BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelayanan di bidang kesehatan yang merupakan pelaksanaan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 41 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265); 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 2

13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/I/0516/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU Dan BUPATI TANAH BUMBU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupatan Tanah Bumbu. 3. Bupati adalah Bupati Tanah Bumbu. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. 7. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu. 8. Direktur adalah Direktur RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu. 3

9. Pejabat struktural adalah pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu. 10. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu 11. Komite adalah pengertian sebagaimana diatur dalam Keputusan Mendagri Nomor 1 tahun 2002. 12. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan fungsional di lingkungan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu yang penetapannya dilakukan dengan peraturan perundangundangan. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor adalah unsur pendukung pemerintahan daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dipimpin oleh seorang Direktur. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 (1) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit; b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua sesuai kebutuhan medis; c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM dalam rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan; d. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan medis; e. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan keperawatan; 4

f. pembinaan, pengaturan dan pengendalian penunjang medis; dan g. pengelolaan ketatausahaan dan keuangan. (3) Standar Pelayanan Rumah Sakit disusun oleh Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite Penunjang Medik. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan organisasi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu terdiri atas : a. Direktur; b. bagian tata usaha, terdiri dari : 1. sub bagian umum dan kepegawaian; 2. sub bagian perencanaan dan keuangan, dan 3. sub bagian evaluasi, dokumentasi dan pelaporan; c. bidang pelayanan terdiri dari : 1. seksi pelayanan medik;dan 2. seksi bina mutu pelayanan; d. bidang keperawatan terdiri dari : 1. seksi diklat dan penyuluhan 2. seksi asuhan keperawatan; dan e. bidang penujang terdiri dari : 1. seksi sarana dan prasarana medik; dan 2. seksi rekam medik; f. dewan pengawas; g. satuan pemeriksa internal; h. komite medik; i. komite keperawatan; j. komite penunjang medik; k. instalasi; l. kelompok jabatan fungsional; dan m. unit pelayanan administrasi terpadu (UPAT) (2) Bagan struktur oraganisasi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu sebaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. Pasal 6 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan perencanaan, penatausahaan keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan, administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, kehumasan, perpustakaan, hukum dan pelaporan. Pasal 7 Bidang Pelayanan mempunyai tugas membina, mengatur, memantau dan mengendalikan kegiatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, pemanfaatan sarana dan prasarana serta evaluasi pelayanan rawat inap dan rawat jalan. 5

Pasal 8 Bidang keperawatan mempunyai tugas membina, mengatur, memantau dan mengendalikan kegiatan penyediaan dan pemenuhan sarana dan tenaga keperawatan serta menyelenggarakan pembinaan etika, mutu dan asuhan keperawatan. Pasal 9 Bidang penunjang mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi, analisis kebutuhan dan penyediaan logistik serta pemeliharaan dan pendistribusian fasilitas penunjang medis dan non medis Pasal 10 Unit pelayanan administrasi terpadu ( UPAT) merupakan unit penyelenggaraan pelayanan administrasi terpadu dilaksanakan oleh RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu yang dipimpin oleh seorang kepala dalam jabatan non struktural yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. BAB IV DEWAN PENGAWAS Pasal 11 (1) Dewan Pengawas adalah kelompok pengarah dan penasehat yang keanggotaannya dapat terdiri dari unsur pemilik RSUD, lembaga lain yang dianggap perlu dan tokoh masyarakat serta asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi dengan jumlah keanggotaan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. (2) Dewan Pengawas mempunyai tugas mengawasi dan memberikan arahan kepada Direktur dalam melaksanakan visi, misi, tugas dan fungsi RSUD sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Ketua Dewan Pengawas beserta susunan organisasi ditetapkan oleh Bupati atas usul Direktur dengan masa kerja maksimal 5 (lima) tahun. BAB V SATUAN PEMERIKSA INTERNAL Pasal 12 (1) Untuk kepentingan dan kelancaran penyelenggaraan pelayanan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dibentuk Satuan Pemeriksa Internal. (2) Satuan Pemeriksa Internal adalah kelompok yang bertugas melaksanakan pemeriksaan internal terhadap RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dalam kaitannya dengan pelayanan rumah sakit. (3) Satuan Pemeriksa Internal ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada Direktur dengan susunan organisasi berdasarkan kebutuhan untuk masa kerja paling lama 5 (lima) tahun. 6

BAB VI KOMITE MEDIK Pasal 13 (1) Komite Medik terdiri dari sub-sub komite dan panitia yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan medik, memantau pelaksanaannya, pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf medik fngsional dan mengembangkan program pelayanan. (2) Komite medik keanggotaannya ditetapkan oleh Direktur dengan susunan organisasi berdasarkan kebutuhan untuk masa kerja paling lama 5 (lima) tahun. (3) Komite medik keanggotaannya terdiri dari ketua-ketua staf medik fungsional yang ditetapkan oleh Direktur. (4) Komite medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. BAB VII KOMITE KEPERAWATAN Pasal 14 (1) Komite keperawatan merupakan kelompok profesi keperawatan yang keanggotaannya terdiri dari perawat. (2) Komite keperawatan mempunyai tugas membantu direktur menyusun standar pelayanan keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan dan pembinaan etika profesi keperawatan. (3) Komite keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. BAB VIII KOMITE PENUNJANG MEDIK Pasal 15 (1) Komite penunjang medik merupakan wadah non struktural yang keanggotaannya terdiri dari tenaga ahli profesi non medik yang dibentuk berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (2) Komite penunjang medik dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih anggotanya dan ditetapkan dengan keputusan Direktur. (3) Komite Penunjang Medik mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan penunjang medik, memantau pelaksanaan, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi dan mengembangkan program pelayanan. 7

BAB IX INSTALASI Pasal 16 (1) Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor. (2) Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dikoordinasikan oleh seksiseksi. (3) Pengembangan dan pengurangan instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur, disesuaikan dengan kebutuhan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor. (4) Instalasi terdiri atas : a. instalasi rawat inap; b. instalasi rawat jalan; c. instalasi gawat darurat; d. instalasi perawatan intensif; e. instansi laboratorium; f. instalasi gizi; g. instalasi radiologi; h. instalasi farmasi; i. instalasi bedah sentral; j. instalasi rehabilitasi medik; k. instalasi pemeliharaan sarana; l. instalasi patologi klinik; m. instalasi loundry; dan n. instalasi kamar jenazah. Pasal 17 (1) Instalasi Rawat Inap merupakan fasilitas pelayanan medik dan keperawatan RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap dan terdiri dari beberapa kelas perawatan. (2) Instalasi Rawat Jalan, Intensif dan Darurat merupakan fasilitas pelayanan medik RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat jalan, terdiri dari beberapa jenis klinik berdasarkan disiplin ilmu kedokteran. (3) Instalasi laboratorium merupakan fasilitas penunjang RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemeriksaan secara laboratorium untuk kepentingan penegakan diagnose. (4) Instalasi Radiologi merupakan fasilitas penunjang medik RSUD yang menyelenggarakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan radiologi untuk kepentingan penegakan diagnose. 8

(5) Instalasi farmasi merupakan fasilitas penunjang medik RSUD uang merencanakan pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi serta pengemasan kembali farmasi untuk pasien yang dirawat dan instalasi yang memerlukan. (6) Instalasi pemeliharaan sarana RSUD merupakan fasilitas penunjang medik RSUD yang menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan sarana medik dan non medik. (7) Instalasi Loundry merupakan fasilitas yang menyelenggarakan kegiatan cuci tenun dan linen. (8) Instalasi Kamar Jenazah merupakan fasilitas yang menyelenggarakan kegiatan forensik (otopsi) dan penyimpanan jenazah sementara. BAB X TATA KERJA Pasal 18 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, RSUD mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan RSUD mempunyai hubungan jaringan pelayanan terkait dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya. (2) Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan terhadap pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam satuan kerja RSUD. (3) Dalam melaksanakan tugas, setiap unsur organisasi dan kelompok tenaga fungsional dilingkungan RSUD wajib menerapkan prinsif koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal. (4) Setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan RSUD wajib mengawasi bawahan masing-masing dan jika terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. (5) Setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan RSUD wajib bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. (6) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (7) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan juga kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai keterkaitan dan hubungan kerja. (8) Dalam upaya meningkatkan efektifitas kegiatan dan pelaksanaan tugas, bimbingan dan evaluasi kinerja organisasi, setiap pimpinan unit organisasi wajib mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala. 9

Pasal 19 (1) Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi dalam jabatan fungsional, diangkat dan diberhentikan serta bertanggung jawab kepada direktur dengan masa kerja paling lama 3 (tiga) tahun. (2) Kepala instalasi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pelayanan RSUD, membina dan mengendalikan terhadap semua sumber daya manusia yang bekerja dalam unit kerja. (3) Kelengkapan organisasi instalasi ditetapkan oleh direktur atas usul kepala instalasi. BAB XI KEPEGAWAIAN DAN ESELON Pasal 20 (1) Direktur adalah jabatan struktural eselon III.a. (2) Kepala bagian tata usaha dan kepala bidang adalah jabatan struktural eselon IIIb. (3) Kepala seksi dan sub bagian adalah jabatan struktural eselon IVa. (4) Pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan struktural dan pejabat lainnya dilingkungan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XII PEMBIAYAAN Pasal 21 (1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dapat diberikan bantuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili direktur dilaksanakan sesuai ketentuan sebagi berikut: a. dalam hal direktur berhalangan sementara maka ditunjuk Kepala bagian Tata Usaha sebagai Pelaksana Harian (Plh); 10

b. dalam hal Direktur dan Kepala Bagian Tata Usaha berhalangan sementara maka ditunjuk salah seorang kepala bidang sebagai Pelaksana Harian (Plh). Pasal 23 Uraian tugas unsur-unsur organisasi RSUD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan daerah ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 (1) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan ditetapkan kemudian oleh Bupati Pasal 25 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Ditetapkan di Batulicin pada tanggal 12 Nopember 2013 BUPATI TANAH BUMBU, Diundangkan di Batulicin pada tanggal 12 Nopember 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING GUSTI HIDAYAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2013 NOMOR 10 11