BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Yang disebut dengan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

IDENTIFIKASI AKTIVITAS SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT KEBERADAAN INDUSTRI DI KECAMATAN KALIWUNGU TUGAS AKHIR. Oleh: YOWALDI L2D

PENDAHULUAN. Latar Belakang

perubahan sosial fitri dwi lestari

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara maritim sebagian besar penduduk menggantungkan

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang ekonomi di Indonesia telah berlangsung selama 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014

BAB V DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT SUKAWENING-GARUT

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan sumber atau literatur yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. akan menyebabkan terjadinya regional disparity. Oleh karena itu, pedesaan haruslah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB I PENDAHULUAN. (1996) memberikan uaraian mengenai berbagai dampak industrialisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian karena sebagian besar tanahnya mempunyai solum dangkal, tekstur

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Seseorang harus memiliki kualitas

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Teori Pertumbuhan Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

BAB II KAJIAN TEORI. dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Nama :Rayendra Pratama NPM : 1A Kelas : 1 KA 39. Tugas ISB Bab 7

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat

penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dijadikan landasan teori penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian adalah.

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan, akan tetapi perubahan antara kelompok dengan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

BAB I PENDAHULUAN. didalam mewujudkan suatu tujuan bersama-sama diantara masyarakat. anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola tanah hingga menanam bibit sampai menjadi padi semuanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan industri merupakan suatu jalur kegiatan untuk

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

Konsep Perubahan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

Gumgum Gumilar, M.Si. Jurnalistik Fikom Unpad

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik semua kebudayaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Karta Sapoetra adaptasi mempunyai dua arti. Adaptasi yang pertama disebut

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

memasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi modal dasar pembangunan nasional disektor pertanian sebagai prioritas

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

KAJIAN FENOMENA URBANISME PADA MASYARAKAT KOTA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang dilalui garis Khatulistiwa,

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

ETIK UMB MENYONGSONG PERUBAHAN. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DABN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB I PENDAHULUAN. Sumawinata, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan salah satu pemikir besar ekonomi kerakyatan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mempercepat peningkatan perkembangan desa (swadaya dan desa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses peminggiran otot dengan buah karya otak yang kemudian menghasilkan berbagai perubahan yang mengagumkan yang secara fisik melahirkan mesin-mesin (Astrid S. Susanto, 1986:4). Dengan kata lain, dengan menggunakan teknologi canggih manusia ingin mensejahterakan manusia secara fisik materil dan mental spiritual. Tidak bisa kita pungkiri bahwa industrialisasi membawa perubahan signifikan terhadap perekonomian suatu bangsa, yang menurut Hill (1991:1) bahwa dalam rangka memperbaiki situasi perekonomian nasional Indonesia mengandalkan diri pada upaya industri. Sebagaimana halnya di negara-negara yang sedang berkembang lainnya, industrialisasi yang dilakukan Indonesia adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Paling tidak ada lima pola peningkatan ekonomi industri menurut Rostow yakni; (1) Tingkat tradisional; (2) Syarat untuk tinggal landas; (3) Tinggal landas; (4) Dorongan menuju kematangan; dan (5) Tingkat konsumsi masal. Dengan demikian industrialisasi, dalam proses apapun, selalu membawa implikasi perubahan. Perubahan tersebut tidak semata-mata dengan perubahan kekuatan dari sektor pertanian ke sektor industri, tetapi juga meliputi perubahan

2 struktur industri itu sendiri dan kesiapan sumber daya manusia (human resources), termasuk kesiapan masyarakat setempat yang harus dibina terlebih dahulu agar siap menerima keadaan yang drastis baik fisik maupun mental. Pembinaan itu hanya dimungkinkan dengan adanya pengetahuan yang luas dan mendalam terutama perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian Maspiyati dan Indraswari (1992), perubahan dasar yang nyata terlihat akibat pertumbuhan kawasan industri adalah terjadinya perubahan struktur masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Hal ini berimplikasi pada perubahan mata pencaharian, pola hidup, perilaku, cara berpikir, dan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh intervensi pendatang. Misalnya, sebelum adanya daerah industri, masyarakat berprofesi sebagai petani, tetapi setelah hadirnya industrialisasi pekerjaan masyarakat menjadi bervariasi, seperti menyewakan rumah, menjadi buruh pabrik dan berdagang. Selain itu, dalam struktur masyarakat agraris, nilai-nilai sosial gotong royong yang sangat kuat telah berubah pada masyarakat industri menjadi adanya pembagian kerja, karena kebutuhan-kebutuhan masyarakat industri sangat komplek dan hanya dapat diselesaikan dengan pembagian tugas (Iih Soesrodihardjo, 1991:45). Soerjono Soekanto (1990:349) berpendapat bahwa perkembangan dan pembangunan industri dalam masyarakat dapat mengakibatkan perubahanperubahan pada setiap aspek kehidupan masyarakat baik itu perubahan dalam skala besar maupun kecil. Proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat.

3 Di Kabupaten Bekasi sejak tahun 1980-an, sektor pembangunan industri dijalankan dan secara geografis bisa dilaksanakan dengan kondisi kekayaan alam (natural resources) yang serba memungkinkan. Namun pada sumber daya manusia (human resources) yang perlu dipertanyakan, adakah kesiapan dari masyarakat setempat untuk menerima segala macam bentuk perubahan tersebut. Salah satu daerah yang terkena imbas dari proses industrialisasi adalah Desa Pantai Harapan Jaya. Mayoritas penduduk desa ini menggantungkan hidupnya dari hasil bertani padi. Kehidupan masyarakat menunjukkan kehidupan masyarakat agraris, kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan bekerja di sawah. Keterampilan untuk bekerja di sawah merupakan keterampilan yang diperolehnya sejak kecil, karena pekerjaan pertanian merupakan warisan yang turun temurun, sehingga perasaan keterikatan dengan tanah pertanian sangat kuat. Oleh karena itu sebelum industrialisasi, pola mata pencaharian masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya hampir memiliki kesamaan, yaitu sebagai petani. Akan tetapi setelah kehadiran kawasan industri pilihan terhadap pekerjaan menjadi beragam dan berubah. Masyarakat kebanyakan tidak lagi berkutat hanya pada petani, tetapi lebih memilih sebagai buruh pabrik atau pekerja pabrik. Bahkan perubahan pola pekerjaan telah merubah tata nilai dan kebiasaan yang dianutnya. Pekerjaan buruh pabrik mampu merubah hidupnya dari yang bersifat tradisionalis seperti hidup sederhana, apa adanya, tidak boros, tidak berpoya-poya, telah berubah menjadi pola hidup yang agak modernis seperti konsumtif, hurahura dan lainnya.

4 Penulis sangat tertarik meneliti lebih jauh tentang pola perubahan mata pencaharian masyarakat tersebut dengan adanya industrialisasi telah berdampak pada pola-pola perilaku sosial yang ada di masyarakat. Untuk selanjutnya penelitian ini dituangkan dalam skripsi berjudul: Dampak Industrialisasi Terhadap Perilaku Masyarakat (Studi Psikologi Sosial di Pantai Harapan Jaya Kab. Bekasi). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalahnya dapat disusun sebagai berikut: 1. Bagaimana perubahan sosial masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi setelah adanya industrialisasi? 2. Bagaimana perilaku sosial masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi sebelum adanya industrialisasi? 3. Bagaimana perilaku sosial masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi setelah adanya industrialisasi?

5 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perubahan sosial masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi setelah adanya industrialisasi. 2. Untuk mengetahui perilaku sosial masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi sebelum adanya industrialisasi. 3. Untuk mengetahui perilaku sosial masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi setelah adanya industrialisasi. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan berguna bagi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, masyarakat dan bagi penulis sendiri. Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi UIN SGD Bandung Menambah perbendaharaan bahan pustaka di perpustakaan UIN SGD Bandung. Dengan demikian, akan menambah bahan bacaan para mahasiswa yang bermaksud melakukan penelitian yang sejenis khususnya bagi para mahasiswa sosiologi dapat menjadi suatu tolak ukur atau referensi ketika ingin melakukan penelitian tentang suatu perubahan yang terjadi di masyarakat.

6 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang perilaku masyarakat desa Pantai Harapan Jaya kecamatan Muaragembong kabupaten Bekasi setelah mata pencahariannya berubah, sehingga di dalam berinteraksi, masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan baik. 3. Bagi Penulis Memperoleh gambaran yang jelas tentang perilaku sosial masyarakat yang mata pencahariannya berubah yang berada di Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi. 1.5 Kerangka Pemikiran Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan, baik mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku sosial, susunan lembaga masyarakat, interaksi sosial dan lainnya. Perubahan itu merupakan ciri khas semua masyarakat dan semua kebudayaan, baik masyarakat desa maupun masyarakat modern. Ada perubahan yang sifatnya terbatas, bahkan ada juga yang luas. Serta ada pula perubahanperubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga perubahan yang berjalan sangat cepat. Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

7 Gillin dan Gillin dalam Soerjono Soekanto (2004:304-305) mengatakan bahwa perubahan sosial adalah sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel Koenig mengatakan bahwa perubahan sosial menujukan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern. Definisi lain misalnya (Soerjono Soekanto, 2004:305) disebutkan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola prilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, perubahanperubahan tersebut kemudian mempengaruhi segi-segi struktur masyarakat lainnya. Auguste Comte dalam teori evolusinya memandang bahwa masyarakat akan berkembang dari masyarakat sederhana (primitive) menuju ke masyarakat modern (complex) dan memerlukan proses jangka panjang fase demi fase. Menurut teori ini masyarakat akan berubah secara linear atau seperti garis lurus, dari masyarakat primitif ke masyarakat maju. Teori ini menganut paham bahwa perubahan pada masyarakat terjadi dalam waktu lama, dimana masyarakat akan

8 bergerak dari masyarakat miskin non industri sebagai primitif ke masyarakat industri yang lebih kompleks dan berbudaya (Mansour Fakih, 2003: 48-50). Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto (1990:352-359) ialah: 1. Bertambah atau berkurangnya penduduk 2. Penemuan-penemuan (teknologi) baru 3. Pertentangan (konflik) 4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Sedangkan dalam Jusman Iskandar (2002:351-353) faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah: 1. Faktor alam 2. Faktor biologis 3. Faktor teknologi 4. Faktor kebudayaan Perubahan-perubahan sosial semacam ini sangat sulit untuk diramalkan, karena faktor-faktor penyebabnya sangat bervariasi dan kompleks sebab berkaitan dengan keberadaan manusia itu sendiri. Dinamika perubahan sosial yang berlangsung begitu cepat menimbulkan ketidak seimbangan sosial khususnya pada mata pencaharian. Kebanyakan warga masyarakat setempat tidak siap menghadapi dan memanfaatkan peluang-peluang yang ditimbulkan oleh dinamika perubahan tersebut (Sopian Effendi, 1996:682). Bahkan sebaliknya, sebagian dari mereka tergusur dari bidang usaha yang telah mereka geluti secara turun-temurun, yang lain mulai merasa kurang puas

9 dengan kegiatan mata pencaharian hidup dibidang pertanian. Perhatian mereka lebih tertunjukan kepada pekerjaan di lingkungan perusahaan industri yang menurut persepsi mereka lebih mampu memberikan status dan pendapatan yang lebih tinggi. Perubahan sosial juga sering membawa kepada pergeseran status atau perilaku sosial. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi sebagaimana yang dikutip oleh Soleman b. Taneko (1984: 153) mengemukakan bahwa perubahan dalam masyarakat akan menyangkut banyak hal dan dapat mengenai normanorma, nilai-nilai, pola perilaku orang, organisasi, susunan dan stratifikasi kemasyarakatan. Salah satu perubahan yang berhubungan dengan penelitian penulis adalah perubahan pola perilaku orang, yang diakibatkan dari status yang dimilikinya yaitu sebagai pekerja buruh pabrik, yang dianggap status ini lebih tinggi dibanding dengan sebagai petani. Menurut Soejono Soekanto (1990:265), pada umumnya di masyarakat berkembang ada dua macam jenis status: 1. Ascribed status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Umumnya ascribe status dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup. 2. Achieved-status adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Salah satu index status sosial yang paling populer yang dikemukakan oleh Warner,dalam Svalastoga (1989:20) yang terdiri atas empat komponen yakni:

10 1. Pekerjaan 2. Sumber pendapatan 3. Tipe rumah 4. Kawasan tempat tinggal Jika dibuat skema, maka kerangka pemikiran ini dapat dilihat dibawah ini: INDUSTRIALISASI SESUDAH ADANYA INDUSTRI MASYARAKAT PANTAI HARAPAN JAYA KABUAPATEN BEKASI SEBELUM ADANYA INDUSTRI PERILAKU MASYARAKAT