PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

ABSTRACT. Kekurangan uji sondir :

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

PENGARUH VARIASI FILLER TERHADAP NILAI KEPADATAN UNTUK AGREGAT PASIR KASAR

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

BAB II DESKRIPSI KONDISI LOKASI

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUAT GESER TAK TERALIR TANAH TEREMAS MENGGUNAKAN FALL CONE PENETROMETER

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KECENDERUNGAN RUMPUN KURVA UNTUK TANAH PASIR KELANAUAN KELEMPUNGAN DAN TANAH LANAU KELEMPUNGAN

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TANAH BERDASARKAN DATA SONDIR DAN SPT. Gati Sri Utami Jurusan Teknik Sipil ITATS ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III DATA PERENCANAAN

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

BAB I PENDAHULUAN. pijakan terakhir untuk menerima pembebanan yang ada diatasmya. Peran tanah

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Perancangan pondasi pada bangunan-bangunan tersebut

TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus

METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISIS UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH DI LABORATORIUM DENGAN MODEL PENDEKATAN. Anwar Muda

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian. Tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3. 1.

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kembang susut yang relatif tinggi dan mempunyai penurunan yang besar.

BAB II DESKRIPSI KONDISI LOKASI

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN TANAH BERDASARKAN NILAI TAHANAN UJUNG KONUS (qc)di KABUPATEN SUKOHARJO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. melongsorkan lereng tanah tersebut setelah diberi perkuatan. Besarnya beban

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang berdasarkan pada metode baji (wedge method), dan kalkulasi dari program

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

Transkripsi:

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu) Benyamin Bontong* * Abstract The penatration resistance using DCPT on a type of soil are influenced by density and moisture content. The aim of this research is to experimentally study of cone penetration resistance (q c) friction ratio R f ), dry density (γ d ) and water content (w) relationship on silt. The silt sample taken from Tondo, Eastward of SMUN 5 Palu. The penetration test are worked on several γ d and w variation. Test result showed that the higher the water content, the higher the friction ratio R f but the lower the q c. At low w, the higher the γ d the higher the gradient q c/ w. At hight water content, rising up the γ d have no significant influence to the gradient q c/ w.. Keyword: Cone resistance, friction ratio, density, water content 1. Pendahuluan Penyelidikan tanah merupakan satu tahapan penting untuk memperoleh informasi yang diperlukan pada perencanaan proyek bangunan sipil. Untuk mendapatkan hasil desain yang aman dan ekonomis khususnya pada proyek-proyek berskala besar, dibutuhkan data hasil penyelidikan tanah yang teliti dan lengkap. Hasil yang lengkap dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa kombinasi pengujian antara lain uji penetrasi sondir, pemboran untuk mengetahui struktur jenis lapisan tanah, uji SPT, uji geser baling-baling di lapangan dan uji parameter tanah di laboratorium. Penyelidikan yang lengkap memerlukan waktu yang relatif lama dan biaya yang besar. Penyelidikan tanah dengan alat sondir relatif murah dan sangat cepat untuk menjangkau kedalaman yang cukup besar (sampai kedalaman 2 bahkan 3 meter), dibandingkan dengan penyelidikan lain, tetapi hasilnya tidak memberikan informasi jenis lapisan tanah. Namun demikian, dengan mengetahui hubungan antara kepadatan, kadar air dan hambatan penetrasi sondir, dapat diprediksi jenis lapisan tanah pada setiap kedalaman tertentu yang dijangkau. 2. Tinjauan Pustaka Penyelidikan tanah dengan metode penetrasi sondir (CPT) disamping keterbatasannya, memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan metode lain karena dapat mempresentasikan data secara menerus mulai dari permukaan tanah sampai pada kedalaman yang dijangkau. Jika dibandingkan dengan uji SPT, data yang dihasilkan hanya data uji pada setiap interval tertentu misalnya setiap 2 meter. Data yang didapatkan dengan menggunakan alat sondir meliputi nilai hambatan konus q c, nilai hambatan friksi f s dan rasio friksi F r dimana F r = f s /q c dinyatakan dalam %. Walaupun data hasil pengujian dengan sondir tidak memberikan gambaran secara langsung tentang jenis atau struktur lapisan tanah, tetapi dengan mempelajari hubungan antara nilainilai q c, f s dan F r untuk berbagai kondisi kepadatan dan kadar air, dapat diketahui adanya hubungan yang spesifik pada masing-masing jenis tanah. Brouwer (22) menyatakan bahwa beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang hubungan antara q c dengan F r pada berbagai jenis tanah. Salah satu diantara hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 1. Bowles (1997) telah mengutip hasil penelitian Robertson dan Campanella (1983) yang membahas tentang hubungan antara q c dengan F r pada beberapa jenis tanah. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam bentuk grafik pada Gambar 2. * Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu

Gambar 1.Grafik Hubungan antara q c dan F r pada Beberapa Jenis Tanah (Brouwer, 22 ) Gambar 2. Grafik hubungan q c dengan F r menurut Robertson dan Campanella ( Bowles, 1997) 98

PengaruhKepadatan dan Kadar Air Terhadap Hambatan Penetrasi Sondir pada Tanah Lanau (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu) 3. Metode Penelitian 3.1 Bahan penelitian Bahan penelitian adalah tanah lanau yang diambil di kelurahan Tondo, sebelah Timur gedung SMU Negeri 5 Palu. Sifat fisik dan indeks bahan sebagai ditabelkan pada Tabel 1. mengacu pada standar rujukan SNI 3-2827-1992. Spesifikasi alat sebagai berikut: Bikonus dengan tinggi mantel 133,5 mm Luas mantel 15 cm 2 Luas penampang konus 1, cm 2 Sudut puncak konus 6 o Tabel 1. Sifat-sifat Fisik dan Indeks tanah lanau dalam penelitian Parameter Batas cair, LL Indeks Plastis, PI Berat spesifik, GS Fraksi butiran halus (lolos # 2) Simbol Klasifikasi USCS Kadar air optimum w opt. Nilai 43, % 13, % 2,67 79,5 % ML 18, % 3.2 Perlakuan kadar air Perlakuan variasi kadar air untuk pengujian dipilih 4 % 11%, 18%, 25% dan 32%. Rentang kadar air diambil cukup lebar supaya pengaruh perubahannya nyata (dua variasi di bawah kadar air optimum dan dua variasi di atasnya), dan nilai tengahnya dipilih kadar air optimum yang didapatkan dari pemadatan standar (w opt =18%). 3.3 Perlakuan kepadatan Contoh tanah dipadatkan dalam satu cetakan berbentuk kotak yang terbuat dari beton berdinding tebal. Kotak dibuat dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 4cm dan tinggi 72 cm. Ukuran dipilih sedemikian rupa sehingga pengaruh faktor skala diminimalkan. Menurut Brouwer (22), uji penetrasi konus dapat dipandang sebagai tiang skala kecil. Untuk suatu tiang, pengaruh keruntuhan mencapai kira-kira 4 kali diameter (lihat Gambar 3). Diameter konus yang digunakan Dc = 3,57 cm. Diameter pengaruh menurut gambar di atas adalah 8Dc = 28.6 cm. Diambil ukuran kotak pemadatan = 4 cm > 8 Dc.. Kepadatan dibuat dalam 4 variasi, dua di atas kepadatan lapangan dan 2 di bawahnya. 3.4 Alat uji penelitian Alat uji yang digunakan adalah sondir (DCPT), dengan alat penetrasi tipe bikonus dan Gambar 3. Bidang geser runtuh tiang (Brouwer, 22) 4. Hasil dan Pembahasan Hasil pengujian penetrasi sondir pada beberapa kondisi kepadatan dan kadar air untuk tanah lanau diperlihatkan dalam bentuk grafik pada gambar-gambar yang disajikan (Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6 dan Gambar 7). Gambar 4 menunjukkan grafik hubungan antara kadar air w dengan hambatan konus. q c untuk beberapa variasi tingkat kepadatan (γ) tanah. Gambar 4 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar air w, semakin rendah hambatan konus q c untuk setiap rentang kepadatan kering γ d. Pada saat kadar air menuju ke posisi semakin kering, semakin tinggi kepadatan kering, semakin miring gradien kurva q c w (semakin besar q c/ w). Sebaliknya pada saat kadar air tinggi, maka penningkatan kepadatan kering tidak banyak berpengaruh pada nilai q c/ w ( gradien kecil). Pada MEKTEK TAHUN XI NO.2 MEI 29 99

saat kadar air melebihi 24%, perubahan kadar air maupun kepadatan kering hampir tidak berpengaruh pada perubahan hambatan konus, dimana hambatan konus pada keadaan ini mendekati nol.. Hambatan Konus, qc (kg/cm 2 ) 15 125 75 5 25 g <1,3 gr/cm3 g =1,3-1,4 gr/cm3 g =1,4-1,5 gr/cm3 g >1,5 gr/cm3. 4. 8. 12. 16. 2. 24. 28. 32. Kadar Air, w (%) Gambar 4. Grafik hubungan antara kadar air vs hambatan konus untuk beberapa rentang tingkat kepadatan. Rasio Friksi, Rf 1 8 6 4 g <1,3 gr/cm3 g =1,3-1,4 gr/cm3 g =1,4-1,5 gr/cm3 g >1,5 gr/cm3 2 4 8 12 16 2 24 28 32 Kadar Air, w (%) Gambar 5. Grafik hubungan antara kadar air w dengan rasio friksi R f

PengaruhKepadatan dan Kadar Air Terhadap Hambatan Penetrasi Sondir pada Tanah Lanau (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu) 14 12 w1=2.8% w2=1,3% Hambatan Konus, qc (kg/cm 2 ) 8 6 4 w3=17,9% w4=24,8% w5=31,4% 2 1.2 1.25 1.3 1.35 1.4 1.45 1.5 1.55 1.6 1.65 Kepadatan Kering, γ (gr/cm 3 ) Gambar 6. Grafik hubungan antara kepadatan kering dengan hambatan konus Hambatan Konus, qc (kg/cm2) 14 12 8 6 4 2 w1=2,8% w2=1,3% w3=17,9% w4=24,8% w5=31,4% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 Rasio Friksi, Rf (%) Gambar 7. Grafik hubungan antara rasio friksi dengan hambatan konus Gambar 5 menunjukkan grafik hubungan antara kadar air dengan rasio friksi, untuk beberapa variasi rentang kepadatan kering. Gambar ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar air, semakin meningkat rasio friksi untuk setiap rentang kepadatan kering. Peningkatan ratio friksi semakin MEKTEK TAHUN XI NO.2 MEI 29 11

tajam pada saat kepadatan kering semakin bertambah. Pada Gambar 6, diperlihatkan grafik hubungan antara kepadatan kering dengan hambatan konus untuk beberapa variasi kadar air. Gambar tersebut menunjukkan bahwa pada kadar air tinggi ( w > 17%), peningkatan kepadatan kering sangat kecil pengaruhnya terhadap peningkatan hambatan konus, sedangkan pada kadar air rendah, peningkatan kepadatan kering sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan hambatan konus. Pada Gambar 7 diperlihatkan grafik hubungan antara rasio friksi dengan hambatan konus untuk beberapa variasi kadar air. Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa sewaktu kadar air tinggi (misalnya w > 24%), pada saat rasio friksi meningkat tajam, ternyata hambatan konus hampir tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada saat kadar air rendah, peningkatan hambatan konus lebih besar daripada peningkatan rasio friksi. Hendarsin S.L., 23, Penuntun Praktis Investigasi Rekayasa Geoteknik untuk Perencanaan Bangunan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung, Cetakan Pertama. 5. Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian di atas, untuk tanah lanau yang diteliti dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Semakin tinggi kadar air w semakin rendah hambatan konus q c untuk setiap rentang kepadatan kering γ d. 2) Pada kadar air rendah, semakin tinggi kepadatan kering semakin miring gradien kurva q c -w. Sebaliknya pada kadar air tinggi, peningkatan kepadatan kering tidak banyak berpengaruh terhadap peningkatan hambatan konus dan gradien kurva q c -w. (q c maupun gradien kurva q c -w tetap mendekati nol). 3) Semakin tinggi kadar air, semakin meningkat rasio friksi R f untuk setiap rentang kepadatan kering. Gradien kurva R f -w (nilai R f /w) semakin curam seiring dengan peningkatan kepadatan kering. 6. Daftar Pustaka Bowles, J.E, 1997, Foundation Analysis and Design, McGraw-Hill, Fourth Edition. Brouwer, J.J.M, 22, Guide To Cone Penetration Testing On Shore And Near Shore, Lankelma CPT Ltd., First Edition. Das, B.M, 1995, Principles of Foundation Engineering, PWS-Kent, Third Edition. 12