NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DANANG HARI KRISTIYANTO A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata S-1. Program Studi PendidikanBiologi

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN STROBERI (Fragaria sp) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN YOGURT BUAH NAGA MERAH

PEMANFAATAN BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM DENGANN PEWARNA ALAMI KUNYIT (Curcuma domestica)

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

OLEH : LYDIA INDAH NRP

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

AGUSTIN WULANDARI A

OLEH : LYDIA INDAH NRP

WAHYUDI A

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii. INTISARI...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI

KUALITAS FISIK DAN UJI SENSORIS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

PENGARUH PENAMBAHAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereuz polyrhizus) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS ORGANOLEPTIK, KIMIA DAN FISIK YOGHURT SUSU SAPI

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER DAN MADU YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR

BAB III METODE PENELITIAN

YUWIDA KUSUMAWATI A

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI

KAJIAN PROPORSI SARI NANAS DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS KEFIR NANAS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar. dapat dimanfaatkan salah satunya limbah ampas tahu.

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

Untuk. Disusun oleh : A

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR ZAT WARNA ALAMI DARI KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis)

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA TEH HIJAU (Camelia sinensis) DENGAN TEH DAUN MANGGA (Mangifera indica) DIPENGARUHI LAMA FERMENTASI

PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR DAN STARTER

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

PRAKATA. rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

PEMANFAATANN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk. memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan selera konsumen di

PEMANFAATAN BUAH SIWALAN (Borassus flabellifer Linn) SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN KONSENTRASI STARTER DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

LATIFAH ERI SAPARINGGA A

KUALITAS YOGHURT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA KONSENTRASI STARTER DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENSTABIL DAN KONSENTRASI YOGHURT TERHADAP MUTU PERMEN JELLY BELIMBING WULUH

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

Transkripsi:

PEMANFAATAN BUAH SUKUN (Arthocarpus communis Forst) DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DANANG HARI KRISTIYANTO A 420 090 044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 201

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/tugas akhir : Nama : Dra. Titik Suryani, M. Sc NIP/NIK : 0511046402 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama : Danang Hari Kristiyanto NIM : A 420090044 Program Studi : Pendidikan Biologi Judul Skripsi : PEMANFAATAN BUAH SUKUN (Arthocarpus communis Forst.) PADA YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 02 Maret 2013 Pembimbing Dra. Titik Suryani, M. Sc NIK. 0511046402

PEMANFAATAN BUAH SUKUN (Arthocarpus communis Forst) DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UTILIZATION OF BREADFRUIT (Arthocarpus communis Forst.) IN MAKING YOGHURT WITH THE ADDITION OF EXTRACT SKIN DRAGON FRUIT (Hylocereus polyrhizus) AS NATURAL COLOUR Danang Hari Kristiyanto A420090044. Program Studi Pendidikan Biologi, Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. ABSTRAK Yoghurt adalah produk yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Sreptococcus thermophillus pada susu. Buah sukun (Arthocarpus communis Forst.) merupakan salah satu tanaman buah tropis asli Indonesia mudah didapatkan dan murah harganya. Orang tidak tahu bahwa buah sukun dapat dimanfaatkan untuk pembuatan yoghurt.buah sukun mengandung fosfor, karbohidrat dan vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C yang dapat membantu dalam memenuhi asupan vitamin dalam tubuh. Selain itu buah sukun juga dapat menimbulkan citarasa yang baru dan membentuk tekstur lembut, sehingga mampu memperbaiki daya terima masyarakat terhadap produk yoghurt. Ekstrak kulit buah naga super red (Hylocereus polyrhizus) dapat menurunkan kolesterol dalam darah oleh karena itu ekstrak kulit buah naga super red dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam yoghurt. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yoghurt buah sukun dan ekstrak kulit buah naga terhadap uji organoleptik, daya terima masyarakat, kadar glukosa, protein dan vitamin C. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, faktor pertama yaitu buah sukun yaitu 100 gram (S1), 150 gram (S2), 200 gram (S3) dan faktor kedua yaitu ekstrak kulit buah naga yaitu 0% (N0), 10% (N1), 20% (N2) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh nyata dan interaksi antara buah sukun dan ekstrak kulit buah naga terhadap kadar glukosa, protein dan vitamin C. Kombinasi perlakuan buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 20% merupakan hasil terbaik dengan karakteristik glukosa 27,09 gram, Protein 8,13 gram, vitamin C 3,47 mg/%, dengan warna merah muda; aroma sedap; rasa asam; tekstur lembut; dan daya terima masyarakat yang tinggi. Yoghurt buah sukun dengan penambahan ekstrak kulit buah naga sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata Kunci : Buah Sukun, Ekstrak Kulit Buah Naga, Fermentasi, Yoghurt.

ABSTRACT Yoghurt is a product produced by fermentation bacteria Lactobacillus bulgaricus and Sreptococcus thermophillus on milk. The breadfruit ( Arthocarpus communis forst. ) is one plant of the tropical fruit native indonesia easily obtained and cheap price. People do not know that the breadfruit can be used for the manufacture of yoghurt. The Breadfruit containing phosphorus, carbohydrates and vitamins B1, vitamin B2, and vitamin C, which can help meet the intake of vitamins in the body. Besides the breadfruit can also give rise to new taste and soft texture, so they can fix resources receive public opposition to the product of yoghurt. Extract the skin of dragon fruit super red ( Hylocereus polyrhizus ) can lower cholesterol in the blood. Therefore extracts the skin of dragon fruit super red used as a natural dye in yoghurt. The aim of this research is to find out the influence of yoghurt and extract the rind of the breadfruit and extracts the skin of dragon fruit against test organoleptik, southwestern received society, glucose, protein and vitamin C levels. Methods used in this research is completely randomized design ( RAL ) 2 factors. The first factor was the breadfruit consisted of 100 grams ( S1 ), 150 grams ( S2 ), 200 grams ( S3 ) and the second factor was extract the skin of a dragon fruit consisted of 0 % ( N0 ), 10 % ( N1 ), 20 % ( N2 ) with three replication. The result showed that occurs the influence of real and interaction between the breadfruit and extract the skin of dragon fruit against glucose, protein and vitamin C levels. A combination of treatment breadfruit 100 grams and extract the skin of dragon fruit 20 % is the best result with characteristic of glucose 27,09 grams, protein 8,13 grams, vitamin C 3,47 mg / %, with a pink color; the scent of sapid; a sour taste; a creamy texture; and southwestern received high society. Yoghurt of breadfruit with addition extract the skin of dragon fruit accordance with National Standard Indonesia ( SNI ). Keywords: yoghurt, breadfruit, extract the skin of dragon fruit, fermentation. A. Pendahuluan Yoghurt merupakan salah satu olahan susu hasil fermentasi dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus yang dipanaskan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Rasa yoghurt asam dan menyegarkan dapat meningkatkan stamina tubuh, baik untuk kesehatan pencernaan juga dapat bermanfaat meningkatkan bioavailabilitas nutrisi. Yoghurt mengandung protein, lemak, protein, mineral dan vitamin. Buah sukun merupakan salah satu bahan baku yoghurt. Saat ini buah sukun belum banyak dimanfaatkan sebagai olahan makanan. Buah sukun merupakan buah tropis asli Indonesia mudah didapatkan dan murah harganya.

Buah sukun mengandung fosfor, karbohidrat dan vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C yang dapat membantu dalam memenuhi asupan vitamin dalam tubuh. Sukun mempunyai komposisi gizi yang relatif tinggi. Dalam 100 gram berat basah sukun mengandung karbohidrat 28,2 gram, vitamin C 17 gram, protein 1,3 gram dan kalsium 21 gram pada sukun yang sudah tua. Kulit buah naga merupakan limbah hasil pertanian yang selama ini belum dimanfaatkan, padahal kulit buah naga mengandung zat warna alami betasianin cukup tinggi. Betasianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah dan merupakan golongan betalain yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pewarna alami yang lebih aman bagi kesehatan. Ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) menjadi betasianin dapat diaplikasikan sebagai pewarna alami pangan. Ekstraksi kulit buah naga dengan menggunakan pelarut air dan asam sitrat menghasilkan filtrat berwarna merah, seperti yang dimiliki pigmen antosianin. Hal ini sesuai dengan pendapat Idawati (2012) bahwa antosianin merupakan pigmen dengan warna yang kuat dan dapat larut dalam air serta penyebab hampir semua warna merah jambu, merah marak, merah, merah senduduk, ungu dan biru dalam bunga, daun, dan buah pada tumbuhan tinggi. Ekstraksi pigmen dengan menggunakan asam sitrat merupakan penunjang kondisi asam dalam proses ekstraksi. Kondisi asam selama proses ekstraksi memang disesuaikan dengan sifat dari pigmen antosianin. Hal ini sependapat dengan Nollet (1996) bahwa pigmen antosianin lebih stabil pada kondisi asam. B. Metode penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Januari 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu buah sukun yaitu 100 gram (S1), 150 gram

(S2), 200 gram (S3) dan faktor kedua ekstrak kulit buah naga yaitu 0 %, 10%, 15 %. Pelaksanaan penelitian sebagai berikut : pengupasan dan pembersihan sukun. Perebusan dengan suhu antara 85 90 o C dan perendaman 3 menit. ditambahkan air panas 300 ml. Penyaringan sampai diperoleh sari sukun. Sari sukun dipanaskan pada suhu 80 o C selama 30 menit sambil diaduk aduk mencapai suhu (80 C-85 C), menghentikan proses perebusan. Dipindahkan susu sari sukun dan ditutup toples rapat, didiamkan pada suhu 40 C (proses pendinginan selama 1 jam. Kulit buah naga dihaluskan dan disaring sehingga di peroleh ekstrak kulit buah naga. Susu buah sukun ditambah ekstrak buah naga sesuai dengan perlakuan. Dibuka tutup toples secara aseptik. Diinkubasikan dengan plain yoghurt 5% kedalam 1 liter sari sukun. Diaduk campuran susu sari sukun dan cairan plain yoghurt dengan pengaduk kayu hingga tercampur rata, kemudian ditutup kembali toplesnya. Disiapkan kirakira 5 liter air hangat (40 derajat celcius) ke dalam inkubator styrofoam untuk menumbuhkan bibit yoghurt. Proses inkubasi ini selama 8 jam. Untuk menghentikan proses fermentasi, toples dimasukkan ke dalam kulkas selama 24 jam. Setelah itu melakukan uji organoleptik dan daya terima masyarakat yang ditentukan oleh panelis sebanyak 20 orang. Panelis diminta untuk mengamati, merasakan, mencium bau atau aroma, dan memberikan penilaiannya terhadap hasil penelitian. Analisis uji glukosa diambil 1 ml sampel yoghurt, masukkan kedalam gelas ukur ukuran 10 ml. Ditambah dengan memipet R/ warna glucose 1000 micron/1ml. Disiapkan kuvet dan memasukkan sampel kedalam water bath untuk diinkubasi dengan suhu 37 0 C selama 10 menit, kemudian diujikan pada spektrofotometer dan membaca absorbansi spektrofotometer dengan pajang gelombang 546. Analisis uji protein diambil 1 ml sampel yoghurt, masukkan kedalam gelas ukur ukuran 10 ml. Ditambah dengan memipet R/ warna protein 1000 micron/1ml. Disiapkan kuvet dan memasukkan sampel kedalam water bath untuk diinkubasi dengan suhu 37 0 C selama 10 menit, kemudian diujikan

pada spektrofotometer dan membaca absorbansi spektrofotometer dengan pajang gelombang 546. Analisis uji vitamin C diambil 75 ml larutan cuplikan sampel yoghurt sukun. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer ukuran 100 ml. Dibagi menjadi 3 masing-masing 25 ml kedalam 125 ml Erlenmeyer. Ditambahkan 2 ml larutan amilum 1% (soluble starch). Analisis yang digunakan adalah Deskripsi kualitatif dan analisis kuantitatif. Deskripsi Kualitatif digunakan untuk menguji mutu organoleptik dan daya terima masyarakat, sedangkan uji kuantitatif digunakan untuk menguji kadar glukosa, protein dan vitamin C. Budiyono (2009) Analisis pengujian data secara kuantitatif, dengan menggunakan uji analysis of variance (ANOVA) analisis pengujian meliputi kadar glukosa, protein dan vitamin C. C. Hasil Dan Pembahasan 1. Uji Glukosa Tabel 1 Hasil Uji Kadar Glukosa yoghurt buah sukun Ulangan Kadar Glukosa Perlakuan (gram) Rata-rata Keterangan 1 2 3 S 1 N 0 29,00 28,85 28,06 28,64** Buah sukun 100 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga S 2 N 0 27,55 27,00 27,29 27,28 Buah sukun 150 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga S 3 N 0 28,42 27,85 27,04 27,77 Buah sukun 200 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga. S 1 N 1 26,50 27,77 27,84 27,37 Buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 2 N 1 26,66 27,18 26,91 26,92 Buah sukun 150 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 3 N 1 26,63 26,43 26,70 26,59 Buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 1 N 2 26,90 26,81 27,57 27,09 Buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. S 2 N 2 27,27 27,50 27,26 27,34 Buah sukun 150 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. S 3 N 2 26,11 26,44 25,88 26,14* Buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. Keterangan : ** Kadar glukosa tertinggi, * kadar glukosa terendah

Hasil uji glukosa menunjukkan bahwa kadar glukosa tertinggi dapat dilihat pada perlakuan buah sukun 100 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga (S1N0) dengan kadar glukosa sebesar 28,64 gram dan kadar glukosa terendah sebesar 26,14 pada perlakuan buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 20% (S3N2). Berdasarkan analisis buah sukun dan ekstrak kulit buah naga ada pengaruh nyata terhadap kadar glukosa. Kadar glukosa yoghurt ditentukan oleh kandungan glukosa pada buah sukun dan kulit buah naga. Semakin tinggi kadar glukosa semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan. Menurut Bahar (2008), Bakteri asam laktat yang digunakan akan memecah laktosa (gula) susu menjadi glukosa dan galaktosa, dan selanjutnya memfermentasikan glukosa serta menghasilkan asam laktat yang menyebabkan turunnya tingkat keasamaan (ph). Sependapat dengan Retno (2004) bahwa adanya perbedaan kadar glukosa pada tiap sampel juga bisa dikarenakan adanya perombakan glukosa oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermobilus dalam fermentasikan sari buah sukun menjadi yoghurt.

2. Uji Protein Tabel 2 Pengamatan Hasil Uji Kadar Protein yoghurt buah sukun Perlakuan Ulangan Kadar Protein (gram) Rata-rata Keterangan 1 2 3 S 1 N 0 8,00 6,92 7,50 7,47 Buah sukun 100 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga S 2 N 0 7,01 6,70 7,49 7,07 Buah sukun 150 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga S 3 N 0 6,61 6,50 6,04 6,38* Buah sukun 200 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga. S 1 N 1 6,50 7,79 7,43 7,24 Buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 2 N 1 7,50 7,00 6,66 7,05 Buah sukun 150 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 3 N 1 7,10 6,90 7,00 7,00 Buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 1 N 2 8,89 7,51 8,00 8,13** Buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. S 2 N 2 7,50 7,02 6,25 6,92 Buah sukun 150 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. S 3 N 2 8,20 7,81 8,11 8,04 Buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. Keterangan : ** Kadar glukosa tertinggi, * kadar glukosa terendah Hasil uji protein menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi dapat dilihat pada perlakuan buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 20% (S1N2) dengan kadar protein sebesar 8,13 gram dan kadar protein terendah sebesar 6,38 gram pada perlakuan buah sukun 200 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga (S3N0). Berdasarkan analisis buah sukun dan ekstrak kulit buah naga ada pengaruh nyata terhadap kadar protein. Kadar protein dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) minimal 3,5 gram SNI 01-3830-1995 pada produk susu. Kadar protein yoghurt ditentukan oleh kualitas susu segar sebagai bahan dasarnya. Sependapat dengan Astuti (2009) bahwa Semakin tinggi kadar protein susu semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan. Adanya perbedaan kadar protein pada tiap sampel juga bisa dikarenakan adanya perombakan protein oleh bakteri

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermobilus dalam memfermentasikan susu menjadi yoghurt. Adapun pengaruh lain yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya kadar protein pada yoghurt yang dibuat dapat dikarenakan oleh proses pemanasan yang terlalu lama, proses pemanasan yang terlalu lama juga dapat mengakibatkan denaturasi protein yang terkandung didalam susu. 3. Uji Vitamin C Tabel 3 Pengamatan Hasil Uji Kadar Vitamin C yoghurt buah sukun Ulangan Kadar Perlakuan Vitamin C (mg/%) Rata-rata Keterangan 1 2 3 S 1 N 0 1,49 1,60 1,54 1,54* Buah sukun 100 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga S 2 N 0 2,53 2,75 2,50 2,59 Buah sukun 150 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga S 3 N 0 2,50 2,78 2,11 2,46 Buah sukun 200 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga. S 1 N 1 2,02 3,50 3,12 2,88 Buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 2 N 1 3,11 2,41 2,03 2,52 Buah sukun 150 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 3 N 1 2,72 2,80 2,66 2,73 Buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 10%. S 1 N 2 2,94 1,97 2,11 2,34 Buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. S 2 N 2 2,85 3,89 3,67 3,47** Buah sukun 150 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. S 3 N 2 2,72 3,30 3,27 3,10 Buah sukun 200 gram dan ekstrak kulit buah naga 20%. Keterangan : ** Kadar glukosa tertinggi, * kadar glukosa terendah Menunjukkan bahwa kadar vitamin C tertinggi dapat dilihat pada perlakuan buah sukun 100 gram dan ekstrak kulit buah naga 20% (S1N2) dengan kadar vitamin C sebesar 3,47 gram dan kadar glukosa terendah sebesar 1,54 pada perlakuan buah sukun 100 gram dan tanpa ekstrak kulit buah naga (S1N0). Berdasarkan analisis buah sukun dan ekstrak kulit buah naga ada pengaruh nyata terhadap kadar protein. Kadar vitamin C yoghurt

ditentukan oleh kandungan vitamin C pada buah sukun dan kulit buah naga. Sependapat dengan Lehninger (1995) bahwa Semakin tinggi kadar vitamin C semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan.vitamin C mungkin merupakan vitamin yang larut dalam air yang paling kurang stabil. Vitamin C tahan terhadap pembekuan. 4. Uji Organoleptik dan Daya Terima Masyarakat Tabel 4 Hasil uji organoleptik yoghurt buah sukun Penilaian kualitas yoghurt buah sukun dengan organoleptik Perlakuan Warna Aroma Rasa Tekstur Daya Terima S 1 N 0 Putih pucat Sedap Asam Lembut Suka S 2 N 0 Putih pucat Sedap Asam Lembut Suka S 3 N 0 Putih pucat Sedap Asam Lembut Suka S 1 N 1 Merah muda Sedap Asam Lembut Suka S 2 N 1 Putih kemerahan Sangat sedap Asam Lembut Suka S 3 N 1 Putih kemerahan Sedap Agak Asam Lembut Suka S 1 N 2 Merah muda Sedap Asam Lembut Suka S 2 N 2 Merah muda Sedap Asam Lembut Suka S 3 N 2 Merah muda Sedap Asam Lembut Suka Secara garis besar setelah dilakukan uji organoleptik terhadap 20 panelis, sampel yoghurt memiliki karakteristik warna merah muda, aroma sedap, rasa Asam dan tekstur lembut.karakteristik ini yang menjadikan dari beberapa panelis suka terhadap inovasi yoghurt dengan bahan dasar buah sukun.berdasarkan hasil yang diperoleh ternyata pemanfaatan buah sukun dalam pembuatan yoghurt ini sudah dapat menjawab hipotesis. D. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :. 1. Ada pengaruh secara nyata terhadap kualitas yoghurt buah sukun dengan uji organoleptik dan daya terima masyarakat pada perlakuan buah sukun

150 gram dan ekstrak kulit buah naga 10% (S2N1) warna putih kemerahan, aroma sedap, tekstur lembut dan daya terima masyarakat. 2. Ada pengaruh yang nyata kadar glukosa dengan kadar tertinggi 28,64 gram pada perlakuan S1N0, protein dengan kadar tertinggi 8,13 gram pada perlakuan S1N2 dan vitamin C dengan kadar tertinggi 3,47 mg/% pada yoghurt buah sukun. Dibuktikan dengan adanya penurunan kadar glukosa dan meningkatnya kadar protein dan vitamin C. E. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan yang terhormat Ibu Dra. Titik Suryani, M.Sc atas kesediaannya membantu dan member masukan yang sangat berharga selama penelitian ini berlangsung sampai selesai. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Rini Nafsiati.2009. Konsep Dasar Kimia. Malang: UIN Malang Press Bahar, Burhan.2008.Minuman Susu Fermentasi Dengan Segudang Khasiat Untuk Kesehatan.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Budiyono, 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Idawati, Nurul.2012. Budidaya Buah Naga Hitam Varietas Baru yang Kian Diburu.Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Lehninger, Alberty L. dkk.1995.dasar Dasar Biokimia Jilid I. Erlangga. Jakarta. Nollet, I. M.L., 1996. Hand Book Analysis. Two edition. Maecel dekker., Inc. New York. Retno. 2004. Biokimia. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret