SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KELAS IV SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN

SURVEI KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI TAHUN AJARAN

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT KOORDINASI MATA- TANGAN-KAKI MAHASISWA PJKR FKIP UMMI ANGKATAN TAHUN 2016/2017

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

bagi manusia, karena dengan gerak manusia dapat meraih sesuatu yang menjadi harapannya. Menurut Rusli Lutan (1988: 93) mengatakan bahwa

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

SURVEY TENTANG KEMAMPUAN MOTOR ABILITY SISWA PUTRA SDN 2 ROMPU-ROMPU KECAMATAN POLEANG TIMUR 1 Oleh: Sahrun 2

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi harapannya. Menurut Rusli Lutan (1988: 96), mengatakan bahwa

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa indonesia postur tubuh adalah bentuk, keadaan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan fase bayi. Anak usia 4 6 tahun rata-rata penambahan

KONSEP PERKEMBANGAN MOTORIK Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia. Sedangkan psikomotorik khusus digunakan pada

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Gerak pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. gerakan sesuai dengan usia dan pertumbuhan. Ciri utama makhluk hidup adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Transkripsi:

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN 2011-2012 DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK Kemampuan motorik (motor ability) memegang peranan penting dalam setiap kegiatan. Dengan kemampuan motorik seseorang dapat melakukan semua kegiatannya dengan baik. Anak-anak usia sekolah dasar merupakan cikal bakal generasi penerus dan merupakan cadangan sumber daya manusia. Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar mempunyai arti peran dan fungsi yang sangat vital dan strategis dalam upaya menciptakan suatu masyarakat yang sehat dan dinamis. Dalam hal ini yaitu: menjadikan gerak sebagai alat pendidikan, dan menjadikan gerak sebagai alat pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik siswa putra dan putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dengan total jumlah sebanyak 126 siswa putra dan sebanyak 119 siswa putri. Metode dalam analisa ini menggunakan metode statistik desikriptif kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan beberapa tes yang meliputi: kecepatan lari 30 m, kelincahan, koordinasi mata dan tangan, dan keseimbangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Kemampuan motorik siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang dengan rata-rata skor sebesar 200, dengan persentase klasifikasi kriteria kemampuan motorik siswa yaitu: kategori baik sekali 7,14%, kategori baik 26,98%, kategori sedang 38,10%,kategori kurang 15,87%, dan kategori kurang sekali 11,90%. (2) Kemampuan motorik siswa putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang dengan rata-rata skor sebesar 200. Persentase klasifikasi kriteria kemampuan motorik siswa yaitu: kategori baik sekali 5.04%, kategori baik 24,37%, kategori sedang 39,50%, kategori kurang 24,37%, dan kategori kurang sekali 6,72%. Kata Kunci: Kemampuan Motorik, Siswa, Sekolah Dasar. Dalam kehidupan sehari-hari melalui gerak manusia berusaha untuk dapat meraih sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan berbagai motif yang melatarbelakanginya. Gerak memegang peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia sejak bayi, kanak-kanak hingga dewasa. Perkembangan gerak sangat mempengaruhi perkembangan secara keseluruhan baik fisik, intelektual, sosial dan emosional. 1

Keterampilan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan fisik melalui kegiatan syaraf dan otot yang terkoordinasi ( hurlock, 1991).Kemampuan motorik dasar itu berperan sebagai landasan bagi keterampilan. Selain itu keterampilan banyak tergantung pada kemampuan dasar. Kemampuan motorik (motor ability) memegang peranan penting dalam setiap kegiatan. Kemampuan motorik adalah proses dimana seorang individu mengembangkan kemampuan geraknya menjadi respon yang terkoordinasi, terkontrol, dan teratur. (darajat,http://www.koni.or.id, diakses 19 Mei 2012). Dengan kemampuan motorik seseorang dapat melakukan semua kegiatannya dengan baik. Apabila kemampuan motorik tersebut terganggu, maka akan menghambat kemampuan yang lain, seperti kemampuan dalam bersosialisasi dan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas atau kegiatan sehari-hari. Pada masa anak sekolah dasar merupakan masa dimana mereka senang bermain. Permainan merupakan media atau wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan semua potensi yang dimilikinya. Sementara itu, kemajuan teknologi membawa dampak perubahan sikap hidup manusia dari banyak gerak kepada sikap diam atau sedikit gerak. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan proses metabolisme tubuh sehingga terjadi penurunan kesegaran jasmani, kesehatan, keterampilan, dan bahkan mempengaruhi kapasitas, kreativitas, dan kecerdasan. Anak-anak usia sekolah dasar merupakan cikal bakal generasi penerus dan merupakan cadangan sumber daya manusia yang pada gilirannya tidak hanya akan ikut mewarnai jalannya pembangunan, bahkan ikut menentukan kemajuan bangsa. Oleh karena itu mereka perlu dibina dan dikembangkan sehingga pada saatnya mereka tidak hanya mampu sebagai motor dan inovator, tetapi juga mampu berperan sebagai stabilisator dalam pembangunan bangsa. Anak usia sekolah dasar merupakan individu-individu yang selalu aktif melakukan konfrontasi baik terhadap alam sekitarnya, maupun terhadap dirinya sendiri. Mereka tidak hanya selalu ingin tahu tentang sesuatu, tetapi mereka juga selalu ingin mencoba dan mengalami. Mereka juga merupakan individu-individu yang aktif bergerak seperti berlari, melompat, melempar, memanjat dan sebagainya. Hampir semua stimulus yang datang selalu direspon dengan gerak. Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar 2

pada hakikatnya mempunyai arti peran dan fungsi yang amat vital dan strategis dalam upaya menciptakan suatu masyarakat yang sehat dan dinamis. Hal ini dapat dimengerti karena anak usia Sekolah Dasar adalah kelompok masyarakat yang sedang tumbuh dan berkembang serta memiliki berbagai kerawanan yang memerlukan pembinaan dan bimbingan. Dalam kaitan ini pendidikan jasmani merupakan suatu wadah pembinaan yang sangat tepat. Pada hakikatnya inti daripada pendidikan jasmani adalah gerak. Dalam pengertian ini ada dua hal yang harus dipahami yaitu pertama menjadikan gerak sebagai alat pendidikan, kedua menjadikan gerak sebagai alat pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik. (Kiram,1992:5) Mengingat betapa pentingnya gerak bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan mengkaji terhadap kemampuan motorik siswa kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman-Sidoarjo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran kemampuan motorik siswa kelas IV putra Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman-Sidoarjo? 2. Bagaimana gambaran kemampuan motorik siswa kelas IV putri Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman-Sidoarjo? Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui gambaran kemampuan motorik siswa kelas IV putra Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman. 2. Mengetahui gambaran kemampuan motorik siswa kelas IV putri Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi penulis Dari hasil penelitian ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan, agar dapat melakukan penelitian selanjutnya, khususnya tentang kemampuan motorik siswa. 2. Bagi institusi pendidikan 3

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kemampuan motorik siswa. 3. Bagi siswa Hasil penelitian ini, dapat dijadikan pengalaman dan diharapkan bisa meningkatkan kemampuan motorik siswa. Dalam penelitian ini perlu diberikan definisi secara operasional untuk variabelvariabel yang dikaji sebagai berikut: a. Motorik Motorik adalah suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya gerakan. (Kiram,1992:48) b. Kemampuan Motorik (motor ability) Kemampuan motorik (motor ability) adalah kapasitas seseorang untuk dapat melakukan bermacam-macam gerakan yang memerlukan keberanian dalam olahraga.(nurhasan,2003:2.13) Kemampuan motorik dalam hal ini diukur dengan pengukuran komponen fisik yaitu tes kecepatan (speed), koordinasi, keseimbangan (balance), dan kelincahan. Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.(tim, 2006:17). Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah Taman Sidoarjo mempunyai pengalaman dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang relatif sama. Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan dikarenakan adanya keterbatasan dana, waktu, dan tempat, maka: a. Lingkup penelitian ini terbatas pada tingkat kemampuan motorik siswa kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman. b. Pengukuran kemampuan motorik siswa pada deskripsi data yang terkumpul melalui tes koordinasi dengan lempar tangkap bola jarak 1 4

meter, keseimbangan dengan tes keseimbangan statis, kecepatan dengan tes lari cepat 30 meter,dan kelincahan dengan shuttle run. Kajian pustaka merupakan suatu landasan teori yang diperoleh dari buku-buku literatur maupun pengalaman pribadi yang bertujuan untuk menjelaskan variabelvariabel penelitian. Secara garis besar teori yang akan dibahas dalam kajian pustaka ini adalah sebagai berikut : A. Kemampuan motorik Kemampuan motorik adalah proses dimana seorang individu mengembangkan kemampuan geraknya menjadi respon yang terkoordinasi, terkontrol, dan teratur. (darajat,http://www.koni.or.id, diakses 19 Mei 2012). B. Bentuk dan Jenis Aktivitas Motorik 1. Peristilahan Dalam Belajar Motorik Ada beberapa bentuk dan aktivitas motorik, misalnya : keterampilan (skill); kemampuan (ability); pola gerak (movement pattern); belajar motorik (motorik learning); perkembangan motorik (motor development); persepsi; atensi; pemrosesan informasi (information procesing); practiced dan lain-lain. 2. Klasifikasi Aktivitas Motorik Aktivitas motorik dapat diklasifikasikan berdasarkan Gross dan Fine serta objek dan pelaku. C. Komponen-komponen kemampuan motorik Komponen-komponen kemampuan motorik adalah sebagai berikut: 1. Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatukan berbagai sistem syaraf gerak, yang terpisah, ke dalam satu pola gerak yang efisien. 2. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam bermacam-macam gerakan. 3. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan untuk menemmpuh jarak tertentu, terutama jarak pendek, dalam waktu sesingkat-singkatnya. 5

4. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat, selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain. D. Faktor-faktor yang mempengaruhi motorik Perkembangan motorik tidak akan berjalan lancar tanpa ada suatu yang mempengaruhinya. Adapun Yang mempengaruhi perkembangan motorik anak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut : A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Kuantitatif Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kemampuan motorik siswa pada kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo. 2. Desain penelitian Survey Desain penelitian yang digunakan adalah survey tentang kemampuan motorik kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian peneliti ( Maksum, 2006 : 23 ). Variabel dalam penelitian ini adalah hanya terdapat satu variabel bebas, yaitu kemampuan motorik siswa kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah Taman Sidoarjo. C. Populasi dan Sampel Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo tahun ajaran 2011-2012, yang terdiri dari 3 sekolah dengan jumlah siswa 245 yang terdiri dari 126 putra dan 119 putri. Penelitian ini menggunakan siswa kelas IV sekolah dasar karena pada tingkatan yang sebelumnya atau pada kelas I hingga kelas III mereka telah diajarkan berbagai ketrampilan gerak melalui pelajaran pendidikan jasmani. Selain itu, pada kelas IV ( usia 9-10 tahun ) kemampuan gerak dasar siswa laki-laki dan perempuan relatif sama karena belum 6

mengalami kematangan pertumbuhan fisik.pada umur kira-kira 9-10 tahun, atau berakhir sampai pubertas.pertumbuhan ini dimulai dengan makin panjangnya tangan dan kaki secara cepat.masa ini tidak dibarengi dengan perubahan ukuran tubuh mereka. Anak-anak pada masa ini kadang-kadang kehilangan beberapa koordinasi sehingga mereka menjadi canggung atau kikuk, atau kadang-kadang merasa bingung mengapa mereka kurang koordinasi bila dibandingkan saat mereka berumur 7-8 tahun.pada anak perempuan sudah mulai tumbuh buah dada dan rambut pada alat kelaminnya. Menurut Hurlock ( 1978 : 38 ) masa puber berlangsung dari usia 11 sampai 15 tahun pada gadis dan dari umur 12 sampai 16 tahun pada jejaka dan tubuh anak sekarang berubah menjadi tubuh orang dewasa, oleh karena itu penelitian tidak dilakukan pada kelas V atau VI sekolah dasar. D. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Maksum, 2007: 49). Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan motorik, yaitu: 1. Tes Shuttle Run 2. Tes Lempar Tangkap Bola Tenis Jarak 1m Dengan Tembok 3. Tes Keseimbangan 4. Test Lari Cepat 30m E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses pengadaan data primer maupun sekunder untuk kepentingan penelitian ( Maksum,2008:53 ). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan tes dan pengukuran untuk setiap variabel yang akan diberikan kepada subyek penelitian. Tes yang dimaksud adalah tes untuk memperoleh data tentang kemampuan motorik sehingga menghasilkan data yang berupa angka-angka dari tes tersebut. Selanjutnya akan dilakukan proses analisa data berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes tersebut. Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman-Sidoarjo terdapat 3 buah sekolahan dengan total jumlah siswa kelas IV sebanyak 126 siswa putra dan sebanyak 119 siswa putri. Berikut ini adalah hasil perhitungan kemampuan motorik 7

siswa putra dan putri siswa kelas IV di SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman- Sidoarjo, a. Siswa putra komponen kelincahan yang diukur dengan menggunakan tes Shuttle Run diperoleh yaitu: rata-rata waktu adalah 14,25 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,83 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 10,35 detik dan waktu terlambat adalah 19,30 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kelincahan siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang. Hasil pengukuran koordinasi mata dan tangan yang diukur dengan menggunakan tes lempar tangkap bola tenis jarak 1 meter dengan tembok yang dilakukan selama 30 detik diperoleh yaitu: rata-rata tangkapan adalah 9,78 kali, dengan simpangan baku adalah ±2,68 kali, serta rentang hasil tangkapan maksimum sebesar 15 kali dan tangkapan minimum adalah 5 kali. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat koordinasi mata dan tangan siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se- Kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang. Hasil pengukuran komponen keseimbangan yang diukur dengan menggunakan tes menjaga kestabilan posisi badan di atas bidang datar dengan satu kaki jinjit yaitu: rata-rata waktu adalah 35,27 detik, dengan simpangan baku adalah ±10,66 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 20,93 detik dan waktu terlama adalah 60,0 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat keseimbangan siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang Hasil pengukuran komponen kecepatan yang diukur dengan menggunakan tes lari cepat 30 meter yaitu: rata-rata waktu adalah 7,27 detik, dengan simpangan baku adalah ±0,97 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 5,88 detik dan waktu terlambat adalah 10,10 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kecepatan siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang Hasil pengukuran kemampuan motorik secara keseluruhan yang dihitung menggunakan T-skor yaitu: rata-rata skor sebesar 200, dengan simpangan baku adalah ±24,2, serta rentang skor minimum adalah 150,6 dan skor maksimum adalah 8

250,8. Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan motorik siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang. b. Siswa putri hasil pengukuran komponen kelincahan yang diukur dengan menggunakan tes Shuttle Run diperoleh yaitu: rata-rata waktu adalah 15,12 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,86 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 12,35 detik dan waktu terlambat adalah 20,14 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kelincahan siswa putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang. Hasil pengukuran koordinasi mata dan tangan yang diukur dengan menggunakan tes lempar tangkap bola tenis jarak 1 meter dengan tembok yang dilakukan selama 30 detik diperoleh yaitu: rata-rata tangkapan adalah 9,61 kali, dengan simpangan baku adalah ±2,62 kali, serta rentang hasil tangkapan maksimum adalah 15 kali dan tangkapan minimum adalah 6 kali. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat koordinasi mata dan tangan siswa putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang. Hasil pengukuran komponen keseimbangan yang diukur dengan menggunakan tes menjaga kestabilan posisi badan di atas bidang datar dengan satu kaki jinjit yaitu: rata-rata waktu adalah 34,40 detik, dengan simpangan baku adalah ±10,64 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 17,06 detik dan waktu terlama adalah 60,0 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat keseimbangan siswa putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang Hasil pengukuran komponen kecepatan yang diukur dengan menggunakan tes lari cepat 30 meter yaitu: rata-rata waktu adalah 7,55 detik, dengan simpangan baku adalah ±1,00 detik, serta rentang waktu tercepat adalah 5,88 detik dan waktu terlambat adalah 10,10 detik. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kecepatan siswa putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang Hasil pengukuran kemampuan motorik secara keseluruhan yang dihitung menggunakan T-skor yaitu: rata-rata skor adalah 200, dengan simpangan baku adalah ±23,3, serta rentang skor minimum adalah 149,7 dan skor maksimum adalah 9

259,1. Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan motorik siswa putri kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo dapat dikategorikan sedang. Dari hasil penelitian yang sudah didapatkan, maka akan dibuat suatu pembahasan mengenai hasil-hasil dari analisa penelitian tersebut. Pembahasan di sini membahas penguraian hasil penelitian tentang survey kemampuan motorik siswa kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo. Kemampuan motorik (motor ability) memegang peranan penting dalam setiap kegiatan. Kemampuan motorik adalah proses dimana seorang individu mengembangkan kemampuan geraknya menjadi respon yang terkoordinasi, terkontrol, dan teratur. Dengan kemampuan motorik seseorang dapat melakukan semua kegiatannya dengan baik. Apabila kemampuan motorik tersebut terganggu, maka akan menghambat kemampuan yang lain, seperti kemampuan dalam bersosialisasi dan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas atau kegiatan sehari-hari. Anak-anak usia sekolah dasar merupakan cikal bakal generasi penerus dan merupakan cadangan sumber daya manusia yang pada gilirannya tidak hanya akan ikut mewarnai jalannya pembangunan, bahkan ikut menentukan kemajuan bangsa. Oleh karena itu mereka perlu dibina dan dikembangkan sehingga pada saatnya mereka tidak hanya mampu sebagai motor dan inovator, tetapi juga mampu berperan sebagai stabilisator dalam pembangunan bangsa Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar mempunyai arti peran dan fungsi yang sangat vital dan strategis dalam upaya menciptakan suatu masyarakat yang sehat dan dinamis, karena pada hakikatnya inti daripada pendidikan jasmani adalah gerak. Anak-anak usia Sekolah Dasar adalah kelompok masyarakat yang sedang tumbuh dan berkembang serta memiliki berbagai kerawanan yang memerlukan pembinaan dan bimbingan. Dalam pengertian ini ada dua hal yang harus dipahami yaitu pertama menjadikan gerak sebagai alat pendidikan, kedua menjadikan gerak sebagai alat pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik Sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil penelitian tentang survey kemampuan motorik siswa kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo diketahui kemampuan motorik pemain yang diukur pada masing-masing komponen tes motorik, yaitu: 10

1. Kelincahan Rata-rata kelincahan siswa putra (yang diukur pada tes shuttle run) adalah sebesar 14,25 detik, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa kelincahan siswa putra masuk dalam kategori sedang, Sedangkan ratarata kelincahan siswa putri adalah sebesar 15,12 detik, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa kelincahan siswa putri masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijadikan informasi dan bahan kajian bagi para guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut hendaknya lebih memperhatikan tingkat kelincahan siswa khususnya siswa kelas IV.Menurut Sajoto (1988: 59), kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, posisiposisi di area tertentu. Jadi kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada saat bergerak ke arah berlawanan tanpa kehilangan keseimbangan tubuh. Penerapan pembelajaran yang bersifat permainan yang berorientasi pada peningkatan kelincahan dan keterampilan siswa lebih tepat dilakukan agar siswa menjadi merasa senang dan terhibur, sehingga siswa lebih percaya diri dalam melakukan setiap gerakanya. Disamping itu juga sangat penting diperhatikan bahwa semua keterampilan pada masa anak-kanak mempengaruhi sosialitas anak baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kegiatan membagi bola pada teman kelompoknya, secara langsung tidak membantu siswa untuk mengadakan penyesuaian diri yang baik dengan teman sekelompoknya, namun secara tidak langsung dapat membantu dapat mengajarkan pada siswa untuk bersikap kooperatif, yaitu suatu sifat yang sangat berguna agar dapat berinteraksi dengan kelompok teman sepermainanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa putra dan putri mempunyai kelincahan dengan kategori sedang. Mengingat begitu pentingnya peran kelincahan bagi perkembangan siswa, maka kelincahan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo perlu ditingkatkan lagi. 2. Koordinasi Mata Tangan Rata-rata koordinasi mata tangan siswa putra kelas IV SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo (yang diukur dengan tes lempar tangkap bola tenis jarak 1 meter dengan tembok selama 30 detik) 11

adalah sebesar 9,78 kali, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa koordinasi mata tangan siswa putra masuk dalam kategori sedang. Sedangkan rata-rata koordinasi mata tangan siswa putri adalah sebesar 9,61 kali, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa koordinasi mata tangan siswa putri masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijadikan informasi dan bahan kajian bagi para guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut hendaknya lebih memperhatikan tingkat koordinasi mata dan tangan siswa khususnya siswa kelas IV. Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatukan berbagai sistem syaraf gerak, yang terpisah, ke dalam satu pola gerak yang efisien. Makin komplek gerak yang dilakukan, makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan ketangkasan. Menurut Sukadiyanto (2005:139), koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerakan yang efektif dan efisien. Jadi koordinasi mata tangan adalah kemampuan seseorang untuk memadukan kinerja dari kualitas penglihatan mata dan otot, tulang, serta persendian tangan dalam menghasilkan satu gerakan yang efektif dan efisien. Koordinasi mata dan tangan sangat penting bagi siswa dalam melakukan gerak yang bersifat ketangkasan, seperti: melempar benda tepat sasaran dan menangkap benda bergerak. Dengan memberikan pembelajaran yang bersifat permainan yang berorientasi pada peningkatan ketangkasan dan keterampilan siswa lebih tepat dilakukan agar siswa menjadi merasa lebih percaya diri dalam melakukan setiap gerakanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa putra dan putri mempunyai koordinasi mata dan tangan dengan kategori sedang. Mengingat begitu pentingnya peran koordinasi mata tangan bagi perkembangan siswa, maka koordinasi mata tangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo perlu ditingkatkan lagi. 12

3. Keseimbangan Rata-rata keseimbangan siswa putra (yang diukur pada tes menjaga kestabilan posisi badan di atas bidang datar dengan posisi satu kaki jinjit) adalah sebesar 35,27 detik, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa keseimbangan siswa putra masuk dalam kategori sedang, Sedangkan rata-rata keseimbangan siswa putri adalah sebesar 34,40 detik, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa keseimbangan siswa putri masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijadikan informasi dan bahan kajian bagi para guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut hendaknya lebih memperhatikan tingkat keseimbangan siswa khususnya siswa kelas IV. Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam bermacam-macam gerakan. Menurut (Sajoto, 1988:58) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerak yang cepat, dengan perubahan titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis maupun dinamis. Jadi keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan bermacam-macam gerakan, baik gerakan statis maupun gerakan dinamis. Penerapan pembelajaran yang bersifat ketahanan dan kekuatan otot yang berorientasi pada peningkatan keseimbangan siswa lebih tepat dilakukan agar siswa menjadi merasa percaya diri dalam melakukan setiap aktivitas kegiatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata siswa putra dan putri mempunyai keseimbangan dengan kategori sedang. Mengingat begitu pentingnya peran keseimbangan bagi perkembangan siswa, maka keseimbangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo perlu ditingkatkan lagi agar didapatkan tingkat keseimbangan yang lebih baik. 4. Kecepatan Rata-rata kecepatan siswa putra (yang diukur dengan tes lari 30 meter) adalah sebesar 7,27 detik, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa kecepatan siswa putra masuk dalam kategori sedang. Sedangkan rata-rata kecepatan siswa putri adalah sebesar 7,55 detik, 13

berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa kecepatan siswa putri masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijadikan informasi dan bahan kajian bagi para guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut hendaknya lebih memperhatikan tingkat kecepatan siswa khususnya siswa kelas IV. Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu, terutama jarak pendek, dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan dipengaruhi oleh waktu reaksi, yaitu waktu mulai mendengar aba-aba sampai gerak pertama dilakukan, maupun waktu gerak, yaitu waktu yang dipakai untuk menempuh jarak. Menurut Sajoto (1988: 58), Kecepatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab rangsang dalam waktu secepat (sesingkat mungkin). Sedangkan kecepatan lari dapat diartikan sebagai kecepatan gerak yaitu kemampuan seseorang melakukan gerak atau serangkaian gerak dalam waktu secepat mungkin (memindahkan posisi tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat). Kecepatan merupakan faktor yang sangat penting bagi siswa dalam melakukan gerak dan aktivitas kegiatan fisik yang membutuhkan waktu yang sesingkat mungkin, seperti: aktivitas olahraga (sepakbola, lari cepat, futsal, bolabasket). Dengan memberikan pembelajaran yang bersifat permainan yang berorientasi pada peningkatan kecepatan siswa lebih tepat dilakukan agar siswa menjadi merasa senang dan terhibur, sehingga siswa lebih percaya diri dalam melakukan setiap gerakanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa putra dan putri kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo mempunyai kecepatan dengan kategori sedang. Mengingat begitu pentingnya peran kecepatan bagi perkembangan siswa, maka faktor kecepatan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo perlu ditingkatkan lagi. 5. Keseluruhan Komponen (Kemampuan Motorik) Rata-rata skor kemampuan motorik siswa putra dan putri kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo (yang diukur dengan tes kelincahan, koordinasi mata tangan, keseimbangan, dan kecepatan) adalah sebesar 200, berdasarkan klasifikasi norma relatif dapat dikatakan bahwa kemampuan 14

motorik siswa putra dan putri masuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijadikan informasi dan bahan kajian bagi para guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut hendaknya lebih memperhatikan kemampuan motorik siswa khususnya siswa kelas IV. Kemampuan motorik adalah proses dimana seorang individu mengembangkan kemampuan geraknya menjadi respon yang terkoordinasi, terkontrol, dan teratur. Dengan kemampuan motorik yang baik, maka seseorang dapat melakukan semua aktivitas kegiatannya dengan baik. Apabila kemampuan motorik tersebut terganggu, maka akan menghambat kemampuan yang lain, seperti kemampuan dalam bersosialisasi dan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas atau kegiatan sehari-hari. Begitu juga dengan siswa sekolah dasar, dimana anak sekolah dasar merupakan masa dimana mereka masih senang bermain sebagai media untuk mengekspresikan semua potensi yang dimilikinya. Guna menunjang aktivitas kegiatan dalam kegiatan sehari-hari baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, maka diperlukan kemampuan motorik yang baik. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan kemampuan motorik siswa sekolah dasar perlu dilakukan, sehingga pada saatnya nanti mereka tidak hanya mampu sebagai motor dan inovator, tetapi juga mampu berperan sebagai stabilisator dalam pembangunan bangsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa putra dan putri kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo mempunyai kemampuan motorik dengan kategori sedang. Mengingat begitu pentingnya peran kemampuan motorik bagi perkembangan siswa, maka kemampuan motorik siswa kelas IV SD Muhammadiyah Taman Sidoarjo perlu ditingkatkan lagi. Hasil penelitian dan uraian pembahasan di atas merupakan rekomendasi hasil penelitian mengenai pembelajaran bagi siswa sekolah dasar yang dilihat pada sudut pandang ilmu pendidikan jasmani yang memfokuskan pada aktivitas gerak dan fisik dengan sentuhan pendekatan psikologi. Pemberian materi pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa sekolah dasar dapat lebih disesuaikan dengan sifat masa perkembangan anak. Pemberian materi pembelajaran yang sesuai dengan sifat masa perkembangan 15

anak, khususnya pada masa pendidikan tingkat sekolah dasar akan memberikan pembelajaran yang dibutuhkan pada masa perkembangan anak tersebut, yaitu keterampilan bermain dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian mengenai survey kemampuan motorik siswa putra dan putri kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah se-kecamatan Taman, maka akan ditarik kesimpulan yaitu: 1. Kemampuan motorik siswa kelas IV putra Sekolah Dasar Muhammadiyah se- Kecamatan Taman Sidoarjo (yang diukur dengan tes kelincahan, koordinasi mata tangan, keseimbangan, dan kecepatan) dapat dikategorikan sedang. 2. Kemampuan motorik siswa kelas IV putri Sekolah Dasar Muhammadiyah se- Kecamatan Taman Sidoarjo (yang diukur dengan tes kelincahan, koordinasi mata tangan, keseimbangan, dan kecepatan) dapat dikategorikan sedang. Saran dalam penelitian ini adalah : 1. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan motorik siswa baik siswa putra dan putri sama-sama menunjukan hasil sedang, sehingga dapat dijadikan sebagai kajian dan masukan bagi para guru pendidikan jasmani SD Muhammadiyah se-kecamatan Taman Sidoarjo, agar meningkatkan kemampuan motorik peserta didiknya. 2. Pemberian materi pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa sekolah dasar dapat lebih disesuaikan dengan sifat masa perkembangan anak dan penerapan pembelajaran yang bersifat permainan yang berorientasi pada kelincahan dan keterampilan siswa lebih tepat dilakukan agar siswa menjadi merasa senang dan terhibur, sehingga siswa lebih percaya diri dalam melakukan setiap gerakanya. 3. Agar mendapatkan hasil yang lebih luas maka, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah subyek penelitian yang lebih luas pula, sehingga hasil penelitian dapat lebih bermanfaat bagi perkembangan pendidikan jasmani pada tingkat sekolah dasar. 16