PROFIL USAHA PETERNAKAN ITIK DI KABUPATEN BREBES (The Profile of Duck Business in Brebes Regency)

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PETERNAK AYAM PETELUR BERDASARKAN SKALA USAHA DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG, SULAWESI SELATAN. St. Rohani 1 dan Irma susanti 2 ABSTRAK

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

PROFIL PENGEMBANGAN AGRIBISNIS AYAM BURAS PEDAGING DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN GEMUH)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012

MANAJEMEN PERMODALAN PADA ANGGOTA KTTI MAJU JAYA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, asam lemak, mineral dan vitamin. Telur juga

Mukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H. Setiyawan Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK

POLA PENGEMBANGAN KOMODITI JAGUNG HIBRIDA. di KAB. SUMBA TIMUR

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN

ABSTRACT PENDAHULUAN EKO SETYO BUDI, ENDANG YEKTININGSIH, EKO PRIYANTO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

PRODUKTIVITAS ITIK TEGAL DI DAERAH SENTRA PENGEMBANGAN PADA PEMELIHARAAN INTENSIF

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK POTONG DI DESA HARJOWINANGUN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) USAHA PETERNAKAN ITIK DI KOTA TEGAL DAN KABUPATEN BREBES

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

ANALISIS TITIK IMPAS DAN RESIKO PENDAPATAN USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI DESA SUGIH WARAS KECAMATAN BELITANG MULYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG (STUDI KASUS DI DESA PUNGKOL KECAMATA TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI KECAMATAN GODONG BUSINESS REASONABLE ANALISYS OF BREEDING DUCK AT GODONG RESIDENCE

PENGARUH PENGGUNAAN IKAN PIRIK (LEIOGNATHIDAE) KERING DAN SEGAR TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL PADA PEMELIHARAAN INTENSIF

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA ITIK ALABIO DENGAN SISTEM LANTING DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

RINGKASAN EKSEKUTIF HENNY NURLIANI SETIADI DJOHAR IDQAN FAHMI

I. PENDAHULUAN. Tahun Budidaya Laut Tambak Kolam Mina Padi

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah di Kecamatan Ungaran Barat dalam usaha pengembangan agribisnis sapi

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN GROBOGAN SEBAGAI SENTRA PRODUKSI SAPI POTONG SKRIPSI DREVIAN MEITA HARDYASTUTI

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

Kontribusi Usahatani Padi dan Usaha Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS RENTABILITAS USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI DESA KEBONSARI KECAMATAN CANDI SIDOARJO SKRIPSI. Oleh : EKO SETYO BUDI NPM :

Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu)

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

KERAGAAN PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL DITINGKAT PETERNAK DAN UPAYA PENINGKATANNYA DALAM MENDUKUNG KECUKUPAN PANGAN HEWANI

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Udayana, Denpasar. Alamat (Diterima Juli 2017 /Disetujui September 2017) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DAN SAPI BAKALAN KARAPAN DI PULAU SAPUDI KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

POTENSI SUMBERDAYA PAKAN DI WILAYAH PROPINSI JAWA TENGAH

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN TRADISIONAL ITIK PETELUR DI KABUPATEN JEMBER.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK

BAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

EFISIENSI USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG EFFORT EFFICIENCY DAIRY CATTLE FARMING SEMARANG REGENCY

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

PROSPEK USAHA TAMBAK DI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN PASURUAN

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian mulai bulan Mei sampai dengan Agustus 2007.

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

POLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS"

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

III. METODE PENELITIAN

KERAGAAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KECAMATAN TARAKAN TIMUR KOTA TARAKAN

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

RINGKASAN EKSEKUTIF DASLINA

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI JAWA BREBES (JABRES) DI KABUPATEN BREBES

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

122 ZIRAA AH, Volume 34 Nomor 2, Juni 2012 Halaman ISSN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Transkripsi:

PROFIL USAHA PETERNAKAN ITIK DI KABUPATEN BREBES (The Profile of Duck Business in Brebes Regency) M. Handayani, A. Setiadi, S. Gayatri dan H. Setiyawan Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui profil peternakan itik di Kabupaten Brebes. Metode penelitian menggunakan metode survey. Data primer penelitian berasal dari interview langsung dengan responden. Responden adalah anggota kelompok tani ternak (KTT) dipilih secara purposive random sampling. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peternak sudah berpengalaman sebagai peternak itik selama 4,85 tahun, strain itik lokal bersal dari Tegal dan Cirebon. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit ND dan cholera adalah penyakit yang sering menjangkiti peternakan itik di Kabupaten Brebes. Harga produk telur itik dijual antara Rp 550,- sampai Rp 610,- dan rata-rata pendapatan peternak sebulan sebesar Rp 568.604,-. Kata kunci : profil, usaha peternakan itik. ABSTRACT This research to know profile of effort ranch of duck in Brebes Regency. The method research by survey method. Collected data cover primary data and secondary data. Primary data obtained from responder pursuant to interview at society by using questionnaire. Research location reside in Brebes Regency representing potential duck livestock. Determining three Economic Enterprise (KTT) were exist in Brebes Regency by purposive random sampling. Each KTT taken by 10 farmer to be made as responder by random. Then the data ware analysed with descriptive qualitative, that is taking field data, analysing obtained data, then result of which is obtained to be concluded. The result of research indicate that mean experience of farming the responder 4,85 year. Duck strain are local duck which come from Tegal and Cirebon. Mean of amount of looked after counted 588. Ordinary disease attack are ND and cholera. Passed to feed are intact fish, dry rice, thorn fillet fish and bran. The eggs product to be sold to compiler merchant and some of processed theirself become briny egg. Egg price range from Rp 550,- until Rp 610,-. Earnings mean every month the responder breeder equal to Rp 568.604,-. Keyword : profile, effort ranch of duck PENDAHULUAN Pengembangan ternak itik akan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan penduduk yang ada di pedesaan. Upaya pemeliharaan dengan pendekatan manajemen agribisnis yang tepat akan membantu tercapainya tujuan tersebut. Manajemen tersebut meliputi dukungan usaha produksi yang baik disertai dengan penerapan teknologi tepat guna dalam pengelolaan ternak itik. Kabupaten Brebes merupakan sentra produksi telur itik di Jawa Tengah. Bila kita memperhatikan tentang penambahan income (pendapatan) dan perbaikan gizi masyarakat dari telur itik, maka peternakan itik mempunyai potensi yang cukup berarti dalam perekonomian rakyat. Pemda setempat berupaya untuk semakin mengembangkan ternak itik di Kabupaten Brebes sebagai salah satu alternatif untuk menambah penghasilan serta mengatasi jumlah pengangguran yang ada. 20 Journal of Animal Agricultural Socio-economics : 3 (1) January, 2007

Prasetyo et. al. (2004) yang meneliti profil pengembangan kawasan agribisnis peternakan di Jawa Tengah secara umum potensi itik sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang. Pengembangan itik di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang sangat potensial dikarenakan karakteristik komoditas yang sesuai, LQ yang tinggi serta ROI yang tinggi sehingga sangat potensial untuk dikembangkan di daerah tersebut. Usaha ternak itik di Brebes mempunyai daya dukung tinggi, meliputi: 1) Ketersediaan bahan pakan, 2) Tradisi penduduk setempat, 3) Dekat dengan daerah pemasaran (Jakarta dan kota-kota besar yang lain). Dalam pemasaran telur biasanya ada pedagang penampung sehingga memudahkan para peternak memasarkan produk yang dihasilkan. Namun perlu adanya suatu perjanjian sehingga para peternak tidak merasa dipermainkan oleh para pedagang itu, sehingga peternak masih mendapatkan keuntungan atas usahanya. Selain itu juga perlu adanya faktor penunjang, sehingga peternak mudah dalam mendapatkan modal dan akhirnya mampu mengembangkan usahanya serta meningkatkan hasil produksinya. Jumlah produksi telur itik untuk Kabupaten Brebes terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa dari tahun 1999 2003 terdapat peningkatan trend populasi ternak itik untuk Kabupaten Brebes sebesar 3,38, sedangkan pada propinsi Jawa Tengah terjadi peningkatan trend sebesar 5,69. Hal tersebut dikarenakan adanya dukungan dari pemerintah daerah Kab. Brebes dalam pengembangan ternak itik, khususnya peternakan itik rakyat. Itik merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Brebes, karena di daerah tersebut dikenal sebagai daerah penghasil telur asin yang terbesar di Indonesia. Perkembangan populasi ternak itik dan produksi telur juga berimbas positif ke industri rumah tangga telur asin. Pada tahun 2003 terdapat 119 unit usaha telur asin dengan volume dan nilai produksi 28.600.000 butir dan Rp 25.704.000.000,00 (Suara Merdeka, 2005). Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil usaha peternakan itik rakyat di Kabupaten Brebes. METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi Lokasi penelitian berada di Kabupaten Brebes. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling (Arikunto, 2000). Kemudian menentukan tiga kelompok tani ternak (KTT) yang ada di Kabupaten Brebes, setiap KTT diambil 10 peternak untuk dijadikan sebagai responden secara random. KTT yang dijadikan sebagai obyek penelitian yaitu : KTT Sumber Pangan, KTT Amalia, KTT Maju Jaya. Pengumpulan Data Penelitian dilakukan dengan metode survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner serta menganalisis catatan yang dipunyai oleh instansi terkait sebagai tempat pengumpulan data. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder berasal dari BPS dan Dinas Peternakan setempat. Tabel 1. Populasi Ternak Itik di Kabupaten Brebes dan Jawa Tengah Kabupaten/Kota 1999 2000 2001 2002 2003 Trend Brebes 752.111 769.900 769.900 847.956 847.956 3.38 Jawa Tengah 3.292.498 3.661.805 3.772.070 4.023.358 4.190.031 5.69 Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah (2004) Journal of Animal Agricultural Socio-economics : 3 (1) January, 2007 21

Analisis Data Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu mengambil data lapangan, menganalisis data yang diperoleh kemudian hasil yang diperoleh disimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kabupaten Brebes Kabupaten Brebes merupakan daerah kawasan utara Jawa Tengah, secara geografis memiliki kondisi yang sesuai untuk pengembangan budidaya ternak itik. Selain itu memiliki dukungan dari sub sektor pertanian, kependudukan dan pendidikan yang bermanfaat bagi ternak itik. Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari 35 daerah otonom di Propinsi Jateng. Terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, memanjang ke selatan berbatasan dengan wilayah Kab. Banyumas dan Kab. Tegal, sebelah Timur berbatasan dengan Kota Tegal dan sebelah Barat berbatasan dengan Kota Cirebon Jawa Barat (BPS, 2004). Faktor lain yang turut mendukung bagi pengembangan peternakan Itik di Kabupaten Brebes, adalah adanya fakta bahwa sebagian besar (84,62 %) masyarakat peternak itik bermata pencaharian utama sebagai petani. Pekerjaan memelihara ternak dan pertanian, merupakan kegiatan yang bersifat saling terkait, dan saling menunjang. Dari pertanian memberikan kontribusi berupa sumber bahan pakan yang berasal dari limbah pertanian, sedangkan dari peternakan itik memberikan kontribusi bagi kesuburan tanah dan tanaman, dari kompos yang berasal dari campuran feses dan sisa pakan. Responden Menurut Pengalaman Bertambahnya umur dalam suatu organisasi pada umumnya dapat meningkatkan ketrampilan atau pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain hal itu dengan meningkatnya umur juga dapat menjaga stabilitas emosional. Namun di sisi lain semakin bertambah umur dapat menurunkan kemampuan fisik. Ditinjau dari segi Pengalaman, secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan pengalaman rata-rata anggota KTT ternak itik di Kab. Brebes berkisar 4-7 tahun dengan rataan sekitar 4.85 tahun. Pengalaman beternak itik dimulai secara turun temurun. Bertambahnya pengalaman disinyalir menyebabkan peningkatan pengetahuan peternak yang dimungkinkan pada peningkatan jumlah pendapatan. Strain Ternak Itik yang dipelihara Pada Tabel 3 menunjukkan strain yang dipelihara oleh peternak anggota KTT hampir semuanya memelihara ternak itik dengan strain lokal yang berasal dari Cirebon dan Tegal. Umumnya Peternak tersebut membeli dan hanya sebagian kecil yang membibitkan sendiri. Ditinjau dari Hen Duck Average (produktivitas) starin lokal sudah cukup baik dikarenakan nilainya yang lebih besar dari 50 %. Jumlah Ternak yang dipelihara Pada Tabel 4 menunjukkan rata-rata jumlah ternak yang dipelihara oleh anggota KTT sumber pangan paling besar apabila dibandingkan dengan 2 KTT yang lain. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ternak itik yang dipelihara oleh KTT Sumber Pangan sebesar 662 ekor, sedangkan anggota KTT Maju Jaya sebesar 586 ekor dan KTT Amalia sebesar 518 ekor. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunarso dkk (2004) menunjukkan ada korelasi positif antara jumlah kepemilikan ternak dengan jumlah pendapatan. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Oxtovianto (2005) yang menyatakan semakin besar jumlah ternak yang dipelihara dengan asumsi faktor yang lain tetap akan menyebabkan jumlah pendapatan yang diperoleh anggota KTT. Penyakit Yang Menyerang Intensitas serangan penyakit pada umumnya dalam kisaran ringan (<10 % populasi). Penanggulangan hama dan penyakit itik utamanya masih bertumpu pada cara kimiawi yaitu menggunakan obatobatan. Cara penanggulangan untuk 22 Journal of Animal Agricultural Socio-economics : 3 (1) January, 2007

penyakit ND (tetelo) dan kolera adalah dengan vaksin. Pakan Tabel 6 menunjukkan ada perbedaan pemberian pakan antara KTT Sumber Pangan dengan 2 KTT yang lain. KTT Sumber Pangan memberikan pakan ikan fillet duri sedangkan KTT Maju Jaya dan KTT Amalia menggunakan ikan runcah utuh sebagai pakan sedangkan untuk jenis pakan yang lain relatif sama yaitu loyang, bekatul dan cangkang kerang. Itik memiliki kemampuan mempertahankan produksi telur lebih lama dan mampu berproduksi dengan baik meskipun pemeliharaan dilakukan secara semi intensif dengan pakan yang mempunyai kualitas relatif rendah (Martawijaya et al., 2004). Permasalahan yang sering dialami para peternak adalah kontinyuitas dan jumlah ikan yang relatif terbatas dengan harga yang relatif mahal sehingga biaya produksi yang dikeluarkan oleh peternak untuk memberikan pakan juga relatif mahal. Tabel 2. Responden Menurut Pengalaman No Nama KTT Pengalaman (th) 1. Maju Jaya 4 2. Sumber Pangan 4 3. Amalia 7 Rataan 4,85 Tabel 3. Strain Itik yang dipelihara No Nama KTT Strain Itik Asal HAD % 1 Maju Jaya Lokal Cirebon, Tegal 60 2 Sumber Pangan Lokal Cirebon, Tegal 60 3 Amalia Lokal Cirebon, Tegal 60 Tabel 4. Rata-rata Jumlah ternak yang dipelihara No Nama KTT Jumlah Ternak Itik (Ekor) 1 Maju Jaya 586 2 Sumber Pangan 662 3 Amalia 518 Rataan 588 Tabel 5. Jenis Penyakit dan Cara Penanggulangan Pada Komoditas Itik. No Nama KTT Penyakit Intensitas Serangan Penanggulangan Penyakit 1. KTT Maju Jaya Kolera, dengklang, ND Ringan Vaksin, Diobati 2. KTT Sumber Pangan Kolera, dengklang, ND Ringan Vaksin, Diobati 3. KTT Amalia Kolera, dengklang, ND Ringan Vaksin, Diobati Journal of Animal Agricultural Socio-economics : 3 (1) January, 2007 23

Tabel 6. Pakan No Nama KTT Pakan 1 Maju Jaya Ikan Runcah utuh, loyang, Bekatul 2 Sumber Pangan Ikan Fillet duri, loyang, Bekatul 3 Amalia Ikan Runcah utuh, loyang, Bekatul Tabel 7. Pemasaran telur No Nama KTT Pemasaran telur 1 Maju Jaya Diolah sendiri, P. Pengumpul 2 Sumber Pangan Diolah sendiri, P. Pengumpul 3 Amalia Diolah sendiri, P. Pengumpul Pemasaran telur Pada Tabel 7, telur itik yang dihasilkan di Kabupaten Brebes rata-rata diolah sendiri menjadi telur asin, dan dijual pada pedagang pengumpul. Permasalahan yang sangat sering terjadi adalah harga telur itik yang berfluktuasi dan tidak ada kestabilan harga. Hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2005 menunjukkan harga telur itik yang ada di Kabupaten Brebes mencapai titik terendah yaitu berkisar Rp.550,- -Rp.610,-. Pengembangan komoditas dengan sistem Agribisnis yang perlu diperhatikan pertama kali adalah bagaimana menjamin pasar hasil usaha. Harga telur Ilustrasi 1 menunjukkan harga telur berfluktuasi antara Rp 550 Rp 610. hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2005 menunjukkan harga telur ada pada level terendah yaitu pada kisaran Rp 550. Hal ini menyebabkan jumlah penerimaan yang diterima peternak menurun sementara harga pakan (ikan, loyang, bekatul) meningkat. Hal ini juga disinyalir yang menyebabkan banyak peternak itik yang gulung tikar (menghentikan usahanya). Pendapatan Usaha Ternak Tabel 8 menunjukkan pendapatan rata-rata peternak anggota KTT (Maju Jaya, Sumber Pangan dan Amalia) Rp 568.604. Hasil Penelitian menunjukkan Anggota KTT Sumber pangan mempunyai pendapatan yang paling tinggi yaitu Rp 692.807, disusul KTT Maju Jaya Rp 564.087 dan KTT Amalia Rp 448.919. Perbedaan jumlah pendapatan dikarenakan jumlah skala kepemilikan itik dan penggunaan pakan ikan fillet duri dan ikan runcah utuh. Penggunaan ikan fillet duri menunjukkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan penggunaan ikan runcah utuh. Ilustrasi 1. Grafik Harga Telur Bulan April Agustus 2005 24 Journal of Animal Agricultural Socio-economics : 3 (1) January, 2007

Tabel 8. Pendapatan Usaha Ternak yang diperoleh No Nama KTT Pendapatan/bl 1 Maju Jaya 564.087 2 Sumber Pangan 692.807 3 Amalia 448.919 Rataan 568.604 KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh bahwa harga Jual telur itik tidak stabil, Pengolahan telur itik menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi masih sangat terbatas biasanya hanya diolah menjadi telur asin, Kesulitan bahan baku pakan (bekatul, ikan runcah, loyang) terutama pada saat musim penghujan, Harga pakan yang relatif tinggi dengan kontinyuitas yang tidak menentu, Daya dukung lembaga penunjang (Bank, koperasi) dalam memberikan modal relatif belum baik, serta agribinis pembuatan pakan alternatif pengganti ikan runcah belum ada. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada DIKTI yang telah memberikan dana dalam pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. LP3S. Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes. 2004. Kabupaten Brebes Dalam Angka Tahun 1998. Brebes. Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah. 2004. Statistik Peternakan Propinsi Jawa Tengah. Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah Oxtovianto, H.P. 2005. Analisis Finansial Usaha Ternak Itik Pada Anggota Kelompok Tani Ternak Itik di Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. (Skripsi). Pemerintah Kabupaten Brebes. 2003. Prasetyo, E. Mukson, B.M. Setiawan W. Sumekar. 2004. Profil Pengembangan Kawasan Agribisnis Propinsi Jawa Tengah Laporan Penelitian UNDIP Saragih, B. 2000. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Pertanian. IPB. Bogor. Setiadi. A. 2002. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan Ikan Terpilih di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis S2. UGM. Sunarso. 1998. Studi Kelayakan Potensi Ternak Kabupaten Daerah Tingkat II Blora. Laporan Penelitian UNDIP. Sunarso. 2002. Pemetaan Potensi Subsektor Peternakan Kabupaten Blora. Laporan Penelitian UNDIP Suara Merdeka. Selasa, 5 Juli 2005. Windhyarti, S.S. 2004. Beternak Itik Tanpa Air. Cetakan Ke-22. PT Penebar Swadaya, Jakarta. Martawijaya, E.I, Martanto E dan N. Tinaprilla. 2004. Panduan Beternak Itik Petelur Secara Intensif. PT Agromedia Pustaka, Jakarta. Journal of Animal Agricultural Socio-economics : 3 (1) January, 2007 25