BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Hakikat Ekstrakurikuler

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

HAKEKAT EKSKUL OLAHRAGA DI SEKOLAH BY SULISTIYONO, M.PD DKK

PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PELUANG BISNIS BIMBINGAN EKSTRA KURIKULER

PROGRAM KERJA KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER SMP ITUS JALAKSANA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMP ITUS

BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

TES PENGUKURAN OLAHRAGA UNTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEKOLAH. ERWIN SETYO K Dan Yuyun Ari Wibowo

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PEMBINAAN MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak tahunan, semesteran, bulanan, mingguan. Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. Karim

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan

BAB I PENDAHULUAN. umum, sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah bagian dari pendidikan yang

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sepakbola ini adalah olahraga yang penuh teka-teki, misalnya dari

BAB I PENDAHULUAN A. LANDASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja. 1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

FINAL PANDUAN TEKNIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TINGKAT SMP

EKSTRAKURIKULER. Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Karakteristik Laki-Laki Perempuan Rata-rata SD Rata-rata SD. Pendidikan Ayah (tahun) 3,94 1,43 3,82 1,30. Pendidikan Ibu (tahun) 3,64 1,70 3,40 1,56

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

ORGANISASI KEMAHASISWAAN. Universitas Dian Nuswantoro

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bingung, potensi apa yang kita miliki. Mana yang benar-benar bakat alami dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, seperti faktor individual (kematangan atau pertumbuhan fisik, tua/keluarga dan lingkungan serta fasilitas atau dukungan).

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF SMA N I BANGUNTAPAN TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

TANYA JAWAB PERTANYAAN UMUM TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI SEKOLAH

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah serta tujuan dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

STANDAR ISI 1 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi 4 4 sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal :

Aturan PPDB SMA Negeri 1 Kebumen Tahun Pelajaran 2017/2018 Page 1 of 7

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROPOSAL PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN EKSTRA KURIKULER SEKOLAH

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Aturan PPDB SMA Negeri 1 Kebumen Tahun Pelajaran 2017/2018 Page 1 of 7

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN JIWA NASIONALISME DI SMA NEGERI 1 LAWANG

BAB II KONSEP TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN HASIL BELAJAR. sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan

Format Observasi Kondisi Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta. Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal :

SIM-Ekskul: Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Ekstrakurikuler pada Sekolah Menengah Atas

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

14 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

KEMAHASISWAAN Organisasi Kemahasiswaan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. A. Sejarah dan Perkembangan SMA Negeri 70 Jakarta. satu sekolah dengan status unggulan yang bertaraf internasional.

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

MODEL DAN CONTOH PENGEMBANGAN DIRI SEKOLAH DASAR

Tugas dan Kewajiban Pengurus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODEL DAN CONTOH PENGEMBANGAN DIRI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR: 09 TAHUN TENTANG PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

Transkripsi:

BAHAN AJAR Mata Kuliah : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309 Materi : Hakikat Ekstrakurikuler A. Pengertian. 1. Depdikbud (1994): kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan atau kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler. 2. Program pencapaian tujuan pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan di luar jam pe lajaran (tatap muka), bisa pagi atau sore hari; malam hari (?), atau waktu liburan. 3. Kegiatannya berupa pengayaan dan kegiatan perbaikan yang mendukung program kurikuler dan kokurikuler. 4. Kegiatan integral dari keseluruhan program pendidikan/kurikulum sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. 5. Bermaksud mengembangkan salah satu bidang yang diminati oleh sekelompok siswa (peserta didik), seperti oleh raga, kesenian, macam keterampilan dan kepramukaan. 6. Lebih memantapkan pengembangan dalam kemampuan kepribadian siswa dan mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. B. Tujuan 1. Mengembangkan seluruh ranah kemampuan siswa secara komprehensif dan seimbang. Kegiatan belajar siswa di sekolah saat ini menekankan pada pengembangan fungsi otak sebelah kiri, yakni persepsi, kognisi, hal-hal yang logis, sekuensial dan rasional. Pengembangan fungsi otak sebelah kanan yang bersifat holistik, imajinatif dan kreatif kanan kurang mendapat perhatian. Akibatnya pengembangan aspek afeksi dan psikomotorik menjadi terabaikan. Bobi DePorter dan Mike Hernacki (1999) menyarankan untuk keseimbangan pengembangan fungsi kedua belahan otak itu hendaklah diusahakan cara belajar global (global learning). 2. Mendorong rasa betah, gairah dan pencapaian prestasi belajar di sekolah.

3. Mengembangkan bakat dan minat siswa menuju pembentukan integritas pribadi yang kuat dan produktif. 4. Mengisi waktu luang agar efektif dan bermanfaat; bandingkan kegiatan belajar/ekstrakurikuler yang berlangsung pada sekolah dengan paruh waktu (part time), penuh waktu (full day) dan sepanjang waktu (berasrama/boarding system)! 5. Memelihara nilai-nilai luhur budaya kehidupan bangsa yang relijius, berperadaban untuk saling menghormati, menjunjung tinggi rasa persatuan, musyawarah dan memupuk sikap berkeadilan. 6. Secara langsung atau tidak langsung merespon masalah-masalah: a. Kehidupan sosial yang terkoyak. b. Pendidikan dan kebosanan belajar di sekolah. c. Kenakalan, kekerasan dan kejahatan yang mungkin terjadi di kalangan para siswa. C. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. 2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. 3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. 4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik. D. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing. 2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. 3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. 4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.

5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil. 6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat. E. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Beladiri : - Karate - Silat - Tae Kwon Do - Gulat - Tarung Drajat - Kempo - Wushu - Capoeira - Tinju 2. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Musik - Band - Paduan Suara - Orkestra - Drumband / Marchingband - Akapela - Angklung - Nasyid - Qosidah - Karawitan 3. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Tari dan Peran - Cheerleader - Modern Dance / Tari Modern - Tarian Tradisional - Teater 4. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Media - Jurnalistik

- Majalah Dinding / Mading - Redio Komunikasi - Fotografi - Sinematrografi 5. Ekstrakurikuler / Ekskul Olahraga : - Sepak Bola - Bola Basket - Bola Voli - Futsal - Tenis Meja - Bulutangkis - Renang - Billyard - Bridge - Fitnes 6. Ekstrakurikuler / Ekskul Lainnya - Komputer - Otomotif / Bengkel - Palang Merah Remaja / PMR - Pramuka - Karya Ilmiah Remaja / KIR - Pecinta Alam - Bahasa - Paskibra / Pasukan Pengibar Bendera - Kerohanian (Rohis, Rohkris, dll) - Klub Bikers - Wirausaha - Koperasi Siswa / Kopsis F. Format Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.

2. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik. 3. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas. 4. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas/ antar sekolah/madrasah. G. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah. 2. Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan. H. Perencanaan dan Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Ekstrakurikuler meliputi kegiatan: Program Akademis, Olahraga, Seni dan Budaya, Keagamaan, Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan, Karya Ilmiah Remaja, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, Jurnalistik, Teater, dan lain-lain 2. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik seperti rutin, spontan, dan keteladanan. a) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri; b) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran); c) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu I. Penilaian Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.