAN. pajak sebesar 70% terhadap total penerimaan negara. Kontribusi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan sumber penerimaan eksternal misalnya pinjaman luar negeri. Arum

BAB I PENDAHULUAN. atas hukum yang berlaku di Indonesia dalam bentuk ketidakpatuhan dalam. mana ini nantinya akan merugikan masyarakat sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas utama pemerintah. Berdasarkan data APBN tahun pajak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber utama penerimaan yang potensial untuk negara dalam. membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang

BAB V PENUTUP. sudah selayaknya ditarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama Negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pajak menjadi sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama. untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account. mengimplementasikan Organisasi Modern.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam. Pembukaan UUD Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap masalah pembiayaan pembangunan. perpajakan yang memberikan jaminan kepastian hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pajak memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

Bab 1. Pendahuluan. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Namun, sebagai upaya mewujudkan kemandirian negara, pemerintah terus

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan peningkatan dalam penerimaan pajak. pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama negara, yang

PENDAHULUAN. yang cukup besar. Salah satu cara memenuhi pembiayaan tersebut berasal dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan negara dengan melakukan tax reform. Tax reform adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara membutuhkan dana yang cukup besar dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya Indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potensi itu. Bisa dilihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang cukup dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pendanaan dan pemasukan bagi Negara berasal dari pajak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. peranan penting dan vital dalam kebijaksanaan fiskal, baik negara maju maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat telah menganggap pajak sebagai


BAB I PENDAHULUAN. langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan penerimaan negara dari Sektor Perpajakan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang dasar Dalam rangka memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah),

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. non migas serta pajak. Namun pemerintah lebih mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang menjalani prosesnya untuk menjadi negara maju. Dalam proses yang sedang berlangsung, Indonesia banyak melakukan pembangunan besar-besaran di berbagai sektor, seperti sektor industri, pendidikan, maupun sosial. Tentu saja dalam merealisasikan pembangunan tersebut, negara memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana untuk pembangunan itu sendiri berasal dari anggaran pendapatan dalam APBN, sedangkan anggaran pendapatan yang di tetapkan dalam APBN belum tentu bisa menutupi pembiayan serta belanja-belanja yang nantinya akan dikeluarkan oleh negara dalam melakukan pembangunan tersebut. Untuk tahun anggaran 2016, pendapatan yang dihasilkan oleh Indonesia hanya sekitar Rp 1,83 Triliun sedangkan belanja yang akan dikeluarkan oleh Indonesia memiliki nilai yang lebih besar yakni berkisar 2,96 T. Hal ini dapat dilihat dalam tabel postur APBN 2016 sebagai beikut : Uraian A. Pendapatan Negara 1. Pendapatan Dalam Negeri - Penerimaan Perpajakan - Penerimaan Negara Bukan Pajak 2. Penerimaan Hibah B. Belanja Negara 1. Belanja Pemerintah Pusat - Belanja K/L - Belanja Non K/L 2. Transfer ke daerah dan Dana Desa - Transfer ke Daerah - Dana Desa Sumber :http://www.kemenkeu.go.id/apbn2016 Tabel 1.1 Postur APBN 2016 Angka dalam Triliun Rupiah 1.822,5 T 1.820,5 T 1.546,7 T 273,8 T 2 T 2.095,7 T 1.325,6 T 784,1 T 541,4 T 770,2 T 723,2 T 47 T

Dari tabel diatas menunjukkan nominal besarnya target pendapatan yang harus dicapai oleh pemerintah untuk membiayai berbagai pembangunan yang akan dilakukan. Salah satu cara untuk mencapai target tersebut, Indonesia perlu mengupayakan semua potensi penerimaan negara.salah satunya ialah penerimaan pajak. Tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini pajak telah memberikan kontribusi besar sebagai penghasil devisa bagi negara serta memiliki peran utama dalam pembiayaan rutin negara dan pembangunan nasional. Dari berbagai sektor pendapatan, penerimaan yang paling besar adalah dari sektor perpajakan. Berikut adalah grafik yang menunjukkan persentase penerimaan pajak dalam pedapatan negara : Gambar 1.1 Persentase Penerimaan Pajak dalam APBN Sumber : http://www.kemenkeu.go.id/apbn2016 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa penerimaan pajak memiliki persentase sebesar 74,6% dalam penerimaan negara. Ini berarti lebih dari 50% pendapatan negara berasal dari

penerimaan pajak. Penerimaan pajak yang didapat akan dikelola dan kemudian digunakan kembali oleh pemerintah untuk rakyat. Pajak yang diterima oleh pemerintah merupakan pajak yang telah dipungut sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Pemungutan pajak di Indonesia dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah naungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Pemungutan pajak merupakan bentuk tindakan pemerintah kepada setiap warga negara Indonesia selaku wajib pajak. Dari tahun ke tahun target penerimaan pajak yang dipungut kepada setiap wajib pajak terus meningkat. Hal ini membuat pegawai DJP harus bekerja ekstra dalam mencapai target penerimaan yang telah ditetapkan. DJP mencatat jumlah WP di Indonesia saat ini lebih dari 60 juta individu dan 5 juta badan usaha. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 23 juta WP orang pribadi dan 550 ribu WP badan yang taat dalam membayar pajak. Disamping itu, masih banyaknya WP yang menggelapkan omset usaha mereka agar jumlah pajak yang dibayarkan semakin kecil. Bahkan ada diantara mereka yang dengan sengaja membuat pembukuan palsu untuk mengurangi jumlah pajak yang seharusnya mereka bayarkan. Masalah-masalah ini nantinya akan mengakibatkan berkurangnya penerimaan negara. Oleh karena itu, pihak DJP harus mengencangkan ikat pinggang untuk mencari wajib pajak baru dan mengurus wajib pajak yang nakal. Tentu saja setiap KPP Pratama yang ada di Indonesia juga harus memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wajib pajak, agar wajib pajak tersebut merasa bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban bukan paksaan. Ditinjau dari jumlah penduduk, negara Indonesia menempati urutan ke-4 (empat) terbesar di dunia. Namun, jika ditinjau dari jumlah pembayaran pajaknya baik itu wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan, Indonesia menempati urutan terendah di kawasan ASEAN. Sebagian besar penduduk Indonesia belum memahami arti dan peranan pajak yang

sesungguhnya. Karena itulah masih ada masyarakat yang bermalas-malasan untuk membayar pajak dan menganggap pajak sebagai beban yang nantinya akan mengurangi penghasilan. Padahal sistem pajak di Indonesia saat ini telah mengalami pembaruan, yakni dengan adanya metode Self Assesment System dimana wajib pajak menetukan sendiri jumlah pajak terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dengan diberlakukannya sistem pemungutan pajak ini, mengindikasikan bahwa tiap wajib pajak diberi kepercayaan untuk mampu menghitung pajak dan memahami undang-undangnya. Sistem ini juga menuntut kejujuran dari wajib pajak. Namun, akibat rendahnya kesadaran wajib pajak maka dikira masih sangat perlunya peran fiskus (aparatur perpajakan) untuk meningkatkan kesadaran tersebut. Beberapa negara maju di dunia, menetapkan bahwa pajak merupakan penerimaan yang paling utama. Namun di Indonesia, hal tersebut sepertinya sulit untuk diwujudkan karena masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan serta kurangnya kesadaran wajib pajak yang sebenarnya berpenghasilan cukup, namun tidak mau membayar pajak atau bahkan memanipulasi nominal pajak yang seharusnya ia bayarkan. Kesimpulannya, masih ada rakyat Indonesia yang belum terlalu merasakan dampak positif dari pajak tersebut sehingga beberapa masyarakat berpikir bahwa pemanfaatan penerimaan pajak bagi negara belum di optimalkan oleh pemerintah. Pemaparan diatas menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pembayaran pajak. Beberapa oknum masyarakat masih didapati memanipulasi data-data nominal pembayaran pajak yang seharusnya dibayarkan. Setiap WP yang melakukan kecurangan dan kelalaian dalam pemenuhan kewajiban perpajakan perlu dilakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan serta untuk menegakkan peraturan (law enforcement)yang memiliki kekuatan hukum

memaksa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Perpajakan. Dalam kasus ini penulis tertarik untuk melakukan magang di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua. Kantor ini merupakan filial atau pecahan dari kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang Satu. Walaupun KPP Pratama Padang Dua masih terbilang baru, tidak menutup kemungkinan terdapatnya wajib pajak yang tidak patuh dalam membayar pajak dan menghindari pemeriksaan pajak. Berdasarkan uraian-uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui dan mengambil judul Sistem dan Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua Dalam Rangka Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan dan/atau untuk Tujuan Lain 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem dan prosedur pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang Dua? 2. Bagaimana sistem dan prosedur pemeriksaan pajak untuk tujuan lain pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang Dua? 3. Bagaimana standar pemeriksaan yang ditetapkan oleh DJP dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak? 1.3 Tujuan Magang Tujuan dari kegiatan magang ini adalah : 1. Tujuan Umum

Tujuan Umum kegiatan magang adalah sebagai berikut : a. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang sistem dan prosedur pemeriksaan pajak dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau tujuan lain pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua. b. Untuk membandingkan antara teori dan praktek tujuan pemeriksaan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua. c. Untuk dapat merasakan pengalaman terjun langsung dalam dunia kerja yang sebenarnya. 2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus kegiatan magang adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sistem dan prosedur pemeriksaan pajak untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua. b. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sistem dan prosedur pemeriksaan pajak untuk Tujuan Lain pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua. c. Untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana standar pemeriksaan dalam pelaksanaan pemeriksaan yang ditetapkan oleh DJP pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua. 1.4 Manfaat Magang Manfaat yang dipeoleh dari kegiatan magang ini adalah : 1. Bagi Penulis a. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang dunia kerja sesungguhnya.

b. Menambah wawasan penulis tentang dunia perpajakan serta cara kerjanya. c. Menumbuhkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan selama dalam masa magang, yang nantinya berguna di masa sekarang dan di masa mendatang. d. Mampu bekerja sama dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang didalam lingkungan kerja. 2. Bagi Universitas Andalas Kegiatan magang yang dilakukan diharapkan nantinya akan membantu universitas dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki, terutama dengan pengalaman-pengalaman yang telah didapat selama magang berlangsung. Sehingga, hal ini akan memudahkan lulusan dari Universitas Andalas untuk bekerja sesuai dengan bidangnya dan kebutuhan dunia kerja saat ini. 3. Bagi Instansi Tempat Magang a. Terjalinnya kerjasama/hubungan baik antara universitas dan instansi terkait sehingga nantinya akan ada mahasiswa lain yang ikut termotivasi untuk magang di instansi tersebut. b. Instansi terkait akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa/i yang melakukan magang. c. Terbantunya intansi KPP Pratama Padang Dua dalam pemberian informasi kepada masyarakat tentang pentingnya perpajakan terutama pemeriksan pajak.

1.5 Tempat, Waktu, dan Kegiatan Magang Kegiatan Magang ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Dua selama 40 (empat puluh) hari kerja, yaitu mulai dari awal bulan Januari hingga akhir Februari tahun 2016. Kegiatan yang dilakukan selama magang adalah membuat buku SP2 manual, SPHP, dan LAP, membuat perbandingan laporan keuangan wajib pajak badan untuk 3 tahun terakhir, membuat disposisi surat untuk kepala seksi pengawasan dan konsultasi, serta membantu Account Representative (AR) dalam menginput data aktivitas AR kedalam Approweb. 1.6 Metode Pengumpulan dan Analisis Data Untuk menyajikan data agar mudah dipahami pembaca, penulis menggunakan metode pengumpulan dan analisis data sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dengan menggunakan metode ini, penulis mendapatkan beberapa dokumen yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir. b. Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data secara primer yang dilakukan dengan melakukan interview dengan bagian seksi pemeriksaan, fungsional, serta bagian pengawasan dan konsultasi tentang sistem dan prosedur pemeriksaan. c. Studi Literatur Metode studi literatur merupakan metode pengumpulan data secara sekunder dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan

sistem dan prosedur pemeriksaan pajak dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau tujuan lain. 2. Metode Analisis Data Metode Analisis Data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode deskriptif kualitatif, yakni data yang telah diperoleh dari ketiga metode di atas di deskripsikan sesuai dengan rumusan masalah. 1.7 Sistematika Penulisan Agar laporan magang yang di sajikan oleh penulis lebih terarah, maka penulis membuat sistematika penulisan laporan magang yang terdiri dari lima (5) bab, dimana masing-masing babnya berisi beberapa sub bab yang saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang nantinya akan menjadi satu kesatuan kerangka karangan yang padu. Rinciannya adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dilakukannya kegiatan magang, manfaat dilakukannya kegiatan magang, dan sistematika penulisan laporan. BAB II Landasan Teori Bab ini menjelaskan secara teoritis landasan materi tentang hal-hal yang berkaitan tentang pemungutan pajak, azas-azas pemungutan pajak, pemeriksaan pajak, tujuan pemeriksaan pemungutan pajak, hak dan kewajiban pemeriksaan pajak, teknik

pemungutan dan pemeriksaan pajak, serta metode-metode yang digunakan dalam pemungutan dan pemeriksaan pajak. BAB III Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bab ini berisi tentang penjelasan atau gambaran umum mengenai sejarah berdirinya kantor,struktur organisasi yang ada di dalamnya, sejarah berdirinya kantor, serta gambaran operasional kantor tersebut. BAB IV Analisis Kegiatan Magang Bab ini merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang kegiatan magang yang telah dilakukan dan informasi yang diperoleh selama kegiatan magang berlangsung, baik itu berupa informasi secara kuantitatif,kualitatif, maupun statistik. BAB V Penutup Bab ini merupakan bab yang berisikan kesimpulan dan saran-saran dari pembahasan laporan yang telah disajikan. Saran-saran yang diberikan berguna untuk perbaikan di masa yang akan datang baik itu bagi penulis, instansi kantor terkait, kampus, maupun pembaca.