Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yan

dokumen-dokumen yang mirip
diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja

1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. M

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap suku di dunia pasti memiliki kebudayaan. Sebagai hasil cipta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KAWASAN ZIARAH CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN DI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

BAB I PENDAHULUAN. seseorang akan mampu menilai banyak hal mengenai budaya seperti gaya hidup,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal menetap di negara ini. Dengan masuknya para warga negara asing

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. 1. Konsep Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih khusus akan ditinjau adalah sejumlah bangunan peribadatan dari Gereja. maupun relokasi (pembangunan bangunan baru).

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MUSIK LITURGI BERNUANSA ETNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut sejarah Cina kuno dikatakan bahwa orang-orang Cina mulai

A.M. Hardjana dalam bukunya yang berjudul Penghayatan Agama: Yang Otentik & dengan Tuhan baik secara perorangan maupun secara bersama sebagai umat.

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

TEMPAT DOA KRISTIANI DI SEMARANG

GEREJA KATOLIK IBU TERESA DI LIPPO CIKARANG

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memutuskan untuk menetap dan pada akhirnya memiliki keturunan.

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Judul 2. Latar Belakang 2.1. Latar Belakang Umum Museum di Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Gereja merupakan salah satu tempat ibadah yang memiliki nilai-nilai religi yang tinggi dan memiliki standarisasi berdasarkan GIRM (General Instruction of The Roman Massal) sebagai acuan dalam menata peribadatan maupun interior sebuah gereja sesuai dengan peraturan Gereja Katolik Roma. Sekarang banyak Gereja Katolik di Indonesia yang mengadaptasi melalui budaya lokal masyarakat supaya bangunan Gereja Katolik dapat lebih membaur dengan lingkungan sekitar dan umat dapat menerima Gereja Katolik dengan baik. Katolik berasal dari bahasa Yunani yang berarti untuk umum. Katolik terbagi dalam dua suku kata yaitu Cathos yang berarti untuk clan dan Lichus yang berarti umum. Jadi Cahtoslichus berarti untuk umum atau universal. Gereja Katolik memiliki keyakinan yang didasari oleh keselamatan yang bersifat Satu, Kudus, Am (Katolik), dan Apostolik yang bertujuan untuk menjadikan gereja sebagai tempat dimana seluruh umat kristiani yang berada di seluruh dunia berkumpul dalam satu visi dan misi untuk memuji Tuhan. Gereja Katolik tidak pernah memandang label suku atau budaya yang membedakan umat-nya. Oleh karena itu dengan adanya sifat-sifat gereja tersebut, Gereja Katolik harus berperan untuk menjadikan gereja tersebut sebagai tempat ibadah yang bersifat universal.

Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yang muncul pada perencanaan interior Gereja Katolik di Bandar Lampung adalah : 1. Bagaimana caranya agar masyarakat di sekitar Gereja Katolik St. Maria Emaculata dapat menerima dan merasakan keberadaan Gereja St. Maria Emaculata tersebut sebagai rumah kedua mereka? a. Bagaimana cara menginterpretasikan karya seni maupun falsafah hidup masyarakat Lampung pada interior Gereja Katolik St. Maria Emaculata tanpa menghilangkan nilai religi dari gereja tersebut? b. Bagaimana cara agar kemasan unsur-unsur tradisional suku Lampung yang diaplikasikan pada interior Gereja St. Maria Emaculata dapat diterima oleh seluruh masyarakat baik kristiani dan non-kristiani di lingkungan sekitar Gereja tesebut? 1.3 Tujuan Perencanaan Interior Tujuan dari perencanaan interior Gereja Katolik St. Maria Emaculata antara lain : 1. Mengemas unsur-unsur tradisional suku Lampung dengan mengaplikasikannya pada interior Gereja St. Maria Emaculata sehingga

terbentuk kesucian yang bisa diterima menurut budaya masyarakat Lampung. 2. Mengoptimalkan fungsi gereja melalui pendekatan interior dengan mengangkat nilai yang terdapat pada tarian, falsafah hidup, dan juga karya seni masyarakat Lampung yang diterjemahkan dalam bentuk, material, dan warna yang dapat menginterpretasikan budaya Lampung pada interior Gereja Katolik St. Maria Emaculata dengan porsi yang seimbang. 1.4 Manfaat Proyek Dengan adanya topik yaitu Perencanaan Interior Gereja di Bandar Lampung, diharapkan dapat memberikan dampak baik pada perkembangan gereja-gereja Katolik di Bandar Lampung antara lain : 1. Mengangkat budaya-budaya lokal di Indonesia, khususnya di Bandar Lampung, dengan mengangkat budaya lokal ke dalam sebuah gereja melalui pengaplikasian karya seni maupun cara hidup masyarakat sekitar pada interior maupun arsitektur dari gereja Katolik itu sendiri. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Kawasan Penelitian Penelitian yang dilakukan pada proyek pembangunan Gereja Katolik St. Maria Emaculata terletak di daerah Way Kandis, Bandar Lampung.

1.5.2 Batasan Penelitian Batasan-batasan penelitian yang ada seperti : 1. Data Meliput data internal Gereja Katolik St. Maria Emaculata di Bandar Lampung, yaitu gambar kerja, dokumentasi gambar interior, dan data lingkungan makro-mikro sekitar Gereja Katolik St. Maria Emaculata. 2. Aktivitas dan Fasilitas Meneliti aktivitas dari umat yang berada di Gereja Katolik St. Maria Emaculata dari anak-anak hingga lansia dengan batasan umur dari 5 hingga 60 tahun. 3. Survei Lokasi Batasan survey yang dilakukan adalah pada lokasi Gereja St. Maria Emaculata. 4. Costumer Behaviour Meneliti aktifitas yang dilakukan pengunjung saat berada di gereja, dan apa saja yang dibutuhkan pengunjung saat di gereja. Kawasan penelitian akan ditujukan pada para anggota muda mudi gereja, umat dengan batasan usia 16 tahun keatas, pastor, dan penjaga gereja di Gereja St. Maria Emaculata. 1.5.3 Sampel Penelitian Sampel Penelitian didapat melalui wawancara yang dilakukan pada : 1. Para penghuni Gereja Katolik St. Maria Emaculata, meliputi :

a) Pastur yang bertugas membawakan upacara-upacara gereja di St. Maria Emaculata. b) Penjaga gereja yang bertugas sebagai penjaga keamanan dan kebersihan gereja. 2. Para jemaat Gereja Katolik St. Maria Emaculata, yaitu : a) Muda-mudi Gereja St. Maria Emaculata b) Umat yang aktif dalam kegiatan rutin gereja dari batas usia 16 tahun ke atas. c) Sekertariat Gereja St. Maria Emaculata yang bertugas menjaga dan mengurus semua keuangan maupun perijinan gereja. 1.6 Metode dan Prosedur Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah : 1. Metode penelitian langsung. a) Survei Survei dilakukan untuk : 1. Memperoleh data keadaan lingkungan Gereja St. Maria Emaculata 2. Mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan Gereja St. Maria Emaculata baik perayaan ekaristi maupun diluar ekaristi, seperti bakti sosial atau kegiatan pertunjukan oleh muda mudi Gereja St. Maria Emaculata.

b) Obervasi Melakukan penelitian dengan secara langsung mengikuti prosesi upacara yang rutin maupun upacara hari raya yang dilakukan di Gereja Katolik St. Maria Emaculata, untuk mengetahui kebiasaan dan kebutuhan pastor dan umat di gereja tersebut. 2. Metode penelitian tidak langsung. a) Studi Literatur Mencari sumber-sumber pasti dari buku dan internet yang berhubungan dengan penelitian karya seni dan budaya suku Lampung yang dapat diangkat pada Gereja Katolik St. Maria Emaculata. 1.7 Kerangka Pikiran Gereja Katolik St. Maria Emaculata berada di Bandar Lampung yang masyarakatnya masih kental akan budaya lokal mereka. Sehingga dengan adanya kondisi masyarakat Lampung yang masih melestarikan nilai-nilai dari budaya mereka, maka gereja harus melakukan pendekatan dengan mayarakat sekitar dengan inkultirasi budaya. Inkulturasi budaya diharapkan dapat membantu umat lokal dapat merasakan kesakralan gereja dengan budaya mereka sendiri.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang pembuatan proyek, rumusan permasalahaan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode dan prosedur penelitian, sistematika penulisan, dan tinjauan pustaka. BAB II TINJAUAN UMUM Menjelaskan mengenai objek penelitian, fungsinya, studi ergonomis, dan anthopometri. BAB III TINJAUAN KHUSUS Menjabarkan latar belakang sejarah, visi misi, aktifitias dan fasilitas, pengunjung, lokasi proyek, dan layout proyek. BAB IV ANALISA PERMASALAHAN Menjelaskan mengenai permasalahaan yang ada pada perencanaan desain baik secara fisik maupun non-fisik. BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN Berisikan konsep perencanaan interior baik dari pengaplikasiaan desain, penentuan konsep desain, konsep citra, bentuk, material, warna, pencahayaan, dan penghawaan. BAB VI PENUTUP Berisikan kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA Mencantumkan daftar sumber-sumber yang membantu dan berguna dalam proses pembuatan laporan proyek ini.

1.9 Tinjauan Pustaka Ensiklopedi Gereja III,oleh A. Heuken SJ Buku ensiklopedi jilid 3 ini membantu dalam memperluas dan memperdalam pandangan umat beriman Kristiani, terutama dalam pengertian istilah-istilah dan kata-kata yang berhubungan dengan Gereja. Arsitektur Gereja Katolik, oleh Danang Priadmodjo Buku ini menjelaskan alur perkembangan arsitektur gereja Katolik dan aktivitas fasilitas yang ada di dalam gereja tersebut. Selain itu, buku ini juga menjelaskan fungsi dari setiap pembagian ruang dalam sebuah gereja. Sepuluh Pemikiran Besar dari Sejarah Gereja, oleh Mark Shaw Buku ini menjelaskan mengenai pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan sifat-sifat Gereja, perkembangan Gereja di dunia, dan Sejarah Gereja itu sendiri. General Instruction Of The Roman Missal, oleh Institutio Generalis Missalis Romani Buku ini memberikan kajian mengenai peraturan-peraturan mengenai tata upacara Ekaristi dan penataan interior maupun eksterior sebuah gereja berdasarkan Gereja Katolik Roma. Arsitektur Tradisional Daerah Lampung, oleh Drs. H. Ahmad Yunus Buku ini menjelaskan makna arsitektural dan asal usul adat istiadat masyarakat Lampung yang memiliki berbagai macam falsafah hidup, keanekaragaman bahasa, dan kesenian.