Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAKSI. Pendahuluan

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BRI Cabang Limboto, samping kiri kantor Urusan Agama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengoptimalkan segenap sumber daya yang mereka miliki guna mempertahankan

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 ANALISI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMPENSASI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII DI NGABANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16);

BAB II LANDASAN TEORI

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif yaitu mengukur berupa angka - angka. Jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENTINGNYA DISIPLIN PEGAWAI DALAM MENUNJANG AKTIVITAS KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO TUGAS AKHIR.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan

Stephan Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, pastinya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KANTOR BAPPEDA KUTAI TIMUR SANGATTA. Eka Yuliani ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

Transkripsi:

KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA ABSTRAKSI Repi email: filivarepitasari3@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Kedisiplinan seringkali diartikan patuh dan taat pada nilai-nilai peraturan perusahaan dalam melakukan sebuah pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan perusahaan terkait disiplin kerja karyawan dan untuk mengetahui tanggapan karyawan pada CV Jaya Raya di Ngabang terhadap faktor-faktor kedisiplinan kerja karyawan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara menggambarkan keadaan sebenarnya terjadi pada CV Jaya Raya di Ngabang yang bersangkutan guna memperoleh fakta yang akan diolah menjadi data untuk menarik kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu dengan mengelompokkan hasil jawaban dari daftar kuesioner yang akan ditunjukkan pada responden menurut kriteria yang ada, yang selanjutnya dari hasil jawaban tersebut akan dianalisis dan diolah. Agar perusahaan dapat mencapai tujuannya maka diperlukan kerjasama yang baik dari faktor-faktor produksi, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan modal. Kata Kunci: sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Teknologi, Modal PENDAHULUAN Disiplin kerja karyawan dapat diukur dengan sejauh mana karyawan mengembangkan sikap yang layak dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan. Untuk itu seorang pimpinan memegang peranan yang penting untuk meningkatkan disiplin kerja para bawahan, karena disiplin kerja berkaitan erat dengan semangat kerja. Disiplin harus menjadi sikap dan perilaku hidup seluruh karyawan agar apa yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat tercapai. Disiplin itu sendiri, hanya bisa terwujud melalui proses pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan internal, yang hasilnya dapat tercermin pada perilaku disiplin pribadi dari setiap individu karyawan. Setiap karyawan dituntut memiliki kesadaran, kreativitas dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan yang pada akhirnya akan memperoleh prestasi kerja yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya produktivitas kerja karyawan. Seorang karyawan dikatakan mempunyai kedisiplinan yang baik, bilamana karyawan tersebut selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik serta mematuhi segala peraturan-peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Peraturan kerja yang dibuat oleh perusahaan harus jelas dan tegas artinya, jika ada karyawan 1080

yang melakukan pelanggaran peraturan harus dikenakan hukuman atau sanksi dan diperlakukan sama tanpa dibeda-bedakan satu sama lain. Dalam artikel ini penulis mengevaluasi kebijakan terkait kedisiplianan CV Jaya Raya di Ngabang dan tanggapan responden terhahap kebijakan tersebut KAJIAN TEORI Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada karyawan dalam kegiatan organisasi maupun kegiatan perusahaan agar karyawan terorganisir dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Menurut Mangkunegara (2011: 2): Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemiliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Sebaliknya, tanpa disiplin karyawan yang baik sulit mencapai hasil yang optimal bagi perusahaan. Menurut Fathoni (2006: 126): Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia, kedisiplinan ini merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting. Menurut Ranupandojo dan Husnan (2002: 241): Beberapa istilah kedisiplinan bisa kita bagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif. Yang positif adalah dengan diberi nasehat kebaikan di masa yang akan datang. Sedangkan cara-cara yang negatif antara lain adalah dengan cara: 1. Memberi peringatan lisan, 2. Memberi peringatan tertulis, 3. Dihilangkan sebagian haknya, 4. Didenda, 5. Dirumahkan sementara (lay-off), 6. Diturunkan pangkatnya, 7. Dipecat. Menurut Fuad (2000: 34): Dalam mempertahankan serta memelihara disiplin kerja dapat dilihat dari dua aspek, yaitu: 1. Disiplin Preventif 1081

Merupakan bentuk disiplin yang dipatuhi, di mana peraturan-peraturan dilaksanakan secara sukarela. 2. Disiplin Korektif Merupakan pemaksaan terhadap para pelaku untuk mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Untuk lebih memperjelas peranan dari setiap unsur kedisiplinan yang ada berikut ini akan diuraikan delapan unsur kedisiplinan tersebut: Menurut Hasibuan (2011: 195-198): Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat disiplin karyawan dalam suatu organisasi, antara lain: 1. Tujuan dan Kemampuan Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan akan ditetapkan secara ideal serta cukup menentang bagi kemampuan karyawan. 2. Teladan Pemimpin Teladan pemimpin sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Dengan keteladanan pemimpin yang baik, maka kedisiplinan karyawan akan ikut naik. Sebaliknya, jika keteladanan pemimpin kurang baik atau kurang disiplin, maka karyawan juga kurang disiplin. 3. Balas Jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaanya. Semakin besar balas jasa yang diberikan maka semakin baik kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan akan sulit menjadi disiplin jika kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik. 4. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. 5. Waskat Waskat adalah tindakan nyata paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan kerja karyawan perusahaan, karena dengan adanya waskat ini, berarti atasan harus ikut aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. 6. Sanksi dan Hukuman Sanksi dan hukuman memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan dalam suatu perusahaan. 7. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam menegur dan menghukum setiap karyawan yang tidak disiplin akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut. 8. Hubungan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan, Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal di antara karyawannya, jika tercipta human relationship yang serasi, maka terwujudnya lingkungan dan suasana kerja yang nyaman, hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut. 1082

Kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan sarana untuk melatih kepribadian karyawan agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik. Disiplin juga sebagai suatu usaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disetujui bersama dalam bekerja, agar pemberian hukuman pada seseorang dapat terhindarkan. Menurut Simamora (2006: 610): Tindakan disiplin adalah suatu hukuman terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang ditetapkan. Menurut Ranupandojo dan Husnan (2002: 241-242): pendisiplinan perlu dijalankan dengan memperhatikan beberapa pedoman seperti: 1. Pendisiplinan hendaknya dilakukan secara pribadi tidak seharusnya memberikan teguran kepada bawahan di hadapan orang banyak. Hal ini akan memalukan karyawan yang akan ditegur (meskipun memang benar bersalah), sehingga akan menimbulkan rasa dendam. 2. Pendisiplinan hendaknya bersifat membangun memberikan teguran hendaknya juga disertai dengan saran tentang bagaimana seharusnya berbuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. 3. Pendisiplinan hendaknya dilakukan oleh atasan langsung dengan segera jangan menunda-nunda pemberian pendisiplinan sebagai masalahnya terlupakan. Sewaktu kesalahan masih segar teguran akan lebih efektif daripada diberikan selang beberapa waktu kemudian. 4. Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan suatu kesalahan yang sama hendaknya diberikan hukuman yang sama. 5. Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu bawahan sedang absen. 6. Setelah pendisiplinan, sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali tidak dibenarkan apabila setelah melakukan pendisiplinan pimpinan telah bersikap membenci bawahan yang telah melakukan kesalahan. Besarnya balas jasa telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa yang akan diterimanya. Apabila karyawan menerima balas jasa yang sesuai dengan pekerjaan, karyawan akan dapat bekerja dengan tenang dan giat. Balas jasa itulah yang akan digunakan karyawan beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Menurut Fajar dan Heru (2013: 152). Kompensasi adalah seluruh extrinsic rewards yang diterima oleh karyawan dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus dan beberapa tunjangan. Menurut Nawawi (2011: 315): Kompensasi adalah penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai orang yang berkuasa memerintah dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kedisiplinan menjadi kunci terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan 1083

masyarakat. Disiplin yang baik dapat membantu karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua tugasnya dengan baik. METODE PENELITIAN Artikel ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan studi dokumenter. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang karyawan, sampel yang diambil secara keseluruhan yaitu 35 orang karyawan CV Jaya Raya di Ngabang. Analisis data menggunakan Skala Likert. PEMBAHASAN 1. Tujuan dan Kemampuan Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai tujuan dan kemampuan karyawan pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: TABEL 1 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TUJUAN DAN KEMAMPUAN KARYAWAN Pekerjaan yang diberikan sudah sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengalaman 113,77 kerja serta keterampilan Penempatan pekerjaan diperusahaan sudah sesuai dengan keinginan dan harapan 113,51 Pekerjaan yang diberikan jelas dan sesuai dengan kemampuan fisik 113,80 Tujuan perusahaan diketahui dengan jelas oleh seluruh karyawan 113,86 Jumlah 114,94 Dari Tabel 1 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai pekerjaan yang diberikan sudah sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja serta keterampilan sebesar 3,77 persen, penempatan pekerjaan di perusahaan sudah sesuai dengan keinginan dan harapan sebesar 3,51 persen, pekerjaan yang diberikan jelas dan sesuai dengan kemampuan fisik sebesar 3,80 persen, dan tujuan perusahaan diketahui dengan jelas oleh seluruh karyawan sebesar 3,86 persen. 2. Teladan Pemimpin Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai teladan pemimpin pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: TABEL 2 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TELADAN PEMIMPIN 1084

Perilaku atasan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku 114,74 Keteladanan atasan dapat dijadikan panutan oleh karyawan 113,80 Atasan menanyakan kesulitan yang dialami oleh karyawan dalam bekerja 113,66 Atasan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi 113,48 Jumlah 115,68 Dari Tabel 2 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai teladan pemimpin sudah sesuai dengan aturan yang berlaku sebesar 4,74 persen, Keteladanan atasan dapat dijadikan panutan oleh karyawan sebesar 3,80 persen, atasan menanyakan kesulitan yang dialami oleh karyawan dalam bekerja sebesar 3,66 persen, dan atasan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi sebesar 3,48 persen. 3. Balas Jasa Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai balas jasa pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: TABEL 3 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP BALAS JASA Pembayaran gaji yang selalu tepat waktu 114,11 Balas jasa yang diterima sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga 113,48 Gaji yang diterima sudah sesuai dengan jabatan saat ini 113,42 Perusahaan sering memberikan insentif diluar gaji 113,11 Jumlah 114,12 Dari Tabel 3 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai Pembayaran gaji yang selalu tepat waktu sebesar 4,11 persen, Balas jasa yang diterima sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sebesar 3,48 persen, Gaji yang diterima sudah sesuai dengan jabatan saat ini sebesar 3,42 persen, dan Perusahaan sering memberikan insentif diluar gaji sebesar 3,11 persen. 4. Keadilan Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai keadilan pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini: TABEL 4 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP KEADILAN Atasan berlaku adil kepada setiap karyawan 113,43 Atasan sudah berlaku adil dalam penempatan hak dan kewajiaban kepada 113,54 karyawan didalam perusahaan Atasan berlaku adil dalam memberikan pekerjaan 113,45 1085

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 Jumlah 110,42 Dari Tabel 4 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai atasan berlaku adil kepada setiap karyawan sebesar 3,43 persen, atasan sudah berlaku adil dalam penempatan hak dan kewajiban kepada karyawan didalam perusahaan sebesar 3,54 persen, dan atasan berlaku adil dalam memberikan pekerjaan sebesar 3,45 persen. 5. Sanksi dan Hukuman Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai sanksi pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini: TABEL 5 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP SANKSI DAN HUKUMAN Adanya kejelasan mengenai sanksi yang diberikan oleh perusahaan 113,74 Sanksi dan hukuman yang diterima oleh karyawan berdasarkan aturan tertulis dan 113,91 sudah ditetapkan oleh perusahaan Sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang anda lakukan 113,86 Sanksi dapat memberikan dampak positif pada karyawan dalam bekerja 113,83 Jumlah 115,34 Dari Tabel 5 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai Adanya kejelasan mengenai sanksi yang diberikan oleh perusahaan sebesar 3,74 persen, sanksi dan hukuman yang diterima oleh karyawan berdasarkan aturan tertulis dan sudah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 3,91 persen, sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang anda lakukan sebesar 3,86 persen, dan sanksi dapat memberikan dampak positif pada karyawan dalam bekerja sebesar 3,83 persen. 6. Pengawasan Melekat Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pengawasan melekat pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini: TABEL 6 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PENGAWASAN MELEKAT Atasan memberikan pengarahan-pengarahan dalam pekerjaan 113,86 Atasan melakukan pengawasan pada saat jam kerja 113,51 Pengawasan dapat mempengaruhi konsentrasi karyawan pada saat bekerja 113,69 Atasan memberikan peringatan secara langsung 113,60 Jumlah 114,66 1086

Dari Tabel 6 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai atasan memberikan pengarahan-pengarahan dalam pekerjaan sebesar 3,86 persen, atasan melakukan pengawasan pada saat jam kerja sebesar 3,51 persen, pengawasan dapat mempengaruhi konsentrasi karyawan pada saat bekerja sebesar 3,69 persen, dan atasan memberikan peringatan secara langsung sebesar 3,60 persen. 7. Ketegasan Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai ketegasan pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini: TABEL 7 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP FAKTOR KETEGASAN Perusahaan memberikan sanksi yang tegas apabila melakukan kesalahan pada saat 113,91 jam kerja Ketegasan atasan mempengaruhi kedisiplinan dalam bekerja 113,51 Disiplin kerja yang diberlakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan loyalitas 113,83 kerja karyawan Jumlah 111,25 Dari Tabel 7 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai perusahaan memberikan sanksi yang tegas apabila melakukan kesalahan pada saat jam kerja sebesar 3,91 persen, ketegasan atasan mempengaruhi kedisiplinan dalam bekerja sebesar 3,51 persen, dan disiplin kerja yang diberlakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan loyalitas kerja karyawan sebesar 3,83 persen. 8. Hubungan Kemanusiaan Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai hubungan manusia pada CV Jaya Raya di Ngabang dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini: TABEL 8 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP FAKTOR HUBUNGAN KEMANUSIAAN Hubungan baik atasan dengan karyawan akan mempengaruhi kedisiplinan 114,06 Hubungan baik dengan sesama karyawan akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan 114,11 Atasan mengikut sertakan karyawan dalam pengambilan keputusan 113,77 Tempat kerja dan lingkungan kantor sudah bersih 113,91 Jumlah 15,86 1087

Dari Tabel 8 dapat diketahui tanggapan dari 35 orang responden mengenai hubungan baik atasan dengan karyawan akan mempengaruhi kedisiplinan sebesar 4,06 persen, hubungan baik dengan sesama karyawan akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan sebesar 4,11 persen, atasan mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan sebesar 3,77 persen, serta tempat kerja dan lingkungan kantor sudah bersih sebesar 3,91 persen. PENUTUP Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka dari hasil kesimpulan sebagai berikut: a. Pada variabel tujuan dan kemampuan karyawan pertanyaan pada sub variabel ini masuk dalam kategori rentang penilaian setuju dari rata-rata jawaban responden. b. Pada variabel Teladan Pemimpin jawaban responden pada sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian setuju c. Pada variabel balas jasa jawaban responden pada sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian netral. d. Pada variabel jawaban responden pada sub-sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian setuju. e. Pada variabel sanksi jawaban responden pada sub-sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian setuju f. Pada variabel pengawasan melekat jawaban responden pada sub-sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian setuju g. Pada variabel ketegasan jawaban responden pada sub-sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian setuju h. Pada variabel hubungan kemanusiaan jawaban responden pada sub-sub variabel ini masuk dalam kategori penilaian setuju. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis menyarankan beberapa hal berikut ini: a. Pimpinan CV Jaya Raya perlu mempertahankan kebijakan-kebijakan yang telah dianggap baik dalam penerapan kedisiplinan karyawan bahkan meningkatkannya agar lebih baik seperti pada variabel tujuan dan kemampuan karyawan, teladan pemimpin, keadilan, sanksi dan hukuman, pengawasan melekat, ketegasan dan pada variabel hubungan kemanusiaan. 1088

b. Perlunya perusahaan memperhatikan dan memberikan kebijakan balas jasa khususnya insentif di luar gaji karena selama ini masih dianggap belum baik hal ini bisa dilihat dari jawaban responden yang menilai netral, jika kebijakan ini dijalankan dengan baik dan adil maka akan dapat mendorong karyawan untuk berdisiplin sehingga produktifitas kerja akan meningkat dan tujuan perusahaan akan tercapai. DAFTAR PUSTAKA Fajar, Siti Al dan Tri Heru. Manajemen Sumber Daya Manusia: Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing, edisi pertama, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013. Fathoni, Abdurahmat. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Fuad, Noor. Dasar-dasar Keterampilan Manajerial. Jakarta: PT PP Mardi Mulyo, 2000. Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisir evisi. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011. Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan. Manajemen Personalia, edisi keempat. Yogyakarta: BPFE, 2002. Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ketiga. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2006. 1089