PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

Pengaruh Terpaan Berita Kriminal Dan Faktor Demografi Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat Untuk Berinteraksi Dengan Lingkungan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP INTENSITAS MENONTON PROGRAM BERITA DI STASIUN TELEVISI SUMMARY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, media masa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. lainnya atau dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Baik secara verbal

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

Oleh : Kosasih, SE.,MM Nelly Martini, SE.,MM Eva Lisnawati, SE Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang ABSTRAK

Reino Harry Sandi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006

DAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

BAB IV PENUTUP. Empat Mata Di Trans7, dalam penelitian ini Tukul Arwana bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

MODUL KE 11 DEMOGRAFI AUDIEN TELEVISI DAN DAYPART PROGRAM TV

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Media massa telah merasuk (pervasive) ke dalam kehidupan modern.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tersangka oleh KPK di Media Massa terhadap tingkat kepercayaan

PENGARUH PROMOSI, DESAIN PRODUK, DAN FITUR PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE MERK OPPO DI KEDIRI ARTIKEL ILMIAH

PROSES PERANCANGAN GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HP NOKIA PADA COUNTER PLLUS CELLULER DI AMBARAWA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

Transkripsi:

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun Nama : AULIA NUR Nim : 14030110151038 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014

ABSTRAKSI JUDUL : PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA NAMA : AULIA NUR NIM : 14030110151038 Pada umumnya, pengguna media tersegmentasi berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Generasi tua dan laki laki pada umumnya lebih mengandalkan keberadaan surat kabar. Perempuan remaja dan paruh baya biasa membaca majalah ataupun tabloid dan menonton televisi. Sedangkan kaum muda biasanya lebih sering menjadi pendengar setia radio. Revolusi teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang cenderung cepat, memberi peluang bagi media baru. Perkembangan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya kemudahan akses internet. Internet telah menjadi kebutuhan bagi manusia zaman digital. Jika dahulu kita dibiasakan menonton tv atau membaca koran untuk memperoleh informasi, sekarang gaya hidup semacam itu mulai mengalami perubahan. Kondisi ini memunculkan perubahan pada pemahaman mengenai segmentasi dalam menggunakan media, sehingga dirasa perlu untuk melihat kembali pengaruh usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media. Tipe dalam penelitian ini adalah eksplanatori. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Category Theory oleh De Fleur dan Ball Rokeach. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Jumlah sampel sebanyak 98 responden dengan teknik pengambilan sampel probability sampling di kelurahan Karangtempel Semarang. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Secara keseluruhan penelitian ini berhasil menjelaskan tujuan penelitian yaitu mengkaji pengaruh usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media. Terdapat hubungan yang positif antara usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media cetak, media eektronik, dan media baru internet. Teori yang digunakan dalam peneitian ini yaitu Social Category Theory dapat dibuktikan, yaitu usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin mempengaruhi kesamaan perilaku konsumsi media. Namun usia dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumsi media cetak, tingkat pendidikan dan jenis kelamin tidak berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumsi media elektronik, serta tingkat pendidikan dan jenis kelamin tidak berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumsi media baru internet. Kata kunci : Usia, Pendidikan, Jenis Kelamin, Perilaku Konsumsi Media

PENDAHULUAN Pengguna media tersegmentasi ke dalam berbagai faktor beberapa diantaranya berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin merupakan faktor demografis yang berpengaruh terhadap pemilihan media yang akan dikonsumsi. Usia adalah periode hidup seseorang. Memahami usia seseorang adalah penting, karena perbedaan usia mengakibatkan perbedaan selera terhadap pemilihan media dan program acara yang dikonsumsi. (Sumarwan, 2004:198). Kebutuhan dan minat terhadap produk bervariasi sesuai dengan usia para konsumen. Morrisan berpendapat bahwa audiens dibedakan menurut usia dapat dijabarkan antara lain anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Morissan juga menyebutkan terdapat perbedaan pilihan program acara antara wanita dan lakilaki. Audiens (konsumen) juga dapat dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang telah dicapai. Pendidikan mentukan tingkat intelektualitas seseorang. Pada gilirannya tingkat intelektualitas menentukan pilihan barang, jenis hiburan, dan program televisi yang diikutinya. (Morissan, 2008: 173). Pendidikan juga erat kaitannya dengan menentukan bagaimana seseorang memilih media (Schiffman, 2008: 46-47). Teori yang diungkapkan oleh De Fleur dan Ball Rokeach mengenai Social Category Theory (Teori Penggolongan Sosial) dapat digunakan untuk

membuktikan adanya pengaruh usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media. Teori tersebut memiliki asumsi bahwa terdapat kategori sosial yang luas dalam masyarakat kota industri yang kurang lebih memiliki perilaku sama terhadap rangsangan-rangsangan tertentu. Kategori sosial tersebut bisa saja didasarkan pada usia, jenis kelamin, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, tempat tinggal (desa atau kota) ataupun agama. Variabel-variabel seperti jenis kelamin, umur, pendidikan tampaknya turut menentukan selektivitas seseorang terhadap media yang ada. Dapat dicontohkan, selama ini yang terjadi di dalam masyarakat adalah adanya asumsi bahwa generasi tua dan laki laki pada umumnya lebih mengandalkan keberadaan surat kabar. Perempuan remaja dan paruh baya biasa membaca majalah ataupun tabloid dan menonton televisi. Sedangkan kaum muda biasanya lebih sering menjadi pendengar setia radio. Jika dahulu kita dibiasakan menonton tv atau membaca koran untuk memperoleh informasi, sekarang gaya hidup semacam itu mulai mengalami perubahan. Kemudahan akses internet didukung dengan smartphone, PC, laptop maupun netbook atau tablet lainnya, membuat informasi kini berada dalam genggaman tangan. Internet menjadi sebuah media yang konvergen, di dalamnya dapat diperoleh berbagai bentuk media. Kelebihan dari konvergensi media tersebut dapat menggeser keberadaan media massa khususnya media cetak dan radio. Kondisi tersebut memunculkan perubahan pada pemahaman mengenai segmentasi dalam penggunaan media. Sehingga dirasa perlu untuk melihat

kembali pengaruh usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media. PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis regresi linear berganda menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap perilaku konsumsi media secara bersamaan. Temuan ini selaras dengan Social Category Theory atau dalam bahasa Indonesia didefinisikan sebagai Teori Penggolongan Sosial yang dikemukakan oleh Melvin De Fleur. Teori tersebut mengasumsikan bahwa masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang sama akan membentuk sikap yang sama dalam menghadapi rangsangan tertentu. Penggolongan sosial tersebut dapat berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, profesi, suku bangsa, agama, kegemaran, maupun status sosial. Anggota kategori-kategori sosial itu akan cenderung memilih isi komunikasi yang sama dan akan memberi respon keadaannya dengan cara hampir sama pula. Hampir keseluruhan responden lebih memilih internet sebagai media massa yang utama dikonsumsi dalam kesehariannya. Masyarakat dengan kelompok usia lima belas hingga duapuluh tahun dengan pendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas memiliki perilaku konsumsi media baru internet yang sangat tinggi. Mereka memilih internet sebagai media massa konsumsi utama. Rata-rata masyarakat di usia itu mengakses

internet selama tujuh hari dalam satu minggu dengan durasi di atas 5 jam per harinya. Responden dengan jenis kelamin laki-laki cenderung menggunakan internet untuk mencari informasi, game, dan meluangkan sedikit waktu untuk bersosial media. Sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan di usia tersebut hampir 100% menggunakan internet untuk bersosial media. Majunya tekhnologi untuk mengakses internet sekaligus menggunakan handphone lebih membuat responden di usia ini memilih mencari informasi, bersosial media, sekaligus mencari hiburan melalui alat yang lebih praktis untuk digunakan. Masyarakat kelompok usia duapuluh satu hingga tiga puluh tahun dengan mayoritas tingkat pendidikan tamat sarjana, diploma, dan magister memilih internet sebagai media massa konsumsi utama. Berbeda dengan responden usia di bawah dua puluh tahun, responden di usia dua puluh satu tahun ke atas, baik lakilaki maupun perempuan menggunakan akses internet untuk keperluan mencari informasi melalui laman website. Rata-rata masyarakat di usia itu mengakses internet selama tujuh hari dalam satu minggu dengan durasi di atas 5 jam per harinya. Responden kelompok usia tigapuluh satu hingga tigapuluh delapan tahun dengan pendidikan tamat sarjana maupun tamat magister masih memilih internet sebagai media massa konsumsi utama. Responden di usia ini, baik laki-laki maupun perempuan menggunakan akses internet untuk keperluan mencari informasi melalui laman website. Rata-rata responden di usia itu mengakses internet selama tujuh hari dalam satu minggu dengan durasi di bawah 5 jam per harinya.

Responden kelompok usia empat puluh tahun ke atas dengan pendidikan tamat Sekolah Menengah Atas, tamat sarjana, tamat magister, dan tamat doktoral memilih media elektronik berupa televisi sebagai konsumsi utama media massa. Di samping itu, mereka juga mengkonsumsi media cetak berupa surat kabar. Ratarata masyarakat di usia itu menonton televisi selama tujuh hari dalam satu minggu dengan durasi rata-rata 3 jam per harinya. Sedangkan untuk konsumsi media cetak dengan frekuensi tujuh hari, durasi tigapuluh menit. Media massa elektronik jenis radio menjadi pilihan kedua setelah internet bagi responden kelompok usia lima belas hingga tiga puluh tahun dengan pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sarjana. Responden jenis kelamin perempuan pada usia itu lebih sering mendengarkan radio dan menonton televisi. Segmentasi berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin pengguna tetap media massa cetak berupa surat kabar dalam penelitian ini adalah responden dengan usia tiga puluh hingga tujuh puluh tahun. Surat kabar bukan pilihan pertama barang konsumsi media, akan tetapi mereka tetap mengkonsumsi surat kabar setiap harinya untuk memperoleh berita lokal dan nasional. Responden dengan tingkat pendidikan tamat sarjana hingga tamat doktoral adalah yang biasa menggunakan surat kabar setelah menggunakan internet maupun media elektronik. Surat kabar dalam penelitian ini pada umumnya dikonsumsi oleh responden dengan jenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian tersebut selaras dengan teori yang diungkap Robert K. Merton mengenai khalayak pengguna media massa. Charles R. Wright

menuturkan studi mengenai karakteristik demografis dan sosial khalayak media tertentu, tumpang tindih di antara khalayak media, sifat penggemar dan bukan penggemar, penggunaan media oleh individu dan kepuasan yang diperoleh dari media, dan perilaku komunikasi yang selektif dari orang-orang dengan latar belakang sosial yang sama dan yang berbeda. (Sutaryo, 2005:141). Media massa cetak dalam bentuk majalah dan tabloid dalam penelitian ini lebih sering digunakan oleh responden dengan jenis kelamin perempuan berpendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Mereka pada umumnya berusia lima belas hingga duapuluh tahun dengan tujuan membaca majalah untuk menambah informasi yang berhubungan dengan infotainment, fashion, dan tren remaja. Temuan penelitian menunjukkan bahwa usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin merupakan bagian dari segmentasi demografi dalam ilmu pemasaran. Ketiganya dapat digunakan sebagai acuan produsen untuk mensegmensegmenkan konsumen barang produksi mereka. Variabel usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin konsumen dapat digunakan untuk menggambarkan perilaku konsumsi media massa seseorang dalam suatu populasi masyarakat. Setiap media massa memiliki peminatnya sendiri-sendiri yang diklasifikasikan sesuai dengan segmentasinya. Kembali disebutkan, dalam penilitian ini, media cetak surat kabar ternyata memiliki digunakan oleh konsumen dengan segmentasi pendidikan tamat sarjana hingga tamat doktoral. Konsumen dengan tingkat pendidikan tersebut berada di kategori usia tigapuluh hingga tujuhpuluh tahun.

Media massa cetak berupa majalah digunakan oleh konsumen dengan pendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, kategori usia lima belas hingga duapuluh tahun. Media massa elektronik berupa televisi digunakan oleh konsumen dengan tingkat pendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama hingga tamat doktoral. Media massa elektronik berupa radio didengarkan oleh konsumen dengan tingkat pendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sarjana. Sedangkan internet diakses oleh konsumen dengan pendidikan tamat Sekolah Menengah Pertama hingga tamat doktoral. Jenis kelamin dapat menunjukkan perbedaan pilihan media massa antara perempuan dan laki-laki. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata lakilaki lebih memilih surat kabar dan perempuan lebih memilih majalah. Konsumen dengan jenis kelamin laki-laki mengakses internet untuk mencari informasi, game, dan meluangkan sedikit waktu untuk bersosial media. Sedangkan konsumen dengan jenis kelamin perempuan menggunakan internet untuk bersosial media Media cetak, terutama koran, memang masih memiliki peminat, akan tetapi keberadaannya tidak lagi populer dibandingkan tontonan TV dan akses internet. Dengan demikian, para pengusaha media cetak dituntut mengikuti perkembangan zaman dengan bertransisi ke format digital. Sehingga, selain mencetak surat kabar maupun majalah dalam bentuk kertas, pengusaha media juga perlu mendigitalkan format cetakkan itu agar dapat diakses melalui internet. Melihat begitu banyaknya pengguna akses internet saat ini.

PENUTUP Usia, pendidikan, dan jenis kelamin memiliki hubungan sekaligus pengaruh terhadap perilaku konsumsi media massa yang terjadi pada konsumen. Media massa yang saat ini beredar di Indonesia, khususnya di kota Semarang banyak jenisnya. Meskipun banyak dan beragam, tidak banyak media massa yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Media massa tradisonal berupa berupa media cetak sekarang ini mulai tersaingi dengan keberadaan televisi dan internet. Akan tetapi di tengah persaingan tersebut, justru terjadi penambahan keragaman jenis media massa cetak khususnya surat kabar di Kota Semarang. Ada surat kabar baru yang muncul justru dapat diminati konsumen, ada pula surat kabar baru yang hanya mampu bertahan dalam beberapa tahun setelah itu tutup. Internet merupakan media baru yang ternyata paling sering digunakan oleh konsumen dari berbagai segmen usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Kemudian disusul televisi, media massa elektronik yang sering duganakan oleh konsumen dari berbagai segmen usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Surat kabar, majalah, dan radio hanya digunakan oleh konsumen dengan segmentasi usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin tertentu saja. Keberadaan media massa tradisional yang dapat bertahan, selain harus memperhatikan segmentasi pasarnya juga perlu memperhatikan perkembangan teknologi.

Kepada para pengusaha media disarankan untuk lebih fleksibel dalam menanggapi pesatnya perkembangan tekhnologi. Semakin menurunnya penggunaan surat kabar dalam bentuk kertas menuntut pengusaha media untuk mengkonvergensikan media cetak maupun elektronik ke dalam bentuk digital. Pengusaha media masih bisa memproduksi surat kabar dalam bentuk kertas dengan oplah yang wajar, harga yang menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat, dan isi media yang lebih diminati oleh masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Idrus, Muhammad. 2009. Matode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Mowen, John C. 2006. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa Schiffman, 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Indeks Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Singarimbun. 1985. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3S Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : MedPress. Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi : Perpektif Teoritik. Yogyakarta : Arti Bumi Intaran Swastha, Basu & Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE Tim Wahana Komputer. 2010. Panduan Aplikatif dan Solusi Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17. Yogyakarta : CV. Andi Offset Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.