PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN TAMBAKSARI I KOTA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

LINDA ROSETA RISTIYANI K

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Penerapan Model Pembelajaran CTL

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD DI SD 18 SILAUT III PESISIR SELATAN

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Meningkatkan Ketrampilan Membaca Pemahaman

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR BINATANG DAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVSD KARYA PUTRA SURABAYA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS IV SDN KRAMATTEMENGGUNG II KEC.

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN TAMBAKSARI I KOTA SURABAYA Ulansari PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (ulan_sari52@yahoo.co.id) Abstrak: Pembelajaran IPA di kelas II SDN Tambaksari I Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya masih dikemas secara konvensional. Guru lebih banyak berceramah sehingga aktivitas belajar siswa menjadi pasif. Bahkan tidak jarang pembelajaran IPA dilaksanakan dalam bentuk latihan penyelesaian soal dengan tujuan dapat mencapai target nilai tes tertulis evaluasi hasil belajar sebagai tolak ukur utama prestasi siswa. Oleh karena itu, peneliti melakukan pembaruan penyajian pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar siswa.penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa di kelas II SDN Tambaksari I Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN Tambaksari I yang berjumlah 24 siswa.jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus.setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada setiap siklus.data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes.data observasi aktivitas guru dan siswa pada penerapan model pembelajaran langsung dianalisis dalam bentuk persentase. Data hasil tes observasi keterampilan proses dianalisis dalam bentuk persentase. Hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar klasikal.hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 28,2%, yaitu dari 63,75% pada siklus I menjadi 91,95% pada siklus II. Aktivitas guru dalam penelitian mengalami peningkatan kualitas sebesar 18,75% yaitu dari 76,25% pada siklus I menjadi 95% pada siklus II. Observasi keterampilan proses mengalami peningkatan sebesar 29,2% yaitu dari 54,1% pada siklus I menjadi 83,3% pada siklus II. Sedangkan hasil tes observasi keterampilan proses mengalami peningkatan sebesar 2,9% yaitu dari 66,6% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 16,6% yaitu dari 75% pada siklus I menjadi 91,6% pada siklus II. Bedasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan bagi guru SD untuk mencoba menerapkan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: model pembelajaran langsung, IPA, keterampilan proses, hasil belajar. Abstract: Science learning in the two grade of SDN Tambaksari I Tambaksari Surabaya was still packaged convensionally. Teachers lecturing make students learning activities become passive. Learning science sometimes carried out in the form of problem-solving exercises in order to achieve the target value of the written test evaluation of learning results as a main benchmarks on student achievement. Therefore, the researchers conducted a renewal of science learning though the application of direct learning model to improve student learning results.this research purposes to describe effect of the direct learning model application on science learning in two grade SDN Tambaksari I Tambaksari Surabaya. The subject of this research are all students in two grade of SDN Tambaksari I, amounting to 24 students. The type of this research is action research class that consist of 2 cycles. Each cycle is carried out through four stages, namely planning, execution, observation, and reflection in each cycle. The research data obtained through observation, tests, and questionnaires. Observational data activities for teachers and students on the application of direct learning model is analyzed in terms of percentage. Student achievenment test data were analyzed based on the percentage of classical learning completeness. Students answers of questionnaire responses data were analyzed in terms of percentage and then translated descriptively.results of research showed that students learning activities increased 28.2% from 63.75% in the first cycle to 91.95% in the second cycle. Teacher activity increased 18.75% from 76.25% in the first cycle to 95% in the second cycle. The processing skill observation increased29,2% is from 54,1% to one cycle become 83,3% to second cycle. The result average test of process skill observation to do level 2,9% is from 66,6% to one cycle become 87,5% in second cycle. The result learning student level 16,6% is from 75% from one cycle become 91,6% of second cycle. Based on these results, it is recommended for elementary school teachers to try to apply the direct Learning model in teaching science to improve student learning outcomes. Keywords: Direct learning model, science learning, proses skill, learning result. 1

PENDAHULUAN Melalui pembelajaran dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA di sekolah dasar, siswa dapat memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kegiatan belajar mengajar yang terjadi di SDN Tambaksari I-157 mengarah pada metode ceramah yang bersifat konvensional. Penyampaian materi dengan metode ceramah yang dilakukan oleh guru menimbulkan rasa jenuh dan membosankan. Sikap jenuh dalam proses pembelajaran yang monoton mempengaruhi aktivitas siswa dalam belajar, sehingga peneliti menemukan adanya siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA. Akibatnya proses pembelajaran IPA kurang efektif dan pembelajarannya bersifat klasikal, dimana pembelajaran berorientasi pada guru dan siswa dijadikan obyek belajar, sehingga siswa tidak merespon kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan cenderung pasif. Selain itu kurangnya motivasi belajar dari orang tua yang dipengaruhi tingkat perekonomian dan pendidikan orang tua yang rendah sehingga mengakibatkan orang tua kurang memperhatikan belajar anak-anaknya ketika di rumah. Dalam pembelajaran guru juga tidak memberikan informasi pelajaran kepada siswa secara bertahap atau selangkah demi selangkah tetapi dalam pembelajaran guru memberikan informasi pelajaran terlalu cepat sehingga materi pelajaran tidak dapat tersimpan lama. Ini terlihat dari hasil belajar siswa rata-rata enam puluh. Hal ini tidak sesuai dengan nilai KKM yang diharapkan adalah tujuh. Berdasarkan uraian diatas, maka guru harus mempunyai tindakan yang tepat yaitu agar hasil belajar siswa kelas II SDN Tambaksari I-157 terhadap mata pelajaran IPA dapat dipahami oleh siswa. Agar materi pelajaran IPA dapat dipahami oleh siswa diperlukan interaksi antara guru dan siswa sebagai suatu proses, yakni siswa lebih aktif dari pada guru dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu adanya perubahan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan efisien. Penulis dalam hal ini memilih kompetensi dasar mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. karena adanya bukti empiris yang kuat untuk mendukung dalam menyelesaikan masalah pembelajaran bagi siswa. Dimana terdapat materi pembelajaran yang mudah atau sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga dengan model pembelajaran langsung penulis mengharap bisa meningkatkan penuntasan hasil belajar siswa secara sederhana dan pengetahuan deklaratif yang dapat diartikan secara jelas dan bisa diajarkan secara bertahap untuk membuktikan secara langsung sumber energi melalui pengamatan. Berdasarkan permasalahan peneliti berdiskusi bersama guru untuk mencari solusinya dari permasalahan tersebut. Dari hasil diskusi peneliti memilih untuk menggunakan model pembelajaran langsung, alasannya penggunaan model ini yaitu: (1) Tercapainya nilai ketuntasan muatan akademik dan hasil belajar; (2) Meningkatkan motivasi belajar; (3) Meningkatnya kemampuan siswa. Dengan diterapkan model pembelajaran ini diharapkan agar siswa lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam melakukan suatu keterampilan. Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Jadi, lingkungan belajar siswa harus tercipta pada pembelajaran yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan pada siswa. Keunggulan dari model pembelajaran langsung adalah membimbing siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat, dan menirukan tingkah laku seorang guru. Atas dasar pemikiran tersebut hal penting yang harus diingat dalam penerapan model pembelajaran langsung adalah menghindari penyampaian yang terlalu kompleks atau keterampilan tingkat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mendeskripsikan keterampilan proses IPA siswa kelas II SDN Tambaksari I-157 setelah diterapkan model pembelajaran langsung; 2) Untuk mendeskripsikan hasil belajar IPA siswa kelas II SDN Tambaksari I-157 setelah diterapkan model pembelajaran langsung. METODE Agar penelitian ini dapat berjalan denganlancar diadakan perencanaan dan langkah-langkah atau penahapan dengan cermat. Prosedur penelitian tindakan kelas ini menggunakan 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan evaluasi. (Kemmis & Taggort, dalam Arikunto, 26:97) Refleksi dalam tahap siklus akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Dalam pelaksanaan penelitian ini, data yang dipakai adalah menggunakan teknik observasi, dan tes. Teknik observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada mata pelajaran IPA. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data keterampilan proses dan hasil 2

belajar siswa yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Tes yang digunakan berupa tes tertulis. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang tujuannya untuk memudahkan pengumpulan data aktivitas guru dan siswa yang dibuat sesuai dengan komponen-komponen kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam pelaksanaan observasi di kelas, peneliti meminta bantuan rekan guru untuk mengamatiaktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan membawa lembar observasi yang sudah disediakan. Instrumen tes dibuat dengan mencantumkan beberapa aspek yang dinilai dimana tiap aspek terdapat bobot dan skor kriteria penyekoran. Dalam penelitian ini yang akanditeliti adalah ketercapaian tujuan kinerja guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Ketercapaian tujuan guru dan siswa meliputi: 1) Siswa secara klasikal belajar tuntas, jika siswa memperoleh nilai mencapai nilai 7 atau lebih mencapai 8%; 2) Keterampilan proses siswa mencapai keberhasilan, jika memperoleh nilai 7 atau lebih mencapai 8%. Selain indikator tersebut yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan peneliti adalah: 1) Guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada siswa baik individual maupun kelompok; 2) Siswa dapat menguasai teknik dan cara belajar dengan model pembelajaran langsung; 3) Siswa berani mengemukakan pendapat; 4) Antar siswa terjalin hubungan sosial dengan teman. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akandipaparkan sejauh mana keterampilan proses siswa dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung sebagai berikut: Aktivitas guru dan siswa 1 8 2 76,25% siklus I siklus II Diagram 4.1 95% Berdasarkan Diagram terlihat bahwa aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran langsung pada siklus I memperoleh persentase sebesar 76,25%. Setelah ada perbaikan, kualitas aktivitas guru pada siklus II menjadi lebih baik. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan sebesar 18,75%menjadi 95% pada siklus II. Guru menyampaikan materi secara sistematis kepada siswa. Ketika memberikan pemodelan kepada siswa, guru juga membimbing siswa untuk menirukan pemodelan yang diberikan sehingga siswa lebih mudah memahami materi. 1 8 2 63,75% Siklus I Diagram 4.2 Berdasarkan Diagram terlihat bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran langsung pada siklus I memperoleh persentase sebesar 63,75%. Setelah ada perbaikan di siklus II peningkatan aktivitas siswa sebesar 28,28%, menjadi 91,95% pada siklus II. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan hasil observasi keterampilan proses siswa dan hasil Tes keterampilan proses pada setiap siklus dapat dilihat pada Diagram berikut: Diagram 4.3 91,95% Siklus II Hasil observasi keterampilan proses & Tes keterampilan proses pada Siklus I dan Siklus II 9 8 7 5 3 2 1 54,1% 83,3% 66,6% 87,5% OBSER KET OBSER KET TES KET TES KET Berdasarkan Diagram terlihat bahwa hasil observasi keterampilan proses yang diperoleh dari tindakan siklus I dan II.hasil observasi keterampilan proses siswa sebesar 54,1% pada siklus Iadanya peningkatan hasil observasi keterampilan proses sebesar 29,2%, menjadi 83,3% pada siklus II. terlihat bahwa keterampilan proses siswa meningkat sangat maksimal. Selain hasil observasi keterampilan proses, Hasil tes keterampilan proses siswa yang diperoleh dari

tindakan siklus I dan II.sebesar 66,6%adanya peningkatan hasil tes keterampilan proses siswa sebesar 2,9%, menjadi 87,5% pada siklus II. Hasil tersebut sudah melebihi indikator keberhasilan. Peningkatan ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran langsung, siswa sudah merasa senang dengan pembelajaran sehingga perhatian siswa sudah terpusat pada kegiatan pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada Diagram berikut: Hasil belajar pada Siklus I dan Siklus II 1 8 2 75% Siklus I Diagram 4.4 91,6% Siklus II Berdasarkan Diagram terlihat bahwa hasil yang diperoleh dari tes siklus I dan II maka hasil yang diperoleh semakin meningkat disetiap siklus. Pada pelaksanaan siklus I hasil belajar siswa yang mencapai nilai 7 atau lebih sebesar 75%, sebenarnya hasil tersebut sudah cukup baik dibandingkan sebelum menunggunakan model pembelajaran langsung hasil belajar siswa rata-rata mendapat nilai dibawah 7. Tetapi hasil tindakan siklus I belum mencapai indikator keberhasilan karena indikator keberhasilan yang harus dicapai adalah 8% siswa mendapat nilai 7 atau lebih. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 16,6%, menjadi 91,6% pada siklus II. Hasil tersebut sangat memuaskan dan melebihi indikator keberhasilan. Keberhasilan yang diperoleh peneliti tersebut juga pernah dicapai oleh Siti Nur Hidayati yang telah menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan keaktifan siswa dari rata-rata dengan prosentase sebesar 47,5% menjadi 82,5%. Khusus melalui model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa di kelas II SDN Tambaksari Itahun ajaran 21/211 dibandingkan sebelum menggunakan model pembelajaran langsung. PENUTUP Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Aktivitas guru selama pembelajaran dengan penggunaan media gambar mengalami peningkatan di setiap siklus pembelajaran, sehingga aktivitas guru meningkat secara signifikan; (2) Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan penggunaan media gambar mengalami peningkatan dari siklus I, dan II. Hal ini menunjukkan bahwa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan memahami materi; (3) Keterampilan proses siswa memperlihatkan peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan keterampilan proses dalam model pembelajaran langsung mampu meningkatkan semangat belajar siswa; (4) Hasil belajar siswa memperlihatkan peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran mampu meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas II di SDN Tambaksari I. Dengan memperhatikan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, maka dalam peneltiian ini disarankan: (1) Para guru agar dapat mengembangkan model pembelajaran yang langsung dengan menggunakan keterampilan proses sejak dini sehingga siswa terbiasa dan dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses di dalam kelas; (2) Kendala-kendala yang ada jangan dijadikan patokan untuk tidak berusaha tetapi dijadikan awalan dalam melaksanakan pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan proses siswa kelas II di SDN Tambaksari I-157 Surabaya. DAFTAR PUSTAKA De Arikunto, Suharsimi. 27. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Surahsimi. 26. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 26.Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan: Standar Isi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 28. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Julianto.211.Model Pembelajaran IPA. Surabaya: Unesa University Press Julianto, dkk. 211. Teori dan Implementasi Model- Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Unesa University Press

Kardi, S. dan Nur M. 2a. Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press. Nur, Mohammad.25.Guru yang Berhasil dan Model Pembelajaran Langsung. Surabaya: Perpustakaan PGSD UNESA. Purwanto, 28. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurhidayati, Siti. 211. Penerapan Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Tambaksari I Surabaya. Skripsi tidak diterbitkaan. Surabaya: Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa. Slameto. 23. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 27. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 28. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Semiawan Conny, dkk. 1992.Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta. Gramedia Sudjana, N. 29. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 5