BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah Analisis Pengaruh Pelayanan Jasa Penginapan Hotel Syariah. Terhadap Kepuasan Konsumen Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RIYADI PALACE SALA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I PENDAHULUAN. untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa. pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia pariwisata merupakan salah satu asset

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dan industry telah banyak,mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL KARTIKA POSO. Sudarto Usuli *) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Negara kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Dalam

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KUALITAS PELAYANAN JASA PERCETAKAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TRI JAYA MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (Meeting, Incentive,

Nora Tristiana Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perusahaan juga telah mengalami perkembangan. Di tahun 1970-an dan

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dikenal oleh wisatawan domestik tetapi juga dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Dalam dunia bisnis, kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa penggunaan luas dari sistem informasi. Sistem Informasi menjadi penting dalam membantu jalannya perusahaan dalam ekonomi global. Organisasi menjadi lebih kompetitif dan efisien dengan mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan teknologi digital dalam hal proses bisnis inti, hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan. Era global sangat bergantung pada informasi yang merupakan bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen birokrasi di dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat. Teknologi informasi merupakan tulang punggung pengolahan dan penyampaian informasi tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Dalam konstelasi dinamika perekonomian global yang sangat kompleks dan hyper competitive dewasa ini, salah satu isu yang menarik untuk dikaji adalah rendahnya kualitas pelayanan tamu hotel dilihat dari perspektif sistem informasi perhotelan yang digunakan khususnya di hotel Panghegar Bandung. Pertanyaannya, bagaimana agar usaha perhotelan bisa tetap bertahan, tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan dalam berbagai situasi dan kondisi perekonomian maupun pasar yang selalu berubah dengan 1

2 perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat? Faktor-faktor dominan apakah yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan di hotel Panghegar Bandung sehingga kelangsungan hidupnya dapat terjamin (survive) dan dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya? Ketatnya persaingan dunia usaha, cepatnya perubahan teknologi, globalisasi ekonomi dan selera pasar yang senantiasa berubah adalah beberapa fenomena yang harus dihadapi perusahaan dalam mencapai impiannya. Fenomena-fenomena ini akan menimbulkan berbagai ancaman dan peluang bagi perusahaan, serta akan menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Dengan adanya pembangunan yang terus menerus di segala bidang, berbagai usaha pun dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memperbesar penerimaan devisa. Salah satu yang menjadi andalan Indonesia adalah bidang pariwisata yang merupakan penerimaan negara di sektor non migas, hal ini didasari oleh kenyataan bahwa Indonesia sangat kaya dengan potensi pariwisata yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Perkembangan industri pariwisata tidak terlepas dari aspek-aspek yang mendukungnya, antara lain adalah usaha sarana pariwisata yang meliputi penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta kawasan pariwisata. Akomodasi merupakan salah satu komponen usaha sarana pariwisata yang mempunyai pengertian sebagai wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan yang akan dilengkapi dengan pelayanan makanan dan minuman serta jasa lainnya.

3 Menurut SK Menteri Pariwisata Pos Telekomunikasi No: KM 37/PW.340/MPPT.86, definisi hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, serta jasa penunjang lainnya yang dikelola secara komersial. Hotel Panghegar merupakan salah satu alat usaha yang termasuk dalam usaha sarana pariwisata yang menyediakan fasilitas dan pelayanan konsumen penginapan, makan dan minum serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu dan dikelola secara komersial. Hotel Panghegar ini telah menjadi salah satu hotel terkemuka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kamar yang dimiliki Hotel Panghegar dibandingkan dengan hotel-hotel bintang 4 lainnya, seperti tampak pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Data Total Kamar Hotel Bintang 4 di Kota Bandung Nama Hotel Klasifikasi Bintang Total Room Horrison Bintang 4 253 Panghegar Bintang 4 189 Savoy Homan Bintang 4 153 Holiday Inn Bintang 4 147 Papandayan Bintang 4 119 Hasanah Regency Bintang 4 108 Sumber: Dinas Pariwisata Kota Bandung Tabel 1.1, menunjukkan bahwa Hotel Panghegar mempunyai total kamar sebanyak 189 kamar. Hotel Panghegar berada di peringkat ke dua berada di bawah Hotel Horrison Bandung. Data tersebut bukan merupakan jaminan bahwa Hotel Panghegar mendapat market share yang baik karena dilihat dari jumlah total

4 kamar. Hal ini terjadi karena persaingan yang semakin ketat, yaitu ditunjukkan dengan munculnya hotel-hotel yang sejenis yang juga memberikan pelayanan yang lebih baik. Tingginya tingkat persaingan antar hotel-hotel yang ada di Jawa Barat diiringi dengan tumbuh dan berkembangnya hotel-hotel yang termasuk jaringan hotel Internasional, nasional maupun pribadi dengan akomodasi pengganti yang menawarkan pelayanan yang lebih baik semakin mempertajam persaingan bisnis perhotelan di Jawa Barat, hal ini dapat dilihat dari tabel 1.2. Tabel 1.2 Banyaknya Usaha Akomodasi Menurut Klasifikasi Akomodasi, Kamar, Tempat Tidur, serta Banyaknya Tamu Per Hari di Propinsi Jawa Barat Tahun 2007 Klasifikasi Akomodasi Banyaknya Banyaknya Tamu Per Hari Usaha Kamar Tempat Tidur Indonesia Asing Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Berbintang 144 13.225 21.856 5.183 747 5.93 Bintang 1 21 899 1600 492 5 497 Bintang 2 58 3473 5993 1659 78 1737 Bintang 3 38 3400 5938 1451 161 1612 Bintang 4 20 3960 6162 1097 277 1347 Bintang 5 7 1493 2163 484 226 710 Akomodasi Lainnya 1117 23393 40974 8989 86 9065 Melati 3 268 9830 17717 4445 48 4493 Melati 2 253 5784 10031 2149 9 2150 Melati 1 181 3043 4893 1188 3 191 Penginapan 48 612 1293 148-148 Pondok Wisata 230 2323 3908 474 9 483 Jasa Akomodasi Lainnya 142 1801 3132 575 17 592 Jumlah 1261 36618 62830 14172 833 9659 Sumber: Dinas Pariwisata Kota Bandung

5 Tian Kurniati (2004:2) menyatakan bentuk pelayanan (customer service) yang dikehendaki masyarakat dewasa ini adalah pelayanan yang: a. Komunikatif yaitu ciri pelayanan yang didasarkan pada kemampuan interpersonal yang baik sehingga komunikasi yang terjadi bermanfaat bagi petugas dan pelanggan, b. Informatif yaitu ciri pelayanan yang bisa memberikan informasi secara jelas, lengkap, dan benar bagi kepuasan pelanggan, dan c. Comfortable yaitu situasi dan kondisi pelayanan yang didukung oleh lingkungan yang menyenangkan. Kualitas pelayanan juga tidak terlepas dari ketepatan dan keakuratan penyajian informasi serta akses data yang cepat. Disamping itu, pengelolaan sistem informasi juga berguna untuk lebih menjamin tersedianya informasi yang berguna setiap kali informasi itu dibutuhkan, karena informasi tidak boleh dianalisa hanya pada saat informasi dibutuhkan. Segala macam data dan fakta yang diperlukan harus terus dikumpulkan agar pada saat pegawai akan memberikan pelayanan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang selalu up to date. Rendahnya kualitas pelayanan tamu dapat dilihat dari perkembangan hunian kamar Hotel Panghegar, seperti tampak pada gambar 1.1.

6 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 PERKEMBANGAN HUNIAN KAMAR HOTEL PANGHEGAR PERIODE JANUARI-JUNI 2009 1808 1601 1330 1342 1030 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI 953 JUNI Sumber: Power Pro Panghegar Solution: Room Statistic Report, Front Office Hotel Gambar 1.1 Perkembangan Hunian Kamar Hotel Panghegar Periode Januari-Juni 2009 Gambar 1.1, menunjukkan pada periode Januari-Junii 2009 terdapat kenaikan dan penurunan jumlah hunian kamar hotel Panghegar. Jumlah tertinggi hunian kamar hotel Panghegar terdapat pada bulan Mei yaitu mencapai 1.808 kamar atau sebesar 2,98% kamar yang terjual. Namun, pada bulan berikutnya mengalami penurunan yang sangat drastis dibanding dengan penurunan yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya yaitu hanya mencapai 953 atau 1,45% kamar yang terjual dari 189 total kamar yang tersedia di Hotel Panghegar selama periode Januari-Juni 2009. Rendahnya kualitas pelayanan juga bisa dilihat dari jumlah tamu yang melakukan pengaduan, seperti tampak pada tabel 1.3.

7 Tabel 1.3 Ragam Permasalahan Pengaduan Tamu Hotel Panghegar Periode Januari-Juni 2009 No. Jenis Pengaduan Ragam Permasalahan Jumlah Pengaduan 1. Enggineering Ac rusak 25 2. Enggineering Bath tube rusak 2 3. Enggineering Air di kamar kotor 8 4. Enggineering Air panas di kamar tidak keluar 14 5. Housekeeping Tidak ada arah kiblat 1 6. Housekeeping Flushing Air Closet macet 5 7. Housekeeping Bau tidak sedap 2 8. Housekeeping Ada binatang 2 9. Housekeeping Nomor telepon Directory of Service 1 tidak jelas/buram 10. Enggineering Lampu di kamar mati 5 11. Enggineering Listrik mati 2 12. Housekeeping Suara berisik dari proyek 19 13. Housekeeping TV tidak nyala 4 14. Enggineering Pintu rusak 4 15. Enggineering VMS Boox tidak berfungsi 1 16. Enggineering Shower tidak keluar 1 17. Sales & Marketing Stage di Parahyangan terlalu tinggi 1 18. Housekeeping Kamar belum siap 4 19. Housekeeping Tempat tidur tidak nyaman 2 20. Enggineering Telepon rusak 2 21. Housekeeping Selimut gatal 1 22. Enggineering Internet di kamar tidak dapat 1 digunakan 23. Housekeeping Tissue kurang 1 Jumlah 108 Sumber: Power Pro Solution: Guest Complain, Front Office Hotel Panghegar Tabel 1.3, menunjukkan tamu yang melakukan pengaduan dengan ragam permasalahannya pada periode Januari-Juni 2009 sebanyak 108 tamu, yaitu sebesar 0,746% dari data tamu yang menginap sebanyak 8.064 orang pada periode Januari-Juni 2009. Seluruh ragam permasalahan pengaduan di atas, merupakan wujud pelayanan fisik Hotel Panghegar yang timbul akibat dari ketidaktepatan informasi yang disajikan dan akurasi data yang kurang. Hal ini menunjukkan

8 kurang optimalnya proses pemberian pelayanan yang berkualitas. Sehingga perlu adanya pembaharuan informasi yang tepat dan akurat untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan diberikan. Dengan demikian, sistem informasi perhotelan menjadi sebuah faktor dominan dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan sebuah proses pelayanan yang berkualitas. Penerapan sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro akan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kelancaran aktivitas kerja organisasi. Karena sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro dapat mempermudah dalam mendapatkan informasi dan penyelesaian pekerjaan dengan lebih cepat dan akurat. Pada dasarnya kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived services) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected services). Bagi perusahaan kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan mutu jasa yang diinginkan konsumen. Mengingat pentingnya sebuah proses pelayanan prima pada sebuah industri hotel, peningkatan pendapatan yang didasari oleh tingginya tingkat kunjungan pelanggan, menjadi salah satu keuntungan yang diperoleh dari penerapan proses pelayanan yang berkualitas. Oleh karena itu, jika permasalahan yang dikemukakan di atas dibiarkan begitu saja dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan pelanggannya. Kotler (dalam Fandy Tjiptono, 1998:24) mengatakan Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini

9 berarti citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan persepsi atau sudut pandang pelanggan atau sesuai harapan pelanggan. Jumlah pelanggan sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa, karena bagi perusahaan jasa, pelanggan merupakan sumber pemasukan. Semakin banyak pelanggan perusahaan, maka semakin besar pemasukan yang dapat diraih perusahaan, sebaliknya semakin sedikit pelanggan perusahaan, maka semakin sedikit pula pemasukan yang dapat diraih perusahaan. Kotler (dalam Buchari Alma, 2007:275) mengemukakan: Pelanggan akan membandingkan layanan yang diberikan perusahaan dengan layanan yang mereka harapkan. Jika pelanggan merasa puas, maka pelanggan akan kembali menggunakan jasa perusahaan dan menjadi pelanggannya yang setia serta akan menceritakan pengalamannya tersebut kepada orang lain, sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari kondisi itu, yaitu mendapatkan pelanggan yang loyal yang sekaligus membantu promosi perusahaan. Sebaliknya jika pelanggan merasa tidak puas, maka pelanggan tersebut juga akan menceritakan pengalamannya yang mengecewakan tersebut kepada orang lain, sehingga akan memperburuk citra dan eksistensi perusahaan yang akan berakibat menurunnya jumlah pemakai jasa perusahaan. Penjelasan di atas berlaku juga bagi usaha hotel. Hotel merupakan sebuah perusahaan jasa yang tidak hanya dikenal sebagai tempat bermalam ketika jauh dari rumah, tetapi juga dikenal karena pelayanan yang diberikan. Walaupun gedung hotel dan fasilitasnya sangat menunjang akan tetapi jika tidak ditunjang dengan pelayanan yang memuaskan, maka pelanggan akan tetap merasa tidak puas. Dari uraian di atas dapat dilihat betapa pentingnya arti layanan bagi sebuah perusahaan jasa hotel.

10 Agar tidak kalah bersaing, Hotel Panghegar perlu memberikan kualitas jasa yang terbaik dan memuaskan kepada tamu yang menginap. Kualitas pelayanan yang baik artinya dapat meraih kembali pelanggan yang tidak puas, karena dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan merupakan kesempatan untuk memuaskan pelanggan. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan harus dapat dilakukan dengan cepat, yaitu dengan memberikan kewenangan, dorongan dan kepercayaan kepada karyawan sehingga mereka lebih kreatif di dalam menyelesaikan pekerjaan dan dapat mengambil tindakan yang dianggap tepat pada saat melayani pelanggannya dan menangani keluhan yang diajukan. Sehingga tercipta pelayanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan bukanlah hal yang sederhana sebab untuk menciptakan kualitas pelayanan yang efektif dan efisien merupakan konsep yang tidak berdiri sendiri melainkan tergantung kepada sejumlah variabel yang mempengaruhinya. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, salah satunya adalah sistem informasi. Seperti yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2004:2) bahwa bentuk dan kemampuan perusahaan mengelola informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan informasi yang dihasilkan di dalam organisasi tersebut. Dalam hal ini baik buruknya pengelolaan sistem informasi merupakan salah satu faktor yang menunjang peningkatan atau penurunan kualitas pelayanan. Seperti yang dikemukakan oleh Kenneth C. Laudon (2008:15): Dari perspektif teknis, sebuah sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan,

11 menyimpan, dan menyebarkan informasi dari lingkungan organisasi dan operasi internal untuk menunjang fungsi organisasi dan pengambilan keputusan, komunikasi dan koordinasi, pengawasan analisis dan penggambaran. Sistem informasi mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna melalui tiga kegiatan dasar: input, proses, dan output. Dari perspektif bisnis sistem informasi memberikan solusi atas permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dan memberikan nilai ekonomis nyata bagi perusahaan seperti penurunan biaya, peningkatan pendapatan, dan peningkatan kualitas pelayanan jasa. Menurut Moenir (2001:53) Sistem informasi berpengaruh besar terhadap sistem pelayanan secara positif, sebab dengan demikian dapat mempercepat pekerjaan, waktu dapat menjadi lebih efisien. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi perhotelan yang dapat menyediakan total solution untuk semua kebutuhan hotel dan keinginan tamu sangat mempengaruhi kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada tamu. Masalah ini dipecahkan oleh sudut pandang ilmu manajemen, yaitu TQM (Total Quality Management). Karena kualitas pelayanan (service quality) merupakan bagian dari total quality service yang juga merupakan bagian dari total quality management. Woon (dalam Ariani, 2003:35) mengemukakan Total Quality Management merupakan kerangka kerja yang mendukung manajemen pelayanan, yang akhir-akhir ini banyak diterapkan pada industri jasa, walaupun dimulai dari industri manufaktur. Kotler (2000:56) mengemukakan Total Quality Management (TQM) is an organization wide approach to continuously improving the quality of all the organization s processes, products, and service. (Manajemen mutu total adalah pendekatan organisasi secara menyeluruh untuk

12 secara berkesinambungan meningkatkan mutu semua proses, produk, dan pelayanan organisasi). Ariani (2003:35) menyatakan: Manajemen kualitas adalah orang atau suatu lembaga yang melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam bidang kualitas dan dalam usaha peningkatan kualitas. Sedangkan kualitas terpadu (total quality) adalah suatu pendekatan untuk melaksanakan bisnis yang mencoba memaksimumkan persaingan dalam organisasi melalui perbaikan terusmenerus terhadap kualitas produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan. Pendekatan kualitas pelayanan yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman et.al (dalam Fandy Tjiptono, 2005:157) yang menyatakan SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (perceived service) dengan layanan yang diharapkan (expected service). SERVQUAL yang dikembagkan Parasuraman et.al (dalam Fandy Tjiptono, 2005:157) merupakan indikator kualitas jasa yang meliputi: 1. Tangible (bukti langsung) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2. Reliability (keandalan) yakni kemampuan memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat dan terpercaya. 3. Responsiveness (ketanggapan) yaitu keinginan para staf untuk membantu pada pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Assurance (keterjaminan), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. 5. Empathy (empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan, meliputi kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

13 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro adalah penting dalam menunjang kualitas pelayanan yang diberikan kepada para tamu hotel. Kiranya inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Hotel dengan Menggunakan Aplikasi Power Pro terhadap Kualitas Pelayanan Tamu pada Hotel Panghegar Bandung. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Inti kajian penelitian ini adalah masalah kualitas pelayanan terhadap tamu hotel. Aspek tersebut sangat menarik untuk diteliti dan diduga dapat menciptakan organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai dalam rangka menciptakan kualitas pelayanan yang baik. Berdasarkan latar belakang masalah, masalah kualitas pelayanan dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas. Maka dapat dipaparkan rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tingkat kualitas sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro di Hotel Panghegar Bandung?

14 2. Bagaimana gambaran tingkat kualitas pelayanan tamu di Hotel Panghegar Bandung? 3. Adakah pengaruh tingkat kualitas sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro terhadap tingkat kualitas pelayanan tamu di Hotel Panghegar Bandung? C. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro dan kualitas pelayanan tamu. Data ini dijadikan bahan analisis apakah sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro memiliki pengaruh terhadap kualitas pelayanan tamu atau tidak. Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Menggambarkan tingkat kualitas sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro di Hotel Panghegar Bandung. 2. Menggambarkan tingkat kualitas pelayanan tamu di Hotel Panghegar Bandung. 3. Mengukur pengaruh tingkat kualitas sistem informasi manajemen pelayanan hotel dengan menggunakan aplikasi power pro terhadap tingkat kualitas pelayanan tamu di Hotel Panghegar Bandung.

15 D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan secara teoritis dan praktis. 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian yang lebih komprehensif dan pengembangan ilmu sistem informasi, khususnya mengenai sistem informasi manajemen pelayanan hotel dan ilmu manajemen jasa. 2. Kegunaan Praktis Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sistem informasi manajemen pelayanan hotel pada Hotel Panghegar Bandung yang berperan penting untuk optimalisasi kualitas pelayanan kepada para tamu sehingga tercapainya kesempurnaan pelayanan dan meningkatkan keuntungan bagi pihak hotel dalam mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif sehigga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.