PEMBANTARAN PELAKU TINDAK PIDANA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA DALAM TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM (Studi Kasus di Polrestabes Surabaya) SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu Ilmu Syariah Oleh: Djakfar Sodiq NIM: CO3205024 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS SYARIAH JURUSAN SIYASAH JINAYAH SURABAYA 2012 i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Skripsi ini yang ditulis oleh Djakfar Sodiq NIM. CO3205024 ini telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqasahkan. Surabaya, 6 Juni 2012 Pembimbing, Dra. Hj. Siti Dalilah Candrawati, M.Ag NIP. 19600620 198903 2001 ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI Skripsi yang ditulis oleh Djakfar Sodiq NIM. CO3205024 ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Ampel pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 2012, dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu dalam Ilmu Syari'ah. Majelis Munaqasah Skripsi Ketua, Sekretaris, Dra. Hj. St. Dalilah Candrawati, M.Ag NIP.196006201989032001 Muhammad Hatta, S. Ag NIP. 197110262007011012 Penguji I, Penguji II, Pembimbing, Drs. Ach Yasin, M.Ag NIP. 196707271996031002 H. Abu Dzarrin Al Hamidy, M. Ag NIP. 197306042000031005 Dra. Hj. St. Dalilah Candrawati, M.Ag NIP.196006201989032001 Surabaya, 21 Juni 2012 Mengesahkan, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Dekan, Prof. Dr. H. A. Faishol Haq, M.Ag NIP. 19500520192031002 iii
MOTTO É>$s)Ïèø9$# ß ƒï x!$# βî) (!$# (#θà)?$#uρ 4 Èβ uρô ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# n?tã (#θçρuρ$yès? Ÿωuρ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-nya. (Al-Maidah: 2) iv
ABSTRAK Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan (field reseach) di Polrestabes Surabaya dengan judul Pembantaran Pelaku Tindak Pidana Yang Menderita Gangguan Jiwa Dalam Tinjauan Hukum Pidana Islam (Studi Kasus di Polrestabes Surabaya). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana pelaksanaan pembantaran pelaku tindak pidana yang menderita gangguan jiwa? Apa landasan hukum pembantaran pelaku tindak pidana yang menderita gangguan jiwa? Bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terhadap pelaksanaan pembantaran penahanan pelaku tindak pidana karena gangguan jiwa? Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara (interview) secara langsung untuk memperdalam data dokumentasi dari lokasi penelitian di institusi kepolisian Polrestabes Surabaya kemudian dianalisis dengan menggunakan pola pikir induktif untuk memperoleh suatu kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembantaran pelaku tindak pidana yang menderita gangguan jiwayang dilakukan oleh polisi selaku penyidik harus benar-benar dapat dibuktikan secara medis (medical record) dalam prosedur pembantaran yang kemudian ditetapkan oleh Kapolres dengan diterbitkannya Surat Perintah (SPRIN) Pembantaran yang didalam surat tersebut dicantumkan pula tempat tersangka pidana tersebut untuk dirawat inap di pusat rehabilitasi (rumah sakit jiwa). Pelaksanaan pembantaran tersebut dalam hukum pidana Islam dapat dinilai suatu hal yang juga mementingkan kondisi pelaku meskipun berstatus sebagai seorang tersangka pidana, karena dengan alasan taklif sebagai syarat untuk dapat dilaksanakannya proses peradilan dan hukuman. Surat Edaran Mahkama Agung No. 1 tahun 1989 merupakan dasar hukum yang rasional demi kelancara proses pra peradilan, karena proses pemeriksaan dan juga penyidikan harus benar-benar berpihak pada kondisi kesehatan pelaku, salah satunya adalah gangguan jiwa yang membutuhkan tenggang waktu untuk perawatan hal ini yang disebut dengan pembantaran. v
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Taufiq dan hidayah-nya kepada saya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Salawat dan salam ditujukan kepada Nabi Muhammad saw yang telah mengemban misi besar berupa amanat untuk mengeluarkan umat manusia dari kesesatan menuju kebenaran. Sehingga kami dapat berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul, Pembantaran Pelaku Tindak Pidana Yang Menderita Gangguan Jiwa (Studi Kasus di Polrestabes Surabaya) Sebagaimana halnya skripsi merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk memenuhi sebagian persyaratan guna menyelesaikan program studi strata satu (S 1) IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam penulisan skripsi ini bukan merupakan hal yang mudah, oleh sebab itu realisasi penulisan ini tidak mungkin akan dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka karenanya pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bpk. Prof. Dr. H. Abdul A la. M.Ag, selaku Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Bpk. DR. H.A. Faisol Haq, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah. 3. Bpk. DR. H. Sahid HM, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Siyasah Jinayah. vi
4. Bpk. Drs. Ach Yasin, M.Ag, Selaku Sekretaris Jurusan Siyasah Jinayah. 5. Dra. Hj. St. Dalilah Candrawati, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing, terimakasih banyak sudah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan. 6. Dra. Nurhayati. M.Ag, selaku dosen wali studi di Fakultas Syari ah yang selalu memberikan dukungan moril. 7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah yang telah memberi ilmu pengetahuan dengan ikhlas dan sabar kepada penulis. 8. AKBP. Indarto selaku Kasatreskrim dan Aiptu. H. Soemarsono Selaku anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya yang telah memberi kesempatan dalam penelitian. 9. Ayah dan Ibu yang selalu memberi spirit dan iringan do a. 10. Buat semua pihak, teman-teman dan orang-orang terdekat saya yang lain yang mungkin tak cukup lembar ini buat menyebutnya. Di atas segalanya, penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kelemahan-kelemahan sehingga penulis berharap mendapatkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang akan menjadi evaluasi ilmiah. Akhirnya penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga semua pihak yang telah membantu penulis diberi balasan pahala oleh Allah SWT. Amin Surabaya, 11 Juni 2012 Penulis vii
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TRANSLITERASI... i ii iii iv v vi viii xi BAB I PEMBANTARAN PELAKU TINDAK PIDANA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA DALAM TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 14 C. Kajian Pustaka... 15 D. Tujuan Penelitian... 16 E. Kegunaan Penelitian... 16 F. Definisi Operasional... 17 F. Metode Penelitian... 18 G... S istematika Pembahasan... 22 viii
BAB II PELAKU TINDAK PIDANA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA DALAM HUKUM PIDANA ISLAM A... J ari>mah dan Unsur-Unsur Jari>mah... 24 1.... P engertian Jarimah... 24 2.... U nsur-unsur Jarimah... 25 a. Unsur Formil (al-rukn al-syar i>)... 26 b. Unsur Materiel (al-rukn al-maddi>)... 33 c. Usur Moril (al-rukun al-adabi>)... 37 B... S yarat Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Pidana... 38 1.... S yarat-syarat Pertanggungjawaban Pelaku Pidana... 38 2.... T ingkatan Pertanggungjawaban Pelaku Pidana... 40 3.... G ila dan Keadaan-Keadaan Sejenis yang Berakibat Hapusnya Hukuman Pidana... 42 ix
C... S tatus Hukum Pelaku Tindak Pidana Yang Menderita Gangguan Jiwa dalam Hukum Pidana Islam... 46 1.... G angguan Jiwa yang Menyertai Jari>mah dan Hukumnya... 46 2.... G angguan Jiwa Setelah Melakukan Tindak Pidana dan Hukumnya... 47 BAB III PELAKSANAAN PEMBANTARAN PELAKU TINDAK PIDANA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLRESTABES SURABAYA... 52 A. Sekilas Tentang Polrestabes Surabaya... 52 1.... S ejarah Singkat Polrestabes Surabaya... 52 2.... G eografis Polrstabes Surabaya... 55 3.... W ilayah Yuridis Polrestabes Surabaya... 55 B. Pelaksanaan Pembantaran Pelaku Tindak Pidana yang Menderita Gangguan Jiwa... 57 1.... P ra Pembantaran Tersangka... 58 2.... P embantaran Tersangka... 60 3.... P asca Pembantaran Tersangka... 61 C. Dasar Hukum Pelaksanaan Pembantara Pelaku Tindak Pidana yang Menderita Gangguan Jiwa... 62 BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANTARAN PELAKU TINDAK x
PIDANA YANG MENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLRESTABES SURABAYA... 67 A... A nalisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Pembantaran Pelaku Tindak Pidana Yang Menderita Gangguan Jiwa di Polrestabes Surabaya... 67 1.... P ra Pembantaran tersangka... 67 2.... P embantaran tersangka... 69 3.... P asca pembantaran tersangka... 72 B... A nalisis Landasan Hukum Pembantaran Pelaku Tindak Pidana Yang Menderita Gangguan Jiwa Dalam Tinjauan Hukum Pidana Islam... 73 C... A nalisis Hukum Pidana Islam Terhadap Pelaksanaan dan Landasn Hukum Pembantaran Pelaku Tindak Pidana Yang Menderita Gangguan Jiwa di Polrestabes Surabaya... 77 BAB V PENUTUP A... K esimpulan... 83 B... S aran-saran... 85 DAFTAR PUSTAKA... 86 LAMPIRAN xi
DAFTAR TRANSLITERASI Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Fonem konsonan Arab, yang dalam sistem tulisan Arab seluruhnya dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasinya ke tulisan Latin sebagian dilambangkan dengan lambang huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian lainnya dengan huruf dan tanda sekaligus sebagai berikut : ARAB LATIN Kons. Nama Kons. Nama ا alif Tidak dilambangkan ب ba b Be ت ta t Te ث sa s\ Es (dengan titik di atas) ج jim j Je ح ha h} Ha (dengan titik di bawah) خ kha kh Ka dan Ha د dal d De ذ zal z\ Zet (dengan titik di atas) ر ra r Er ز zai z Zet س sin s Es ش syin sy Es dan Ye ص sad s} Es (dengan titik di bawah) ض dad d} De (dengan titik di bawah) ط ta t} Te (dengan titik di bawah) ظ za z} Zet (dengan titik di bawah) ع ain Koma terbalik (di atas) غ gain g Ge xii
ف fa f Ef ق qaf q Ki ك kaf k Ka ل lam l El م mim m Em ن nun n En و wau w We ه ha h Ha ء hamzah ' Apostrof ي ya y Ya 2. Vokal tunggal atau monoftong bahasa Arab yang lambangnya hanya berupa tanda atau harakat, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf sebagai berikut : a. Tanda fathah dilambangkan dengan huruf a, misalnya Arba ah. b. Tanda kasrah dilambangkan dengan huruf i, misalnya Tirmizi. c. Tanda dammah dilambangkan dengan huruf u, misalnya Yusuf. 3. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut : a. Vokal rangkap او dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya Syawkaniy. b. Vokal rangkap اي dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya Zulhayliy. 4. Vokal panjang atau maddah yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya Islam. 5. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya Taqiyuddin, tabanni. 6. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sesuai dengan bunyinya dan ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda sempang sebagai penghubung. Misalnya at-tafwid, al-khilafah. 7. Ta marbutah mati atau yang dibaca seperti berharakat sukun, dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf h, sedangkan ta marbutah yang hidup dilambangkan dengan huruf t, misalnya tabanni xiii
8. Tanda apostrof ( ) sebagai transliterasinya huruf hamzah hanya berlaku untuk yang terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya bai at, fuqaha. Sedangkan di awal kata, huruf hamzah tidak dilambangkan dengan sesuatupun, misalnya Ibrahim. xiv