Implementasi Algoritma Greedy dalam Pembagian kerja pada Mesin yang Identik

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo

Algorima Greedy Pada Self Serve Gas Station

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung

Penerapan Algoritma Greedy dalam Optimasi Keuntungan Perusahaan Pengiriman Barang

Penggunaan Algoritma Greedy Dalam Perancangan Papan Teka Teki Silang

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN OTHELLO

APLIKASI ALGORITMA GREEDY DALAM PENENTUAN SPESIFIKASI KOMPUTER RAKITAN

Penerapan Algoritma Greedy pada Intelegensia Buatan untuk Transfer Pemain dalam Permainan Simulasi Sepakbola

Penerapan algoritma Greedy dalam penentuan Porter Generic Strategies untuk suatu perusahaan

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Tower Defense

Pendahuluan. Algoritma greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi.

Algoritma greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi.

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Optimasi Masalah Perkebunan

Kompleksitas Algoritma untuk Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin dengan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma Greedy Pada Game Tower Defense: Tower of Greece

Pemilihan Monster yang Akan Digunakan dalam Permainan Yu-Gi-Oh! Capsule Monster Coliseum

Algoritma Greedy untuk Membangun Korpus Pengenalan Suara Al-Quran

Penentuan Keputusan dalam Permainan Gomoku dengan Program Dinamis dan Algoritma Greedy

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA MESIN PENCARI

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Bubble Breaker

Penerapan Algoritma Greedy dan Algoritma BFS untuk AI pada Permainan Greedy Spiders

Algoritma Brute Force (lanjutan)

Optimisasi Penjadwalan Proses Pada Central Processing Unit Dengan Menggunakan Algoritma Greedy

Analisis Penerapan Algoritma Kruskal dalam Pembuatan Jaringan Distribusi Listrik

Penerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Othello

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Disk Scheduling Shortest Seek Time First

BAB II LANDASAN TEORI

Perbandinganan Penggunaan Algoritma Greedy dan Modifikasi Algoritma Brute Force pada Permainan Collapse XXL

Penentuan Lokasi Pemasaran Produk dengan Media Periklanan Menggunakan Algoritma Greedy

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Permainan Kartu Truf

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Contoh lainnya: Solusi: 0= V,1= I,2= O,3= R, 4= N,5= L,7= A,8= F,9= E.

PENERAPAN ALGORITMA GREEDY DALAM PENGISIAN RENCANA STUDI SEMESTER DI ITB SEBAGAI PERSOALAN BINARY KNAPSACK

Penerapan Algoritma Brute Force pada Permainan Kartu 24 (24 game)

Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Menyelesaikan Permainan Magic Wingdom

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Flood It

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm

Algoritma Greedy pada Penjadwalan Real-Time untuk Earliest Deadline First Scheduling dan Rate Monotonic Scheduling serta Perbandingannya

TUGAS RESUME MATERI KULIAH ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA STRATEGI ALGORITMA : H

Penerapan Greedy pada Jalan Jalan Di Bandung Yuk! V1.71

Penyelesaian Permainan Sliding Puzzle 3x3 Menggunakan Algoritma Greedy Dengan Dua Fungsi Heuristik

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY DALAM PERMAINAN KARTU BLACK JACK

Penerapan Algoritma Greedy dalam Penyetokan Barang

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Optimasi Sistem Booking Hotel Online

IMPLEMENTASI GRAF DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GREEDY

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Penjadwalan Prosesor Tunggal Shortest Job First

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pengisian Rencana Studi Semester di ITB sebagai Persoalan Binary Knapsack

Design and Analysis Algorithm

PENERAPAN ALGORITMA GREEDY UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI BANTUAN PASCA BENCANA ALAM

PERBANDINGAN APLIKASI ALGORITMA BRUTE-FORCE DAN KOMBINASI ALGORITMA BREADTH FIRST SEARCH DAN GREEDY DALAM PENCARIAN SOLUSI PERMAINAN TREASURE HUNT

Algoritma Greedy (lanjutan)

Aplikasi Algoritma Greedy pada Pemilihan Jenis Olahraga Ringan

Penerapan Algoritma Greedy Best First Search untuk Menyelesaikan Permainan Chroma Test : Brain Challenge

Penerapan Strategi Algoritmik dalam Perancangan Kecerdasan Buatan Permainan Capsa

Strategi Permainan Bridge menggunakan Algoritma Greedy

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Pergerakan Musuh pada Permainan Pac-Man

Strategi Algoritma Penyelesaian Puzzle Hanjie

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Mencari Solusi Optimal dalam Permainan Brick Breaker

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Tradisional Congklak

Algoritma Exhaustive Search Dalam Permainan Congklak

Penggunaan Algoritma Greedy Dalam Penentuan Rute Wisata

Perbandingan BFS, DFS dan Greedy pada Permainan Logika Crossing Bridge

Aplikasi Algoritma Greedy pada Optimasi Pelaksanaan Misi dalam Permainan Assassins Creed : Revelations

Penerapan Algoritma Greedy dan Breadth First Search pada Permainan Kartu Sevens

PENERAPAN ALGORITMA GREEDY DALAM PENENTUAN USAHA BISNIS INVESTASI

IMPLEMENTASI GRAF DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GREEDY

IF3051 Strategi Algoritma Penerapan Algoritma Greedy untuk Peletakan Tanaman dalam Game Harvest Moon: Back to Nature

Penggunaaan Algoritma Greedy Dalam Aplikasi Vending Machine

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Kartu 100

Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk

Implementasi Algoritma Greedy Dua Sisi pada Permainan 2048

ALGORITMA MENCARI LINTASAN TERPENDEK

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pembuatan Klasemen Kompetisi

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pemilihan Benih Terbaik pada Permainan Harvest Moon: Friends of Mineral Town

Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze

Penyelesaian Sum of Subset Problem dengan Dynamic Programming

Algoritma Brute Force (lanjutan)

Implementasi Brute Force dan Greedy dalam Permainan Big Two (Capsa)

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Menyelesaikan Permainan UNO Kartu (Klasik)

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KNAPSACK PROBLEM

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Meminimalkan Belanja

Strategi Konstruksi Pizza Hut Salad Tower Dengan Pendekatan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

Perbandingan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Permainan Word Search Puzzle

Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking

Penggunaan Algoritma Greedy Untuk Menyelesaikan Permainan Cluedo

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Killbots

Penerapan Algoritma Brute-Force serta Backtracking dalam Penyelesaian Cryptarithmetic

Algoritma Brute Force(lanjutan) Lecture 6 CS3024

Algoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi

Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan

PENGGUNAAN EXHAUSTIVE SEARCH SEBAGAI SOLUSI PERMAINAN SCRAMBLE

Optimalisasi Susunan Tempat Duduk Kereta Api Menggunakan Algoritma Greedy dan Program Dinamis

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CONGKLAK

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

Transkripsi:

Implementasi Algoritma Greedy dalam Pembagian kerja pada Mesin yang Identik William Sentosa / 13513026 Program Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia williamsentosa@itb.ac.id Abstract Proses optimasi adalah sebuah hal yang sangat dicari pada dunia industry. Selain menghemat waktu, proses ini juga dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi penggunanya. Salah satu persoalan yang cukup sering ditemui dalam dunia industri adalah pembagian pekerjaan terhadap mesin yang identik. Sering kali industri menginginkan pembagian kerja yang baik sehingga tidak perlu waktu lama untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. Algoritma greedy merupakan suatu algoritma yang terkenal dalam masalah optimas. Selain cukup mangkus, algoritma ini juga relatif mudah untuk diimplementasikan. Keywords brute force, exhaustive search, greedy, mesin, pekerjaan. I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, proses yang efisien dalam hal waktu sangatlah penting. Waktu menjadi hal yang sangat berharga untuk sebagian besar orang sehingga banyak orang yang mencari keefisienan dalam suatu proses. Suatu lingkup yang sangat menekankan keefisienan dalam proses adalah dunia perindustrian. Dalam dunia perindustrian, keefisienan dalam waktu sangatlah penting. Semakin efisien proses produksinya, semakin maksimal keuntungan yang didapatkan. Salah satu permasalahan yang sering ditemui adalah pembagian tugas pada mesin yang identik. Jenis tugas yang diberikan memiliki waktu proses yang berbeda-beda. Selain itu, setiap mesin dapat memproses seluruh jenis pekerjaan karena mesin tersebut identik satu sama lain. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma greedy, salah satu algoritma yang cukup umum dalam dunia Informatika. Algoritma ini akan menghasilkan pembagian kerja yang efisien dengan kompleksitas waktu yang jauh lebih baik dari algoritma exhaustive search. Makalah ini akan membahas implementasi algoritma greedy pada permasalahan pembagian kerja pada mesin yang identik. 1. Algoritma Greedy II. DASAR TEORI optimasi yang dimaksud adalah persoalan mencari solusi optimum, entah itu persoalan maksimasi (maximization) maupun minimasi (minimization). Arti greedy bila diterjemahkan memiliki arti rakus, tamak, dll. Algoritma ini mencerminkan prinsip greedy yang rakus dalam pembentukan solusi langkah per langkah. Pada setiap langkah, terdapat banyak pilihan yang perlu dievaluasi, sehingga algoritma ini akan memilih langkah yang terbaik pada setiap langkah. Pada setiap langkah, kita membuat pilihan optimum lokal dengan harapan langkah sisanya akan mengarah ke solusi optimum global. Namun, hasil yang diperoleh oleh algoritma ini tidak selalu menghasilkan solusi yang terbaik. Solusi yang didapat bisa berupa solusi suboptimum atau pseudo-optimum. Gambar 1. Grafik pencarian greedy Melalui gambar diatas, dapat kita lihat bhawa mungkin saja algoritma greedy hanya menemukan solusi m yang merupakan solusi sub-optimum padahal solusi seharunya adalah M. Algoritma greedy merupakan algoritma yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi. Persoalan

Berikut merupakan skema umum algoritma greedy: procedure greedy(input C: himpunan_kandidat; output S : himpunan_solusi) { menentukan solusi optimum dari persoalan optimasi dengan algoritma greedy Masukan: himpunan kandidat C Keluaran: himpunan solusi S } Deklarasi x : kandidat; Algoritma: S {} { inisialisasi S dengan kosong } while (belum SOLUSI(S)) and (C {} ) do x SELEKSI(C); { pilih sebuah kandidat dari C} C C - {x} { elemen himpunan kandidat berkurang satu } if LAYAK(S {x}) then S S {x} endif endwhile {SOLUSI(S) sudah diperoleh or C = {} } Algoritma greedy disusun oleh elemen-elemen berikut: tepat jika kita ingin algoritma bekerja dengan benar dan menghasilkan solusi yang benar-benar optimum. 2. Algortima Exhaustive Search Exhaustive search adalah teknik pencarian solusi secara solusi brute force untuk masalah yang melibatkan pencarian elemen dengan sifat khusus, biasanya di antara objek-objek kombinatorik seperti permutasi, kombinasi, atau himpunan bagian dari sebuah himpunan. Langkah-langkah metode exhaustive search : 1. Enumerasi (list) setiap solusi yang mungkin dengan cara yang sistematis. 2. Evaluasi setiap kemungkinan solusi satu per satu, mungkin saja beberapa kemungkinan solusi yang tidak layak dikeluarkan, dan simpan solusi terbaik yang ditemukan sampai sejauh ini (the best solution found so far). 3. Bila pencarian berakhir, umumkan solusi terbaik (the winner). 1. Himpunan kandidat. Berisi elemen-elemen pembentuk solusi. 2. Himpunan solusi Berisi kandidat-kandidat yang terpilih sebagai solusi persoalan. 3. Fungsi seleksi Memilih kandidat yang paling memungkinkan mencapai solusi optimal. Kandidat yang sudah dipilih pada suatu langkah tidak pernah dipertimbangkan lagi pada langkah selanjutnya. 4. Fungsi kelayakan Memeriksa apakah suatu kandidat yang telah dipilih dapat memberikan solusi yang layak, yakni kandidat tersebut bersama-sama dengan himpunan solusi yang sudah terbentuk tidak melanggar kendala (constraints) yang ada. Kandidat yang layak dimasukkan ke dalam himpunan solusi, sedangkan kandidat yang tidak layak dibuang dan tidak pernah dipertimbangkan lagi. 5. Fungsi obyektif Fungsi ini merupakan fungsi yang memaksimumkan atau meminimumkan nilai solusi (misalnya keuntungan, dan lain-lain). Algoritma greedy tidak selalu memberikan solusi yang paling optimum karena 2 hal berikut : 1. Algoritma greedy tidak beroperasi secara menyeluruh terhadap semua alternatif solusi yang ada (sebagaimana pada metode exhaustive search). 2. Pemilihan Fungsi Seleksi Mungkin saja terdapat beberapa fungsi seleksi yang berbeda, sehingga kita harus memilih fungsi yang Gambar 2. Exhaustive search dalam penelusuran graf Gambar diatas menunjukan bagaimana exhaustive ssearch bekerja. Exhaustive search mencacah semua kemungkinan yang ada lalu membandingkannya satu sama lain. Algortima ini pasti akan selalu menghasilkan solusi karena algoritma ini mencacah seluruh kemungkinan solusi. Akan tetapi, waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan oleh algoritma ini sangatlah besar sehingga untuk permasalahan yang besar algoritma ini jarang digunakan. III. RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang harus dipecahkan adalah persoalan optimasi. Ada n buah jenis pekerjaan yang harus dijadwalkan untuk dilakukan oleh m buah mesin yang identik. Hasil yang diharapkan adalah seluruh pekerjaan dikerjakan dan waktu untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya merupakan waktu yang paling minimum.

Berikut merupakan salah satu ilustrasi permasalahan : Terdapat 5 jenis pekerjaan untuk membuat pakaian. Jenis pakaian yang harus dibuat adalah adalah kemeja, kaos tanpa kerah, kaos dengan kerah, jaket, dan celana panjang. Terdapat 3 mesin identik yang dapat memproses setiap jenis pakaian. Berikut merupakan waktu yang diperlukan untuk membuat setiap jenis pakaian : Untuk membuat 1 potong kemeja diperlukan waktu 3 jam Untuk membuat 1 potong kaos tanpa kerah diperlukan waktu 1 jam Untuk membuat 1 potong kaos dengan kerah diperlukan waktu 2 jam Untuk membuat 1 potong jaket diperlukan waktu 5 jam Untuk membuat 1 potong celana panjang diperlukan waktu 4 jam Berikut merupakan jumlah dari setiap jenis pakaian yang harus dibuat : Jenis Pakaian Jumlah Kemeja 4 Kaos tanpa kerah 2 Kaos dengan kerah 5 Jaket 1 Celana panjang 2 Untuk permasalahan diatas, kita perlu mencari bagaimana pembagian kerja terhadap 3 mesin tersebut agar seluruh pekerjaan tersebut selesai dalam waktu yang paling minimum. Waktu penyelesaian seluruh pekerjaan merupakan waktu paling lama yang dibutuhkan oleh ketiga mesin dalam mengerjakan pekerjaannya. Berikut merupakan contoh dari solusi yang mungkin dihasilkan : Solusi Pertama : Mesin Mesin 2 Mesin 3 1 Kemeja 2 1 1 Kaos tanpa kerah 1 1 0 Kaos dengan 2 2 1 kerah Jaket 1 0 0 Celana panjang 1 1 0 Total Waktu 20 jam 12 jam 5 jam Solusi kedua : Mesin Mesin 2 Mesin 3 1 Kemeja 2 1 1 Kaos tanpa kerah 0 1 1 Kaos dengan 2 2 1 kerah Jaket 0 0 1 Celana panjang 1 1 0 Total Waktu 14 jam 12 jam 11 jam Waktu yang diperlukan solusi 1 untuk mengerjakan seluruh perkerjaan adalah max(20,12,5) yaitu 20 jam. Waktu yang diperlukan solusi 2 untuk mengerjakan seluruh perkerjaan adalah max(14,12,11) yaitu 14 jam. Berdasarkan 2 solusi yang telah dijabarkan, solusi yang terbaik adalah Solusi 2. Tujuan dari permasalahan ini adalah pencarian pembagian kerja terhadap mesin sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan seluruh pekerjaan menjadi minimum. IV. PENYELESAIAN PERSOALAN Permasalahan optimasi ini secara umum memiliki struktur persoalan seperti berikut : R : { R1, R2, R3,, RN } T : { T1, T2, T3,, TN } X : { X1, X2, X3,, XN } R : himpunan jenis pekerjaan dengan jumlah N T : himpunan waktu proses dari pekerjaan R dengan jumlah N X : himpunan jumlah dari pekerjaan R yang harus diselesaikan. S : { B1, B2, B3,, BM } S : himpunan mesin pemroses yang identik dengan jumlah M. Untuk persoalan yang telah dijabarkan pada penjelasan sebelumnya, struktur persoalannya adalah R : { Kemeja, Kaos tanpa kerah, Kaos dengan kerah, Jaket, Celana Panjang } T : { 3, 1, 2, 5, 4 } X : { 4, 2, 5, 1, 2 } S : { Mesin 1, Mesin 2, Mesin 3 }

Ada berbagai alternatif dalam menyelesaikan masalah ini, salah satunya menggunkan algoritma brute force (exhaustive search) dan algoritma greedy. Dengan menggunakan algoritma brute force, kita mencacah seluruh kemungkinan solusi yang ada. Dari seluruh kemungkinan solusi tersebut, kita memilih solusi yang memiliki waktu pengerjaan pekerjaan yang paling minimum. Solusi ke-n A 0 0 12 E 1 0 0 Total 21 0 0 21 jam Keterangan : A : Kemeja B : Kaos tanpa kerah C : Kaos dengan kerah D : Jaket E : Celana Panjang Solusi Solusi ke-1 A 4 0 0 E 1 0 0 Total 37 0 0 Solusi ke-2 A 4 0 0 E 0 1 0 Total 33 4 0 Solusi ke-3 A 4 0 0 E 0 0 1 Total 33 0 4 Solusi lainnya.. Solusi ke- n-1 A 1 1 1 B 1 1 0 C 1 2 2 E 0 1 1 Total 11 12 11 Waktu pengerjaan 37 jam 33 jam 33 jam.. Waktu lainya.. 12 jam ( Solusi optimum ) Bila terdapat n jenis pekerjaan dan setiap jenis pekerjaan ada n pekerjaan yang harus diselesaikan dan terdapat n mesin, maka kompleksitas algoritmanya adalah O(n n ). Cara ini sangat tidak efisien untuk jumlah n yang besar. Dengan algoritma greedy, masalah ini dapat dipecahkan dengan cara yang efisien. Untuk menyelesaikan persoalan ini, perlu ditentukan elemen-elemen dari algoritma greedy 1. Himpunan kandidat : himpunan kombinasi pekerjaan yang mungkin terjadi 2. Himpunan solusi : kombinasi pembagian pekerjaan dengan syarat seluruh pekerjaan harus dikerjakan. 3. Fungsi seleksi : masukkan pekerjaan yang paling lama kedalam mesin yang paling cepat menyelesaikan pekerjaannya. 4. Fungsi layak : memeriksa apakah total pekerjaan seluruh mesin sama dengan total pekerjaan yang ada. 5. Fungsi obyektif : waktu minimum yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan Algoritma ini bekerja dengan menempatkan pekerjaan yang membutuhkan waktu paling lama terhadap mesin yang paling cepat menyelesaikan pekerjaannya. Untuk itu, diperlukan himpunan pekerjaan P yang telah terurut mengecil berdasarkan lama prosesnya. Berikut adalah Skema umum untuk persoalan ini : 1. Pilih pekerjaan yang prosesnya paling lama 2. Cari mesin yang waktu total pengerjaan pekerjaannya paling cepat 3. Tambahkan pekerjaan yang telah didapat kedalam mesin teersebut. 4. Ulangi langkah 1 sampai pekerjaannya telah habis dibagi.

Berikut merupakan Algoritma umum untuk persoalan ini : { Array P sudah terurut mengecil berdasarkan lama proses pekerjaan } function greedy(p : array of pekerjaan) : array of Mesin Kamus M : array of mesin MesinMin : pekerjaan i : integer Algoritma { Mesin belum punya pekerjaan } InisialisasiKonsisiMesin() for (i = 0; i < n; i++) { Cari mesin yang paling cepat menyelesaikan pekerjaan } { Tambahkan pekerjaan } add(min(m), P[i]) endfor return M Himpunan pekerjaan P adalah P : { D, E, E, A, A, A, A, C, C, C, C, C, B, B } Pengisian pekerjaan : P : { D, E, E, A, A, A, A, C, C, C, C, C, B, B } Langkah 1 : D Mesin 1, 2, 3 : 5, 0, 0 P : { E, E, A, A, A, A, C, C, C, C, C, B, B } Langkah 2 : D E Mesin 1, 2, 3 : 5, 4, 0 P : { E, A, A, A, A, C, C, C, C, C, B, B } Langkah 3 : Mesin 1, 2, 3 : 5, 4, 4 P : { A, A, A, A, C, C, C, C, C, B, B } Langkah 4 : A Mesin 1, 2, 3 : 5, 7, 4 P : { A, A, C, C, C, C, C, B, B } Langkah 5 : A A Mesin 1, 2, 3 : 5, 7, 7 P : { A, C, C, C, C, C, B, B } Langkah 6 : A A A Mesin 1, 2, 3 : 8 7, 7 P : { B } Langkah ke n : A A A C C C B C C B Berdasarkan algoritma tersebut, didapatkan hasil pembagian pekerjaan sebagai berikut Kemeja 1 1 1 Kaos tanpa kerah 1 1 0 Kaos dengan kerah 1 2 2 Jaket 1 0 0 Celana panjang 0 1 1 Total Waktu 11 jam 12 jam 11 jam Ternyata waktu minimum yang diperlukan agar semua baju dapat selesai adalah 12 jam. Algoritma greedy ini akan selalu memberikan solusi yang paling efektif dalam persoalan ini, meskipun alaupun algoritma ini tidak dapat menemukan semua kemungkinan solusi efektif. Kompleksitas waktu algoritma greedy adalah O(n 2 ) sehingga algoritma ini jauh lebih mangkus disbanding pencarian dengan brute force pada kasus ini.

V. KESIMPULAN Melalui penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa algoritma greedy sangat cocok untuk diterapkan pada persoalan pembagian kerja pada mesin identik. Hal ini dikarenakan kompleksitas waktu greedy jauh lebih baik dibandingkan kompleksitas waktu dari algoritma exhaustive search. Dengan adanya algoritma ini, industri dapat mengoptimalkan pembagian kerja pada mesin sehingga keuntungan yang didapat pun makin besar. VII. ACKNOWLEDGMENT Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada Tuhan karena melalui anugrah-nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Saya juga sangat berterima kasih kepada dosen saya Dr. Ir. Rinaldi Munir dan Dr.Nur Ulfa Maulidevi, karena telah memberikan inspirasi bagi saya. Saya juga berterima kasih kepada Institut Teknologi Bandung, tempat dimana saya menuntut ilmu ketika saya menyelesaikan makalah ini. REFERENCES [1] Munir, Rinaldi, Diktat Kuliah Strategi Algoritma 3 rd, Bandung: Institut Teknologi Bandung. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 26 April 2015 William Sentosa / 13513026