PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. khususnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus

DORONGAN BELAJAR SISWA PASCA PEMBERIAN BOS TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

BAB I PENDAHULUAN. 183) mendefinisikan prestasi sekolah sebagai hasil atau tingkat keberhasilan

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB II LANDASAN TEORI

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

POLA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH STANDAR NASIONAL (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 JEPARA) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BBM KOMPETENSI MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

AS ADI NIM. Q

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

DINAMIKA KULTUR DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH DENGAN STATUS RINTISAN BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP 2 BREBES

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Untuk itu perlu langkah strategis pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH STANDAR PELAYANAN MINIMAL TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS KOTA SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

DAMPAK STATUS AKRIDITASI SEKOLAH, SARANA PRASARANA DAN KOMPETENSI SOSIAL TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD KECAMATAN KEDUNGTUBAN BLORA TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

STUDI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 2 CIAMIS SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga masyarakat

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. program peningkatan mutu pendidikan, di antaranya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dengan perbaikan manajemen pendidikan. Tidak ada lembaga sekolah yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dinamika yang kian mengglobal, ilmu pengetahuan dan teknologi

Oleh Irfan Dani Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi ingin mengetahui: (1) Pengaruh kompetensi kepemimpinan kepala

UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan dari Sekolah Bertaraf Internasional

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

INTERAKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

DAFTAR JUDUL TESIS PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

PENGARUH PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU DAN SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SMP SEKABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGACU STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI WILAYAH PESISIR

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 menyatakan negara bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyandang predikat guru professional. Hal tersebut tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

Transkripsi:

KONTRIBUSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA SEKOLAH SMP DI KOTA SEMARANG TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh JOKO SUBIYANTO Q. 100.080.081 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Kota Semarang mulai awal tahun 2008 mencanangkan Program Pendidikan Sekolah Gratis untuk pendidikan tingkat SD dan SMP negeri, gratis dari sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP), sumbangan pengembangan institusi (SPI), serta berbagai pungutan lainnya. Pemerintah Kota menyediakan anggaran 13 milyard untuk sekolah gratis dan anggaran 29,5 milyard untuk Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) maupun dana pendampingan mutu bagi sekolah SD maupun SMP baik swasta maupun negeri yang berstatus Sekolah Standar Nasional. Disamping dengan adanya BPP dan dana pendampingan mutu bagi sekolah berpredikat SSN, sekolah juga masih mendapat bantuan BOS dari pemerintah pusat untuk menunjang semua kegiatan belajar dan mengajar, pengadaan buku sumber belajar baik untuk guru maupun siswa, serta biaya operasional kegiatan yang lain. Dengan bantuan tersebut diharapkan kepala sekolah, komite sekolah dan warga sekolah tidak dipusingkan oleh biaya operasional kegiatan akademik maupun kegiatan ekstra kurikuller serta kegiatan lain yang menunjang demi peningkatan kinerja sekolah. Pada sisi yang lain semua lapisan masyarakat pengguna layanan pendidikan mulai Sekolah Dasar Negeri dan SMP Negeri digratiskan dari segala bentuk pungutan, akan berdampak 1

2 mengurangi beban hidup bagi masyarakat yang berpenghasilan pas pasan, dan kelas menengah. Dikemukakan oleh Sergiovanni dan Starrat (Sagala, 2009:178 179) bahwa tujuan persekolahan adalah menjamin Kompetensi Minimal dalam ketrampilan dan pemahaman yang telah ditentukan bagi semua anak. Untuk mencapai tujuan tersebut ada sejumlah faktor yang menjadi penentu kinerja sekolah, seperti kepemipinan kepala sekolah yang kuat, professional guru, dukungan tim ahli manajemen sekolah, ketersediaan sumber belajar, penggunaan secara optimal fasilitas pembelajaran di kelas, laboratorium dan tempat belajar lainnya, serta ketersediaan anggaran yang mendukung penyelenggaraan program. Jadi semua itu untuk mengetahui kinerja sekolah. Adapun yang dimaksud kinerja sekolah (School Performance) adalah hasil yang dicapai oleh sekolah sebagai organisasi pelayanan pendidikan yang dapat dinilai dari kinerja sumber daya sekolah (Sagala, 2009:180). Kinerja sumber daya sekolah tersebut akan berhasil bila sumber daya sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan telah melaksanakan unsur unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas tugas sekolah, menguasai dan mengembangkan bidang tugasnya, kedisiplinan dalam bekerja, kreatif dalam pelaksanaan pekerjaan, kerja sama dengan semua unsur warga sekolah, kepemipinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.

3 Di kota Semarang terdapat 162 SMP yang memiliki tipe sekolah dan standar pendidikan berbeda dan tersebar di seluruh penjuru wilayah kota Semarang. Keberadaan SMP tersebut telah mampu membantu program pemerintah dalam peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan sehingga keberadaan SMP tersebut perlu mendapat apresiasi yang baik dari pemerintah dan masyarakat. Di sisi lain, dinamika pendidikan SMP kota Semarang dalam meningkatkan mutu pendidikan juga sangat cepat dengan munculnya Rintisan Sekolah bertaraf Internasional (RSBI), Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN). Namun masih ada sekolah yang justru belum memiliki status yang disyaratkan pemerintah. Hal ini dipengaruhi oleh program program yang diselenggarakan oleh SMP tersebut. Adanya program standarisasi SMP merupakan tuntutan yang dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Bagi SMP yang telah memiliki standar sebagai SSN tentunya telah memiliki kesiapan baik SDM maupun sumber daya lain dalam menjalankan program program sekolah. Namun bagi sekolah SMP yang belum memiliki standar nasional tentunya belum siap menjalankan program program sekolah. Dengan adanya program sekolah gratis, kesiapan ataupun ketidaksiapan menjalankan program sekolah gratis berdampak pada kinerja sekolah. Karena penilaian kinerja sekolah didasarkan atas pelaksanaan ketercapaian program program sekolah. Permasalahan yang terjadi SMP kota Semarang adalah masih rendahnya kinerja kepala sekolah yang berkaitan

4 dengan peningkatan standar kelulusan dan peningkatan standar proses, hal tersebut dapat penulis amati dengan berkurangnya atau tiadanya pelajaran tambahan mata pelajaran yang diujikan secara nasional, hilangnya beberapa kegiatan ekstrakurikuler, berkurangnya kegiatan operasional laboratorium komputer untuk kelas IX, minimnya biaya untuk pengadaaan sumber belajar, turunnya BPP yang tidak tepat waktu, serta dukungan masyarakat yang masih rendah terhadap program kegiatan sekolah, menyebabkan pemahaman pentingnya pendidikan sebagai asset masa depan kurang mendapat respon positip masyarakat khususnya bagi sekolah sekolah negeri maupun swasta yang mayoritas siswanya berasal dari perkotaan kumuh, lingkungan pabrik, lingkungan pinggiran. Berdasarkan data hasil Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama Kota Semarang tahun pelajaran 2008/2009, prosentase siswa yang tidak lulus 5,27 % dan hasil perolehan nilai rata rata Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia = 7,48; Bahasa Inggris = 6,47; Matematika = 7,32; IPA = 7,24.dan rata rata ke empat mata pelajaran tersebut adalah 7,13. Sekalipun hasil rata rata Ujian Nasional SMP di kota Semarang secara umum meningkat dari tahun sebelumnya, tetapi masih ada kesenjangan yang signifikan antara sekolah di kota dengan sekolah yang berada jauh dari kota, hal tersebut dibuktikan ada beberapa sekolah yang nilai rata rata ke empat mata pelajaran masih jauh di bawah nilai rata rata Ujian Nasional Kota. Adapun hasil nilai rata rata Ujian Nasional SMPN kota Semarang untuk Bahasa Indonesia = 7,77; Bahasa Inggris = 6,61; Matematika = 7,54 dan

5 IPA = 7,44, sedangkan hasil nilai rata rata Ujian Nasional SMP Swasta dengan rincian mata pelajaran Bahasa Indonesia = 6,98; Bahasa Inggris = 5,92; Matematika = 6,54; dan IPA = 6,59;. Berdasarkan survey awal mengenai jumlah buku pegangan guru maupun pegangan siswa pada SMP Negeri masih belum mencukupi. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 1.1. Data jumlah buku dan jumlah guru Mapelnas Kelas IX Tahun Pelajaran 2008/2009 No. Mata Pelajaran Jumlah Buku Jumlah Guru Keterangan 1 Bhs. Indonesia 412 206 190,74 % 2 Bhs.Inggris 568 255 222,75 % 3 Matematika 510 255 200 % 4 IPA 440 247 178,14 % (Sumber : Dinas Pendidikan Kota Semarang : 2008/2009) Tabel 1.2. Buku Pegangan Mapelnas Siswa Kelas IX Tahun Pelajaran 2008/2009 No. Mata Pelajaran Jumlah Buku Jumlah Siswa Keterangan 1 Bhs. Indonesia 5388 10775 49,63 % 2 Bhs.Inggris 5446 10775 50,64 % 3 Matematika 5460 10775 50,77 % 4 IPA 5446 10775 50,64 % (Sumber : Dinas Pendidikan Kota Semarang : 2008/2009) Berdasarkan survei yang telah dilakukan, buku siswa belum sebanding dengan kebutuhan adalah SMP 41, SMP 17 dan secara keseluruhan SMP swasta yang berstatus akreditasi B dan C,

6 Data tingkat pendidikan kepala sekolah yang bertugas di 162 sekolah SMP Kota Semarang adalah sebagai berikut: Tabel 1.3. Tingkat Pendidikan Kepala Sekolah SMP Kota Semarang No Kualifikasi Jumlah Keterangan Pendidikan 1 S1 106 65,43 % 2 S2 55 33,95 % 3 S3 1 0,62 % (Sumber : Dinas Pendidikan Kota Semarang:2008/2009) Dari beberapa hal di atas apabila dikaitkan dengan kinerja sekolah dapat dinyatakan bahwa apabila pengelolaan manajerial baik (kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang tinggi), ketersediaan alat/ bahan pelajaran (sumber belajar) tersedia dengan cukup untuk pembelajaran serta lingkungan sosial yang mendukung bagi terlaksananya proses pembelajaran, akan meningkatkan kinerja sekolah. Untuk meningkatkan kinerja sekolah tentu dibutuhkan peningkatan pada berbagai aspek yang diperkirakan secara langsung berperanan bagi kinerja sekolah diantaranya yaitu: dana, sumber belajar (peralatan dan teknologi, buku), manajemen, kepemimpinan, supervisi, lingkungan kerja, kebijakan komite sekolah, kompetensi guru dan pegawai, disiplin dan etos kerja. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji penyebab kinerja sekolah tidak baik, khususnya di SMP Kota Semarang. Adapun judul penelitian ini adalah kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah,

7 ketersediaan sumber belajar, dan lingkungan sosial terhadap kinerja sekolah SMP Kota Semarang. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah yang berpengaruh terhadap kinerja sekolah: perbaikan mutu pendidikan kurang berhasil, ada kesenjangan hasil ujian nasional antara sekolah di kota dengan sekolah pinggiran, kemampuan manajerial kepala sekolah yang belum profesional, ketersediaan sumber belajar yang belum mencukupi/ memadai, ketersediaan laboratorium yang kurang memadai, kepedulian masyarakat terhadap program kegiatan sekolah yang masih rendah, kepemimpinan kepala sekolah,supervisi dan pengawasan yang buruk, disiplin dan etos kerja, manajemen, kompetensi kerja guru dalam kegiatan belajar mengajar C. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya, serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada upaya mengungkap informasi mengenai faktor faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sekolah meliputi: 1. Kemampuan manajerial kepala sekolah 2. Ketersediaan sumber belajar 3. Lingkungan sosial

8 Sedangkan kinerja Sekolah Menengah Pertama Kota Semarang akan dititikberatkan pada masalah standar proses dan standar kompetensi lulusan. D. Perumusan Masalah Berdasar latar belakang diatas, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas maka terdapat empat perumusan masalah sebagai berikut. 1. Adakah kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah, ketersediaan sumber belajar, dan lingkungan sosial terhadap kinerja sekolah SMP Kota Semarang. 2. Adakah kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap Kinerja Sekolah SMP Kota Semarang. 3. Adakah kontribusi ketersediaan sumber belajar terhadap kinerja sekolah SMP Kota Semarang 4. Adakah kontribusi lingkungan sosial terhadap kinerja sekolah SMP kota Semarang E. Tujuan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sejauhmana kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah, ketersediaan sumber belajar dan lingkungan sosial terhadap kinerja sekolah SMP kota Semarang. 2. Mengetahui sejauhmana kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja sekolah SMP kota Semarang

9 3. Mengetahui sejauhmana kontribusi ketersediaan sumber belajar terhadap kinerja sekolah SMP kota Semarang 4. Mengetahui sejauhmana kontribusi lingkungan sosial terhadap kinerja sekolah SMP kota Semarang F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian studi kinerja sekolah dengan prediktor kemampuan manajerial kepala sekolah, ketersediaan sumber belajar dan lingkungan sosial pada sekolah menengah pertama kota Semarang ini diharapkan memberikan sejumlah manfaat 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan kependidikan, khususnya mengenai korelasi antara kemampuan manajerial kepala sekolah, ketersediaan sumber belajar, dan lingkungan sosial dengan kinerja sekolah serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian dan sampel penelitian yang berbeda. 2. Secara Praktis a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah-sekolah di Kota Semarang untuk meningkatkan kinerja sekolahnya melalui peningkatan kemampuan manajerial kepala sekolah, menambah dan melengkapi jumlah dan macam sumber

10 belajar, serta meningkatkan peran lingkungan sosial masyarakat sekitarnya. b. Bagi Dinas Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membina meningkatkan kinerja sekolah