BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut SISDIKNAS Tahun 2001 dalam M. Jumali dkk (2004: 21) menjelaskan:

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macam hambatan yang membuat kegiatan belajar mengajar menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan, sebab dengan proses pendidikan manusia akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Kunandar, 2013,h.33). Kurikulum. berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail SM, M.Ag dkk, KOMPILASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perilaku hidup bersih dan sehat yang selanjutnya dalam penilitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia yang ingin maju dan berkembang dari ketertinggalan. Pendidikan merupakan usaha membimbing seseorang menjadi manusia yang lebih baik yakni dengan jalan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia yang ada dalam dirinya. Untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak Indonesia maka pemerintah juga membuat program wajib belajar 9 tahun, pencairan dana BOS, dan pemerintah juga telah membuka SMP yang diperuntukkan bagi anak-anak yang putus sekolah, namun belum dapat menampung semua untuk anak-anak yang tidak memiliki ketidak mampuan dana dari orang tua. Di Indonesia setiap anak yang sudah memasuki usia sekolah yakni antara 7-15 tahun ditekankan wajib mendapatkan pendidikan mulai dari SD sampai SMP yang merupakan syarat terendah untuk dapat memasuki lapangan kerja formal. Namun seseorang yang sudah menamatkan pendidikan di SMA/ sederajat haruslah melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Hal ini tentu dimaksudkan agar setiap orang dapat memperoleh pendidikan dan keterampilan yang cukup dalam menghadapi masa kehidupannya dan memiliki daya saing yang memadai. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2006:72) menegaskan bahwa, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1

2 Belajar merupakan salah satu tugas utama untuk setiap orang, terlebih untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan di tingkat universitas. Namun, beberapa mahasiswa terkadang memutuskan untuk mengambil kuliah sambil bekerja sehingga bukan hanya tugas belajar saja yang harus dipikul melainkan juga tugas pekerjaan. Mahalnya pendidikan tuntutan persyaratan pendidikan minimum oleh perusahaan, keinginan untuk menaikan jabatan atau hanya sekedar ingin menambah pengetahuan merupakan beberapa alasan yang diambil dari sebagian mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika menyadari bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Gaya belajar yang dimiliki seseorang berbeda-beda, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor. Tipe belajar siswa ada enam, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar audiif, gaya belajar taktil, gaya belajar alfaktoris, gaya belajar gustatif, dan gaya belajar kombinatif (Rasyad, 2013:37). Menurut Rivanto (dalam Samino dan Saring.2013:40) menyebutkan gaya belajar ada empat, yaitu visual, auditori, read/write, dan kinestetik. Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Dengan begitu terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan orang lain yang menghadapi situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukkan dorongan tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan juga. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

3 Menurut Maslow (dalam Dimyati dan Mudjiyono,1999:81) membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu (i) kebutuhan fisiologis, (ii) kebutuhan akan perasaan rasa aman, (iii) kebutuhan sosial, (iv) kebutuhan akan penghargaan diri, dan (v) kebutuhan untuk aktualisasi diri. Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal sebagi motivasi eksternal. Motivasi belajar adalah suatu daya upaya penggerak atau membangkitkan serta mengarahkan semangat individu untuk melakukan perbuatan belajar. Motivasi belajar yang dimilki seseorang akan mempengaruhi pula gaya belajarnya. Motivasi belajar yang tinggi dan baik, pasti akan mudah memahami dan mengerti apa yang sedang dipelajarinya dengan menggunakan gaya belajar apapun. Gaya belajar ini juga akan menentukan hasil yang akan dicapai oleh seseorang. Gaya belajar mahasiswa yang berbeda-beda akan menentukan seberapa besar motivasi belajarnya. Gaya belajar yang sudah menjadi kebiasaan pada dirinya, pasti akan meningkatkan motivasi belajar di tengahtengah mereka sibuk kuliah dan bekerja. Kuliah memang cukup menyita waktu, apalagi pada awal-awal musim perkuliahan, banyak hal mengenai universitas yang baru kita masuki harus kita ketahui, mulai dari keadaan kampus sampai peraturan-peraturan yang diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan perkuliahan itu sendiri. Di samping itu tentu saja ada perjuangan-perjuangan yang harus kita lakukan, mulai dari merelakan berkurangnya waktu bermain dan berkumpul dengan teman untuk diganti dengan bekerja, sampai membagi pikiran dan tenaga untuk kepentingan pekerjaan. Belum lagi, jika saat ujian kuliah tiba, kita harus menjadi lebih rajin dan ekstra sehat agar bisa mempersiapkan diri. Kuliah sambil kerja bukanlah hal baru di kalangan mahasiswa. Beragam alasan melatar belakanginya, mulai dari alasan ekonomi sampai hanya karena ingin mengisi waktu luang. Berbagai pandangan seseorang

4 terhadap mahasiswa yang melakukan kuliah sambil bekerja yaitu mereka tidak dapat menyelesaikan masa kuliahnya dengan tepat waktu. Pandangan ini muncul karena mahasiswa yang melakukan kuliah sambil bekerja tersebut meluangkan waktunya lebih panjang pada pekerjaan daripada kuliah. Waktu perkuliahan hanya 4-5 jam salam sehari. Seorang mahasiswa yang melakukan kuliah sambil bekerja pada kenyataanya lebih memiliki waktu belajar yang sedikit dibanding mahasiswa yang tidak bekerja. Mereka justru lebih memikirkan pekerjaan yang dilakukannya sekarang daripada kuliah yang harusnya menjadi prioritas utama. Dengan begitu, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja harus memiliki gaya belajar dan motivasi belajar yang tinggi agar ketertinggalan yang mereka hadapi di perkuliahan tidak menghambat proses perkuliahan dan kelulusannya. Gaya belajar mahasiswa tidak beda dengan gaya belajar siswa atau peserta didik di sekolah. Pada diri mahasiswa memiliki kemampuan yang berbeda untuk mencapai hasil yang diinginkan. Terdapat mahasiswa yang memiliki gaya belajar auditif, di mana dia lebih senang belajar dengan membaca ataupun mendengarkan seseorang menjelaskan materi atau suatu hal. Mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual,di mana dia lebih menyukai belajar dengan adanya gambar yang menarik. Ada juga gaya belajar read-write dan kinestetik. Gaya belajar ini lebih menekankan pada kesukaan seseorang menulis dan belajar dengan eksperimen atau mencoba sesuatu. Banyak ditemui mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Bukan hanya mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, tetapi mahasiswa biasa pun terkadang memiliki motivasi yang rendah. Tidak semua mahasiswa memiliki gaya belajar dan motivasi belajar yang sama. Setiap mahasiswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda tergantung pada kebiasaan dan kemampuan mahasiswa. Pandangan orang tentang mahasiswa yang kuliah sambil bekerja akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding mahasiswa biasa.

5 Dengan demikian, mahasiswa tersebut harus memiliki gaya belajar dan motivasi belajar yang harus mereka pegang dan lakukan dalam kesehariannya, agar mereka mampu menyelesaikan masa studinya tepat waktu. Untuk menghapuskan pandangan orang terhadap mahasiswa yang kuliah sambil bekerja harus ada bukti positif yang diterima oleh mahasiswa, hasil belajar mahasiswa, dan mampu membanggakan orang tua pula. Dengan begitu, mahasiswa yang ingin memutuskan kuliah sambil bekerja harus mempertimbangkan beberapa hal yang akan dilalui pada saat ini dan mendatang. Di sisi lain kuliah sambil bekerja memiliki keuntungan bagi mahasiswa yang mempunyai masalah keuangan, bekerja akan memberikan tambahan untuk biaya kuliah. Bekerja juga dapat memberikan pemahaman nyata dari teori-teori dasar yang diajarkan ketika belajar di kampus, karena dalam dunia kerja akan dihadapkan pada permasalahan dan dituntut untuk menyelesaikannya dengan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. Bekerja sambil kuliah juga dapat dijadikan mencuri start untuk menambah pengalaman sehingga ketika lulus kuliah, tidak hanya mendapatkan ijazah saja tapi juga mendapatkan pengalaman kerja serta relasi yang biasanya dijadikan persyaratan untuk melamar di perusahaan-perusahaan. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk meneliti mengenai Gaya Belajar Mahasiswa PGSD Semester VII Yang Bekerja Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka fokus penelitian ini adalah mengenai Gaya Belajar Mahasiswa PGSD yang Bekerja. Beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

6 1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi mahasiswa yang melakukan kuliah sambil bekerja? 2. Bagaimanakah gaya belajar mahasiswa yang melakukan kuliah sambil bekerja? 3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dalam diri mahasiswa yang kuliah sambil bekerja? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus yang telah dijelaskan pada uraian di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi mahasiswa yang melakukan kuliah sambil bekerja. 2. Untuk mendeskripsikan gaya belajar mahasiswa yang bekerja. 3. Untuk menemukan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dalam diri mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai sarana untuk menambah refrensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan mengenai mahasiswa yang kuliah sambil bekerja b. Sebagai sumbangan penelitian bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa 1) Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai gaya belajar mahasiswa yang bekerja dalam meningkatkan motivasi belajar. 2) Untuk memotivasi mahasiswa meningkatkan gaya belajar dan motivasi belajar.

7 b. Bagi Pembaca 1) Untuk memberikan motivasi kepada para pembaca agar lebih memahami gaya belajar dan meningkatkannya untuk lebih baik. 2) Untuk memberikan wawasan dan informasi mengenai gaya belajar mahasiswa yang bekerja program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Daftar Istilah Dari uraian dan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirinci beberapa daftar istilah atau kata kunci dari judul yang diangkat oleh penulis dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Gaya Belajar Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal. 2. Mahasiswa yang bekerja Mahasiswa yang bekerja adalah individu yang berusia 18-21 tahun, yang menjalani aktivitas perkuliahannya sambil bekerja secara part-time maupun full-time. 3. Motivasi Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. 4. Belajar Belajar merupakan aktivitas seseorang atau peserta didik yang disengaja yang terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya, dan menghasilkan perubahan tingkah laku baik kognitif, afektif, dan psikomotor ( Samino dan Saring Marsudi, 2013:25). 5. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah suatu daya upaya penggerak atau membangkitkan serta mengarahkan semangat individu untuk melakukan perbuatan belajar.