PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

BULAN JUNI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2016, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

BPS PROVINSI LAMPUNG MARET 2017 DEFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,10 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 2017 DEFLASI 0,42 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,48 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,24 PERSEN

BPS PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN NOPEMBER 2009 DEFLASI 0,20 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2017 INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM DESEMBER 2016 INFLASI 0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Timur

KOTA BANDAR LAMPUNG, OKTOBER 2017 INFLASI 0,11

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

BPS PROVINSI LAMPUNG JUNI 2015 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,72 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 INFLASI SEBESAR 0,72 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG JANUARI 2016 INFLASI 0,93 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,49 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN NOPEMBER 2009 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG APRIL 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,21 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JUNI 2017 INFLASI SEBESAR 0,54 PERSEN JUNI 2017 INFLASI SEBESAR 0,54 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,73 PERSEN

BPS PROVINSI LAMPUNG MEI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,88 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 INFLASI SEBESAR 0,88 PERSEN

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 126,29. Dari 66 kota, 62 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padang 3,70 persen dengan 132,42 dan terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen dengan 138,19. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,07 persen dengan 143,18 dan terendah terjadi di Ternate 0,32 persen dengan 126,37. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 2,21 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,48 persen; kelompok sandang 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,47 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,42 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,31 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari) 2011 sebesar 0,89 persen dan laju inflasi year on year ( terhadap Januari 2010) sebesar 7,02 persen. Komponen inti pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari) 2011 sebesar 0,49 persen dan laju inflasi komponen inti year on year ( terhadap Januari 2010) sebesar 4,18 persen. Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan terjadi inflasi 0,89 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen () dari 125,17 pada bulan Desember 2010 menjadi 126,29 pada bulan. Laju inflasi tahun kalender (Januari) 2011 sebesar 0,89 persen dan laju inflasi year on year ( terhadap Januari 2010) sebesar 7,02 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 2,21 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,48 persen; kelompok sandang 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,47 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,42 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,31 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan antara lain: beras, cabai rawit, ikan segar, cabai merah, bawang merah, tarif sewa rumah, minyak goreng, kentang, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, bensin, ikan diawetkan, ketimun, cabai hijau, anggur, batu bata/tela, tarif kontrak rumah, upah pembantu rumahtangga, payung, tarif dokter spesialis, Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 1

tarif rekreasi dan sepeda motor. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: tomat sayur dan bawang putih. Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada bulan, yaitu: kelompok bahan makanan 0,57 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,12 persen, kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,05 persen. Tabel 1 Laju Inflasi Gabungan 66 Kota, Tahun Kalender 2011 dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100) Kelompok Pengeluaran Januari 2010 Desember 2010 Januari 2011 Inflasi Bulan Januari 2011 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 118,01 125,17 126,29 0,89 0,89 7,02 1 Bahan Makanan 129,66 147,39 150,64 2,21 2,21 16,18 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 126,35 132,59 133,24 0,49 0,49 5,45 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 115,48 119,79 120,37 0,48 0,48 4,23 4 Sandang 118,77 126,76 126,95 0,15 0,15 6,89 5 Kesehatan 113,55 115,86 116,41 0,47 0,47 2,52 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 114,22 117,86 118,36 0,42 0,42 3,62 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 103,49 106,10 106,43 0,31 0,31 2,84 1) 2) 3) Persentase perubahan bulan terhadap bulan sebelumnya. Persentase perubahan bulan terhadap bulan Desember 2010 Persentase perubahan bulan terhadap bulan Januari 2010 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) (persen) Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) (1) (2) U M U M 0,89 1. Bahan Makanan 0,57 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,09 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,12 4. Sandang 0,01 5. Kesehatan 0,02 6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,03 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,05 2 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

Gambar 1 Perkembangan 66 Kota (2007=100), Januari 2010 160,00 155,00 150,00 145,00 140,00 135,00 130,00 125,00 120,00 115,00 110,00 105,00 100,00 Jan-10 Feb-10 Mrt-10 Apr-10 Mei-10 Jun-10 Jul-10 Ags-10 Sep-10 Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Andil (%) 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 0.75 0.70 0.65 0.60 0.55 0.50 0.45 0.40 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00-0.05-0.10 1 2 3 4 5 6 7 Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 3

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan mengalami inflasi 2,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 147,39 pada Desember 2010 menjadi 150,64 pada. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 10 diantaranya mengalami inflasi sedangkan 1 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 8,94 persen dan terendah terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,11 persen. Sedangkan subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya pada bulan ini mengalami deflasi 0,08 persen. Kelompok ini pada memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,57 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain : beras dan cabai rawit masing-masing 0,11 persen; ikan segar 0,09 persen; cabai merah dan bawang merah masing-masing 0,07 persen; minyak goreng 0,05 persen; kentang 0,02 persen; ikan diawetkan, cabai hijau, ketimun dan anggur masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tomat sayur dan bawang putih masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada mengalami inflasi 0,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,59 pada Desember 2010 menjadi 133,24 pada. Subkelompok-subkelompok yang terdapat pada kelompok ini pada bulan seluruhnya mengalami inflasi, yaitu : subkelompok makanan jadi 0,49 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,33 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,69 persen. Kelompok ini pada secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu : nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing 0,02 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada mengalami inflasi sebesar 0,48 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,79 pada bulan Desember 2010 menjadi 120,37 pada. Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan seluruhnya mengalami inflasi, yaitu : subkelompok biaya tempat tinggal 0,78 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,07 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,28 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,34 persen. Pada kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif sewa rumah 0,06 persen; batu bata/tela, tarif kontrak rumah dan upah pembantu rumahtangga rumah masing-masing 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada mengalami inflasi 0,15 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 126,76 pada Desember 2010 menjadi 126,95 pada. Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan seluruhnya mengalami inflasi, yaitu : subkelompok sandang laki-laki 0,29 persen; subkelompok sandang wanita 0,11 persen; 4 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

subkelompok sandang anak-anak 0,11 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,15 persen. Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah payung 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada mengalami inflasi 0,47 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 115,86 pada bulan Desember 2010 menjadi 116,41 pada. Pada bulan seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 1,01 persen; subkelompok obat-obatan 0,14 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,73 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,25 persen. Kelompok ini pada secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif dokter spesialis 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada mengalami inflasi 0,42 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 117,86 pada Desember 2010 menjadi 118,36 pada. Pada bulan subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok pendidikan 0,19 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,37 persen; subkelompok rekreasi 1,09 persen dan subkelompok olahraga 1,58 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan pada bulan ini mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif rekreasi 0,03 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada mengalami inflasi 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,10 pada Desember 2010 menjadi 106,43 pada. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu : subkelompok transpor 0,46 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,19 persen dan subkelompok jasa keuangan 0,08 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman bulan ini mengalami deflasi 0,06 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan memberikan sumbangan inflasi 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif angkutan udara dan bensin masing-masing 0,02 persen dan sepeda motor 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 5

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender (Januari) 2011 sebesar 0,89 persen dan dan laju inflasi year on year ( terhadap Januari 2010) sebesar 7,02 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2009 dan 2010 masing-masing -0,07 persen dan 0,84 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk Januari 2009 terhadap Januari 2008 dan Januari 2010 terhadap Januari 2009 masingmasing sebesar 9,17 persen dan 3,72 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2009 2011 Inflasi 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) 1. Januari -0,07 0,84 0,89 2. (Januari) tahun kalender -0,07 0,84 0,89 3. Januari terhadap Januari (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 9,17 3,72 7,02 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari) 2009-2011 0,92 0,82 0,72 0,62 Inflasi (%) 0,52 0,42 0,32 0,22 0,12 0,02-0,08 2009 2010 2011 6 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year On Year, 2009-2011 10.00 9.00 8.00 7.00 Inflasi (%) 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 2009 thd 2008 2010 thd 2009 2011 thd 2010 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 7

PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen () sebesar 126,29. Dari 66 kota, 62 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padang 3,70 persen dengan 132,42 dan terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen dengan 138,19. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,07 persen dengan 143,18 dan terendah terjadi di Ternate 0,32 persen dengan 126,37. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada bulan dari kota-kota di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padang 3,70 persen dengan 132,42 dan inflasi terendah terjadi di Padang dan Batam masing-masing 0,82 persen dengan masing-masing 126,21 dan 121,74 (lihat Tabel 4). Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2007=100) K O T A Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Banda Aceh 125,17 1,74 2 Lhokseumawe 130,74 1,79 3 Sibolga 134,77 2,66 4 Pematang Siantar 130,53 2,42 5 Medan 128,10 1,86 6 Padang Sidempuan 129,47 2,40 7 Padang 132,42 3,70 8 Pekanbaru 125,56 2,01 9 Dumai 132,57 2,01 10 Jambi 132,27 1,82 11 Palembang 126,21 0,82 12 Bengkulu 133,10 1,68 13 Bandar Lampung 136,62 0,83 14 Pangkal Pinang 136,26 2,42 15 Batam 121,74 0,82 16 Tanjung Pinang 127,63 1,54 NASIONAL 126,29 0,89 8 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada bulan dari kota-kota di wilayah pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember 1,43 persen dengan 128,74 dan inflasi terendah terjadi di Cirebon 0,12 persen dengan 130,34 (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100) K O T A Inflasi (%) (1) (2) (3) 1 Jakarta 123,50 0,47 2 Bogor 126,88 0,47 3 Sukabumi 125,27 0,43 4 Bandung 120,67 0,32 5 Cirebon 130,34 0,12 6 Bekasi 124,98 0,85 7 Depok 125,65 0,85 8 Tasikmalaya 127,42 0,70 9 Purwokerto 124,98 0,95 10 Surakarta 119,44 0,63 11 Semarang 125,26 0,60 12 Tegal 127,36 0,32 13 Yogyakarta 126,30 0,84 14 Jember 128,74 1,43 15 Sumenep 123,03 0,92 16 Kediri 124,51 0,29 17 Malang 125,69 0,67 18 Probolinggo 129,13 0,95 19 Madiun 130,31 1,02 20 Surabaya 124,49 0,78 21 Serang 130,84 0,76 22 Tangerang 126,82 0,87 23 Cilegon 126,90 0,79 NASIONAL 126,29 0,89 Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan dari kota-kota di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota, 23 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Samarinda 2,45 persen dengan 133,30 dan inflasi terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen dengan 138,19. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,07 persen dengan 143,18 dan terendah terjadi di Ternate 0,32 persen dengan 126,37 (lihat Tabel 6). Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 9

Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100) K O T A Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Denpasar 127,04 1,03 2 Mataram 134,59 1,39 3 Bima 133,83 1,67 4 Maumere 137,90 0,88 5 Kupang 134,51 1,41 6 Pontianak 132,17 1,04 7 Singkawang 127,90 1,30 8 Sampit 128,28 1,21 9 Palangkaraya 129,36 0,29 10 Banjarmasin 129,78-0,34 11 Balikpapan 129,33 1,59 12 Samarinda 133,30 2,45 13 Tarakan 144,13 1,64 14 Manado 126,46 0,95 15 Palu 130,16 1,13 16 Watampone 139,45 0,94 17 Makassar 127,20 1,42 18 Pare-Pare 129,42 0,98 19 Palopo 132,73 0,42 20 Kendari 129,93 1,82 21 Gorontalo 127,24 0,10 22 Mamuju 128,58 0,78 23 Ambon 127,16-0,83 24 Ternate 126,37-0,32 25 Manokwari 138,19 0,07 26 Sorong 143,18-1,07 27 Jayapura 125,00 1,79 NASIONAL 126,29 0,89 10 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

INFLASI KOMPONEN INTI JANUARI 2011 Komponen inti pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,27 pada bulan Desember 2010 menjadi 120,86 pada bulan, dan komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,26 persen, sedangkan komponen bergejolak mengalami inflasi 2,42 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi year on year ( terhadap Januari 2010) masing-masing 4,18 persen; 5,21 persen dan 18,25 persen (lihat Tabel 7). Tabel 7 Laju Inflasi, Inflasi Tahun Kalender 2011 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen Komponen Januari 2010 Desember 2010 Inflasi Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 Laju Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 118,01 125,17 126,29 0,89 0,89 7,02 Inti 116,01 120,27 120,86 0,49 0,49 4,18 Harga Diatur Pemerintah 113,73 119,34 119,65 0,26 0,26 5,21 Bergejolak 130,52 150,69 154,34 2,42 2,42 18,25 Dari tiga kelompok komponen tersebut seluruhnya memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional yaitu masing-masing: komponen inti 0,30 persen dan komponen yang harganya diatur pemerintah 0,05 persen. Sedangkan komponen bergejolak memberikan sumbangan inflasi 0,54 persen (lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi Nasional (persen) Komponen Andil Inflasi (%) (1) (2) U m u m 0,89 1 Inti 0,30 2 Yang Harganya Diatur Pemerintah 0,05 3 Bergejolak 0,54 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 11