ANALISIS JATUH TEGANGAN GENERATOR BIOMAS DAN BIOGAS PADA PENGEMBANGAN JARINGAN LISTRIK DI KABUPATEN PELELAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS KEBUTUHAN GARDU INDUK UNTUK PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PT RUM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG LANGGAM POWER UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

Agung Warsito, Bambang Winardi, and Dinda Hapsari Kusumastuti

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL


PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

ANALISA KEBERADAAN GARDU INDUK BALAPULANG TERHADAP DISTRIBUSI 20 KV DI WILAYAH KERJA UPJ BALAPULANG PT. PLN (PERSERO) JATENG DIY

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

METODE PENDEKATAN UNTUK MEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

SIMULASI PENGEMBANGAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN MODEL DKL 3,2 DAN SOFTWARE

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

ANALISA KONEKSI PLTA WONOGIRI PADA SISTEM GI WONOGIRI JTM 20 KV DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

KOKO SURYONO D

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

ANALISIS RESETTING RECLOSER PADA SALURAN WLI 06 TRAFO 30 MVA 150 KV GARDU INDUK WELERI KENDAL DENGAN SIMULASI ETAP

BAB III LANDASAN TEORI

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA LISTRIK

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

APLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINDEL PADA PLN CABANG MEDAN RAYON MEDAN KOTA

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

METODE PENDEKATAN UNTUKMEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

Pengembangan Trafo Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan Beban Tahun di UPJ Batang

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh:

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA. LISTRIK 20 kv REGION CILACAP MENGGUNAKAN METODE NEWTHON RAPSHON

BAB II DASAR TEORI. beberapa studi dan penelitian telah dilakukan. Robi (2008) melakukan studi

ANALISIS SUSUT ENERGI NON TEKNIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI PLN RAYON KOBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

1. BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Perumahan Nuansa Kori Jimbaran, drop tegangan, JTR. vii

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Elektro Fakultas Teknik.

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

Jurnal Teknik Elektro ISSN

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP

PERENCANAAN PEMASANGAN TRANSFORMATOR SISIPAN GARDU DISTRIBUSI I.2014 DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 12.6 LAPORAN AKHIR

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN UNTUK MENGATASI DROP TEGANGAN PADA FEEDER KOTA 20 KV DI ROKAN HULU

Transkripsi:

ANALISIS JATUH TEGANGAN GENERATOR BIOMAS DAN BIOGAS PADA PENGEMBANGAN JARINGAN LISTRIK DI KABUPATEN PELELAWAN Bayu Primastha Yogaswara *), Bambang Winardi, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) Email :bpyogaswara@gmail.com Abstrak Kondisi kelistrikan di Kabupaten Pelalawan pada saat ini bahwa suplai daya yang dikelola oleh PLN mencapai 18,3 MW dan baru bisa melayani sekitar 34.260 rumah tangga atau ratio elektrifikasi sebesar 37,11%. Pembangkit terdistribusi adalah suatu pembangkitan yang dipasang di jaringan distribusi untuk mengurangi jatuh tegangan dan rugi daya yang timbul karena impedansi saluran. Lossess merupakan suatu permasalahan yang terjadi pada penyaluran energi listrik. Dalam tugas akhir ini dilakukan pengembangan jaringan listrik dengan pemasangan generator biomas dan biogas untuk mengurangi nilai jatuh tegangan pada Kabupaten Pelalawan. Dengan pemasangan generator biomas dan biogas, nilai jatuh tegangan pada Kabupaten Pelalawan dapat direduksi. Hasil simulasi pengembangan jaringan listrik menunjukkan bahwa nilai jatuh tegangan terendah pada Kabupaten Pelalawan sebesar 19,535 KV dengan presentasi rugi tegangan sebesar 6% dan belum memenuhi standar PLN 72 tahun 1987. Setelah dilakukan pemasangan generator biomas dan biogas nilai jatuh tegangan menjadi sebesar 19,638 KV dengan presentasi rugi tegangan sebesar 5% dan sudah memenuhi standar PLN 72 tahun 1987. Kata kunci : Pembangkit Terdistribusi, Jatuh tegangan, Generator biomas dan biogas, Standar PLN 72 Tahun 1987, Kabupaten Pelalawan. Abstract Existing condition in Pelalawan supply energy managed by PLN reached 18.3 MW and can only serve about 34 260 households or electrification ratio of 37.11%. Distributed Generation (DG) is a generation that installed in distribution network to reduce drop voltage and power losses that arise because of line impedance. Lossess is a problem that occure in electric energy distribution. Therefore is needed a method to overcome the problems that occur on the electrical network. In this final assignent, author make a design of the electricity network with the installation of biomass and biogas generators to reduce the value of the voltage drop and power loss in Pelalawan Regency. With the installation of biomass and biogas generators, the value of the voltage drop across Pelalawan Regency can be reduced. The simulation results show from author design that the value of the condition of the lowest voltage drop at Pelalawan is 19,535 KV and presentation from drop voltage is 6%, not enough yet from Standards PLN 72 1987. After the installation of biomass and biogas generator voltage drop is 19,638 KV and presentation from drop voltage is 5%,and already meets the Standards PLN 72 1987. Keyword : Distributed Generation, Voltage Drop, Generator Biomas and Biogas, Standard PLN 72 1987 Pelalawan Regency. 1. Pendahuluan Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 Kecamatan, 121 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 339.340 jiwa dan jumlah rumah tangga sebanyak 92.313 rumah tangga. Sama dengan daerah lain, energi listrik menjadi energi vital saat ini. Peranan listrik dalam kehidupan saat ini sudah semakin dominan. Saat ini kebutuhanan masyarakat terhadap listrik sangat tinggi, karena hampir semua aktivitas masyarakat membutuhkan listrik. Dari kegiatan dapur sampai kegiatan rekreasi (menonton tayangan televisi). Bagi kalangan industri/ pelaku dunia usaha, keberadaan energi listrik sangat penting, bahkan telah menjadi salah satu faktor produksi yang utama. Kondisi kelistrikan di Kabupaten Pelalawan pada saat ini bahwa suplai daya yang dikelola oleh PLN mencapai 18,3 MW dan baru bisa

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 502 melayani sekitar 33.260 rumah tangga atau ratio elektrifikasi sebesar 37,11% dengan jarak distribusi mencapai 200 km dari pusat pembangkit. Jatuh tegangan ialah dimana suatu kondisi jumlah tegangan yang disalurkan tidak sama dengan tegangan yang diterima persis penerimanya. Terjadinya jatuh tegangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain jauhnya daerah peyaluran tenaga listrik dari sumber atau suplai, ketidak seimbangan beban,umur peralatan, diameter penghantar dan lain-lain. Jatuh tegangan tidak bisa dihilangkan, tetapi hanya bisa diminimalkan (direduksi). Loss situation di dalam jaringan distribusi tenaga listrik adalah suatu kondisi atau keadaan dimana suatu sistem distribusi di dalam pendistribusian tenaga listriknya jauh tegangan yang besar. Jarak gardu ke konsumen terlalu jauh, penampang kabel terlalu kecil, dan titik sambung merupakan penyebab susut teknis. Keadaan tersebut kalau dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan terjadinya penurunan keandalan system tenaga listrik dan kualitas energi listrik yang disalurkan serta menyebabkan kerusakan alat-alat yang bersangkutan. 2. Metode 2.1. Diagram Alir (Flowchart) Data-data yang didapatkan pada tugas akhir ini berasal dari hasil survey lapangan, instansi-instansi seperti Dinas Pertambangan dan Energi Kabuapaten dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pembangkit listrik ataupun sumber-sumber lain seperti buku-buku yang berkaitan, artikel-artikel, dan internet. Data yang didapatkan dari hasil survey lapangan berupa pemetaan jaringan listrik, lokasi dan kapasitas trafo. Data yang didapatkan dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten berupa data penduduk di tiap desa yang telah dan belum teraliri listrik beserta juga sumber pembangkitnya. Data yang didapatkan dari PLN berupa data diagram satu garis sistem kelistrikan. Data yang didapatkan dari pembangkit listrik Langgam Power yaitu jumlah dan kapasitas pembangkit dan trafonya. Dan data dari sumber lainnya merupakan data-data pelengkap. Berikut adalah diagram alir metode pengambilan data yang dilalakukan pada tugas akhir ini: Mulai Persiapan Pemetaan Kondisi Eksisting Survey Lapangan dan Pengukuran Pengumpulan Data Sekunder Pengolahan Data Analisis Data serta Perhitungan losses dan drop voltage Jaringan dengan Software ETAP 7.5.0 Selesai Gambar 2.1 Flowchart Pengambilan Data 2.2. Metode Survey Metode survey dan pemetaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Survey GPS dilakukan dengan menggunakan pengambilan data melalui handheld GPS 2. Sistem pengambilan menggunakan waypoint 3. Menggunakan catatan untuk menjelaskan waypoint 4. Pada saat pengambilan waypoint GPS, pastikan bahwa GPS menerima sinyal secara utuh. 5. Pengambilan data jalan berbentuk garis dengan menggunakan tracking mode. 6. Pengambilan dengan tracking akan mencatat keseluruhan track/line mulai dari titik awal sampai titik akhir. 7. Pastikan bahwa setting pada GPS mencatat /record log track yang sudah diambil, dan pastikan pilihan show on map sehingga saat tracking dilakukan bisa dilihat dalam peta. 8. Hasil survey secara otomatis dapat dimasukkan dalam software ExpertGPS dengan cara diimport menggunakan kabel. 9. Hasil survey dari software ExpertGPS dipindahkan ke dalam AutoCAD dengan fasilitas ekspor untuk diolah.

RPE OGF KERINCI KOTA Arah LANGGAM OGF LANGGAM OGF SATYA INSANI GI TELUK LUMBU 5,7 MW G OGF SP BUS 1 12 X 3,3 MW 12 X 4700 KVA 11KV/20KV OGF 1 OGF 2 OGF KOTA OGF CEMARA BUS 2 OGF CEMARA GADING Arah KERINCI OGF SOREK Arah DESA SIDOMUKTI Arah DESA AIR MAS Arah BUNUT Arah SOREK Arah UKUI OGF FEEDER 2 Perbatasan Kab Pelalawan Kab Indragiri Hulu Arah BERINGIN MAKMUR 2.3. Data Jaringan Listrik Di Pelalawan Sistem kelistrikan di Kabupaten Pelalawan secara umum di suplai oleh beberapa sumber, yaitu PLN, BUMD, dan swadaya. Sumber kelistrikan yang pertama yaitu oleh PLN Rayon Pangkalan Kerinci yang sumber pembangkitnya berasal dari PLTMG Langgam Power dengan kapasitas 15 MW dan saat ini masih dalam tahap ekspansi penambahan pembangkit, dan dari PLN Pekanbaru. Excess power 3 MW dari PT Riau Power Energy (RPE), dan PLTD PLN 500 kw yang sekarang masih operasional terdapat di Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti dan Kecamatan Kuala Kampar yang nantinya akan dimatikan jika seluruh jaringan sudah terbangun. Sumber kelistrikan yang kedua yaitu dari BUMD Tuah Sekata yang sumber pembangkitnya berasal dari excess power 4,75 MW dari PT Riau Power Energy (RPE), PLTD BUMD dengan kapasitas 375 kw. Sumber kelistrikan ketiga yaitu dari PLTD swadaya masyarakat dengan total kapasitas 7,5 MW yang lokasinya tersebar di Kabupaten Pelalawan. Selain ketiga sumber kelistrikan yang telah disebutkan diatas, ada juga sumber kelistrikan dari PLTS PLN terpusat dengan kapasitas 40 KW yang terdapat di Desa Sei Solok, Kecamatan Kuala Kampar. Sistem distribusi PLN di Kabupaten Pelalawan memiliki tegangan nominal primer 20 kv dengan sistem delta. Area pelayanan digunakan sistem jaringan radial murni. Diagram segaris sistem distribusi 20 kv PLN Rayon Pangkalan Kerinci, Cabang Pekanbaru, PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau pada gambar dibawah ini. GH LAMA KERINCI G GH BARU KERINCI PLTMG LANGGAM POWER G SINGLE LINE DIAGRAM PT PLN (PERSERO) WILAYAH RIAU DAN KEPULAUAN RIAU AREA PEKANBARU RAYON PANGKALAN KERINCI GH SOREK Sistem kelistrikan PLN Rayon Pangkalan Kerinci disuplai oleh sumber sebagai berikut: 1. PLTMG Langgam Power 2. PT RPE 3. PLN Pekanbaru PLTMG Langgam Power adalah pembangkit listrik berbahan bakar gas, listrik dari Langgam Power didistribusikan dengan 3 feeder, feeder OGF Langgam khusus untuk menyuplai seluruh kecamatan langgam, feeder OGF 1 dan OGF 2 merupakan express feeder menuju ke Gardu Hubung Baru Pangkalan Kerinci. Pada Gardu Hubung Baru terdapat dua bus utama yaitu Bus 1 dan Bus 2, kedua Bus ini dikopel untuk saling membackup satu sama lain. Bus 1 yang disuplai oleh feeder OGF 1 dari Langgam Power menyuplai dua feeder, yang pertama adalah feeder OGF Simpang, yang kedua adalah feeder OGF Kota yang menuju ke Gardu Hubung Kerinci Lama. Bus 2 yang disuplai oleh feeder OGF 2 dari Langgam Power menyuplai dua feeder, yang pertama adalah feeder OGF Cemara Gading yang menyuplai ke arah kecamatan Bandar Sei Kijang sampai LBS di KM 48, sedangkan dari LBS KM 48 sampai ke perbatasan Pekanbaru disuplai oleh PLN pekanbaru, dari PLN Rayon Kota Timur. Yang kedua yaitu feeder OGF Sorek yang menyuplai hampir di semua kecamatan mulai dari kecamatan Pangkalan Kuras sampai ke Ukui dan Kerumutan, feeder ini berhenti di perbatasan kabupaten Indragiri Hulu, di kecamatan Pangkalan Kuras terdapat Gardu Hubung Sorek. Pada Gardu Hubung Kerinci Lama terdapat dua bus utama, kedua bus ini dikopel untuk saling membackup satu sama lain. Bus 1 yang disuplai oleh pembangkit RPE menyuplai feeder OGF Kerinci Kota. Bus 2 yang disuplai oleh feeder OGF Kota yang sumbernya dari Langgam Power menyuplai feeder OGF Satya Insani, feeder OGF satya insani menyuplai sampai perbatasan Kabupaten Siak dan berhenti tepat di perbatasan. Sistem kelistrikan PLN PLTD isolated yang saat ini masih operasional terdapat di Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti dan Desa Teluk Dalam Kecamatan Kuala Kampar yang nantinya akan dimatikan jika seluruh jaringan sudah terbangun. RAYON KOTA TIMUR Data panjang jaringan JTM dan JTR PLN berdasarkan hasil survey tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Gambar 2.2 Single Line Diagram PT PLN Rayon Pangkalan Kerinci Sumber : PT PLN Rayon Pangkalan Kerinci

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 504 Tabel 2.1 Data panjang jaringan PLN eksisting Jaringan kms JTM 343,36 JTR 466,62 Sumber : Hasil survey penyusun tahun 2014 Dari tabel diatas panjang jaringan JTM PLN existing adalah 343 kms, panjang JTR existing adalah 466 kms. Panjang jaringan akan terus bertambah seiring dengan pembangunan jaringan di masa mendatang. Data jumlah dan kapasitas trafo PLN berdasarkan hasil survey tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2 Data trafo PLN eksisting 2.4 Perancangan Software Untuk diagram alir simulasi dengan menggunakan software ETAP 7.5.0 dapat dilhat pada gambar berikut: MULAI DATA HASIL SURVEY MEMBUKA ETAP 7.5.0 MEMBUAT JARINGAN EKSISTING KABUPATEN PELALAWAN Kapasitas (kva) Jumlah Total (kva) MEMASUKAN DATA PEMBANGKITAN, IMPEDANSI, DAN BEBAN 25 35 875 50 55 2.750 100 66 6.600 160 24 2.840 200 10 2.000 250 8 2.000 Total 198 18.225 Sumber : Hasil survey penyusun tahun 2014 Dari tabel diatas terlihat trafo existing paling banyak adalah kapasitas 100 kva yaitu 66 buah, dan paling sedikit adalah kapasitas 250 kva yaitu 8 buah. Jumlah total trafo pada jaringan PLN yaitu 198 buah. Berikut adalah Peta Jaringan Eksisting di Kabupaten Pelalawan: MENDAPATKAN DATA DROP VOLTAGE DAN LOSSES JARINGAN SELESAI Gambar 2.4 Diagram Alir Simulasi ETAP Data Kelistrikan yang digunakan untuk masukan simulasi ETAP adalah jumlah dan kapasitas pembangkitan. Pembangkit listrik terdiri dari 10 mesin masing-masing dengan kapasitas 3,3 MW dan terdiri dari 10 Trafo Step up 6,6 kv/20kv masing masing dengan kapasitas 4700 kva dengan menyuplai 3 feeder utama yaitu OGF LANGGAM, OGF 1 DAN OGF2 yang menuju ke Gardu Hubung Baru Kerinci. Selain itu data panjang jaringan, jenis penghantar, dan jumlah serta daya trafo distribusi juga dimasukan ke dalam simulasi. 2.5. Perencanaan Pengembangan Data Kelistrikan yang digunakan untuk masukan simulasi ETAP adalah jumlah dan kapasitas pembangkitan. Pembangkit listrik terdiri dari 10 mesin masing-masing dengan kapasitas 3,3 MW dan terdiri dari 10 Trafo Step up 6,6 kv/20kv masing masing dengan kapasitas 4700 kva dengan menyuplai 3 feeder utama yaitu OGF LANGGAM, OGF 1 DAN OGF2 yang menuju ke Gardu Hubung Baru Kerinci. Selain itu data panjang jaringan, jenis penghantar, dan jumlah serta daya trafo distribusi juga dimasukan ke dalam simulasi. Gambar 2.3 Peta Jaringan Eksisting Kabupaten Pelalawan Dalam rangka Kabupaten Pelalawan terang,maka dilakukan perencanaan pengembangan jaringan,dari eksisting menuju ke desa-desa yang belum teraliri listrik,pada perencanaan pengembangan ini,untuk mewujudkan hal tersebut maka dilaksanakanlah

perencanaan pengembangan jaringan pada Kabupaten Pelalawan. Dalam perencanaan pengembangan ini,maka dilakukan survey dan pendataan dengan memanfaatkan potensi energi biomas dan biogas yang ada pada Kabupaten Pelalawan dikarenakan terdapatnya jatuh tegangan.berikut peta kajian potensi energi biomas dan biogas di Kabupaten Pelalawan : 3.1.2 Data Panjang Jaringan dan Beban Data panjang jaringan JTM dan JTR PLN berdasarkan hasil survey tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Data panjang jaringan PLN eksisting Feeder Lokasi Panjang (km) OGF 1 GH Baru 13 OGF 2 GH Baru 13 OGF Sorek Pkl Kerinci - Bunut 46 Bunut - Kerumutan 33 Kerumutan - Indragiri Hulu 7,5 Pangkalan Kuras 18,6 Bunut 20 Ukui 22 Kerumutan 22 OGF Cemara Gading Sei Kijang 8,9 Gambar 2.5 Kajian Potensi Energi Biomas dan Biogas Kabupaten Pelalawan 3. Hasil dan Analisa 3.1 Data data Analisa Eksisting Jaringan Listrik Kabupaten Pelalawan Data data untuk melakukan analisa eksisting jaringan listrik di Kabupaten Pelalawan adalah sebagai berikut: 1. Data pembangkitan 2. Data panjang jaringan listrik dan beban 3.1.1 Data Pembangkitan Pembangkitan Jaringan Listrik di Kabupaten Pelalawan berasal dari PLTMG Langgam Power yang merupakan pembangkit listrik berbahan bakar gas. Listrik dari Langgam Power didistribusikan dengan 3 feeder, feeder OGF Langgam khusus untuk menyuplai seluruh kecamatan langgam, feeder OGF 1 dan OGF 2 merupakan express feeder menuju ke Gardu Hubung Baru Pangkalan Kerinci. Berikut adalah data-data generator dan trafo step-up typical dari PLTMG Langgam Power: OGF Langgam Langgam 11 OGF Simpang Pkl Kerinci 13,4 Incoming GH Lama Pkl Kerinci 8 OGF Satya Insani Pkl Kerinci 5,6 Sumber : Hasil survey tahun 2014 Dari tabel diatas feeder terpanjang PLN eksisting Kabupaten Pelalawan yaitu feeder OGF Sorek dengan panjang 170 km. Sedangkan untuk feeder terpendek yaitu pada feeder Incoming GH Lama dengan panjang 8 km. Data jumlah dan kapasitas trafo PLN berdasarkan hasil survey tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.3 Data beban PLN eksisting Tabel 3.1 Data Pembangkitan Langgam Power Kapasitas Jumlah Generator 3,3 MW 10 unit Trafo 4700 KVA 10 unit Sumber : Hasil survey tahun 2014

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 506 Feeder Lokasi Beban (KVA) OGF 1 GH Baru 6910 OGF 2 GH Baru 10915 OGF SOREK Pkl Kerinci - Bunut 2185 Bunut - Kerumutan 2650 Kerumutan - Indragiri Hulu 1475 3.2 Analisis Dan Pembahasan Pengembangan Untuk menganalisis besar jatuh tegangan dan arus yang mengalir pada jaringan,dilakukan simulasi dengan menggunakan software ETAP 7.5.0 jaringan yang akan disimulasikan harus di gambarkan dulu ke dalam software ETAP 7.5.0. Berikut ini adalah contoh dari penggambaran jaringan dengan menggunakan software ETAP 7.5.0. Pangkalan Kuras 1050 Bunut 1000 Ukui 1105 Kerumutan 1450 OGF Cemara Gading Sei Kijang 150 OGF Langgam Langgam 250 OGF Simpang Pkl Kerinci 1075 Incoming GH Lama Pkl Kerinci 875 OGF Satya Insani Pkl Kerinci 4960 Dari tabel diatas terlihat beban eksisting paling banyak ada pada OGF 2 yaitu sebesar 10910 KVA. Sedangkan beban eksisting paling rendah yaitu pada OGF Cemara Gading yang menyuplai daya Kecamatan Seikijang dengan beban sebesar 150 KVA. 3.1.3 Data Impedansi Kabel Jaringan Data kabel jaringan diperlukan agar diketahui susut tegangan dan susut energi yang terjadi pada jaringan. Berikut ini adalah data impedansi Tabel 3.4 Data Impedansi Kabel Jaringan Gambar 3.1 Penggambaran Jaringan dengan Menggunakan ETAP 7.5.0 Ada dua macam analisis untuk menganalisis jaringan dengan menggunakan simulasi ETAP 7.5.0 yaitu Unbalanced Load Flow Analysis dan Balanced Load Flow Analysis. Dalam tugas akhir ini analisis yang dipergunakan untuk analisis adalah Balanced Load Flow Analysis. Hal ini dikarenakan pada analis Balanced Load Flow Analysis digunakan untuk menganalisa jaringan tiga fasa nya saja, sedangkan pada Unbalanced Load Flow Analysis analisa untuk 1 fasa dan 3 fasa. 3.2.1 Jatuh Tegangan mm 2 R1 AAAC Z1,Z2 jx1 Berdasarkan data yang ada, dan dengan parameter yang dimasukkan ke dalam software ETAP, maka dihasilkan simulasi yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. 1 2 3 16 2,0161 0,4036 25 0,9217 0,3790 50 0,6452 0,3678 70 0,4608 0,3572 95 0,3396 0,3449 120 0,2688 0,3375 150 0,2162 0,3305 185 0,1744 0,3239 240 0,1344 0,3158 Sumber : SPLN 64:1985 Gambar 3.2 Simulasi jaringan pengembangan listrik pelalawan dengan ETAP menggunakan potensi energi biomas dan biogas

Tabel 3.5 Jatuh Tegangan Hasil Simulasi ETAP 7.5.0 Pengembangan Jaringan Generator Biomas dan Biogas Feeder Lokasi ETAP ΔV (%) OGF SOREK Pkl Kerinci - Bunut 17.047 18% Bunut - Kerumutan 16.7 19% Kerumutan - Indragiri Hulu 15.615 24% Pangkalan Kuras 16.933 18.1% Bunut-Sokoi 14.244 31% OGF SOREK Ukui 15.494 25.1% Kerumutan 14.653 29.1% OGF Langgam Langgam 19.638 5% Gambar 3.3 Hasil perhitungan Losses jaringan Pengembangan generator biomas dan biogas di Kabupaten Pelalawan dengan ETAP LOSSES = APPARENTLOSSES X100% TOTALDEM AND 2.29 X100% 28.062 = 8,1% Berdasarkan standar yang digunakan, untuk susut energi yang diperbolehkan untuk tiap penyulang adalah 3,77%, maka dari data diatas diketahui bahwa susut energi jaringan adalah 8.1%, hasilnya tidak memenuhi standar akan tetapi dengan memanfaatkan potensi energi biomas dan biogas,susut energi menjadi lebih bagus dibandingkan dengan eksisting PLN dan pengembangan jaringan tanpa memanfaatkan generator biomas dan biogas. VOLTAGE DROP = %TEGANGAN PADA PEMBANGKIT - % TEGANGAN PALING UJUNG = 100 % (20,676 KV) 69 % (14,244 KV) = 31% (14,244 KV) Berdasarkan standar yang digunakan, untuk voltage drop yang diperbolehkan untuk tiap penyulang adalah 5,5%, maka dari data diatas diketahui bahwa voltage drop untuk penyulang terjauh adalah 31% yaitu di desa Sokoi Kecamatan Kuala Kampar, kondisi ini sudah tidak memenuhi standar akan tetapi hasil jatuh tegangnya lebih baik dibandingkan dengan jaringan eksisting dan jaringan pengembangan tanpa menggunakan generator biomas dan biogas. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan, pengujian dan analisa pada tugas akhir ini didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kabupaten Pelalawan memiliki sistem distribusi tenaga listrik tipe radial. 2. Rugi tegangan pada jaringan pengembangan tegangan menengah terendah di Kabupaten Pelalawan pada OGF Langgam sebesar 19,535 KV dengan presentase rugi tegangan sebesar 6% sehingga sudah melebihi Standar PLN 72 tahun 1987 dengan batas yang diperbolehkan 5,5%. 3. Rugi tegangan pada jaringan pengembangan tegangan menengah terendah menggunakan generator biomas dan biogas di Kabupaten Pelalawan sebesar 19,638 KV dengan presentase rugi tegangan sebesar 5% sehingga sudah memenuhi Standar PLN 72 tahun 1987 dengan batas yang diperbolehkan 5,5%. 4. Dari hasil penambahan generator biomas dan biogas pada pengembangan jaringan Kabupaten Pelalawan didapatkan rugi tegangan menjadi lebih baik. Referensi [1]. Saadat, Hadi. 1999. Power System Analysis. McGraw Hill.. [2]. Gonen, Turan, Electric Power Distribution System Engineering, Mcgraw-hill book company., Colombia, 1986 [3]. Stevenson, William D. 1996. Analisis Sistem Tenaga Listrik. Erlangga. [4]. Hermanto, Farid, Analisis Jatuh Tegangan dan Arus Hubung Singkat pada Jaringan Tegangan Menegah PT RUM, Tugas Akhir S-1, Universitas DIponegoro, Semarang, 2013. [5]. Sulasno, Teknik dan Sistem Tenaga Distribusi Tenaga Listrik Edisi I, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001. [6]. Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik, PT PLN (Persero), 2010

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 508 [7]. Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Standard Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik, PT PLN (Persero), 2010 [8]. Suhadi, SMK Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid I, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Umum Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, 2008 [9]. SPLN 72 1987, Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) [10]. SPLN 64 1985, Petunjuk Pemilihan dan Penggunaan Pelebur pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah [11]. SPLN 1 1995, Tegangan-Tegangan Standar [12]. Pradana Putradewa Jaya Wardana. Anilisa Pengaruh Penempatan Distributed Generation Terhadap Kestabilan Tegangan Pada Sistem Distribusi.Skripsi S-1. Universitas Diponegoro [13]. Andang Purnomo Putro. Sistem Distribusi Kabupaten Pelelawan. Skripsi S-1. Universitas Diponegoro