BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PAJARAKAN PROBOLINGGO. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang dan dianut oleh ratusan juta kaum muslimin di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. yang paripurna, sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar haluan

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan. Sedangkan pendidikan dalam arti. kemampuan dan keterampilan. Sementara Lembaga Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Setiap muslim percaya bahwa apa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama Islam bertugas mempertahankan, menanamkan, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

IMPLEMENTASI METODE DIROSATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ AL-FALAH WULUHAN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kalamullah yang merupakan mu jizat yang. diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dan membacanya merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. mencetak santri/siswa yang berkualitas dalam belajar Pendidikan agama. dalam menguasai Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan kian merambah kesegala bidang. Media elektronik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang paling penting karena yang mampu memahami, meneladani, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin luas, memasuki ruang-ruang dan celah-celah kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap mahkluk bernama manusia, dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem pendidikan yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk menyongsong masa depannya, karena peserta didik adalah generasi yang akan menggantikan posisi orang dewasa. Namun seseuai dengan zamannya, pendidikan zaman dahulu kala sering disadari kurang sistematis dan tidak terencana, yang oleh karenannya nampak seolah-olah pendidikan itu hanyalah merupakan proses alami yang terjadi dengan sendirinya. Sementara itu sifat dari suatu pendidikan dan perbedaannya dengan sistem lain baru dapat dipahami dengan seksama jika konsep yang mendasarinya dianalisis dan diteliti secara seksama, dimana harus dipahami adakah perbedaan konsep tentang manusia menurut Islam dan menurut agama lain, serta sejauh mana dia tercermin dalam pendidikan yang dinamakan pendidikan Islam yang merujuk dalam Al-Qur an dan hadist Nabi. 1 Munculnya Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) yang sekarang ini tumbuh subur di berbagai daerah dalam wilayah Republik Indonesia, 2 dapat dikatakan sebagai salah satu jawaban terhadap pendidikan yang dibutuhkan hal. 2 1 Juariyah, Dasar-Dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur an. (Yogyakarta : Teras, 2010), 2 Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan. (Yogyakarta : Teras, 2009), hal. 346 1

2 masyarakat di zaman modern ini. Sebab di zaman yang serba canggih dan modern ini, berbagai kalangan masyarakat mulai melupakan akan kehidupan akhirat kelak dan mereka lebih asyik akan kesenangan dunianya. Sedikit demi sedikit dalam hidupnya meninggalkan ajaran Islam, semakin meremehkan hukum-hukum Islam dan kegemaran membaca al-qur an mulai pudar. Melalui kehadiran TPQ yang hampir ada di setiap desa, menurut harian Suara Karya disambut dengan baik oleh orang tua, lebih-lebih setelah anaknya yang menjadi santri di sana mulai mampu membaca al-qur an dengan baik dan benar, berdo a pada waktu akan/usai melaksanakan sesuatu, patuh kepada orang tuanya, hormat pada orang lain, dan sebagainya. 3 Realita yang berkembang saat ini adalah masih banyaknya santri yang membaca al- Qur an dengan asal-asalan tanpa memperhatikan panjang-pendek bacaan, makharijul huruf dan sifat-sifatnya. Mereka membaca al-qur an sesuka hati dan menurut pandangan penulis mereka hanya ingin menggugurkan kewajiban untuk ikut mengaji karena hal itu didasari bukan dari kemauan dalam dirinya sendiri melainkan paksaan dari orang tuanya. Untuk dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan benar hendaklah membaca Al-Qur an dengan tartil. Allah SWT berfirman: 4... 988 3 Ibid., hal. 346 4 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya. (Jakarta:1998), hal.

3 Artinya :...Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil.(qs. Al- Muzzammil:73:4) Dalam pandangan Abdullah bin Ahmad an-nasafi tartil adalah memperjelas bacaan semua huruf hijaiyah, memelihara tempat-tempat menghentikan bacaan (waqaf), dan memyempurnakan harokat dalam bacaan. Sementara Sayyidina Ali bin Abi Thalib menyamakan tartil dengan tajwid,yaitu membaguskan bacaan-bacaan huruf-huruf dan mengenal tempattempat berhenti (waqaf). Berbeda dengan Ibnu Katsir yang mengartikan tartil sebagai bacaan perlahan-lahan yang dapat membantu menuju tingkat pemahaman dan perenungan Al-Qur an. Sejalan dengan Ibnu Katsir, Fakhrur Rozy dalam tafsirnya mengatakan tartil adalah memperjelas dan menyempurnakan bacaan semua huruf dengan memberikan semua hakhaknya dengan cara tidak tegesa-gesa dalam membaca Al-Qur an. 5 Untuk dapat membaca Al-Qur an dengan tartil dan sesuai kaidahkaidah yang berlaku diperlukan suatu bidang disiplin ilmu yang lazim disebut ilmu tajwid. Ilmu yang dapat mengantarkan para pembaca Al-Qur an mampu membaca dengan benar teratur, indah dan fasih sehingga terhindar dari kekeliruan atau kesalahan dalam membacanya. Selain ilmu tajwid, strategi ustadz (guru) juga ikut berperan dalam mengantarkan para santri untuk dapat membaca al-quran dengan baik, benar dan fasih. Dengan mempelajari Al-Qur an, terbuktilah bahwa umat Islam bertanggung jawab terhadap kitab sucinya. Rosululloh SAW telah hal. VII-VIII 5 Sirojuddin AS. Tuntunan Membaca Al-Qur an dengan Tartil. (Bandung : Mizan, 2005),

4 menganjurkan kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur an kepada orang lain. Rosululloh SAW bersabda: 6 خيركم من تعلم القرآن وعلمه Artinya: Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari Al- Qur an kemudian mengajarkannya kepada yang lain. Membaca dan mempelajari Al-Qur an sangat banyak manfaatnya bagi setiap muslim. Dengan ditanamkannya membaca dan mempelajari Al-Qur an sejak dini, akan mendidik mereka cinta akan agamanya dan kitab sucinya. Setelah dewasa nanti mereka akan menjadi seseorang yang menghafal Al- Qur an dan mengamalkan isinya dalam kehidupannya. Sehingga terciptalah generasi yang qur ani, generasi yang cinta akan Al-Qur an cinta akan agamanya yang akan menjadikan agama Islam menjadi agama yang kuat. Dari berbagai permasalahan yang ada tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengulas hal ini, sehingga penulis akan meneliti strategi guru, hambatan yang dihadapi serta solusi yang akan dilakukan atas permasalahan yang dihadapi. Untuk mengetahui kebenaran dari permasalahan tersebut akhirnya penulis mengambil judul Strategi Ustadzah Dalam Meningkatkan Baca Al-Quran Santri di TPQ Al-Falah Tanggung Campurdarat Tulungagung. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini timbul berbagai permasalahan sehingga penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 6 Fahmi Amrulloh, Ilmu Al-Qur an untuk Pemula. (Jakarta Barat: CV Artha Rivera), hal. 69

5 1. Bagaimana strategi ustadzah dalam meningkatkan baca al-qur an santri di TPQ Al-Falah Tanggung Campurdarat Tulungagung? 2. Hambatan apa yang dihadapi ustadzah dalam meningkatkan baca al- Qur an santri di TPQ Al-Falah Tanggung Campurdarat Tulungagung? C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian pasti mempunyai tujuan. Demikian juga dengan yang dilakukan penulis, berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang ada dalam skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui strategi ustadzah dalam meningkatkan baca al-qur an santri di TPQ Al-Falah Tanggung Campurdarat Tulungagung. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi ustadzah dalam meningkatkan baca al-qur an santri di TPQ Al-Falah Tanggung Campurdarat Tulungagung. D. Batasan Masalah Dari rumusan masalah di atas, agar penelitian dapat terfokus, maka penulis memberikan batasan penelitian yang diteliti dan dikaji sebagai berikut: 1. Strategi ustadzah dalam meningkatkan baca al-qur an santri di TPQ Al- Falah Tanggung Campurdarat Tulungagung. 2. Hambatan yang dihadapi ustadzah dalam meningkatkan baca al-qur an santri.

6 E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini dapat berguna untuk siapapun yang membacanya. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengetahui atau sebagai tolak ukur kesiapan para Ustadz dalam menyusun strategi yang tepat atau kesiapan mengajar kepada santri dalam rangka meningkatkan baca al-qur an santri dan sebagai tambahan informasi terkait keadaan salah satu Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) yang ada di Tulungagung. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut: a. Bagi Kepala TPQ Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Kepala TPQ sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan baca al-qur an santrinya. b. Bagi Ustadzah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Ustadz sebagai pertimbangan dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan untuk meningkatkan baca al-qur an di kalangan santri.

7 c. Bagi Santri Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu tambahan sumber pengetahuan/referensi tentang strategi meningkatkan baca al- Qur an. d. Bagi Pembaca Penelitian ini berguna untuk memberikan pemahaman kepada pembaca akan pentingnya strategi guru dalam membimbing siswa membaca Al-Qur an. Adapun tujuan membimbing siswa membaca Al- Qur an agar siswa dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan benar sesuai dengan tajwid dan makhorijul huruf. Selain itu juga untuk menumbuhkan generasi islami yang cinta dengan Al-Qur an. e. Bagi Penulis Yang Akan Datang Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam penyusunan penelitian di masa yang mendatang. F. Penegasan Istilah Dalam hal ini peneliti perlu memaparkan berbagai pengertian dari istilah-istilah yang ada di dalam judul. Adapun diantaranya adalah : 1. Straetagem berasal dari bahas yunani, straos (army), dan agein (to lead). Istilah itu ditunjukkan untuk menggambarkan suatu rencana atau trik untuk memperdayai musuh. Djanid (1987) mendefinisikan strategi sebagai perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mecapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,

8 melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik oprasionalnya. Dengan demikian strategi merupakan suatu rancangan yang memberikan bimbingan kearah atau tujuan yang telah ditentukan. 7 2. Ustadzah adalah sebutan untuk seorang pendidik yang mengajar di pondok pesantren, madrasah maupun TPQ. 3. Pengertian meningkatkan menurut W.J.S Poerwidarminto dalam bukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia, mengemukakan bahwa ; Menaikkan (derajat, taraf) mempertinggi; memperhebat; mengangkat diri. 4. Baca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. 8 5. Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis di mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya adalah ibadah. 9 6. Santri adalah sebutan untuk peserta didik yang menimba ilmu di pondok pesantren, madrasah maupun TPQ. 7. TPQ adalah lembaga pendidikan non formal dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, namun dilaksanakan sebagaimana pendidikan formal; karena bersifat non formal pelaksanaan pelajaran / kegiatan belajar mengajar pada sore hari dengan memanfaatkan fasilitas gedung milik Madrasah Ibtidaiyah, gedung-gedung SD Negeri / swasta, Pondok 7 Agus Maimun, Agus Zainul Fitri, Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan Alternatif di Era Kompetitif,(Malang: UIN-MALIKI PRES, 2010), hal 50 8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Indonesia. (Jakarta : Pusat Bahasa, 2008), hal. 110 9 Hatta Syamsuddin, LC, Modul Ulumul Quran Pesma Arroyan Surakarta (1), (Solo: Modul Tidak Diterbitkan, 2008), hal.15

9 Pesantren, Masjid, Mushola/Surau yang memungkinkan dapat dilaksanakan secara klasikal. 10 G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Untuk memudahkan dalam memahami alur skripsi ini, perlu kiranya dikemukakan tentang sistematika pembahasan yang dipergunakan. Sistem yang dipergunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah bahwa skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian teks dan bagian akhir. Adapun pembahasan lebih rinci dan pembagian skripsi adalah sebagai berikut: 1. Bagian awal, pada bagian ini skripsi terdiri dari: halaman judul, halaman halaman sampul dalam, persetujuan pembimbing, pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak. 2. Bagian Utama, bagian utama pada skripsi ini terbagi menjadi lima bab, masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab, yaitu: a. BAB I : Pada bab ini, penulis menguraikan tentang pokok-pokok masalah antara lain latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, kegunaan/manfaat penelitian dan sitematika penulisan skripsi. b. BAB II: pada bab ini berisi tentang landasan teori terdiri dari pembahasan tentang (1) Strategi pembelajaran al-quran, yaitu pengertian strategi pembelajaran, pengertian strategi pembelajaran 10 Moch. Ridlwan, Baharuddin S. Sayadi, Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Quran, (Surabaya: Proyek Bimbingan dan Dakwah Agama Islam,1997), hal. 13

10 al-qur an dan metode pembelajaran Al-Qur an; (2) pembahasan tentang guru menyangkut beberapa masalah diantaranya pengertian, syarat, peran dan tugas guru; (3) pembahasan tentang al-qur an menyangkut beberapa masalah, yaitu pengertian, keutamaan membaca al-qur an, dan adab membaca al-qur an, (4) Taman Pendidikan Al-Qur an, ini menyangkut beberapa masalah, yaitu pengertian, dasar dan tujuan, materi di TPQ, (5) penelitian terdahulu. c. BAB III pada bab ini, akan disajikan tentang metode penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. d. BAB IV berisi tentang laporan hasil penelitian dan pembahasan meliputi: paparan data, temuan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian. e. BAB V ini merupakan bab penutup yang terdiri dari: kesimpulan, dan saran. 3. Bagian akhir ini terdiri dari: daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian tulisan, dan daftar riwayat hidup.