BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan desain deskriptif korelatif yang

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

Transkripsi:

47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pola asuh orang tua) dan (tingkat pendidikan orang tua) serta variabel terikat (Kemampuan sosialisasi), dengan pendekatan cross sectional karena pengamatan pada subjek dilakukan hanya satu kali pada penelitian (Notoadmojo, 2002). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari siswa TK Kartini Mijen Demak baik TK besar maupun TK kecil pada tahun 2008 sejumlah 60 orang tua (ibu). 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2005). Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu 60 orang tua ( ibu). 47

48 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Responden bisa menulis dan membaca. b. Ibu yang memiliki anak usia prasekolah c. Bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Anak dalam kondisi sakit saat dilakukan tes perkembangan. b. Anak yang mengalami retardasi mental. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, artinya sampel yang digunakan adalah total populasi. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang terbatas atau sedikit, yaitu jumlah sampel populasinya hanya 60 responden. Diharapkan dengan menggunakan total populasi akan lebih mewakili fakta yang ada, sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 60 ibu (Notoatmodjo, 2002).

49 C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian Tabel 3. 1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala 1. Pola orang tua asuh Kebiasaan perilaku yang diterapkan orang tua pada anak yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negative maupun positif Menggunakan kuesioner yang terdiri 30 pertanyaan, masing-masing pola asuh terdiri dari 10 pertanyaan. Pertanyaan favourable jawaban ya skor 1 dan tidak skor 0 sedangkan unfavourable jawaban ya skor 0 dan tidak skor 1. Dikelompokan 1. Otoriter 2. Demokratis 3. Permisif Nominal 2. Tingkat Pendidikan orangtua jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh orang tua dalam penelitian ini ibu. Diukur dengan alat ukur yaitu kuesioner 1. Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat PT Ordinal 3. Kemampuan Sosialisasi Anak prasekolah (TK) Kesanggupan Anak prasekolah dalam berinteraksi sosial terhadap lingkungan dan masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun potensi - potensi pada anak Menggunakan kuesioner terdiri dari 24 Pertanyaan), favourable jawaban ya skor 1 dan tidak 0, unfavourable jawaban ya skor 0 dan tidak skor 1. Dikelompokkan: 1. Kurang 2. Sedang 3. Baik Ordinal

50 D. Metoda dan Alat Pengumpulan Data 1. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara : Pada penelitian ini terdapat data primer dan data sekunder, data primer didapatkan: identitas responden, data kemampuan sosialisasi anak, data pola asuh orang tua dan data tingkat pendidikan orang tua. Data primer tersebut dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan menggunakan kuesioner yang telah terstruktur yang akan di isi oleh orang tua anak prasekolah. Data sekunder didapatkan: data gambaran umum TK Kartini Mijen Demak. 2. Alat pengumpulan data pada peneliti dilakukan dengan cara menggunakan: a. Alat pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan data formal kepada responden untuk menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner. b. Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1) Bagian I Kuesioner demografi yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data identitas ibu, tingkat pendidikan ibu dan data dari anak prasekolah tersebut. 2) Bagian II Kuesioner tentang kemampuan sosialisasi anak prasekolah yang meliputi: kerjasama antar kelompok, persaingan dengan teman, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati,

51 ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, dan perilaku kelekatan, yang terdiri dari 24 item pertanyaan yang berisi pertanyaan favourable (positif) dan unfavourable (negatif) kepada responden dalam hal ini adalah Anak Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak, pertanyaan Favourable dengan pilihan Ya atau Tidak dengan jawaban Ya diberi skor : 1 dan Tidak diberi skor : 0 sedangkan pertanyaan Unfavourable dengan jawaban Ya diberi skor : 0 dan Tidak diberi skor : 1 sehingga skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 24. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian dan jika ada responden yang mengalami kesulitan untuk menulis atau membaca maka peneliti akan mengisikan atau membacakan sesuai jawaban yang dipilih oleh responden, kemudian hasilnya diambil saat itu juga. 3) Bagian III Untuk mengetahui jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya di TK Kartini Mijen Demak, kuesioner ini berjumlah 30 item pertanyaan yang berisi 10 pertanyaan mengenai pola asuh demokratis, 10 pertanyaan mengenai pola asuh permisif, dan 10 pertanyaan mengenai pola asuh otoriter. Pertanyaan terdiri dari dua pilihan jawaban Ya atau Tidak dengan jawaban Ya diberi skor : 1 dan Tidak diberi skor : 0, sehingga penentuan tipe pola asuh pada orang tua dapat ditentukan dengan banyaknya jawaban

52 Ya pada masing-masing tipe pola asuh orangtua. Berikut ini merupakan pengelompokan pertanyaan tentang pola asuh orang tua: Otoriter : 2, 5, 13, 14, 17, 20, 21, 22, 27, 30. Demokatis : 4, 6, 7, 10, 15, 18, 19, 24, 25, 29. Permisif : 1, 3, 8, 9, 11, 12, 16, 23, 26, 28. E. Metoda Pengolahan dan Analisa data 1. Uji coba instrumen Sebelum instrument digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian validitas dan relialibilitas. a. Pengujian validitas instrument Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini menggunakan face validity yaitu suatu keputusan apakah instrumen yang ditanyakan mengukur konsep yang diinginkan (Brockopp, 2002). Uji ini telah dilakukan terhadap 30 orang tua (ibu) / responden yang diambil dari TK Kartika Rini Pecuk Mijen Demak. Menurut Arikunto (2006) untuk menguji validitas suatu variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan perangkat komputer, dengan rumus yaitu : R = N( XY) - ( X Y) 2 { NΣX ( ΣX ) } 2 NΣY 2 ( ΣY ) { } 2

53 Keterangan : N : jumlah teruji R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X : skor butir Y : skor total Menurut Sugiyono (2003) keputusan ujinya adalah : Bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel tersebut valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas tentang kemampuan sosialisasi dari 30 ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Kartika Rini Pecuk Mijen diperoleh hasil r terendah adalah 0,3783 dan yang tertinggi adalah 0,7768, dengan hasil tersebut bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu > 0,361 sehingga dari 30 pernyataan kemampuan sosialisasi dinyatakan valid, sedangkan untuk hasil uji validitas tentang pola asuh orang tua dari 30 ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Kartika Rini Mijen Demak terhadap diperoleh hasil r terendah adalah 0,4460 dan yang tertinggi adalah 0,8582, dengan hasil tersebut bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu > 0,361 sehingga dari 30 pernyataan pola asuh dinyatakan valid. b. Pengujian reliabilitas instrument Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang

54 sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Arikunto, 2006). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, instrument dikatakan reliabel bila nilai alpha mendekati angka 1. Pada penelitian ini diperoleh hasil uji reliabilitas pola asuh adalah 0,9677 dan hasil uji reliabilitas kemampuan sosialisasi adalah 0,9381, nilai alpha mendekati angka 1 atau lebih dari r tabel yaitu 0,361 berarti reliabel. 2. Pengolahan Data (Sugiyono, 1999) a. Editing Peneliti memberikan kuesioner dan menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner pada responden kemudian setelah kuesioner didisi oleh responden, peneliti melakukan pengecekan atau pemeriksaan isian formulir atau kuesioner dan jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan serta konsisten b. Coding Klasifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut jenisnya dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban berupa angka untuk selanjutnya dimasukkan dalam lembaran tabel kerja agar mempermudah pembacaan.

55 1) Variabel pola asuh Terdiri dari 30 kuesioner untuk jawaban kuesioner pola asuh orang tua, otoriter diberi kode 1, demokratis dengan kode 2, permisif dengan kode 3. Jika jawaban ya terbanyak pada pola asuh otoriter berarti pola asuh orang tua otoriter, jika jawaban ya terbanyak pada pola asuh demokratis berarti pola asuh orang tua demokratis, sedangkan jika jawaban ya terbanyak pada pola asuh permisif berarti pola asuh orang tua permisif. 2) Variabel tingkat pendidikan Untuk jawaban kuesioner tingkat pendidikan orang tua, tamat SD kode 1, tamat SMP kode 2, tamat SMA kode 3, tamat Perguruan Tinggi kode 4. 3) Variabel kemampuan sosialisasi Terdiri dari 24 kuesioner untuk jawaban kemampuan sosialisasi dikategorikan sesuai dengan kode 1: kurang, kode 2 : sedang, dan kode 3 : baik. Dengan skor 17-24 baik, 9-16 sedang, 0-8 kurang. c. Entry data Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam perangkat komputer, yaitu dengan memasukkan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu variabel kemampuan sosialisasi, variabel pola asuh dan varibel tingkat pendidikan ke dalam perangkat komputer dengan cara dikategorikan.

56 d. Tabulating/ Processing Proses perhitungan yang telah ditempatkan ke dalam masing-masing kategori dan disusun dalam tabel yang mudah dimengerti, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus chi square. 3. Analisis Data a. Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa variabel yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Varibel yang dideskriptifkan dalam penelitian ini yaitu variabel pola asuh, variabel kemampuan sosialisasi dan variabel tingkat pendidikan. b. Analisis bivariat untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan chi kudrat karena variabel independen dan varibel dependen diukur dengan skala nominal dan ordinal. Variabel yang mempunyai skala nominal yaitu variabel pola asuh orang tua dan yang mempunyai skala ordinal yaitu variabel tingkat pendidikan orang tua dan variabel kemampuan sosialisasi. Perhitungan chi square (X 2 ) = k i= 1 ( fo fh) fh Dimana: X 2 = Chi Square fo = frekuensi yang diobservasi fh = frekuensi yang diharapkan

57 Dari uji statistik tersebut dapat ditetapkan hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika p value lebih kecil dari alpha 0,05 dan hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima p value lebih besar dari alpha 0,05. P value dalam uji chi square antara pola asuh dengan kemampuan sosialisasi dan uji chi square antara tingkat pendidikan dengan kemampuan sosialisasi adalah 0,001. P value (0,001) lebih kecil dari alpha 0,05 itu berarti ada hubungan antara pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak prasekolah. F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah-masalah etika penelitian yang meliputi : 1. Informed consent (informasi untuk responden) Sebelum melakukan tindakan, orang tua diberitahu cara-cara mengisi kuesioner dan di jelaskan pula tentang maksud, tujuan, manfaat, dan dampak dari tindakan yang akan dilakukan. 2. Anonimity (tanpa nama) Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan dalam penelitian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan.

58 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi) Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaanya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan kelompok tertentu saja yang disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian, dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan. G. Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai awal bulan Desember 2007 sampai dengan akhir bulan Agustus 2008, secara rinci dapat dilihat pada lampiran 4.

59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu teknik analisis yan bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena (Arikunto, 1998:245). Penelitian ini hanya menggambarkan tentang gambaran umum penelitian dan variabel yang diteliti saja, yaitu variabel pola asuh, variabel tingkat pendidikan dan variabel kemampuan sosialisasi. 1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Kartini Kecamatran Mijen Kabupaten Demak, selama 5 hari mulai tanggal 28 mei 1 juni 2008 untuk mengetahui hubungan pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah dengan jumlah responden 60 ibu. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data tentang karakteristik responden untuk menggambarkan tentang keadaan diri responden yaitu tentang pekerjaan ibu. Hasil analisa data didapatkan pekerjaan ibu yang paling banyak adalah sebagai pedagang yaitu sebesar 30 % responden. 2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Variabel pola asuh orang tua (ibu) Variabel pola asuh orang tua diambil dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah 30 item terdiri dari 10 pertanyaan 59

60 demokratis, 10 pertanyaan permisif, dan 10 pertanyaan otoriter. Dari 30 item pertanyaan semunya valid sehingga semuanya dapat digunakan dalam penelitian. Tabel 4.1 Deskripsi Pola Asuh Orang Tua (ibu) Anak Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak. No. Pola Asuh Frekuensi Prosentase 1. 2. 3. Otoriter Demokratis Permisif 16 41 3 26,7 68,3 5,0 Jumlah 60,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mempunyai anak di TK Kartini Mijen Demak banyak yang menggunakan pola asuh demokratis dalam mengasuh anaknya yaitu sebanyak 41 responden (68,3%). b. Variabel pendidikan orang tua (ibu) Variabel pendidikan orang tua ( ibu) didapatkan dari kuesioner demografi penelitian yang diisi oleh ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak. Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Prosentase 1. 2. 3. 4. SD SMP SMA PT 7 16 17 20 11,7 26,7 28,3 33,3 Total 60,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pendidikan, maka sebanyak 20 responden (33,3%) berpendidikan PT, sebanyak 17 responden (28,3%) berpendidikan

61 SMA, sebanyak 16 (26,7%) SMP dan sebanyak 7 responden (11,7%) berpendidikan SD. c. Variabel kemampuan sosilisasi anak prasekolah Variabel kemampuan sosialisasi diambil dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah 24 item peryataan, Kuesioner ini diisi oleh responden yaitu ibu dari anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak. Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak No. Kemampuan sosialisasi frekuensi prosentase 1. 2. 3. Kurang Sedang Baik 5 10 45 8,3 16,7 75,0 Total 100,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa anak yang kemampuan sosialisasinya baik sebesar 45 anak (75,0%), kemampuan sosialisasinya sedang sebanyak 10 anak (16,7 %), dan yang kemampuan sosialisasinya kurang sebanyak 5 anak (8,3%).

62 3. Analisis Hubungan antar Variabel a. Analisis hubungan pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah Tabel 4.4 Analisis Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah Kemampuan Sosialisasi Total P Value Kurang Sedang Baik POLA Otoriter 3 5 8 16 0,001 18,8% 31,3% 50% 100% Demokratis 1 3 37 41 2,4% 7,3% 90,2% 100% Permisif 1 2 0 3 33,3% 66,7% 0% 100% Total 5 10 45 60 8,3% 16,7% 75% 100% Berdasarkan tabel 4.4 Orang tua yang mempunyai pola asuh demokratis, tingkat kemampuan sosialisasi anak yang baik yaitu sebesar 37 anak ( 90,2%), kemampuan sosialisasi sedang sebanyak 3 anak (7,3%) anak dan kemampuan sosialisasi kurang sebanyak 1 anak (2,4%). Pada orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter kemampuan sosialisasi anak baik sebesar 8 anak (50,0%), sedang sebesar 5 anak (31,3%) dan kemampuan sosialisasi kurang sebesar 3 anak (18,8%). Sedangkan orang tua yang menggunakan pola asuh permisif tidak ada anak yang kemampuan sosialisasinya baik, kemampuan sosialisasi sedang sebesar 2 anak (66,7%) dan kemampuan sosialisasi kurang sebesar1 anak (33,3%).

63 Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan Chi-square didapatkan hasil nilai p value = 0,001 p< α (0,05), maka dinyatakan ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak. b. Analisis hubungan antara tingkat pendidikan oranng tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah. Tabel 4.5 Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah status pendidikan kemampuan sosialisasi total p value kurang sedang baik SD 3 1 3 7 0,001 57,2% 14,3% 42,9% 100% SMP 2 6 8 16 12,5% 37,5% 50,0% 100% SMA 0 1 16 17 0% 5,9% 94,1% 100% PT 0 2 18 20 0% 10,0% 90,0% 100% total 5 10 45 60 8,3% 16,7% 75,0% 100% Berdasarkan tabel 4.5 Orang tua yang mempunyai pendidikan PT, kemampuan sosialisasi anak lebih baik yaitu sebanyak 18 anak dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan SMA, SMP, dan SD. Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan uji Chi-square didapatkan hasil nilai p= 0,001 p<α (0,05), maka dinyatakan ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak.