telur, dimana setelah jam diinkubasi pada suhu 25 C kista akan menetas

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A )

Oleh: Tinggal Hermawan BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN RI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan badut yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis ikan badut

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

Pakan Alami : Artemia. Klasifikasi. Morfologi

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

BAB III BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

MAKALAH BAHASA INDONESIA. DOSEN: OVIE YUNITA SARI, S.Pd. Tentang IKAN NEMO/IKAN BADUT. Di susun oleh: ROMI IRAWAN /

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA MERAH NILASA

TINJAUAN PUSTAKA. strain baru ikan maskoki yang tersebar di seluruh dunia (Lingga dan Susanto

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan nila merah Oreochromis sp.

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

BAB III BAHAN DAN METODE

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

EMBRIOGENESIS IKAN SYNODONTIS Synodontis eupterus (Boulenger, 1901) Disusun oleh :

IKAN HARUAN DI PERAIRAN RAWA KALIMANTAN SELATAN. Untung Bijaksana C / AIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

MODUL: PENETASAN Artemia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan badut (Amphiprion percula) menurut Michael (2008), adalah

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebutnya sebagai Red Belly Pacu karena bagian perutnya yang berwarna

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SALINA

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

II. TINJAUAN PUSTAKA. perkawinan. Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) kelas induk pokok (Parent Stock)

POTENSI ANCAMAN LEDAKAN POPULASI ACANTHASTERPLANCI TERHADAP KELESTARIAN TERUMBU KARANG DI WILAYAH LAUT JAKARTA DAN UPAYA PENGENDALIANNYA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

PRODUKSI BENIH UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) KELAS BENIH SEBAR

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

Banggai Cardinal Fish (BCF) Ikan hias asli Indonesia

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juli 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SHARIF C. SUTARDJO

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU BAB 1 PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella)

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS Artemia sp DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO. Abstrak

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

MODUL TRANSPLANTASI KARANG SECARA SEDERHANA PELATIHAN EKOLOGI TERUMBU KARANG ( COREMAP FASE II KABUPATEN SELAYAR YAYASAN LANRA LINK MAKASSAR)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

Uji Organoleptik Ikan Mujair

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SRIKANDI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

2015 PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI DAN PAKAN SINTETIS TERHADAP LAMANYA SIKLUS HIDUP

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ikan kerapu macan di pasaran internasional dikenal dengan nama flower

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

3. METODE PENELITIAN

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 1: Induk

Transkripsi:

Siklus hidup Artemia (gambar 3) dimulai pada saat menetasnya kista atau telur, dimana setelah 15-20 jam diinkubasi pada suhu 25 C kista akan menetas manjadi embrio. Selanjutnya dalam waktu beberapa jam embrio ini masih akan tetap menempel pada cangkang kista. Pada fase ini embrio akan menyelesaikan perkembangannya kemudian berubah menjadi nauplius yang sudah akan bisa berenang bebas (Purwakusuma, 2002). Nauplius yang baru menetas pada stadia instar 1 belum membutuhkan makanan dari luar karena mulut dan anusnya belum terbentuk sempurna. Setelah 8 jam menetas nauplius akan berganti kulit dan memasuki tahap larva kedua (instar 2). Pada stadia ini larva mulai makan berupa mikro algae, bakteri dan detritus (Van Stappen G, 2006). 2.1.3 Cara Kultur Artemia sp. Dalam melakukan kegiatan penetasan diperlukan wadah dan perangkat suplai oksigen. Suplai oksigen dijamin dengan dibuatnya sitem aerasi dalam wadah. Sebagai media tetas digunakan air laut dengan salinitas antara 10-30 ppt. Dalam keadaan normal, kurang dari 48 jam kemudian kista akan menetas menjadi bentuk nauplius (Harefa, 1996). Penetasan Artemia sp. dilakukan dengan cara langsung dan dengan cara dekapsulasi. Agar daya tetasnya baik, kepadatan kista tidak lebih dari 2gram/liter dengan salinitas air 15-35 ppt dan suhu air 25-28 C. Untuk penetasan langsung lebih baik, apabila sebelum dimasukkan ke bak penetasan, kista tersebut direndam dalam air tawar untuk mempercepat hidrasi (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).

2.1.4 Fungsi Artemia Sebagai Pakan Alami Artemia banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan pembenihan ikan dan crustacean terutama sebagai sumber pakan hidup (Primavera, et.al. Manoppo, 1983). Hal ini disebabkan karena nauplius Artemia merupakan salah satu sumber pakan hidup yang paling baik bagi larva ikan dan crustacean (Manoppo, 1983). Jangkauan pemanfaatan Artemia sangat luas, contohnya Artemia dewasa dapat dijadikan pakan untuk berbagai jenis ikan hias. Selain itu Artemia dewasa yang dikeringkan dalam bentuk serpihan bisa digunakan untuk memperkaya gizi pellet (Susanto, 1992). 2.2 Ikan Badut atau clown fish (Amphiprion ocellaris) 2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi Menurut (Randall, et.,al. 2006), ikan Clown fish dapat di klasifikasikan sebagai berikut: A. Klasifikasi Kerajaan Phylum Subphylum Class Ordo Family Genus Spesies : Animalia : Chordata : Vertebrata : Actinopterygii : Perciformes : Pomacentridae : Amphiprion : Amphiprion ocellaris

anemon laut. Kapsul-kapsul beracun pada cabang-cabang anemone laut akan membuat ikan yang menyentunga aka terluka atau mati. Namun Clown fish tidak perna terluka oleh anemon laut, bahkan Clown fish bersembunyi di balik cabangcabang tersebut (Fautin, et.,al. 2007). Secara umum Clown fish (Amphiprion ocellaris) dikenal sebagai ikan badut berukuran kecil. Maksimal mereka dapat mencapai ukuran 10 15 cm. Berwarna cerah, tubuh lebar (tinggi), dan dilengkapi dengan mulut yang kecil. Sisiknya relatif besar dengan sirip dorsal yang unik. Pola warna pada ikan ini sering dijadikan dasar dalam proses identifikasi mereka, disamping bentuk gigi, kepala dan bentuk tubuh. Variasi warna dapat terjadi pada spesies yang sama, khususnya berkenaan dengan lokasi sebarannya (Mebs, 2009). Clown fish dapat bertahan beberapa saat terhadap sengatan tentakal sebelum lumpuh dengan cara menggosok-gosokkan badannya secara cepat pada tentakel Clown fish dapat melumuri seluruh tubuhnya dengan lendir anti sengat tentakel. Dalam waktu satu jam seekor Clown fish akan bisa menyelimuti seluruh tubuhnya dengan lendir anti sengat tersebut. Clown fish akan segera kehilangan kekebalannya bila dipisahkan dengan anemon selama beberapa jam. Untuk menjadi kebal kembali perlu beradaptasi dan memerlukan waktu seperti disebutka diatas. Setiap jenis Clown fish memiliki kriteria dalam memilih anemon (Mebs, 2009). Tentakel anemon dilapisi oleh lendir yang memiliki kandungan tertentu untuk melindunginya dari sengatan tentakel yang lain atau tersengat oleh tentakel sendiri. Lendir inilah yang dimanfaatkan oleh ikan clown fish untuk melindungi

badannya dari sengatan tentakel anemon. Simbiosis mutu alisme antara Clown fish (Amphiprion ocellaris) dengan tanaman laut dari golongan radianthus, karena hanya ikan darai genus amphiprion yang mampu hidup bersama dan saling menguntungkan sehingga disebut ikan Anemone fish (Mebs, 2009). 2.2.2 Sistem Reproduksi Berbeda dengan ikan lainya, perilaku kawin ikan badut atau Clown fish menunjukan sifat kebaikan. Apabila ikan lain, diperlukan beberapa betina untuk satu jantan, pada Clwon fish justru satu betina memiliki beberapa jantan. Clown fish diketahui bisa beruba kelamin. Selain itu merupakan memiliki heararki sosial yang ketat. Dalam satu koloni Clown fish yang hidup dalam anemon, biasanya terdiri dari satu betina dewasa yang dominan dan beberapa jantan yang berukuran lebih kecil, serta beberapa Clown fish muda. Ikan-ikan muda ini semua berkelamin jantan (Wabnitz, et.,al. 2003). Apabila betina mati atau kehilangan, jantan dewasa secara biologi akan mengganti kelamin menjadi betina. Perubahan kelamin akan berlangsung selama dua minggu atau lebih. Kemudian jantan terbesar dan tertua yang ada dikoloni tersebut akan menjadi pasangannya. Strategi demikian diketahui mampu mempertahankan kelanjutan keberadaan spesies Clown fish tersebut. Dalam hal ini jantan yang ditinggal mati betinanya tidak perlu mencari betina lain jauh-jauh. Seperti diketahui, di dalam, Clown fish tidak bisa meninggalkan anemonnya lebih dari beberapa meter hanya untuk mencari betina lain (Kayu, 2004). Clown fish dapat menghasilkan telur 300 700 butir. Telur tersebut ditekan pada batu-batu dibawah mantel anemon. Telur tersebut akan dijaga oleh

Clown fish jantan hingga menetas. Telur pada umumnya akan menetas setelah enam atau tujuh hari. Burayak / anak ikan yang masih kecil selanjutnya akan menjadi plantkon dan terbawa arus laut. Setela 15 hari terapung-apung, makan dan tumbuh, burayak akan berkembang menjadi Clown fish muda dan siap-siap mencari anemon sebagai rumahnya (Zieman, 2003). 2.2.3 Habitat dan Penyebaran Jenis Clown fish menemukan rumahnya kembali setelah tersesat dilautan lepas selama berhari-hari. Hal ini terlihat dari perlakuan anak-anak Clown fish yang dapat kembali ke kawasan karang tempat para induknya tinggal. Habitat Clown fish yang di amatai gabungan ilmuan dari Australia, Amerika dan Perancis hanya selebar 300 meter di sebuah taman laut alami di Papua Nugini. Namun anak-anak ikan dapat mengenali rumah induknya meski sempat tersapu kelautan lepas. Dalam penelitian tersebut, para ilmuan melakukan mutasi buatan dengan menyuntikan isotip barium yang tidak berbahaya kepada ikan-ikan betina. Isotop yang akan diwarisi keturunannya sejak dalam telur hingga dewasa akan menjadi penanda (lebel) yang dapat dilacak. Sekitar 300 Clown fish betina dilacak perjalanannya sejak dilepaskan ke perairan terbuka (Wabnitz, et.,al. 2003). Clown fish tersapu ke perairan terbuka diperlihatkan kemampuan yang luar biasa seperti berenang dengan cekatan, mencium, melihat dengan baik dan menggunakan semua inderanya. Menurutnya, ikan-ikan tersebut mungkin dapat mengenali jejak kimia tertentu yang dihasilkan saat mereka lahir. Berapa jauh perjalanan yang harus ditempuh bayi Clown fish ke rumahnya belum dihitung dengan pasti. Tapai, rata-rata menghabiskan waktu 11 hari untuk berenang

kembali ke karangnya. Para peneliti juga belum mengetahui bagaimana ikan-ikan mengenali rumahnya (Wabnitz, et.,al. 2003).