ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ERIZA MUTAQIN A

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. melalui tuturan di dalamnya. Stiker juga merupakan salah satu media

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

PRATIWI AMALLIYAH A

IDIOM POLITIK PADA WACANA BERITA HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI MARET APRIL 2009

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

REPRESENTASI KEHIDUPAN SOSIAL ANAK USIA 9-12 TAHUN BERWUJUD BAHASA: KAJIAN LEKSIKON PEMEROLEHAN BAHASA ANAK SKRIPSI

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Syam, 1980:7).

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PIDATO M. ANIS MATTA: ANALISIS PRAGMATIK SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Akronim dan singkatan menjamur dalam bahasa Indonesia saat ini serta

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan oleh: TRI WANTI MULYANI A 310060174 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai alat komunikasi, baik antar individu atau komunikasi antar kelompok. Kridalaksana (2008: 24) menyebutkan bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Jadi, fungsi bahasa yang paling mendasar adalah untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Pemakaian bahasa dalam komunikasi yang sesungguhnya, selain ditentukan oleh faktor-faktor linguistik juga ditentukan oleh faktor-faktor ynag sifatnya nonlinguistik. Faktor-faktor yang demikian itu sering pula dikatakan berkaitan erat dengan faktor sosio dan kultural karena bahasa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem sosial. Faktor luar bahasa (extra linguistic) yang dikatakan sebagai penentu penggunaan bahasa dalam bertutur itu dapat disebut pula komponen tutur (Rahardi, 2001:27). Dengan demikian, pengetahuan tentang latar belakang sosial kultural suatu tuturan diperlukan untuk memahami maksud serta tujuan yang ingin disampaikan oleh penutur, termasuk dalam wacana stiker plesetan. Penelitian stiker plesetan ini merupakan analisis tentang wacana. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar (Kridalaksana, 2008:259). 1

2 Sebagai satuan gramatikal terbesar, wacana direalisasikan dengan tuturan yang beramanat lengkap dan dengan koherensi serta kohesi yang tinggi. Bentuk wacana yang dibahas dalam penelitian ini berupa wacana tulis, yaitu wacana stiker plesetan. Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan; etiket (KBBI, 2002: 1091). Lembaran kertas yang memiliki keterbatasan ruang ini digunakan oleh pembuat stiker untuk tujuan tertentu. Namun, saat ini wacana stiker tidak hanya digunakan sebagai ajang promosi saja, melainkan ide, informasi, serta maksud-maksud tertentu. Misalnya untuk kesenangan, lelucon, peringatan, dan lain-lain. Stiker yang telah mengalami perluasan tujuan semacam ini disebut dengan stiker plesetan. Plesetan adalah permainan bahasa yang semula lazim dalam kebudayaan Jawa dan kemudian dikenal dalam kebudayaan dan bahasa Indonesia berupa pengubahan bentuk bahasa, penciptaan kata baru, penciptaan singkatan atau pemberian tafsiran baru atas bentuk bahasa yang sudah ada, dengan tujuan bergurau atau menyindir keadaan atau orang (Kridalaksana, 2008: 195). Fenomena kebahasaan ini semakin berkembang dan banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat, misalnya, pengusaha stiker, pengusaha kaos oblong, pelawak, penyiar radio, politisi, dan lain sebagainya. Stiker maupun kaos oblong bentuk plesetan digunakan pengusaha untuk merangsang serta menarik perhatian konsumen sehingga mau membeli produknya.

3 Penelitian terhadap wacana stiker plesetan dari sudut pandang pragmatik ini menarik untuk dilakukan karena belum ada yang membahasnya secara khusus. Selain itu, dari sebuah tuturan stiker plesetan dapat diperoleh berbagai macam makna sesuai dengan konteks ujaran tersebut. Hal ini dikarenakan suatu ujaran tidak hanya digunakan untuk penyampaian informasi atau ide, tetapi terkadang mengandung maksud-maksud tertentu yang tidak dapat ditangkap secara langsung keanekaragaman maksud tersebut menjadi salah satu potensi utama stiker untuk menarik perhatian sekaligus mempermainkan tanggapan lawan tutur. Makna yang sangat ditentukan oleh konteks situasi tutur inilah yang diteliti dalam pragmatik (Rahardi, 2007:3). Oleh karena itu analisis dari sudut pandang pragmatik diperlukan pula untuk mendeskripsikan relasi antara tanda dan penafsirannya dalam wacana stiker plesetan. Sebagai media komunikasi, stiker digunakan pula sebagai alat kritik, sindiran maupun larangan terhadap fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Meskipun bersifat kritikan atau sindiran, stiker plesetan dapat diterima di kalangan masyarakat. Stiker yang dikemas dalam bahasa yang menarik, menggelitik, tetapi tetap komunikatif menjadi sumber keunikan bagi wacana ini. Berdasarkan latar belakang itulah, penelitian terhadap stiker plesetan ini dilakukan. Penelitian ini akan membahas tindak tutur dalam wacana stiker plesetan. Atas dasar paparan tersebut, maka diungkapkan judul Analisis Tindak Tutur pada Wacana Stiker Plesetan.

4 B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini ada 3 masalah yang perlu dicari jawabannya. 1. Bagaimanakah bentuk-bentuk tindak tutur yang terdapat dalam wacana stiker plesetan? 2. Bagaimanakah strategi pengungkapan tindak tutur yang terdapat dalam wacana stiker plesetan? 3. Bagaimanakah teknik pengungkapan tindak tutur yang terdapat dalam wacana stiker plesetan? C. Tujuan Penelitian Ada 3 tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur yang terdapat dalam wacana stiker plesetan. 2. Mendeskripsikan strategi pengungkapan tindak tutur yang terdapat dalam wacana stiker plesetan. 3. Mendeskripsikan teknik pengungkapan tindak tutur yang terdapat dalam wacana stiker plesetan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara praktis maupun teoretis. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai: (i) salah satu referensi bagi para peneliti pragmatik, khususnya yang berkaitan dengan permainan bahasa, (ii) agar pembaca mengetahui jenis-jenis tindak

5 tutur yang digunakan penulis serta dapat memahami maksud tuturan yang terdapat dalam wacana stiker plesetan, (iii) sumber informasi tentang nilainilai budaya dan potensi pariwisata suatu daerah yang disampaikan dalam tuturan stiker, (iv) bahan bacaan yang menarik karena hasil penelitian berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sosial, budaya, bahkan politik yang aktual dalam masyarakat. Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat menambah khazanah penelitian tentang permainan bahasa dari sudut pandang pragmatik, khususnya mengenai tindak tutur dalam wacana stiker plesetan.