Wahyu Satrio Utomo Catatan Perjalanan 12 Kota Penerbit Radio Button Publisher
Catatan Perjalanan 12 Kota Oleh: (Wahyu satrio utomo) Copyright 2014 by (Wahyu Satrio Utomo) Penerbit Radio Button Publisher @wahyoe_satrio wahyoe_satrio@icloud.com Desain Sampul: @Bachri_gooners Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2
Ucapan Terimakasih: Terima kasih saya ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Nabi besar Muhammad SAW.. karena atas rahmat hidayahnya akhirnya saya bisa menyelesaikan buku ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada kedua orang tua saya yang sudah memberi dukungan moril. Terima kasih juga untuk goal.co.id untuk artikel-artikel tentang Arsenal. Lalu ucapan terima kasih yang paling utama khususnya untuk rekanrekan dari komunitas Arsenal Indonesia Supporter Regional Bekasi. Bang Erick, Ambar, Toni, Agus Bojoks, Ibrahim, Gendus, Ipul, Bang Jebleh, Bang Miftah, dan jajaran pengurus serta peserta program #SafariNonbar12 yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Terima kasih sudah ikut serta meramaikan program kerja ini. Terima kasih juga untuk yang sudah bersedia mengirimkan cerita singkat tentang acara ini. Kalian sangat membantu. AIS Bekasi menurut saya lebih dari sekedar komunitas. Disini kita belajar tentang persahabatan, dan loyalitas tanpa batas. Terima kasih juga kepada rekan-rekan dari regional-regional lain yang sudah mendukung terbitnya buku ini. Jarak bukanlah halangan bagi kami untuk menjalin silaturahmi kepada sesama rekan Gooners. If you are gooners then we are brothers. Proud to be Gooners. Penulis 3
DAFTAR ISI I. Kata pengantar... 5 1. Serang... 7 2. Sukabumi.. 19 3. Bandung. 34 4. Indramayu. 42 5. Tegal.. 56 6. Pekalongan... 71 7. Semarang... 79 8. Solo... 95 9. Yogyakarta. 106 10. Madiun. 121 11. Surabaya. 133 12. Malang. 145 13. Gallery foto.. 158 14. Kata mereka tentang Safari Nonbar. 165 15. Index. 180 16. Profil Penulis 183 4
I. Kata Pengantar Arsenal Indonesia Supporters Club (AIS) adalah organisasi resmi pendukung klub sepak bola liga Inggris ARSENAL FC di Indonesia. AIS terbentuk pada 24 April 2004 di Jakarta dan telah diakui keberadaannya oleh ARSENAL FC sebagai Arsenal Official Supporters Club seperti yang tertera pada website www.arsenal.com pada bulan Agustus 2005. AIS Regional Bekasi merupakan wadah komunitas pendukung Arsenal yang berbasis di Bekasi, baru terbentuk 16 Maret 2011. Walaupun usia kami masih terbilang baru, tapi jumlah member AIS Bekasi dari tahun ke tahun terus bertambah pesat. Hal ini terbukti dari ramainya acara nonbar (nonton bareng) setiap minggu yang tidak kurang dari ratusan gooners dan goonerettes yang hadir, 3500 lebih member di grup facebook, dan 10.000 followers lebih di akun twitter @AIS_BKS. Kami memiliki berbagai macam kegiatan seperti nonton bareng pertandingan Arsenal full 1 musim, fun futsal setiap hari minggu pukul 10.45 WIB, fight futsal setiap hari kamis pukul 20.00 WIB, dan acara-acara hiburan lainnya seperti kopdar, pendakian gunung dan touring off season. Menginjak tahun ke-3 ini, AIS Bekasi membuat 1 program kerja yang berbeda dari biasanya. Program ini adalah Safari nonbar 12 kota se-jawa dan Banten. Kami akan bersafari nonton bareng di 12 kota selama musim 2013/2014. Kami membuat program ini dengan maksud untuk menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan regional-regional lain. Kota yang kami pilih diantaranya adalah Kota Serang, Sukabumi, 5
Bandung, Indramayu, Tegal, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Solo, Madiun, Surabaya, dan Malang. Perjalanan ini kami mulai bulan September 2013 lalu berakhir pada tanggal 4 Mei 2014. Puji syukur perjalanan kami berlangsung sesuai rencana. Buku ini hanyalah sepenggal cerita perjalanan yang kami lewati selama berada di 12 kota itu. Kami mengunjungi berbagai tempat menarik yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Keseruan acara nonbar (nonton bareng) juga terasa berbeda disetiap kota. 1 musim sudah kami berkelana dari kota 1 ke kota lainnya. Ratusan bahkan ribuan kilometer telah kami tempuh menggunakan berbagai kendaraan. Senang rasanya kami bisa bertemu dengan teman-teman baru dari setiap kota. Kami juga saling belajar dari regional-regional itu cara membangun komunitas AIS yang lebih bagus lagi. Semoga kalian menikmati cerita singkat ini. Erick Cazorla Koordinator AIS Bekasi 6
1. Serang Sabtu, 14 September 2013 adalah salah satu hari penting bagi kami karena hari ini adalah acara safari nonbar pertama kami. Kota pertama yang akan kami kunjungi adalah Kota Serang. Serang [1] adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Serang merupakan ibukota Provinsi Banten. Kota yang juga dilintasi jalan tol lintas Jakarta - Merak ini berada tepat di sebelah Utara Provinsi Banten, serta dikelilingi oleh Kabupaten Serang di sebelah selatan, barat, dan timur, dan Laut Jawa di sebelah Utara. Kami berkumpul disebuah SPBU bekas dekat tol Bekasi barat. Tempat itu disepakati sebagai tempat berkumpul sebelum kami berangkat menuju kota Serang. Peserta Safari nonbar di kota yang pertama ini terbilang cukup ramai. 20 Gooners (sebutan fans Arsenal untuk lelaki) dan 1 Goonerette (sebutan fans Arsenal untuk perempuan) siap meramaikan match melawan Sunderland malam nanti. Tepat pukul 14.00 WIB kami bertolak dari Bekasi menuju Serang menggunakan mini bus yang sengaja kami sewa. Kami berkendara masuk ke gerbang tol Bekasi barat, lalu berjalan jauh melintasi tol Jakarta-Tangerang dan tol Jakarta- Merak. Didalam bus tak henti-hentinya kami bercanda sambil membayangkan bagaimana kunjungan kami ke kota Serang 7
nanti. Pastinya akan menyenangkan bertemu dengan rekanrekan baru sesama pecinta Arsenal. Setelah berkendara hampir 3 jam, akhirnya kami keluar dipintu tol Serang. Sesampainya di pintu keluar gerbang tol Serang, kami disambut seorang gooners Serang yang sudah menunggu dipinggir jalan. Namanya Ikang, dia adalah koordinator Arsenal Indonesia Supporter untuk regional Serang. Setelah dia masuk ke dalam bus, ia langsung disambut meriah oleh Gooners Bekasi. Didalam bus, dia sempat memberikan sepatah dua patah kata untuk menyambut gooners Bekasi yang menyempatkan mampir ke kotanya. Terima kasih untuk AIS Bekasi yang udah rela mampir ke kota Serang ini. Suatu kebanggaan menjadi kota pertama yang dikunjungi dalam rangkaian program AIS Bekasi safari nonbar 12 kota ini. Kata Ikang sambil tersenyum. Perjalanan pun dilanjutkan kembali. Tujuan selanjutnya adalah lokasi city tour pertama kami, yaitu Masjid Agung Banten. *** 8
CITY TOUR Masjid Agung Banten [2] adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati. Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Akses ke lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari terminal Pakupatan, Serang menggunakan bus jurusan Banten Lama atau mencarter mobil angkutan kota menuju lokasi selama lebih kurang setengah jam. Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama. 9
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan lainnya. Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti Masjid ini. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno, bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel. Biasanya, acara-acara seperti rapat dan kajian Islami dilakukan di sini. Sekarang bangunan ini digunakan sebagai tempat menyimpan barang-barang pusaka. Salah satu yang menjadi simbol dari Masjid ini adalah menara yang terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat terlihat di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya sekitar 1,5 km. Tapi sayangnya. Kami tidak sempat naik ke ujung menara karena hari sudah sore dan menara sudah tutup. Sore pun berganti menjadi petang. Setelah puas berfoto disekitar area Masjid, kami pun melanjutkan perjalanan kembali menuju homebase AIS Serang yang berada di jalan Yusuf 10