BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Terminal angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, kenyamanan dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan perjalanan. Oleh karena itu membahas suatu terminal tidak terlepas dari tersedianya armada angkutan umum dan juga pengguna jasa angkutan untuk melakukan perpindahan inter dan antar moda untuk ke berbagai arah tujuannya. Selain itu juga bahwa terminal merupakan sebuah lokasi untuk berkumpulnya rute angkutan umum dari berbagai trayek. Dengan demikian fungsi dari suatu terminal haruslah benarbenar memberikan suatu pelayanan penyedia jasa angkutan yang baik untuk pengguna jasa angkutan umum. Terminal adalah titik simpul berbagai moda angkutan, titik perpindahan penumpang dan barang dari suatu moda ke moda lain atau dari berbagai moda ke satu moda, juga merupakan suatu titik tujuan atau titik akhir seseorang setelah turun dan bepergian dan melanjutkan berjalan kaki ke tempat tujuan, ke rumah atau ke pasar dan sebagainya. Dalam operasional sehari-hari, terminal harus memiliki fasilitas-fasilitas antara lain seperti fasilitas terminal untuk pergerakan kendaraan dan fasilitas terminal untuk menampung pergerakan penumpang.
Dalam Puslibang perhubungan darat, disebutkan beberapa manfaat dan fungsi terminal antara lain : - Sebagai pengawas, yaitu apabila semua bus melewati terminal bus akan memudahkan pengawas dan terminal dapat digunakan sebagai tempat istirahat bagi awak bus, fasilitas singgah dan untuk parkir suatu tempat perbaikan ringan. - Tempat calon penumpang yaitu tempat tunggu memudahkan perpindahandantempat pelayanan informasi yang baik Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 1992,tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 1 dijelaskan terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau, barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi. Simpul jaringan transportasi yang dimaksud di sini adalah bahwa setiap angkutan umum memulai (titik awal) dan mengakhiri (titik akhir) perjalanan ada di terminal. Dalam pasal 9 juga dijelaskan untuk menunjang kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib, di tempat-tempat tertentu dapat dibangun dan diselenggarakan terminal. Pada hakikatnya terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan yang berfungsi pokok sebagai pelayanan umum antara lain berupa tempat untuk naik turun penumpang dan bongkar muat barang, untuk pengendalian lalu lintas dan angkutan kendaraan umum, serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda. Berdasarkan fungsi tersebut, maka dalam
pembangunan terminal perlu mempertimbangkan antara lain lokasi, tata ruang, kapasitas, kepadatan lalu lintas dan keterpaduan dengan moda transportasi lain. I.2 Latar Belakang Terminal angkutan umum adalah sebuah prasarana transportasi jalan yang merupakan tempat penyediaan fasilitas masuk dan keluarnya angkutan umum, tempat pemindahan arus penumpang dari suatu modus angkutan umum ke modus angkutan yang lainnya untuk kemudahan dan efisiensi pergerakan. Menurut Morlok (1995), terminal adalah titik tempat penumpang dan barang memasuki dan meninggalkan suatu sistem transportasi. Terminal ini bukan saja merupakan komponen fungsional utama dari sistem transportasi tetapi juga sering merupakan prasarana yang memerlukan biaya yang besar dan titik tempat kongesti (kemacetan) mungkin terjadi. Terminal yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan, terkendali dan terarah (coach terminal) berkaitan dengan :perencanaan, infrastruktur, system management dan informasi, lingkungan dan kerjasama serta pengaturan bebagai kepentingan yang aktif dalam kawasan terminal. Berbagai kepentingan yang ada dalam terminal adalah aktivitas transit, kewenangan, sistem pengendalian serta berbagai kepentingan yang mempengaruhi pengelolaan terminal secara terarah dan terkendali sesuai dengan tuntutan perkembangan di masa depan. Menurut Budi (2005: 182-183) fungsi terminal adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda transportasi. 2. Menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas. 3. Menyediakan tempat utuk menyiapkan kendaraan.
Terminal Bandar Kajum adalah terminal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan angkutan umum masyarakat kota Tebing dan sekitarnya, namun dalam melakukan aktivitasnya ada angkutan umum yang seharusnya berhenti didalam terminal dan memarkirkannya di areal parkir pada setiap trayeknya ternyata lebih banyak melakukannya diluar terminal sehingga sering mengakibatkan kemacetan di jalan raya depan terminal yaitu jalan raya medan yang merupakan jalur antar profinsi dan kabupaten. Terminal Bandar Kajum merupakan terminal tipe A karena terminal ini Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar propinsi (AKAP), dan/atau angkutan lintas batas antar Negara, angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota, dan angkutan pedesaan,yang berkembang di masa sekarang maupun di masa akan datang dilihat dari kondisi lalulintas dan kapasitas parkir yang cukup padat. Karena memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, maka atas dasar tersebut penulis mengadakan penelitian guna menganalisa Evaluasi Kinerja dan teknis Terminal Bandar Kajum T.Tinggi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1993 tentang prasarana dan sarana lalulintas jalan mengklasifikasikan terminal menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu: 1. Teminal penumpang tipe A Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar propinsi (AKAP),dan/atau angkutan lintas batas antar Negara, angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota, dan angkutan pedesaan. 2. Teminal penumpang tipe B Berfungsi melayani kendaraan umum untuk antar kota dalam propinsi
(AKDP), angkutan kota, dan/atau angkutan pedesaan. 3. Teminal penumpang tipe C Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan I.3 Masalah Bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai dan kota T.Tinggi menyebabkan kegiatan rutinitas di kabupaten tersebut semakin berkembang pula. Rutinitas yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi ini juga sangat diengaruhi oleh sarana dan prasarana. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan terminal dan jalan raya sebagai prasarana yang memiliki tingkat pelayanan yang baik agar dapat menghubungkan kota ke kota lain atau ke propinsi lain. Permasalahan pada terminal sebagai titik simpul adalah kurang optimalnya terminal jika harus melayani seluruh trayek kenderaam umum, terutama angkutan pedesaan dari wilayah belakang. Saat ini seluruh kenderaan umum angkutan pedesaan yang akan ke Kota Tebing Tinggi tidak lagi ke terminal, karena kurang efektif, akhirnya pergantian moda angkutan dilakukan pada pintu-pintu masuk ke Kota Tebing Tinggi. Hal ini juga kurang memuaskan bagi penumpang angkutan, karena diharuskan turun naik barang dan tambahan ongkos transport yang cukup mahal serta menggangu aktivitas lalu lintas. Penataan mungkin perlu dilakukan, terutama pembangunan sub terminal untuk mengatasi dan memudahkan perpindahan moda angkutan, sehingga lebih efektif dan efisien. Sedangkan untuk pergantian moda angkutan pedesaan dari Kecamatan Sei Rampah ke Kota Tebing Tinggi tidak menjadi kendala, karena angkutan pedesaan dapat langsung ke Terminal Bandar Kajum dan penumpang dapat langsung melakukan pergantian moda angkutan kota.
Hal yang dapat dilihat disini adalah apakah kinerja terminal Bandar Kajum sebagai prasarana yang memiliki peran penting dalam transportasi darat sudah dapat melayani kendaraan umum di kota T.Tinggi. Berkaitan dengan permasalahan terminal bus Bandar Kajum,kondisi yang dihadapi saat ini adalah banyaknya kendaraan angkutan kota maupun angkutan pedesaan yang tidak memasuki terminal. Hal ini disebabkan karena terminal jauh dari pusat kota. Faktor penyebab lainnya karena waktu pelayanan kendaraan di dalam terminal yang lama dan tidak merata sehingga menyebabkan kapasitas terminal berkurang.selain faktor-faktor tersebut faktor lainnya dalah karena didalam pembangunan terminal mungkin belum terencana dengan baik. Disamping itu masalah yang terjadi juga disebabkan karena kesadaran penumpang dan pengguna angkutan umum terhadap tata tertib terminal.banyaknya angkutan umum yang menaikkan dan menunggu penumpang diluar terminal yaitu di pintu keluar terminal yang mengakibatkan antrian kendaraan.hal ini disebabkan kareana pengelolaan termial yang kurang baik sehingga mengakibatkan pengawasan terhadap peraturan dan tata tertib terminal tidak baik. Dari fenomena lalu lintas tersebut maka studi ini diperlukan, antara lain untuk mengungkap kondisi faktual kinerja dan teknis pelayanan Bandar Kajum.Berdasarkan uraiyan masalah,maka dapat diambil suatu rumusan masalah bagaimana keadaan terminal Bandar Kajum T.Tinggi saat ini, ditijau dari aspek: a. Menganalisa kinerja terminal Bandar Kajum saat ini b. Faktor fungsi terminal c. Pelayanan teknis terminal
I.4 Batasan Masalah Agar pada penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan,maka diperlukan pembatasan masalah pada penelitian ini. Meliputi batas lokasi dan ruang lingkup materi dengan batasan masalah yang diambil yaitu: A. Mengenai penelitian jumlah angkutan yang masuk dan keluar terminal Bandar Kajum, sirkulasi pergerakan angkutan dalam terminal, jaringan trayek. B. Kapasitas parkir terminal C. Faktor-faktor fungsi terminal. I.5 Maksud dan Tujuan Penelitian Studi ini dimaksudkan untuk mengukur kenerja pelayanan terminal Bandar Kajum, untuk mengetahui penyebab utama timbulnya masalah yang ada di terminal Bandar Kajum, mengetahui kapasitas parkir terminal Bandar Kajum kota T.Tinggi dan meneliti tingkat kepuasan pengguna jasa terminal..secara khusus tujuan studi tugas akhir ini antara lain: 1) Memperoleh data faktual tentang Kinerja pelayanan Terminal Bandar Kajum, yang meliputi : perhitungan waktu tempuh sirkulasi kendaraan di terminal, kualitas pelayanan, kapasitas parkir dan daya tampung terminal. 2) Memperoleh data faktual Analisa teknis Pelayanan terminal Bandar Kajum, yang meliputi : lama pelayanan di terminal, lama proses keberangkatan di terminal, pelayanan fasilitas terminal. I.6 Manfaat
Berfungsi untuk memberikan gambaran penilaian, masukan serta langkahlangkah yang diperlukan dalam rangka membangun dan mengembangkan perencanaan transportasi darat khususnya angkutan umum dalam kota dan bus. Sehingga suatu terminal dapat memberikan pelayanan kenyamanan dan kemudahan bagi para pengguna angkutan umum untuk melakukan pergerakan dalam melakukan aktivitasnya I.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tebing Tinggi yang letaknya di Terminal Terpadu Bandar Kajum yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lalang, Tebing Tinggi. Pokok pokok bahasan yang diperlikan dalam menganalisa pelayanan dan kapasitas terminal meliputi: - Mendata angkutan yang masuk, keluar dan yang parkir didalam terminal Bandar Kajum, - Menentukan daya tampung terminal serta menganalisa tingkat pelayan terminal saat ini. I.8 Metodologi Penelitian. Dalam penulisan tugas akhir ini,adapun metode yang dipakai adalah dengan studi literatur dan mengambil data langsung di lapangan. Adapun tahap metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Studi literatur yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berhububungan dengan tugas akhir ini yang bersumberkan buku-buku serta
referrensi lain sebagai pendekatan teori maupun sebagai bahan perbandingan untuk mengkaji penelitian ini. 2. Tahap studi lapangan berupa pengambilan data yang terdiri dari dua sumber yakni data primer dan sekunder. Data primer Yaitu data lapangan yang bersumber langsung dari lapangan. Adapun pengambilan data primer tersebut adalah dengan metode survey.adapun proses pengambilannya dilakukan dengan cara : a. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung kepada pihak pengelola terminal dan pihak-pihak terkait lainnya. b. Kuisioner Pertanyaan terukur yang ada hubungannya dengan analisis sistem pelayanan terminal. Kuesioner ini diberikan kepada pengguna jasa terminal yaitu penumpang angkutan dan awak angkutan. Jumlah pertanyaan kuesioner yang diberikan oleh peneliti adalah 10 pertanyaan kuesioner untuk penumpang dan 16 pertanyaan untuk awak angkutan yang diberikan kepada 120 pengguna jasa terminal secara acak yaitu 60 penumpang angkutan dan 60 awak angkutan sehingga dapat mewakili pengguna jasa terminal. c. Observasi Mengamati secara langsung kegiatan yang ada di dalam terminal berupa menghitung kendaraan yang masuk dan keluar terminal serta data angkutan yang parkir.
Data sekunder Yaitu data yang sudah tersusun yang diperoleh dari instansi-instansi tertentu.data dapat berupa denah dan data fasilitas terminal Bandar Kajum,data statistik angkutan Tebing Tinggi (jumlah dan jenis angkutan ) 3. Data yang disajikan digunakan untuk menganalisa kinerja dan pelayanan terminal Bandar Kajum. Metode yang digunakan adalah metode perbandingan antar keberadaan terminal Bandar Kajum saat ini dengan standar terminal yang telah ditetapkan.