PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa kemajuan ilmu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Secara umum peranan guru dalam pengembangan pendidikan karakter di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT (PKM) TINGKAT NASIONAL 2015 ALARM NUSANTARA UNTUK ANAK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PAPA PELIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI UNTUK SEMUA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUKU AJAIB SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN ORANG TUA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA. Diusulkan oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

Template Penulisan PKM-GT

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai. Budaya dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. FIND YOUR FAVO WITH WAIFU (WAroeng Indo FUsion) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI... iii. RINGKASAN... iii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

Saatnya DPR Berubah!!! (242/S) Oleh : Aa Nugraha Kamis, 05 Juli :29

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<<JUDUL>>> BIDANG KEGIATAN: PKM Karsa Cipta

PANDUAN KOMPETISI PENELITIAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN

PANDUAN KOMPETISI PENELITIAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH FAPERTA UNSOED

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN Latar Belakang

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB V PENUTUP. yang dirasa relevan dan perlu, dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi

Transkripsi:

i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL BIDANG KEGIATAN: PKM - GT Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Mahmud Nursalam ( 1401413002 ) / 2013 Anggota Kelompok : Nur Widya Istanti ( 1401413157 ) / 2013 Dianita Ika Retno Putri ( 1401413186 ) / 2013 Nungki Fajriyatuzzakiyah ( 1401411431 ) / 2011 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015

ii

iii Daftar isi Halaman Sampul... i Halaman Pengesahan... ii Daftar isi... iii Ringkasan... iv Pendahuluan Latar belakang... 1 Tujuan... 1 Manfaat... 2 Gagasan Kondisi terkini... 2 Solusi yang pernah ditawarkan... 2 Gagasan yang diajukan... 3 Pihak-pihak yang membantu mengimplementasi gagasan... 3 Langkah-langkah yang dapat dicapai... 3 Penutup Kesimpulan... 5 Daftar Pustaka... 6 Lampiran 1... 7 Lampiran 2... 11 Lampiran 3... 12

iv Ringkasan Budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dapat juga dikatakan bahwa kebudayaan adalah suatu alat (media) untuk beradaptasi dengan lingkungan (alam, sosial). Kebudayaan dibuat oleh manusia (: man made). Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan adalah Society is the vehicle of culture. Budaya merupakan salah satu bentuk jati diri sebuah bangsa yang mana budaya mewakili karakter, ciri-ciri, serta gambaran pribadi sebuah bangsa. Gambaran inilah yang seharusnya menjadi perhatian penting bagi setiap elemen yang terlibat didalamnya. Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak budaya dan keanekaragaman masyarakat yang menghuninya. Tetapi di era globalisasi ini, Indonesia hampir kehilangan nilai-nilai budaya yang mulai terkikis oleh perkembangan arus globalisasi. Ini menjadi perhatian penting, karena nilai-nilai budaya semestinya dapat menjadi karakter yang tertanam kuat di dalam diri masyarakat Indonesia. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan nilai-nilai budaya yang telah terkikis tersebut. Permasalahan yang terjadi dunia pendidikan menjadi topik utama terkait perihal ini. Secara tidak langsung permasalahan ini menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, yang mana dalam dunia pendidikan tidak hanya mengajarkan ilmu pendidikan akan tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi-generasi muda Indonesia sebagai salah satu upaya pembentukan karakter bangsa. Untuk itu tercetus sebuah ide kreatif dalam menanamkan karakter kepada siswa-siswi. Sebuah ide sederhana dengan memunculkan kembali kearifan budaya lokal Indonesia untuk membentuk siswa yang berkarakter dengan konsep School of Love and School of Culture. Sebuah metode yang akan membawa rasa penuh cinta terhadap keanekaragaman budaya dalam proses pendidikan. Dengan rasa cinta dan budaya didalamnya diharapkan peserta didik dapat mengenal jati dirinya kembali. Metode ini diambil dengan melihat latar belakang Negara Indonesia yang kaya akan budaya dan ber-bhinneka Tunggal Ika. Penanaman nilai-nilai budaya yang akan menjadi inti dalam metode ini, karena budaya memiliki nilai-nilai

kearifan yang sangat tinggi dan sangat positif untuk membentuk generasi bangsa yang berkarakter positif. v

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah Negara dengan berbagai macam budaya dan masyarakat yang ragam. Berada di dalam era modernisasi dan globalisasi merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia baik di bidang pemerintahan, perekonomian, kebudayaan maupun pendidikan terutama karakter. Hal ini membawa permasalahan baru di Indonesia dalam bidang pendidikan dan budaya. Pendidikan di Indonesia selalu diperingati setiap tanggal 2 Mei, akan tetapi banyak orang yang berpendidikan tinggi melakukan berbagai kecurangan yaitu korupsi. Apa yang salah dengan pendidikan di Indonesia? Pendidikan di Indonesia tidak salah, akan tetapi karakter warga Indonesialah yang bermasalah. Karakter kurang tertanam dengan baik dalam diri masyarakat Indonesia. Semua ini dikarenakan budaya telah terkikis sedikit demi sedikit seiring masuknya era kebarat-baratan yang melanda generasi Indonesia. Hal tersebut sangat memprihatinkan Indonesia sebagai Negara multikultural dengan sejuta budayanya. Budaya kebarat-baratan dirasa telah mengikis nilia-nilai kebudayaan dalam diri bangsa Indonesia yang berdampak buruk pada karakter bangsa yang melemah. Permasalahan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan secara berlarut-larut maka akan menimbulkan hilangnya jati diri bangsa. Masalah seperti ini tentu saja dunia pendidikanlah yang paling tepat untuk menanganinya. Dunia pendidikan merupakan sarana yang paling penting dalam penanaman nilai-nilai karakter budaya bangsa. Pendidikan bukan tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan saja namun juga bisa sebagai sarana dalam penananaman nilai-nilai budaya serta karakter siswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Sebuah solusi untuk mewujudkan tujuan dunia pendidikan, dengan mengangkat kembali nilai-nilai kearifan budaya lokal untuk membangun siswa yang berkarakter dengan metode School of Love and School of Culture. Sebuah gagasan metode yang berpegang dari nilai-nilai budaya. Dengan metode ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan karakter bangsa yang berbasis budaya dan positif. Tujuan Tujuan dicetuskannya ide sederhana ini dengan mengangkat nilai-nilai karakter yang berbasis kearifan budaya lokal dengan konsep School of Love and School of Culture, yaitu :

2 Manfaat 1. Mengenalkan serta menanamkan kembali nilai-nilai budaya pada siswa-siswi 2. Membentuk peserta didik yang berkarakter berdasarkan nilai-nilai kearifan budaya lokal 3. Memperbaiki kualitas moral siswa-siswi Dengan dilaksanakannya metode ini ada beberapa hal penting yang dapat terwujud : 1. Perbaikan karakter generasi penerus bangsa 2. Mengangkat kembali nilai-nilai kebudayaan bangsa GAGASAN Kondisi Terkini Budaya merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dijaga kelestariannya. Menjaga kelestarian budaya merupakan tanggungjawab seluruh warga negara Indonesia. Akan tetapi dengan adanya globalisasi budaya sedikit demi sedikit telah terkikis dan krisis moral semakin menjadi, Indonesia adalah Negara dengan dasar hukum Undang-Undang Dasar 1945, dimana didalamnya terdapat tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dimana dalam mewujudkan cita-cita tersebut harus dimulai dengan menciptakan manusia yang cerdas dan berbudaya. Manusia yang cerdas bukanlah manusia yang hanya memiliki kemampuan intelektual tinggi akan tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Sedangkan makna dari berbudaya yaitu segala kemampuan dan kemauan untuk untuk menerima dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan moral sesuai dengan nila-nilai dan norma yang dianut bangsa dan Negara yang dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Kita harus menyadari adanya krisis moral dan budaya di Indonesia. Mengapa? Karena insan yang bermoral dan berbudaya adalah modal dalam mewujudkan Negara Indonesia yang maju dan bermartabat. Apabila tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan Negara yang terpuruk. Solusi Yang Pernah di Tawarkan Dalam mewujudkan siswa-siswi yang berkarakter banyak upaya yang sudah pernah di usulkan untuk menanggulanginya seperti penerapan konsep belajar dengan melihat di kehidupan nyata. Konsep ini mengambil langkah mengenalkan karakter anak yang baik dengan melihat apa yang ada di lingkungan sekitarnya.

3 Gagasan Yang Diajukan Melihat akan pentingnya moral dengan budaya yang akan membawa dampak baik bagi penerus bangsa, maka dibutuhkan adanya sebuah perubahan dalam dunia pendidikan. Untuk itu perlu adanya pembaharuan dalam pengajaran dengan menggunakan konsep yang berbeda. Dengan konsep School of Love dan School of Culture diharapkan mampu menumbuhkan dan menciptakan kembali moral dan karakter bangsa dengan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Metode ini menggunakan rasa kasih sayang dan cinta terhadap semua orang sehingga dalam pengajarannya siswa akan merasa lebih santai dan senang tetapi juga paham dengan materinya. Metode ini juga berusaha mengangkat kembali nilainilai kearifan budaya lokal dalam membelajarkan karakter siswa-siswi dan mengajak mereka untuk mencintai budaya dan keanekaragamannya. Selain itu nilai-nilai seperti nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, patriotisme dan nasionalisme juga diterapkan dalam metode ini dan diharapkan akan berhasil dilaksanakan. Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan Orang Tua Sekolah Pemerintah : Penerapan metode School of Love and School of Culture ini membutuhkan peran orang tua sebagai pengontrol penerapan di lingkungan keluarga dengan memberikan tauladan-tauladan yang baik kepada anak : Sebagai tenaga atau agen yang berperan dalam proses penanaman metode School of Love and School of Culture ini : Pemerintah adalah penunjang utama dalam pembentukan karakter siswa yaitu dengan mengadakan sosialisasi dan menjalankan metode ini yang penerapannya bersifat menyeluruh di semua jenjang pendidikan di Indonesia Langkah-Langkah Yang Dapat Dicapai Dalam mengimplementasikan metode School of Love and School of Culture ini perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terkait didalamnya. Metode ini menggunakan nilai-nilai budaya untuk membentuk karakter anak. Untuk itu keluarga sebagai tempat yang pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak harus mengenalkan nilai-nilai budaya dan mendidik anak agar memiliki karakter yang baik. Di dalam proses penerapan metode School of Love and School of Culture memberikan arahan untuk berbuat baik yang umum mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban. Dalam upaya pembentukan karakter anak, keluarga harus dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang mengajarkan nilai-

4 nilai moral yang baik kepada anak dan memberikan tauladan yang baik di dalam kehidupan sehari-hari. Konsep School of Love and School of Culture juga memuat nilai-nilai luhur dan nilai agama. Dalam hal ini nilai agamis diperlukan untuk menguatkan keyakinan siswa agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang mengandung nilai-nilai negatif. Orang tua dapat membentuk karakter anak melalui nilai-nilai agama dengan membiasakan diri beribadah menurut agama yang dianut, melalui perkataan dan tutur kata yang baik dan sifat yang saling menghormati satu sama lain. Dalam penerapannya, orang tua memberi tauladan yang baik, perbuatan baik yang dilakukan berulang-ulang pasti akan membentuk karakter anak ( Mardy Barumbum 2013 ). Untuk itu konsep School of Love and School of Culture ini sangat cocok untuk menanggulangi permasalahan moral yang terjadi di Indonesia.

5 KESIMPULAN Inti Gagasan Metode School of Love and School of Culture ini adalah sebuah metode yang memasukkan nilai-nilai budaya dalam pembentukan karakter peserta didik dengan menciptakan rasa kasih sayang sesama warga sekolah. Teknik Implementasi Gagasan Peran seorang guru mengembangkan siswa untuk mencapai pendidikan berkarakter di sekolah yang berkedudukan sebagai inspirator dan dinamisator. Peran sebagai inspirator berarti seorang guru mampu membangkitkan semangat peserta didik untuk maju mengembangkan potensinya, membangkitkan spirit, etos kerja dan potensi luar biasa pada peserta didik. Peran sebagai dinamisator bermakna guru mampu mendorong peserta didik kearah pencapaian tujuan dengan penuh kesabaran, cekatan menjunjung spiritualitas. Tetapi seorang guru harus mengevaluasi diri menjaga sikap karena kedudukan guru sebagai figur atau idola yang digugu dan ditiru oleh peserta didik.

6 DAFTAR PUSTAKA Barumbun, Mardy. 2012. Konsep Makinawa Sebagai Solusi Alternatif Pembentuk Karakter Pada Anak. http://mardybarumbun.blogspot.com/2012/03/ konsep-makinawa-sebagai-solusi.html. Diunduh pada tanggal 12 Maret 2015, pukul 16.00 WIB. Jati, Wasisto Raharjo. 2011. Pembangunan Gerus Kearifan Lokal dalam Kompas, 20 April 2011, Jakarta. Muhtadi, Dedi. 2011. Ketika Kearifan Lokal Tergerus Zaman dalam Kompas, 23 April 2011, Jakarta.

7 Lampiran 1 BIODATA Daftar riwayat hidup ketua pelaksana kegiatan Nama lengkap : Mahmud Nursalam NIM : 1401413002 Tempat/tanggal lahir : Pati, 18 Desember 1994 Agama : Islam Jenis kelamin : Laki-laki Jurusan/fak./perguruan tinggi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Ilmu Pendidikan / Universitas Negeri Semarang Alamat Asal : Desa Sejomulyo RT.06 RW. 01, Juwana, Pati Alamat di Semarang : Jalan Kapri Timur No.22, Pondok Beringin, Tambak Aji, Ngaliyan Alamat E-mail : salamseven.stw@gmail.com No.Hp : 089 636 221 717 Riwayat Pendidikan No. Sekolah Tahun 1 SD Negeri Sejomulyo 02 2006 2 SMP Negeri 1 Juwana 2009 3 SMA Negeri 1 Jakenan 2012 4 Universitas Negeri Semarang 2013-sekarang Tertanda,

8 Biodata Anggota Pelaksana II Nama lengkap : Nur Widya Istanti NIM : 1401413157 Tempat/tanggal lahir : Pati, 19 Januari 1995 Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Jurusan/fak./perguruan tinggi : Pendidikan Guru Sekoah Dasar / Fakultas Ilmu Pendidikan Alamat Asal : Desa Dukuhmulyo RT.08 RW.01, Jakenan, Pati Alamat di Semarang : Jalan Wonosari, Indopermai Atas Blok C No.9 Alamat E-mail : nurwidya.istanti@yahoo.com No.Hp : 089 694 245 045 Riwayat Pendidikan No. Sekolah Tahun 1. SD Negeri 2 Dukuhmulyo 2006 2 SMP Negeri 1 Jakenan 2009 3 SMA Negeri 1 Jakenan 2012 4 Universitas Negeri Semarang 2013-sekarang Tertanda, Biodata Anggota Pelaksana II Nama lengkap : Dianita Ika Retno Putri NIM : 1401413186 Tempat/tanggal lahir : Semarang, 29 Maret 1995 Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan

9 Jurusan/fak./perguruan tinggi : Pendidikan Guru Sekoah Dasar / Fakultas Ilmu Pendidikan Alamat Asal : Jalan Blancir II RT. 02 RW. 12, Pedurungan Kidul, Semarang Alamat di Semarang : Jalan Mardisiswa RT. 06 RW.10, Wonosari, Ngaliyan, Semarang Alamat E-mail : dianitaika29@gmail.com No.Hp : 089 669 377 848 Riwayat Pendidikan No. Sekolah Tahun 1. SD Negeri Pedurungan Kidul 07 2006 2 SMP Negeri 9 Semarang 2009 3 SMA Negeri 2 Semarang 2012 4 Universitas Negeri Semarang 2013-sekarang Tertanda, Biodata Anggota Pelaksana III Nama lengkap : Nungki Fajriyatuzzakiyah NIM : 1401411431 Tempat/tanggal lahir : Grobogan, 14 September 1993 Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Jurusan/fak./perguruan tinggi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Ilmu Pendidikan / Universitas Negeri Semarang Alamat Asal : Desa Ngambakrejo RT.07 RW.01, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan

10 Alamat di Semarang : Jalan Mardisiswa RT. 06 RW.10, Wonosari, Ngaliyan, Semarang Alamat E-mail : fajriazakia@gmail.com No.Hp : 085 227 000 565 No. Sekolah Tahun 1 SD Negeri 1 Gubug 2004 2 SMP Negeri 1 Gubug 2007 3 SMA Negeri 1 Gubug 2010 4 Universitas Negeri Semarang 2011-sekarang Tertanda,

11 Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Peran Tugas 1. Mahmud Nursalam PGSD Pendidikan 6 Sebagai KetuaTim PKM-GT 2. Nur Widya Istanti PGSD Pendidikan 4 Sebagai Anggota Pelaksana I 3. Dianita Ika Retno Putri 4. Nungki Fajriyatuzzakiyah PGSD Pendidikan 4 Sebagai Anggota Pelaksana II PGSD Pendidikan 3 Sebagai Anggota Pelaksana III

12