PEMERINTAH KOTA TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

P E M E R I N T A H P R O V I N S I B A N T E N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. Gambaran Umum Daerah

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi persepsi..., Inayah, FISIP UI, 2010.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

PENUTUP BAB 7 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014 VII - 1

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SORONG,

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 7 B. Gambaran Umum Daerah

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 01 TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai jenis pembelanjaan. Seperti halnya pengeluaran-pengeluaran

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

FORMAT SAMPUL LAMBANG DAERAH LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) Provinsi / Kabupaten / Kota...

D A F T A R I S I Halaman

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. No 23 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

P E M E R I N T A H K O T A T A N G E R A N G Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Akhir Masa Jabatan Walikota Tangerang Tahun 2013 I. Latar Belakang: Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang sejalan dengan upaya penciptaan pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, Kepala Daerah wajib menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada masyarakat, yang secara teknis penyampaiannya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007 tentang Tatacara Penyampaian Informasi dan Tanggapan atau Saran dari Masyarakat atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. II. Maksud dan Tujuan A. Maksud: - Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Akhir Masa Jabatan (ILPPD-AMJ) Tahun 2013 merupakan informasi kepada masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui media cetak dan/atau media elektronik sebagai bentuk pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah selama Tahun 2013. B. Tujuan: - Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah selama Tahun 2013 untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari masyarakat berupa tanggapan atau saran secara lisan dan/atau tertulis dengan tertib dan bertanggungjawab sesuai dengan peraturan perundang undangan sebagai bahan masukan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan/atau peningkatan kinerja Pemerintahan Daerah. III. Ruang lingkup: 1. Substansi/Materi: Muatan ILPPD merupakan ringkasan dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah meliputi : a. Urusan Desentralisasi, yang berupa penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan; b. Tugas Pembantuan, yang meliputi tugas pembantuan yang diterima dan tugas pembantuan yang diberikan. 1

- Tugas Umum Pemerintahan, yang berupa kebijakan dan kegiatan serta realisasi pelaksanaan kegiatan, serta berbagai permasalahan dan solusinya. 2. Wilayah: ILPPD yang diinformasikan adalah penyelenggaraan pemerintahan daerah di wilayah Kota Tangerang. 3. Waktu: ILPPD yang diinformasikan adalah penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tahun 2013. IV. Gambaran Umum Daerah A. Kondisi Geografis Kota Tangerang terbentuk pada tanggal 28 Februari 1993 berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1993. Berada di bagian Timur Provinsi Banten, merupakan kota terbesar di Provinsi Banten dan ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabodetabek. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Tahun 2011, luas wilayah Kota Tangerang adalah + 184.24 km 2 (termasuk Bandar Udara Internasional Soekarno- Hatta, seluas + 19.69 km 2 ). Kota Tangerang berjarak ± 60 km dari Ibukota Provinsi Banten dan ± 27 km dari Ibukota Negara Republik Indonesia, DKI Jakarta. Hal ini menjadikan Kota Tangerang sedikit banyak mendapatkan dampak positif maupun negatif dari perkembangan Ibukota Negara. Pesatnya perkembangan Kota Tangerang didukung oleh tersedianya sistem jaringan transportasi terpadu dengan kawasan Jabodetabek, serta memiliki aksesibilitas yang baik terhadap simpul transportasi berskala nasional dan internasional, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan Pelabuhan Internasional Tanjung Priok. Letak geografis Kota Tangerang yang strategis tersebut telah mendorong pertumbuhan aktivitas industri, perdagangan dan jasa yang merupakan basis perekonomian Kota Tangerang saat ini. Kondisi tersebut harus dapat dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kota Tangerang dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang. Wilayah Kota Tangerang, berbatasan dengan wilayah DKI Jakarta, dan Kabupaten Tangerang dengan rincian sebagai berikut: Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang; Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Curug, Serpong dan Pondok Aren Kabupaten Tangerang; Sebelah Timur : Berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan DKI Jakarta; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis dan Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. B. Wilayah Administrasi Kota Tangerang Dalam rangka efektivitas pelaksanaan tuga-tugas kepemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat, secara administrasi Kota Tangerang terbagi menjadi 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan. Dimana total jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 965 dan Rukun Tetangga sebanyak 4.768. Distribusi luas wilayah dan jumlah kelurahan berdasarkan wilayah kecamatan seperti pada gambar berikut: 2

C. Gambaran Umum Demografis Gambaran umum demografis Kota Tangerang bisa dilihat melalui berbagai data/informasi yang terkait dengan kependudukan, yaitu antara lain: jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk menurut jenis kelamin, struktur usia, dll, seperti terlihat pada gambar berikut: Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa Jumlah Penduduk Kota Tangerang relatif seimbang antara perempuan dengan laki-laki dengan bentuk piramida penduduk yang mencerminkan adanya potensi penduduk produktif (20-50 tahun) yang tinggi serta harapan hidup yang meningkat. Sementara itu, dari Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), jumlah penduduk, dan tingkat kepadatan penduduk selama Tahun 2013 terlihat bahwa Kecamatan Cibodas dan Tangerang masing-masing merupakan kecamatan yang mempunyai LPP tertinggi dan terendah, Kecamatan Cipondoh dan Benda masing-masing merupakan kecamatan yang paling banyak dan paling sedikit jumlah penduduknya, serta Kecamatan Cibodas dan Jatiuwung masing-masing merupakan kecamatan yang paling padat dan paling jarang penduduknya. Hal ini sangat terkait dengan kebijakan pemerintah tentang fungsi wilayah baik sebagai hunian/perumahan maupun sebagai kawasan industri daerah. Selain itu, perkembangan kependudukan Kota Tangerang jika dilihat dari aspek kesejahteraan masyarakat, perkembangannya selama Tahun 2013 bisa dilihat pada gambar berikut ini: 3

Berdasarkan gambar di atas, pada Tahun 2013 secara umum ketenagakerjaan di Kota Tangerang relatif stabil (tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan). Hal ini terkait dengan kondisivitas Kota Tangerang yang relatif aman dan terkendali. Dengan melihat hal tersebut, maka masih memungkinkan adanya kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di berbagai sektor usaha di Kota Tangerang. 4

D. Gambaran Perekonomian Daerah Pembangunan perekonomian daerah merupakan suatu proses yang berdampak terhadap kondisi ekonomi daerah serta tingkat kehidupan masyarakat di daerah yang secara nyata dapat dilihat melalui peningkatan pendapatan per kapita dan peningkatan daya beli masyarakat. Perekonomian daerah dapat menjadi reflektor dan tolok ukur kinerja perekonomian daerah sebagai bagian dari proses pembangunan di bidang ekonomi. Kerangka ekonomi daerah akan memuat faktor fundamental ekonomi daerah yang memberikan kontribusi agregat ekonomi, berdasarkan penggunaan maupun sektor riil lapangan usaha dalam batasanbatasan kemampuan ekonomi daerah. Pembangunan perekonomian di wilayah Kota Tangerang beserta pertumbuhan dan perkembangannya yang didasarkan pada berbagai indikator perekonomian daerah (Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju Pembuhan Sektoral PDRB, Laju Inflasi Harga, dll.) selama Tahun 2013 bisa dilihat sebagai berikut: PDRB per Sektor Kota Tangerang Tahun 2013 Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang pada Tahun 2013 sebesar 6.02% lebih tinggi dari LPE Provinsi Banten (5.86) dan LPE Nasional (5.72%). Jika dilihat dari kecenderungannya, LPE Kota Tangerang dari Tahun 2009-2013 relatif stabil seiring dengan LPE Provinsi Banten dan LPE Nasional. Pertumbuhan sektor terbesar dan terkecil adalah sektor Jasa-jasa (18.92%) dan Sektor Bangunan (-5.85%), sedangkan kontribusi terbesar dan terkecil adalah sektor Perdagangan, Jasa, dan Restoran (30.70%) dan Sektor Pertanian (0.15%). Inflasi Kota Tangerang pada Tahun 2013 sebesar 10.02% yang merupakan inflasi tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun namun masih di 5

bawah perkiraan RPJMD (10.12%). Mengenai investasi, berikut disajikan tabel perkembangan investasi di Kota Tangerang pada PMDN dan PMA selama Tahun 2009-2013 yang secara umum relatif meningkat setiap tahunnya. Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Tabel Perkembangan Investasi PMA dan PMDN Kota Tangerang Tahun 2009 2013 Perusahaan Uraian Jumlah PMA PMDN Jumlah Perusahaan 257 141 398 US$ 2.720.702.000-2.720.702.000 Investasi Rupiah 2.427.805.561.250 9.353.993.711.822 11.781.799.273.072 Jumlah Perusahaan 266 141 407 US$ 2.720.352.000-2.720.352.000 Investasi Rupiah 2.535.006.927.797 9.353.993.711.822 11.889.000.639.619 Jumlah Perusahaan 282 141 423 US$ 2.763.119.580-2.763.119.580 Investasi Rupiah 3.083.660.459.698 9.353.993.711.822 12.437.654.171.520 Jumlah Perusahaan 82 14 100 US$ 3.103.973.688-3.103.973.688 Investasi Rupiah 3.083.660.459.698 14.372.979.417.648 17.456.639.877.346 Jumlah Perusahaan 31 13 44 US$ 91.133.000-91.133.000 Investasi Rupiah 2.211.242.181.636 318.814.365.275 2.530.056.546.911 Sumber: Subbag. Penanaman Modal, Bagian Perekonomian, Setda Kota Tangerang, 2013 V. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Arah Kebijakan Umum Pemerintahan Daerah (Visi, Misi, Strategi, Kebijakan dan Prioritas Daerah) Arah kebijakan umum Pemerintah Kota Tangerang sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2009-2013, diarahkan untuk pencapaian visi dan misi daerah berupa: VISI: "Membangun Peradaban Baru di Tengah Kota Industri, Perdagangan dan Jasa, Permukiman Misi: Serta Pendidikan Yang Akhlakul Karimah 1. Mewujudkan dan menguatkan tata pemerintahan yang baik (good governance); 2. Mendorong pertumbuhan ekonomi; 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial; 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan pelayanan publik; dan 5. Mendorong terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Upaya pencapaian visi dan misi tersebut dilakukan melalui 53 strategi serta 82 kebijakan dengan 25 sasaran pokok pembangunan. VI. Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan asas otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Konsekuensinya, penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang dalam pelaksanannya merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Secara garis besar, struktur APBD terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau 6

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahuntahun anggaran berikutnya. Berikut disampaikan APBD Kota Tangerang dan capaian realisasinya untuk pada Tahun Anggaran 2013. 1. Pendapatan Daerah Berdasarkan arah kebijakan pendapatan daerah, berikut ini disajikan rencana/target dan realisasi Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, serta Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada Tahun Anggaran 2013. 2. Belanja Daerah Berdasarkan arah kebijakan belanja daerah, berikut ini disajikan rencana/target dan realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, pada Tahun Anggaran 2013. 3. Pembiayaan Berdasarkan arah kebijakan pembiayaan daerah, berikut ini disajikan rencana/target dan realisasi pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2009-2013. 7

VII. Penyelenggaraan Urusan Desentralisasi A. Penyelenggaraan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah RPJMD Kota Tangerang Tahun 2009 2013 berisi Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan yang diterjemahkan ke dalam pembagian urusan pemerintahan (urusan wajib dan pilihan), serta program/kegiatan pembangunan beserta indikator dan target-targetnya selama jangka waktu 5 (lima) tahun. Sedangkan RKPD Kota Tangerang merupakan turunan (derivasi) dan operasionalisasi tahunan dari RPJMD Kota Tangerang yang memuat rencana kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari program/kegiatan dan pagu anggaran beserta indikator dan target-targetnya selama jangka waktu 1 tahun. Dalam rangka pencapaian visi misi dan 25 sasaran pembangunan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD Kota Tangerang Tahun 2009-2013, maka Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangerang Tahun 2013, melaksanakan 31 urusan yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 5 urusan pilihan, dengan jumlah program sebanyak 239 program dan 1.347 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp3.194.123.620.842,22 Upaya-upaya penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut dikelompokkan dalam urusan-urusan wajib dan pilihan seperti yang terangkum sebagai berikut: I. Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Tahun 2009-2013 II. Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Tahun 2009-2013 8

Berdasarkan gambaran di atas, terlihat bahwa rata-rata capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah Kota Tangerang pada Tahun 2013 sebesar 91.06%, serta rata-rata penyerapan anggarannya sebesar 86.60%. Sedangkan rata-rata capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan pemerintahan daerah Kota Tangerang pada Tahun 2013 sebesar 100%, dan rata-rata penyerapan anggarannya sebesar 89.11%. Dengan demikian, maka secara umum penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kota Tangerang pada Tahun 2013 relatif berhasil, dengan tingkat efisiensi penyelenggaraan urusan wajib sebesar 105.15% serta tingkat efisiensi penyelenggaraan urusan pilihan sebesar 112.22%. B. Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pada Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Kota Tangerang menerima berbagai program/kegiatan dari anggaran tugas pembantuan Pemerintah Pusat, dapat diuraikan sebagai berikut: Dinas Pertanian Tugas pembantuan yang diterima Dinas Pertanian pada Tahun 2013 adalah sebagai berikut: No. Program dan Kegiatan Tahun Pemberi Tugas Dasar Hukum 1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Sumber: Data Olahan Dinas Pertanian Kota Tangerang Tahun 2013 Dinas Kesehatan 2013 Ditjen Hortikultura No.DIPA : 018.04.4.299484/2013 Tanggal 5 Desember 2012 dengan Anggaran Rp1.170.000.000,00 Tugas pembantuan yang diterima Dinas Kesehatan pada Tahun 2013 adalah sebagai berikut: No Program dan Kegiatan Tahun Pemberi Tugas Dasar Hukum 1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 2013 Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementerian Kesehatan RI Sumber: Data Olahan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2013 No.DIPA: 024-03.4.299487/2013 Tanggal C. Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Tangerang berupaya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan secara optimal. Tugas tersebut terfokus kepada kebutuhan masyarakat akan sebuah pemerintahan yang mampu menegakkan hukum dan menciptakan ketertiban serta mensejahterakan masyarakat. Pelaporan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 meliputi tugas umum sebagai berikut: 1. Kerjasama Antar Daerah; 2. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga; 3. Koordinasi dengan Pihak Vertikal di Daerah; 4. Pembinaan Batas Wilayah; 5. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana; 6. Pengelolaan Kawasan Khusus yang Menjadi Kewenangan Daerah; 7. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum; 8. Tugas-tugas Umum Pemerintahan Lainnya yang dilaksanakan oleh Daerah. Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan Kota Tangerang telah melaksanakan kegiatan yaitu penyelenggaraan kerjasama antar daerah, kerjasama daerah dengan pihak ketiga, koordinasi dengan pihak vertikal di daerah, pembinaan batas wilayah, pencegahan dan penanggulangan bencana serta penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. D. Penghargaan yang diterima Kota Tangerang Berkaitan dengan prestasi dan apresiasi, pada Tahun 2013 Pemerintah Kota Tangerang telah mendapatkan berbagai penghargaan atas prestasi yang dicapai, antara lain: 9

No. Penghargaan/Kategori Pemberi 1. Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) Award Kementerian Dalam Negeri 2. 3. 4. 5. Kinerja pemerintahan daerah terbaik nasional berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Indonesia Digital Society Award (IDSA) Tahun 2013 karena berhasil membangun dan mengembangkan sistem digital dalam meningkatkan pelayanan public Anugerah Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) selama enam (6) kali berturut-turut Penghargaan Adipura Kencana Tahun 2013 sebagai Kota Metropolitan Terbersih Nasional Kementerian Dalam Negeri Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) BPK RI Kementerian Lingkungan Hidup 6. Penghargaan Langit Biru Kementerian Lingkungan Hidup 7. Indonesia Road Safety Award (IRSA) Kementrian Perhubungan 8. Penghargaan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik 9. Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik LKPP Kementrian Komunikasi dan Informasi Demikian Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2013, yang merupakan bentuk pertanggungjawaban dari serangkaian pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan melalui perencanaan dan pelaksanaan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan daerah. 10