MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

commit to user BAB II DASAR TEORI

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

2.6. Mesin Router Atas

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

Persiapan Kerja Bubut

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

JOB SHEET SISWA SMK NASIONAL BERBAH. F/751/P/K.TP/0 1 Juli Standar Kompetensi : Menggunakan perkakas tangan Kode : KK

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II PENDEKATAN MASALAH

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PROSES PRODUKSI

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

c. besar c. besar Figure 1

BAB III METODE PEMBUATAN

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

Disusun oleh : Nama : Tulis Namamu. NiM : Kelas/semester : 1B / Semester 1 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

PRAKTEK PEMBENTUKAN BAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. persiapan dan pembuatan kincir Savonius tipe U dengan variasi sudut

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Transkripsi:

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 8 Bentuk-bentuk pahat Dibuat dari baja karbon tinggi atau baja campuran, dikeraskan dan ditemper. Sisi potong diasah tajam. Macam-macam pahat diantaranya : Pahat picak, pahat alur, pahat bulat dan pahat intan. Menandai pahat Pahat-pahat ditandai dengan macam dan jenis sudut potong Panjang Panjang pahat biasanya dibuat lebih dari 10 cm. Pahat picak Pahat picak ialah alat potong untuk keperluan umum. Dipakai untuk mengerjakan macam-macam pekerjaan, misalnya memotong plat logam, memotong batang-batang besi beton, menatal logam pada permukaan yang besar, menatal kepala paku keling, merusak mur atau kepala baut dalam pekerjaan reparasi dsb. Pahat alur Dipergunakan untuk menoreh sejajar alur-alur dan membagi-bagi bidang besar sebelum ditatal dengan pahat picak. Sisi potong sedikit lebih lebar daripada badan potong untuk menghindari penjepitan badan pahat pada alur. 1 8

Menggunakan pahat Benda kerja kecil yang akan dipahat, dijepit pada ragum. Untuk mencegah pekerjaan tidak merosot, dipergunakan ganjal kayu. Pada pemotongan pahat kita peroleh sudutsudut sebagai berikut : Sudut beram, sudut baji dan sudut bebas. Pahat harus digenggam ringan pada sudut 30 40 o ke bidang kerja. Jika sudut beram terlalu kecil atau mendekati nol, maka pahat bisa tergelincir. Sebaliknya jika sudut beram terlalu besar, pahat akan menuju ke dalam. Benda kerja harus dibalik bila telah mendekati tepi terjauh, untuk menghindari pecah tepi pada ujung pemahatan. 2 8

Menggunakan pahat Tengah pahat digenggam ringan dengan tangan kiri. Kepala paku keling dipotong dengan pahat dingin. Pahat digenggam ringan dengan sudut miring yang kecil. Untuk pahat kecil dipegang ringan diantara jempol dengan keempat jari yang lain. 3 8

Memotong dengan pahat Kayu atau logam lunak harus diletakkan di bawah bahan yang dipotong. Sudut potong pahat harus siku pada bidang kerja untuk memperoleh garis potong lurus. Pahat yang dipergunakan mempunyai sisi potong lengkung agar dihasilkan pemotongan yang lurus. Palu harus selalu dipegang pada ujung gagang. Memahat bidang lebar Untuk menipiskan bidang luas, mulailah membuat alur-alur dengan pahat alur. Jalur-jalur diantara alur-alur ditatal dengan pahat picak. 4 8

Mengasah pahat Kesalahan pada pahat Kesalahan sudut, bentuk sisi potong dapat diperbaiki pada gerinda yang baik. Pahat yang sudah tumpul harus disepuh kembali. Kelonggaran antara dudukan pahat dengan batu gerinda harus kecil. Tekanan yang diberikan kepada pahat harus dipertahankan tetap. Adakan gerakan ringan ke arah samping batu gerinda. Sering mencelupkan kedalam air untuk mencegah terjadinya penemperan. Pekerjaan yang baik diperoleh hanya jika sudut tajam pahat sesuai menurut keperluan. Bahan benda kerja sudut baji pahat Baja lunak 55 Baja tuang 60 Kuningan 50 Tembaga 45 Aluminium 30 Sudut potong diukur dengan mal sudut. 5 8

Merawat pahat Kepala pahat harus selalu tirus dan dibulatkan, tidak boleh disepuh. Retak-retak kepala pahat dihilangkan pada gerinda batu kasar. Retak-retak tersebut sangat berbahaya bila terkena pukulan. Serpihan retakan tersebut dapat melukai diri sendiri atau orang lain. AWAS!! Jangan memakai pahat yang berkepala retakretak. Ketika menggerinda pahat, sering-seringlah mencelupkan ke dalam air pendingin agar struktur pahat tidak berubah. Pergunakanlah selalu kacamata dan jaring beram saat memahat. 6 8

RANGKUMAN : 7 8

Soal : 1. Sebutkan macam-macam pahat dan kegunaannya masing-masing! 2. Jelaskan langkah kerja saat memahat? 3. Sebutkan 3 macam sudut yang ada pada pahat! 4. Sebutkan langkah kerja mengasah pahat? 5. Sebutkan sudut baji pahat untuk : Baja lunak, baja tuang, kuningan, tembaga dan aluminium. Jawaban : 8 8

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980